: Ny. H
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status Perkawinan
: Sudah menikah
Umur
: 36 tahun
Tempat/tgl lahir
Agama
: Islam
Warga Negara
: Indonesia
Suku bangsa
: Bugis
Pekerjaan /sekolah
: PNS
Alamat/ telepon
Riwayat pekerjaan
Pasien lulus seleksi PNS dan mendapatkan penempatan di sebuah
departemen dengan posisi sebagai Bendahara di kantornya.
Riwayat pernikahan
Pasien telah menikah pada tahun 1996 atas keinginan pasien sendiri,
dan telah dikaruniai 3 orang putri.
E. Riwayat kehidupan keluarga
Pasien merupakan anak ke-5 dari 7 bersaudara (,,,,,,).
Hubungan pasien dengan keluarga dan tetangga baik. Tidak terdapat
riwayat keluarga dengan gangguan yang sama.
F. Situasi sekarang
Pasien tinggal di Pinrang bersama suami dan ketiga putrinya. Pasien
masih mampu beraktivitas dan bekerja.
G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien merasa terganggu dengan gejala-gejala yang dia alami hingga
ingin diobati.
III. AUTOANAMNESIS ( 14 Mei 2012 jam 11.30 WITA)
DM
Siang dok
DM
Perkenalkan nama saya fitri, dokter muda yang bertugas disini. Ibu
namanya siapa?
Nama saya H
DM
36 tahun dok
DM
DM
DM
DM
DM
Maag saja dok, tapi parah sekali mi waktu bulan Januari itu
DM
Iya memag selalu ka maag, tapi akhir-akhir ini kayak tambah parah.
Saya khawatir sekali dok, selalu kupikir sakit ku, sampai nda enak
sekali q rasa.
DM
DM
Ini dok, tenggorokanku, saya tidak tahu, tidak bisa lewat makanan
Dua bulan ini saya cuma makan bubur, trus saya harus minum air
untuk bantu ka telan
DM
DM
Saya bendahara dok, PNS ka, suka ka ijin kalau mulai ku rasa tidak
enak, biar bisa ka istirahat. Tapi malah tambah kepikiran ka
pekerjaanku, terbengkalai semua dok.
DM
begitu mi dok
DM
DM
DM
DM
DM
DM
Suka menolong
DM
Iya ibu betul. Kalau begitu ibu terimakasih atas informasinya. Rajin
diminum obatya ya ibu. Semoga cepat sembuh.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum:
1
Penampilan
Kesadaran
.
3
Perilaku dan
aktivitas
: Cukup tenang
psikomotor
Pembicaraan
.
5
Sikap terhadap
. pemeriksa
: Kooperatif
B. Kesadaran Afektif perasaan dan empati, perhatian :
1. Mood
: Cemas
5
2. Afek
: Appropriate
3. Empati
: Dapat dirasakan
: Baik
- Jangka sedang
: Baik
- Jangka pendek
: Baik
: Tidak ada
Halusinasi
Tidak ada
.
2
Ilusi
: Tidak ada
.
3
.
4
Derealisasi
: Tidak ada
.
