PENDAHULUAN
Tumor jaringan lunak merupakan kelompok lesi mesenchymal yang heterogen dan
kompleks dan menunjukkan berbagai diferensiasi. Klasifikasi histologis berdasarkan pada
morfologi spesifik yang terdiferensiasi.
Meskipun kontribusi yang luar biasa dari teknik diagnostik tambahan seperti
mikroskop elektron dan imunohistokimia, klasifikasi neoplasma mesenchymal masih subyek
perdebatan terus menerus.
Penyebab tumor jaringan lunak masih belum diketahui, terutama untuk tumor jinak,
karena banyak dari tumor ini tidak dibiopsi. Sarkoma jaringan lunak sendiri hanya kurang
dari 1% dari semua kanker. Morfologi dari tumor jaringan lunak bervariasi. Oleh karena itu,
sulit untuk mengklasifikasinya dan gradasi tumor jaringan lunak selalu menjadi isu
kontroversial.
BAB II
KLASIFIKASI TUMOR JARINGAN LUNAK
Menurut klasifikasi Classification of Tumors of Soft Tissue and Bone World Health
Organization (WHO) 2013, tumor jaringan lunak dibagi beberapa jenis dan derajat
keganasannya.
Tabel II.1. Adipocytic Tumours
Benign
Lipoma
Lipomatosis
Lipomatosis of nerve
Lipoblastoma / lipoblastomatosis
Angiolipoma
Myolipoma of soft tissue
Chondroid lipoma
Extra-renal angiomyolipoma
Extra-adrenal myelolipoma
Spindle cell / pleomorphic lipoma
Hibernoma
Intermediate (localy aggressive)
Atypical lipomatous tumour / well differentiated liposarcoma
Malignant
Dedifferentiated liposarcoma
Myxoid liposarcoma
Pleomorphic liposarcoma
Tabel II.2. Fibroblastic / myofibroblastic tumours
Benign
Nodular fasciitis
Proliferative fasciitis
Proliferative myositis
Myositis ossifficans
Fibro-osseous pseudotumour of digits
Ischemic fasciitis
Elastofibroma
Fibrous hamartoma of infancy
Fibromatosis colli
Juvenile hyaline fibromatosis
Inclusion body fibromatosis
Fibroma of tendon sheath
Desmoplastic fibroblastoma
Mammary-type myofibroblastoma
Calcifying aponeurotic fibroma
Angiomyofibroblastoma
Cellular angiofibroma
Nuchal-type fibroma
Gardner fibroma
Calcifying fibrous tumour
Intermediate (locally aggressive)
Palmar / plantar fibromatosis
Desmoids-type fibromatosis
Lipofibromatosis
Giant cell fibroblastoma
Intermediate (rarely metastasizing)
Dermatofibrosarcoma protuberans
Fibrosarcomatous dermatofibrosarcoma protuberans
Pigmented dermatofibrosarcoma protuberans
Solitary fibrous tumour
Solitary fibrous tumour, malignant
Inflammatory myofibroblastic tumour
Low grade myofibroblastic sarcoma
Myxoinflammatory fibroblastic sarcoma /
Atypical myxoinflammatory fibroblastic tumour
Infantile fibrosarcoma
Malignant
Adult fibrosarcoma
Myxofibrosarcoma
Low-grade fibromyxoid sarcoma
Sclerosing epithelioid fibrosarcoma
Tabel II.3. So-called fibrohistiocytic tumours
Benign
Tenosynovial giant cell tumour
Localized type
Diffuse type
Malignant
Deep benign fibrous histiocytoma
Intermediate (rarely metastasizing)
Plexiform fibrohistiocytic tumour
Giant cell tumour of soft tissue
Tabel II.4. Smooth-muscle tumours
Benign
Leiomyoma of deep soft tissue
Malignant
Leiomyosarcoma (excluding skin)
Tabel II.5. Pericytic (perivascular) tumours
Glomus tumour (and variants)
Glomangiomatosis
Malignant glomus tumour
Myopericytoma
Myofibroma
Myofibromatosis
Angioleiomyoma
Tabel II.6. Skeletal-muscle tumours
Rhabdomyoma
Embryonal rhabdomyosarcoma
Alveolar rhabdomyosarcoma
Pleomorphic rhabdomyosarcoma
Spindle cell / Sclerosing rhabdomyosarcoma
Tabel II.7. Vascular tumours
Benign
Haemangioma
Synovial
Venous
Arteriovenous haemangioma / malformation
Epithelioid haemangioma
Angiomatosis
Lymphangioma
Intermediate (locally aggressive)
Kaposiform haemangioendothelioma
Intermediate (rarely metastasizing)
Retiform haemangioendothelioma
Papillary intralymphatic angioendothelioma
Composite haemangioendothelioma
Pseudomyogenic (epithelioid sarcoma-like) haemangioendothelioma
Kaposi sarcoma
Malignant
Epithelioid haemangioendothelioma
Angiosarcoma of soft tissue
Tabel II.8. Gastrointestinal stromal tumours
Benign gastrointestinal stromal tumour
Gastrointestinal stromal tumour, uncertain malignant potential
Gastrointestinal stromal tumour, malignant
Tabel II.9. Nerve sheath tumours
Benign
Schwannoma (including variants)
Melanotic schwannoma
Neurofibroma (including variants)
Plexiform neurofibroma
Perineurioma
Malignant perineurioma
Granular cell tumour
Dermal nerve sheath myxoma
BAB III
ADIPOCYTIC TUMOURS
III.1.4 Etiologi
Penyebab lipoma masih belum diketahui. Lipoma sering timbul ada orang obesitas.
