Oleh
HALAMAN PENGESAHAN
1.Judul
2. Ketua Pelaksana
a. Nama lengkap
b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. Disiplin ilmu
e. Pangkat/Golongan
f. Jabatan
g. Fakultas/Jurusan
h. Alamat Kantor
i. Telp/Faks/E-mail
j. Alamat Rumah
k. Telp/Fax/E-mail
3. Jumlah Anggota Pelaksana
4. Lokasi Kegiatan
a. Nama Desa
b. Kecamatan
c. Kabupaten/Kota/Propinsi
5. Jumlah Biaya Kegiatan
6. Lama Kegiatan
Mengetahui
Dekan,
Mengetahui
Ketua LPM UNDIKSHA
KATA PENGANTAR
Om Suastiastu,
Puji syukur penulis haturkan atas cinta kasih yang diberikan oleh Hyang Widhi
/Tuhan Yang Maha Sempurna sehingga Pelatihan Penelitian Tindakan Sekolah
melalui Implementasi Reflective Model Pada Pengawas dan Kepala Sekolah
SD di Kecamatan Buleleng yang merupakan program Pengabdian kepada
masyarakat ini dapat diselesaikan baik kegiatannya maupun laporan dan
kelengkapannya
Sebagai agent of change bagi kemajuan sekolahnya, seorang kepala sekolah
dan
pengawas
melakukan
harus
memiliki
penelitian,
kemampuan
sekaligus
metodologi
mengupayakan
tindakan
untuk
untuk
Untuk itulah Pelatihan ini diberikan sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
Usaha yang besar dan serius tentu tidak akan berbuah sia sia. Semoga pelatihan
yang diberikan berguna untuk meningkakan profesionalisme guru, kepala sekolah
dan pengawas di kecamatan Buleleng
Astungkara. Om Shatih, Shantih, Shantih, Om
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman pengesahan
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
1.1.
Latar belakang
................................. 1
1.2.
Analisis Situasi
................................. 2
1.3.
Kajian Pustaka
................................. 5
................................. 5
................................ 7
1.4.
................................ 8
1.5.
Tujuan Kegiatan
................................ 9
1.6.
Manfaat Kegiatan
................................ 10
.................................12
.................................13
2.3. Keterkaitan
.................................13
................................ 14
................................ 16
.................................18
3.2. Pembahasan
.................................23
iii
.................................. 28
4.2. Saran
.................................. 29
Lampiran
Daftar Pustaka
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007
tentang Standar
Pengawas
Sekolah/Madrasah
menegaskan
bahwa
yang
dilakukan
oleh
(KKPS)
(MKPS)
d i m a n a
s e k o l a h dapat
guna
dan
Musyawarah
Sekolah
pengawas
dan
kepala
dan
pengalaman
bersama-sama
p a r a
Kerja Pengawas
Analisis Situasi
Sebagaimana diketahui,
saja
pengawas
melakukan
harus
memiliki kemampuan
penelitian,
metodologi
Hasil
pada
suatu
proses
kegiatan
tertentu.
penerapan
Tindakan
yang
menerapkan
(melakukan
eksperimen)
terhadap
tindakan
tindakan lanjutan
yang merupakan
guru
yang
menjadi
binaannya;
(2)
meningkatkan
budaya
akademik
di
lingkungan
sekolah
untuk memecahkan
tentang
permasalahan-permasalahan
yang
dihadapi
pada
Received
knowledge
Practice
Reflection
Professional
competence
Previous
experiential
knowledge
Reflective cycle
1.4.
