Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
bidang pemerintahan
bidang pendidikan dan mental
bidang industri
bidang angkatan perang
Dengan adanya pembangunan ini Jepang muncul sebagai
negara besar yang kuat dan modern, karena itu ia pun ingin
bertindak seperti para imperalis.
1.
2.
3.
4.
NASIONALISME CINA
Negara Cina semula adalah negara tertutup bagi bangsa
asing. Dengan datangnya imperialisme barat, Cina akhirnya
terbuka. Bangsa yang berhasil membuka Cina ialah Inggris,
dengan menyelundupkan candu ke Cina, yang menyebabkan
rakyat Cina sangat menderita.
Pemerintah Cina membakar candu milik pedagang Inggris,
akibatnya Inggris marah dan angkatan lautnya menyerang Nan
King. Cina mengakui kekalahannya serta menandatangani
Perjanjian Perdamaian Nan King (1842). Mulai saat inilah
pelabuhan Cina dibuka untuk bangsa dan pada 1860 dalam
Perjanjian Peking, Cina terbuka seluruhnya.
Pada tahun 1850 - 1864 terjadi pemberontakan Tai-Ping
pimpinan Hung-Siu-Chuan berhasil merebut kembali kota Nan
King, tetapi setelah itu keadaan semakin kacau karena mereka
mabuk dengan kemenangan.
Rakyat Cina sangat benci terhadap bangsa asing, karena
itu mereka ingin membersihkan bangsa dan pengaruh asing.
Muncullah suatu gerakan di Cina Utara dengan menamakan diri
Tinju Keadilan", semua anggotanya diajari ilmu silat.
Pemberontakan
itu
selanjutnya
dikenal
sebagai
Pemberontakan Boxer.
Sebab Khusus
Beberapa orang Tionghoa kaya minta izin kepada
pemerintah Mancu untuk membuka jalan kereta api di Sze
Chuan. Permintaan ditolak dan izin diberikan kepada kongsi
gabungan bangsa asing (British, French, Amerika, Consortum).
Rakyat Tiongkok marah dan pada tanggal 10 Oktober 1911
meletuslah revolusi di Wuachang, pemerintahan Mancu jatuh.
Republik Tiongkok lahir.
Republik Cina semula berkedudukan di Cina Selatan dengan
ibukota Nan King, sedang di Cina Utara berkuasa Kaisar Pu Yi
yang didukung Jenderal Yuan Shih Kai dan para Warlods.
Sumber : MBM/Sejarah/SMU/II/1/1
NASIONALISME INDIA
Pada tahun 1600 Inggris mendirikan EIC di India. Melalui
EIC kekuasaan Inggris di India semakin besar karena
usaha-usaha dan peran beberapa gubernur jenderal inggris
antara lain Robert Clive, Warren Hostings dan sebagainya.
Antara tahun 1775 sampai 1825 EIC mengalami kesulitan
dan peperangan dalam usahanya memperluas kekuasaannya. Di
samping tindakan-tindakan orang Inggris sendiri yang
melakukan penindasan penghisapan dan diskriminasi terhadap
rakyat India sehingga menimbulkan gerakan pemberontakan di
antaranya adalah pemberontakan Spoy/Indian Mutiny (1857 1859) yang berakibat EIC dibubarkan. Sejak itu India
langsung di bawah kekuasaan mahkota Inggris 1858 dan
mendorong timbulnya nasionalisme di India.
Gerakan pemberontakan di India mulai bersifat nasional
sejak 1885, yaitu dengan berdirinya All India National
Congres.
Pada awalnya Perjuangan badan tersebut bersifat
Cooperation, tapi kemudian bersifat Non Cooperation dan
Revolusioner.
Pada tahun 1906 badan ini mengalami perpecahan karena
adanya perbedaan kepentingan antara golongan Hindu dan
Muslim (Muslim League).
Setelah perang dunia I perjuangan rakyat India mendapat
pengaruh lebih besar dari pemimpin mereka yang terkenal,
Mahatma Gandhi dengan ajaran-ajarannya yaitu: Satyagraha,
Swadesi, Hartal, dan Ahimsa.
Sumber : MBM/Sejarah/SMU/II/1/1
NASIONALISME TURKI
Pada awal abad XVI Turki mencapai kemegahan pada
zaman Sultan Sulaiman I (1520 -1566). Pada waktu itu Turki
diakui sebagai "Kerajaan Dunia".
Pada masa pemerintahan Sultan Murad II (1574 - 1595)
Kerajaan Turki mengalami kemunduran sehingga menjadi
kerajaan yang lemah sampai abad XIX, sehingga Turki dijuluki
NASIONALISME MESIR
Usaha penggalian Terusan Suez, Pertama kali dilakukan
oleh Raja Ramses (1298 - 1332) SM tetapi gagal. Usaha kedua
dilakukan oleh Napoleon Bonaparte juga gagal.
Pada masa pemerintahan Gubemur Muhammad Said (1854 1864) di Mesir (Waktu itu Mesi dikuasai Turki) mengadakan
Sumber : MBM/Sejarah/SMU/II/1/1
PERANG DUNIA I
Eropa sejak menjelang abad XIX menunjukkan adanya
persaingan dan perbedaan kepentingan, yang bersumber pada
nafsu imperialisme dan rasa kebangsaan terhadap negara dan
bangsa masing-masing.
Hal-hal ini yang kelak menjadi sebab timbulnya Perang
Dunia I. Adapun peristiwa yang menjadi sebab khusus
timbulnya Perang Dunia I adalah terbunuhnya putra mahkota
Austria di Sarajevo (Bosnia) oleh orang Serbia.
Perang Dunia I memecah Benua Eropa menjadi dua blok
yang saling bertempur, pihak yang satu adalah negara-negara
blok Sentral terdiri dari Jerman, Austria, Hongaria, Bulgaria
dan Turki, pihak lainnya adalah blok Sekutu semula terdiri
Serbia, Rusia dan Perancis kemudian menyusul Belgia dan
Inggris dengan dominion-dominionnya seperti Kanada, Afrika
Selatan, Australia, New Zeland, dan India serta Jepang, Italia
dan akhirnya Amerika Serikat. Jepang dan Cina bergabung
dengan Sekutu untuk mengambil kesempatan dan keuntungan.
Dalam Perang Dunia I ini Blok Jerman mengalami kekalahan
sedang negara-negara Eropa yang menjadi medan peperangan,
mengalami kehancuran baik yang menang maupun yang kalah.
Sumber : MBM/Sejarah/SMU/II/1/1
Sumber : MBM/Sejarah/SMU/II/1/1
Indonesia ketika
Indonesia.
Jepang
pada
tahun 1941
menyerang
PERANG DUNIA II
Keadaan dunia menjelang Perang Dunia II hampir sama
dengan menjelang Perang Dunia I. Adapun sebab-sebab
timbulnya Perang Dunia II, antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sumber : MBM/Sejarah/SMU/II/1/1
Sumber : MBM/Sejarah/SMU/II/1/1