III.1.5 Makroskopi
Sebagian besar lipoma berbatas tegas, berwarna kuning dengan potongan permukaan
yang berminyak. Berbagai jenis pada dasarnya mirip dalam penampilan, namun formasi
tulang dapat dilihat pada osteolipoma dan nodul abu-abu berkilau dapat dilihat pada
chondrolipoma. Intramuskular dan intermuskularis lipoma tidak menunjukkan gambaran
spesifik kecuali otot skeletal yang sering melekat pada keliling tumor. Dalam lipoma
arborescens, seluruh sinovium menggambarkan penampilan nodular dan papiler dan memiliki
potongan permukaan kuning cerah.
III.2. Lipomatosis
Lipomatosis adalah pertumbuhan berlebih difus jaringan adiposa matur. dan dapat
mempengaruhi berbagai daerah anatomi tubuh yang berbeda.
III.2.1.Epidemiologi
Lipomatosis difus biasanya timbul pada umur dibawah 2 tahun dan dapat juga timbul
pada orang dewasa. Lipomatosis pelvik timbul lebih sering pada laki-laki berkulit hitam di
kisaran umur 9-80 tahun. Lipomatosis simetrik berkembang juga pada pertengahan umur
pada laki-laki mediteranian. Banyak pasien yang mempunyai riwayat penyakit hati akibat
konsumsi alkohol berlebihan. Lipomatosis steroid bermanifestasi padang pasien dengan
terapi hormonal atau peningkatan produksi adrenokortikal steroid. HIV-Lipodistrofi biasa
timbul pada pasien AIDS yang mendapat terapi protease inhibitor tetapi juga dapat timbul
pada pasien yang mendapat terapi anti retroviral.
III.2.2. Sites of involvement
Lipomatosis difus melibatkan batang tubuh, sebagian besar ekstremitas, kepala dan
leher, perut, panggul atau jalur intestinal. Mungkin memiliki keterkaitan dengan
macrodactyly atau gigantisme. Lipomatosis simetrik bermanifestasi sebagai deposisi simetris
lemak di atas bagian tubuh terutama leher. Pada lipomatosis panggul ada pertumbuhan
berlebih lemak di daerah perivesical dan perirectal. Lipomatosis steroid ditandai oleh
penumpukan lemak di wajah, daerah sternum atau punggung (Buffalo hump). HIVlipodistrofi biasanya menunjukkan akumulasi dari lemak visceral, adiposit payudara, bantalan
lemak pada serviks, hiperlipidemia, resistensi insulin serta lemak di wajah dan anggota
badan.
III.2.3. Manifestasi klinis
Kebanyakan bentuk lipomatosis hadir dengan akumulasi besar lemak di daerah yang
terkena yang meniru neoplasma. Selain itu pasien dengan lipomatosis simetris dapat
menimbulkan neuropati dan keterlibatan sistem saraf pusat. akumulasi dari lemak di daerah
leher bagian bawah dapat menyebabkan obstruksi laring dan kompresi dari vena cava. Pasien
dengan lipomatosis panggul sering mengeluh saat berkemih, nyeri pada perineum, sembelit,
dan nyeri pada abdomen dan punggung. Obstruksi usus dan hidronefrosis mungkin dapat
timbul. Pencitraan pada semua bentuk dari lipomatosis terlihat akumulasi lemak dan hanya
membantu dalam menentukan tingkat akumulasi dan mengecualikan proses lainnya.