E. Proses Berfikir
1. Arus pikiran
a. Produktivitas
: cukup
b. Kontinuitas
c. Hendaya berbahasa
: tidak ada
2. Isi pikiran
a) Preokupasi
: memikirkan penyakitnya
: Baik
: Baik
3. Penilaian realitas
: Baik
H. Tilikan (insight)
Derajat VI ( Pasien menyadari bahwa dirinya sakit dan perlu mendapat
pengobatan)
I. Taraf dapat dipercaya :
dapat dipercaya
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
Pemeriksaan fisik :
Status internus
T =
120/80 mmHg
N =
80x /menit
36,6oC
20x/ menit
Status Neurologis :
1. Kesadaran : GCS : E4M6V5
2. Rangsang meninges : Kaku puduk (-), kernig sign (-)
3. Refleks patologis (-) pada keempat ekstremitas
4. Sensorik dan motorik ekstremitas atas dan bawah tidak terdapat
kelainan
Laboratorium : (-)
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang wanita berumur 36 tahun datang ke Poliklinik Jiwa dengan
keluhan sering merasa cemas, sudah dialami 2 bualn ini. Pasien juga
mengeluh banyak yang ia pikirkan, dan ada gangguan menelan, sehingga
dalam 2 bulan terakhir ini pasien hanya dapat makan bubur dan harus
minum banyak air untuk membantu menelan, pasien juga sering
berkeringat dingin, sesak napas dan rasa tertekan pada dada. Pasien jadi
sukar berkonsentrasi saat bekerja, sehingga terkadang harus meninggalkan
pekerjaannya. Pada 2 bulan terakhir, pasien pernah 2x dirawat di RS
diagnosis Dyspepsia. Pasien mengaku mengkhawatirkan penyakitnya dan
sekarang
ditambah
dengan
masalah
pekerjaannya
yang
sering
Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas ( dari luar
individu itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian ini tidak
membahayakan. Kondisi lain (dari diri individu itu sendiri) seperti perasaan
takut akan adanya penyakit (nosofobia).
Sebagai akibatnya objek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan
rasa terancam.
Pada anxietas fobik, serangan hanya datang bila pasien berada di dekat atau
pada objek yang ditakutinya, sedangkan pada anxietas ytt, pasien dapat
mengalami kecemasan pada saat kapanpun pasien memikirkan hal yang
dikhawatirkannya.
Biasanya anxietas fobik diawali dengan trauma pada masa kecil pasien.
sebagai gangguan jiwa non psikotik. Dari status internus dan neurologis
tidak ditemukan kelainan sehingga kelainan mental organic dapat
disingkirkan. Dari autoanamnesis didapatkan gejala seperti kecemasan,
berkeringat dingin, sesak napas, rasa tertekan pada dada selama 2 bulan.
Berdasarkan PPDGJ III diagnosis dapat diarahkan pada Gangguan
Anxietas YTT (f41.9)
Aksis II
Dari data yang dikumpulkan belum mencukupi untuk diarahkan ke salah
satu ciri kepribadian. Sehingga pasien ini dikatakan memiliki kepribadian
yang tidak khas.
Aksis III
Dyspepsia
Aksis IV
Pasien memikirkan penyakit dan pekerjaannya
Aksis V
GAF scale 70-61 berupa gejala ringan menetap, disabilitas ringan dalam
fungsi secara umum masih baik.
VIII. DAFTAR MASALAH :
1. Organobiologik : Tidak ditemukan adanya kelainan fisik yang
bermakna
namun
diduga
terdapat
3.
Sosiologik
: Ditemukan
adanya
hendaya
ringan
dalam
10
- Psikoterapi Suportif
1. Ventilasi
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan keluhan
dan isi hati serta perasaan pasien sehingga pasien merasa lega.
2. Konseling
Memberikan penjelasan dan pengertian pada pasien sehingga dapat
membantu pasien dalam memahami dan menghadapi penyakitnya dan
menjelaskan manfaat pengobatan, efek samping yang mungkin timbul
selama pengobatan serta member support agar pasien dapat dapat atau
mau meminum obat secara teratur.
3. Sosioterapi
Memberikan
disekitarnya
penjelasan
sehingga
kepada
dapat
keluarga
menerima
dan
keadaan
orang-orang
pasien
dan
11
c)
(rasa khawatir akan penyakitnya dan sulit berkonsentrasi saat bekerja) dan
overaktivitas otonom (jantung berdebar-debar dan keringat dingin, namun
tidak memenuhi untuk gangguan cemas menyeluruh, gangguan campuran
anxietas dan depresi, gangguan anxietas campuran, dan gangguan anxietas
lainnya maka diagnosis pasien berdasarkan PPDGJ III digilongkan sebagai
Anxietas ytt f41.9
Pada pasien ini, psikofarmaterapi yang diberikan adalah Alprazolam
0,5mg
0-1/2-0.
Alprazolam
merupakan
obat
anxietas
golongan
12
XII. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit, serta melihat
efektifitas obat yang diberikan dan kemungkinan efek samping yang terjadi.
13