usulan
melaksanakannya
Penelitian
sebagai
Tindakan
Sekolah
dan
Tujuan Kegiatan
Berdasarkan permasalahan yang dihadadapi oleh Pengawas dan Kepala
Sekolah seperti yang disampaikan di atas, maka tujuan kegiatan ini adalah
Memberikan Pelatihan Penelitian Tindakan Sekolah yang dapat :
a) Meningkatkan kemampuan Pengawas dan Kepala Sekolah dalam
menemukan dan menentukan permasalahan- permasalahan sekolah
yang dapat dipergunakan sebagai masalah PTS
b) Meningkatkan kemampuan Pengawas dan Kepala Sekolah dalam
menemukan cara memperbaiki (treatment) terhadap masalah-masalah
yang dihadapi sekolah
usulan
melaksanakannya
Penelitian
sebagai
Tindakan
Sekolah
dan
Manfaat Kegiatan
Hasil Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan memberikan
kontribusi positif dalam meningkatkan profesionalisme Pengawas dan
Kepala sekolah di kecamatan Banjar. Secara lebih eksplisit manfaat
kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a) Pengawas dan Kepala Sekolah yang terlibat dalam kegiatan pelatihan
ini memperoleh wawasan tentang : (1) bagaimana menemukan dan
menentukan masalah-masalah sekolah yang dapat dipergunakan sebagai
masalah PTS; (2) bagaimana menemukan cara memperbaiki (treatment)
terhadap masalah-masalah yang dihadapi sekolah; (3) bagaimana
menyusun
usulan
melaksanakannya
Penelitian
sebagai
Tindakan
Sekolah
dan
10
c) Staf
Dosen
Universitas
Pendidikan
Ganesha
dapat
11
BAB II
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1.
Permasalahan
Pemecahan Masalah
1.
2.
Meningkatkan kemampuan
Pengawas dan Kepala Sekolah dalam
menemukan cara memperbaiki
(treatment) masalah yang dihadapi
sekolah .
3.
Metode Kegiatan
1.
2.
3.
12
2.2.
menentukan
menyebabkan
masalah-masalah
mereka
kurang
Penelitian
mampu
Tindakan
menyusun
Sekolah
proposal
dan
dalam Penelitian
Tindakan Sekolah
2. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai instansi yang memiliki
pengawas dan Kepala Sekolah juga akan memperoleh manfaat dari
13
2.4.
Metode Kegiatan
Bentuk aktivitas menggunakan strategi
informasi
menjadi
suatu
pemahaman
(decoding),
Aktivitas
Trainer
Trainee
1. Receive knowledge
(pemberian
informasi)
1. Menyampaikan materi
dengan gabungan metode
ceramah, dan jig saw
2. Ada beberapa materi yang
diberikan dengan jig-saw
yang mengharuskan
pembentukan kelompok
3. Pemberian model PTS
1.
2. Previous
experiencial
knowledge (refleksi)
1.
14
Mendengarkan dan
memperhatikan materi yang
disampaikan
2. Membentuk kelompok dan
mengerjakan pelatihan sesuai
dengan instruksi untuk
pelaksanaan jig-saw
3. Practice
a. Praktik penyusunan
proposal
b.Presentasi
proposal
c. Presentasi cara
pemecahan masalah
4. Reflect (refleksi)
5. Proffesional
Competence
Perbaikan proposal yg
menunjukkan
kompetensi
profesional guru
15
2.5.
Rancangan Evaluasi
a) Prosedur dan Alat Evaluasi
Prosedur dan alat evaluasi untuk menilai keberhasilan kegiatan P2M
ini dilakukan seperti diagram alur di bawah ini
Awal
Pelaksanaan
Akhir
Kegiatan
Kegiatan
Kegiatan
PRE-TEST
OBSERVASI
POST-TEST
PRODUK
16
17
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Pernyataan
Hasil
1.
55 % peserta
mengatakan pernah ,
45 % mengatakan
belum
penelitian?
18
19
Aktivitas
Trainer
Trainee
1. Receive
knowledge
(pemberian
informasi)
1.
2. Previous
experiencial
knowledge
(refleksi)
3. Practice
a. Praktik
penyusunan
proposal
b.Presentasi
proposal
c. Presentasi cara
pemecahan
masalah
Menyampaikan materi
dengan gabungan metode
ceramah, dan jig saw
2.
Ada beberapa materi
yang diberikan dengan jig-saw
yang mengharuskan
pembentukan kelompok
3.
Pemberian model PTS
20
2.
1. Mendengarkan dan
memperhatikan materi yang
disampaikan
Membentuk kelompok dan
mengerjakan pelatihan sesuai
dengan instruksi untuk
pelaksanaan jig-saw
4. Reflect (refleksi)
5. Proffesional
Competence
Perbaikan proposal
yg menunjukkan
kompetensi
profesional guru
Observasi terhadap
1.