III.2.4. Etiologi
Mekanisme dasar lipomatosis belum dipahami dengan baik. Pada lipomatosis simetris
mutasi terjadi pada gen mitokondria yang telah terlibat dalam patogenesis nya. kesamaan
antara lipodistrofi HIV dan lipomatosis simetris benigna menunjukkan sebuah patogenesis
serupa dalam kerusakan DNA mitokondria yang dirangsang oleh obat yang digunakan untuk
mengobati HIV.
III.2.5. Makroskopi
Lesi dengan batas kurang tegas dengan agregat lemak berwarna kuning lembut yang
identik dengan penampilan normal lemak. Satu-satunya perbedaan adalah situs keterlibatan
dan distribusi lemak.
10
11
BAB IV
FIBROELASTIC/ MYOFIBROELASTIC TUMOURS
Tumor fibroblastik / myofibroblastic mewakili bagian yang sangat besar dari tumor
mesenchymal. Banyak lesi dalam kategori ini mengandung sel-sel dengan kedua fitur dari
fibroblastik dan myofibroblastik, yang mungkin sebenarnya merupakan varian fungsional
dari tipe sel tunggal. Sebuah bagian signifikan dari sel spindel dan sarkoma pleomorpik
mungkin merupakan bagian dari tipe myofibroblastik tetapi, sampai saat ini, hanya tingkatan
rendah yang telah diketahui . Di Kalangan lesi sebelumnya dikenal sebagai fibrous
histiocytoma maligna, setidaknya beberapa mewakili myofibrosarkoma pleomorfik.
IV.1. Nodular fasciitis
Nodular fasciitis adalah massa yang terbentuk dari proliferasi fibrosa yang biasanya
terjadi pada jaringan subkutan. Intravaskular fasciitis dan cranial fasciitis mempunyai lesi
histologis sama yang meluas ke lumen pembuluh dan melibatkan tengkorak dan jaringan
lunak di atasnya, masing-masing.
IV.1.1. Epidemiologi
Nodular fasciitis relatif umum diantara lesi massa jaringan lunak. Hal ini terjadi pada
semua kelompok umur tapi lebih banyak sering pada orang dewasa muda. intravaskular
12
fasciitis dan fasciitis kranial jarang terjadi. Intravaskular fasciitis ditemukan kebanyakan pada
orang di bawah 30 tahun, sedangkan fasciitis kranial berkembang terutama pada bayi di
bawah usia 2 tahun. tidak ada perbandingan rasio laki-laki dan perempuan untuk nodular
fasciitis atau intravaskular fasciitis, tetapi fasciitis kranial lebih sering pada anak laki-laki.
IV.1.2. Site of Involvement
Nodular fasciitis biasanya subkutan, meskipun terkadang intramuskular. lokasi pada
kulit sangat jarang. setiap bagian tubuh dapat terlibat, tetapi pada ekstremitas atas, batang
tubuh,kepala dan leher adalah yang paling sering terpengaruh. intravaskular fasciitis juga
subkutan. terjadi pada pembuluh darah kecil hingga sedang, terutama vena tetapi kadangkadang arteri (atau keduanya). Kranial fasciitis biasanya melibatkan bagian luar dari
tengkorak dan jaringan lunak yang berdekatan dari kulit kepala, dan dapat menjalar ke bawah
melalui lapisan bagian dalam ke meningens.
IV.1.3. Manifestasi klinis
Nodular fasciitis biasanya tumbuh pesat dan memiliki durasi pra operasi di sebagian
besar, tapi tidak semua, kasus tidak lebih dari 1-2 bulan. Rasa sakit atau nyeri mungkin
timbul. Biasanya berukuran 2 cm atau kurang dan hampir selalu kurang dari 5 cm.
Intravaskular fasciitis dapat membesar lebih perlahan tapi biasanya tidak lebih dari 2 cm.
perkembangan fasciitis kranial cepat, seperti nodular fascitis, dan mungkin menjadi agak
lebih besar dari biasanya. Ketika tengkorak terlibat, X-ray menunjukkan defek litik, sering
dengan sklerotic rim. Sebaliknya, nodular fasciitis menampilkan sebagai nondistinctive
massa jaringan lunak pada pencitraan dan hanya ada sedikit informasi tentang pencitraan
pada intravaskular fasciitis.
IV.1.4. Etiologi
Beberapa pasien dengan nodular fasciitis melaporkan bekas trauma pada lokasi lesi,
tapi mayoritas tidak. Trauma kelahiran mungkin faktor dalam asal-usul fasciitis kranial.
IV.1.5. Makroskopi
Nodular fasciitis mungkin timbul berbatas atau infiltratif tapi tidak terkapsulasi.
potongan permukaan bervariasi dari myxoid sampai fibrosa, dan kadang-kadang terdapat
perubahan kistik didalam intinya. Intravaskular fasciitis berkisar dari nodular ke pleksiform,
kontur terakhir yang dihasilkan ketika ada pertumbuhan yang luas ke intravaskular. Fasciitis
kranial biasanya berbatas dan elastik sampai keras, dan mungkin myxoid atau kistik didalam
intinya.
13
14
15
16
IV.3. Myxofibrosarcoma
Myxofibrosarkoma terdiri spektrum dari lesi fibroblastik ganas dengan variabel
stroma myxoid, pleomorfisme dan dengan pola pembuluh darah melengkung yang khas.
IV.3.1 Epidemiologi
Myxofibrosarcoma adalah salah satu sarkoma yang paling sering pada pasien usia
lanjut dengan dominasi sedikit laki-laki . Meskipun rentang usia keseluruhan luas,
Neoplasma ini mempengaruhi terutama dekade keenam sampai kedelapan, sedangkan sangat
jarang terjadi di bawah usia 20 tahun.
IV.3.2 Site of Involvement
Mayoritas tumor ini muncul di anggota badan termasuk girdle ekstremity (rendah>
ekstremitas atas), sedangkan mereka terlihat jarang pada batang tubuh, di kepala dan daerah
leher, dan di tangan dan kaki. Retroperitoneum dan rongga perut sangat jarang, dan
kebanyakan lesi myxofibrosarcoma seperti di lokasi tersebut mewakili dedifferentiated
liposarcomas . khususnya, sekitar dua pertiga kasus berkembang dalam dermal / subkutan
jaringan, sisa terjadi di fascia dan otot rangka.
IV.3.3 Manifestasi klinis
Sebagian besar pasien datang dengan massa yang perlahan memperbesar dan
menyakitkan. kekambuhan sering berulang terjadi sampai 50 sampai 60% dari kasus dan
tidak berhubungan dengan grading histologi. Sebaliknya, metastasis dari tumor yang terkait
kematian adalah keterkaitan dari grading tumor. sedangkan tidak satupun dari neoplasma
kelas rendah bermetastasis, menengah dan kelas tinggi neoplasma dapat mengembangkan
metastasis 20 sampai 35% kasus. Sebagai metastasis paru dan metastasis tulang, 102
Fibroblastik / tumor myofibroblastic metastasis kelenjar getah bening yang terlihat dalam
sejumlah kecil tapi signifikan dalam beberapa kasus. Yang penting, lesi kelas rendah dapat
menjadi kelas yang lebih tinggi di kekambuhan berikutnya dan memiliki potensi metastasis.
Keseluruhan Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun adalah 60-70%
IV.3.4. Makrokopi
Neoplasma yang terletak di permukaan biasanya terdiri dari beberapa, bervariasi
kenyal atau nodul lebih keras, sedangkan neoplasma pada lapisan lebih dalam sering
membentuk suatu massa tunggal dengan margin infiltratif. Di lesi kelas tinggi daerah
nekrosis tumor sering ditemukan.
17
18
BAB V
SMOOTH MUSCLE TUMOURS
19
V.2. Leiomyosarkoma
Leiomyosarcoma adalah tumor ganas terdiri dari sel-sel yang berbeda sel otot polos.
V2.1. Epidemiologi
Leiomyosarkoma jaringan lunak biasanya terjadi pada paruh baya atau lebih tua,
meskipun dapat berkembang pada orang dewasa muda dan bahkan pada anak-anak.
Leiomyosarkoma merupakan sarkoma dengan persentase yang signifikan pada retroperitoneal
(termasuk panggul) dan merupakan sarkoma dominan yang timbul di pembuluh darah besar.
Selain dari lokasi tesebut, sedikitnya 10-15% merupakan sarkoma pada tungkai. Insiden seks
tergantung pada lokasi tumor, pada wanita mayoritas dengan retroperitoneal dan vena cava
inferior leiomyosarkoma tapi tidak dengan leiomyosarkoma di daerah jaringan lunak lainnya.
V.2.2. Site of Involvement
Lokasi yang paling umum dari jaringan lunak leiomyosarkoma adalah
retroperitoneum, termasuk panggul. subkelompok lainnya yang berbeda terdiri dari
leiomyosarkoma yang muncul pada pembuluh darah besar, sebagian besar umumnya vena
cava inferior dan vena besar ekstremitas bawah. Pada arteri jarang terjadi; sarkoma dari arteri
pulmonalis dan arteri besar lainnya umumnya bukan leiomyosarkoma dan lebih baik
diklasifikasikan sebagai sarkoma intima . Leiomyosarkoma melibatkan nonretroperitoneal
situs jaringan lunak membentuk suatu kelompok ketiga . ini yang ditemukan paling sering di
bawah ekstremitas tapi mungkin berkembang di tempat lain. intramuskular dan subkutan
terjadi dengan porsi yang sama, dan beberapa tumor ini menunjukkan lokasi asal dari vena
kecil hingga sedang. Leiomyosarkoma juga berkembang di dermis, tetapi ini dibahas pada
tumor kulit.
20
21
BAB VI
PERIVASCULAR TUMOURS
23
24
VI.2. Angioleiomyoma
Tumor jinak subkutan / dermis dalam menyakitkan yang terdiri dari otot polos matur
yang mengelilingi dan berpotongan antara saluran pembuluh darah. Tumor ini bermorfologi
kontinum dengan myopericytoma dan myofibroma.
VI.2.1. Epidemiologi
Angioleiomyoma adalah neoplasma paling umum. Dalam kasus terbesar yang
dilaporkan kasus angioleiomyoma menyumbang sekitar 4.4 % Dari total 12.663 kasus tumor
jaringan lunak.
VI.2.2. Site of Involvement
Kebanyakan angioleiomyomas terjadi di ekstremitas, terutama tungkai bawah, dan
daerah lainnya termasuk kepala dan batang tubuh. Tumor adalah biasanya terletak di subkutis
dan jarang di dermis yang mendalam. Sebagian besar histologis subtipe solid (lihat di bawah)
berkembang di ekstremitas bawah, dan sebagian besar subtipe kavernosa terletak di
ekstremitas atas. Tumor dari jenis vena berkembang lebih banyak di kepala daripada subtipe
lainnya. Berbeda dengan Leiomioma , hampir semua angioleiomyomas soliter.
VI.2.3. Manifestasi klinis
Angioleiomyoma lebih sering terjadi pada wanita. Lesi biasanya berkembang antara
dekade keempat sampai keenam. Kebanyakan angioleiomyoma hadir sebagai massa kecil,
perlahan-lahan membesar biasanya dalam beberapa tahun . Nyeri merupakan Keluhan
subjektif dalam sekitar setengah dari pasien pada angioleiomyoma . Pada beberapa pasien
rasa sakit diperburuk oleh angin, dingin, tekanan, kehamilan, atau menstruasi.
VI.2.4. Makroskopi
Angioleiomyoma merupakan nodul berbatas tegas, bulat, abu-abu putih atau coklat.
Quade nodul, dan sebagian besar diameter kurang dari 2 cm. Tumor jenis solid lebih kecil
dibandingkan dengan dua jenis lainnya.
25
BAB VII
SKELETAL MUSCLE TUMOURS
26
asimtomatik . A-RM sering soliter (70%), tetapi mungkin multinodular (26%) pada nodul
diskrit dalam lokasi yang sama atau, jarang, multisenter.
VII.1.1.3. Makroskopi
Massa (median ukuran 3 cm, kisaran 1,5-7,5 cm) berbatas tegas berwarna coklat
sampai merah-coklat, lembut, dan bernodul atau berlobus.
27
28
29
30
31
BAB VIII
VASCULAR TUMOURS
Tumor jinak pembuluh darah sangat umum dan paling sering terjadi pada kulit.
Seringkali sulit untuk menentukan apakah lesi vaskular jinak malformasi, neoplasma atau,
dalam beberapa kasus merupakan proses reaktif. Demikian pula, pada dasarnya tetap tidak
mungkin membedakan endotelium pembuluh darah dan endotelium limfatik, yang mungkin
mencerminkan fungsional dan Hubungan dekat antara sel embryogenetic.
VIII.1 Synovial Hemangioma
Hemangioma sinovial (SH) adalah tumor pembuluh darah proliferasi jinak yang
timbul dalam permukaan lapisan sinovium, termasuk ruang intra-artikular dan bursa. lesi
mirip seperti yang terjadi di dalam selubung tendon tidak termasuk dalam kategori diagnostik
ini.
VIII.1.1 Epidemiologi
SH sangat jarang. Kebanyakan pasien anak anak atau remaja dan ada kecenderungan
untuk laki-laki.
VIII.1.2 Site of Involvement
Lokasi yang paling umum sejauh ini adalah lutut, diikuti lebih jarang oleh siku dan
tangan.
VIII.1.3 Manifestasi klinis
Tumor muncul sebagai lesi yang tumbuh perlahan sering dikaitkan dengan
pembengkakan dan efusi. Nyeri berulang adalah Gejala yang sering. Dalam sekitar sepertiga
dari kasus nyeri bukanlah merupakan gejala. Magnetic resonance imaging adalah teknik
radiologi terbaik untuk mengidentifikasi lesi terutama mengetahui tingkat keterlibatan.
VIII.1.3. Etiologi
Lesi pada usia muda menunjukkan bahwa SH adalah bentuk malformasi vaskular.
Trauma tidak menjadi acuan dalam patogenesis.
VIII.1.4 Makroskopi
Beberapa mengalami kongesti, dilatasi pembuluh darah dapat dilihat dan tumor
berbatas tegas dan difus.
32
33
34
VIII.4 Lymphangioma
Lesi kavernosa/ kistik vaskular jinak yang terdiri dari dilatasi saluran limfatik.
Beberapa kasus dapat diidentifikasi dalam Sindrom turner (dan sindrom malformatif lainnya)
dan dapat ditemukan dalam abortus. Kavernosus / kistik lymphangioma kepala dan leher
merupakan subtipe yang paling sering
VIII.4.1 Epidemiologi
Lymphangioma adalah lesi umum pada anak, dan sering timbul pada saat lahir atau
selama tahun pertama kehidupan..
VIII.4.2 Site of involvement
Lymphangioma kistik kebanyakan berada di leher, ketiak dan selangkangan,
sedangkan jenis kavernosa terjadi di rongga mulut, batang tubuh atas, tungkai dan perut
termasuk mesenterium dan retroperitoneum .
VIII.4.3 Manifestasi klinis
Lesi agak berbatas tegas pembengkakan tanpa rasa sakit, lunak dan berfluktuasi pada
saat di palpasi, dan bisa menunjukkan perpindahan organ sekitarnya pada daerah
mediastinum atau intraabdominal. Prosedur pencitraan seperti USG menampilkan sifat kistik,
angiography menunjukkan vaskularisasi kurang dan CT scan mengungkapkan multiple,
homogen, daerah non enhancing.
35
VIII.4.4 Etiologi
Penampilan awal atau bahkan kongenital pada kehidupan dan bentuk lesi yang
mendukung malformasi perkembangan, pada kelainan genetik memainkan peran tambahan.
VIII.4.5 Makroskopi
Kavernosus / kistik lymphangioma merupakan massa multikistik atau spons, rongga
yang mengandung cairan yang berair sampai seperti susu. (watery to milky fluid).
36
37
secara maksimal. Pasien yang mengalami lesi viseral mungkin menyerah pada penyakit
mereka. Terkait AIDS KS adalah jenis yang paling agresif dari KS. Pada kulit, lesi yang
paling umum pada wajah, alat kelamin, dan ekstremitas bawah; mukosa mulut, kelenjar getah
bening, gastro-intestinal dan paru-paru yang sering terlibat. Kelenjar getah bening dan
penyakit visceral tanpa lesi muco-kulit dapat terjadi. Penyakit ini umumnya agresif.
Sementara lesi kulit dan limfadenopati adalah tanda-tanda yang jelas dari penyakit pada
berbagai jenis KS, penyebaran ke organ-organ visceral mungkin a atau simptomatik
tergantung pada luas dan lokasi tertentu dari lesi.
VIII.5.5 Makroskopi
Lesi pada kulit (bercak, plak, nodul) bervariasi dalam ukuran dari yang sangat kecil
hingga beberapa sentimeter diameternya. Keterlibatan mukosa, jaringan lunak, kelenjar getah
bening dan organ visceral menghadirkan sebagai nodul hemoragik dari berbagai ukuran yang
bisa bergabung.
38
39
DAFTAR PUSTAKA
1. Fletcher CDM, Unni KK, Mertens F eds. World Health Organization classication of
tumours. Pathology and genetics of tumours of soft tissue and bone. Lyon: IARC Press, 2002.
2. Fletcher CDM, Bridge JA, Hogendoorn PCW, Mertens F eds. World Health Organization
classication of tumours of soft tissue and bone, 4th edn. Lyon: IARC Press, 2013.
40