Ketekunan mendengarkan
ceramah yang disampaikan
5 (sangat serius)
5 (sangat serius)
4 (serius)
21
Kejujuran dalam
mengemukakan
permasalahan yang dialami
di sekolah masing-masing
3 (cukup serius)
Kemampuan memilih
masalah yang urgen untuk
dilaksanakan
4 (serius)
5 (sangat serius)
Tanggungjawab untuk
menyelesaikan proposal
penelitian
4 (serius)
(sangat serius)
Produk dari kegiatan ini, yaitu Proposal Penelitian Tindakan Sekolah yang
dihasilkan selama pelatihan digunakan untuk mengevaluasi kemampuan peserta
pelatihan dalam menyusun proposal PTS dengan menggunakan rentangan skor
dari 0 sampai 100
Hasil dari penilaian produk adalah sebagai berikut :
No
Rerata nilai
Identifikasi Masalah
87
92
22
90
penelitian
4
65
masalah penelitian
5
80
60
90
b. PEMBAHASAN
Sekolah
(KKPS)
d i m a n a
dan
Musyawarah
p a r a
pengawas
Kerja
dan
dan
kepala
pengalaman
guna
23
tersebut
ternyata
tidak
membuat
adanya
perubahan
terutama
tidak
tersebut di atas ternyata benar karena dari hasil pre test yang
24
yang
dilakukan.
Selanjutnya
kejujuran
dalam
mengemukakan
25
dan mana yang tidak bisa dipergunakan untuk PTS. Tanggung jawab dalam
melakukan diskusi untuk memilih metode yang sesuai untuk memecahkan
masalah yang dialami oleh kepala sekolah dan pengawas menunjukan angka 5
yang ada pada kategori sangat serius. Hasil observasi dalam tahapan ini dilihat
dari keseriusan peserta dalam mencari cara pemecahan masalah terhadap masalah
yang diidentifikasi. Tanggungjawab untuk menyelesaikan proposal penelitian
menunjukan angka 4 (serius) dan keseriusan dalam menulis proposal penelitian
ada pada kategori sangat serius. Hasil diatas disebabkan karena para guru merasa
sangat perlu dengan pengetahuan tentang PTS. Mereka diberikan pengertian
bahwa tujuan utama Penelitian Tindakan Sekolah adalah untuk memecahkan
permasalahan nyata yang terjadi di dalam sekolah-sekolah yang berada
dalam binaan pengawas sekolah. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan
untuk memecahkan
ilmiah
mutu
isi,
masukan,
proses,
dan
hasil
pendidikan,
26
yang nyata. Tindakan itu dilakukan pada situasi alami (pada keadaan yang
sebenarnya)
dan
permasalahan
praktis
ditujukan
dalam
untuk
peningkatan
memecahkan
mutu
permasalahan-
proses
dan
hasil
kepengawasan.
Hasil dari kesriusan mereka dapat dilihat dari penilaian atas produk
pelatihan berupa proposal Penelitian Tindakan Sekolah sebagai berikut : 1)
dalam mengidentifikasi kemampuan rata rata peserta adalah 87, 2) dalam
menentukan masalah penelitian rerata kemampuan peserta adalah 92. Hal ini
merupakan kemajuan luar biasa karena peserta mengetahui mana masalah
masalah yang bisa dipergunakan untuk penelitian. Kemampuan yang lebih baik
juga ditunjukkan oleh peserta dalam menentukan sumber masalah yang ada,
kebanyakan dari mereka lebih banyak menyalahkan guru dibandingkan menilai
diri sendiri. Kemampuan yang paling rendah dari peserta adalah dalam
menentukan bukti pendukung untuk masalah penelitian. Penentuan cara
pemecahan masalah menunjukkan kemampuan yang baik yaitu 80. Karena
kurangnya informasi terhadap teori-teori pembelajaran dan management,
kemampuan peserta menulis teori-teori yang relevan juga tidak terlalu baik.
Namun pembuatan metode peneltian (termasuk penentuan setting penelitian,
subyek penelitian, prosedur penelitian) menunjukkan kemampuan yang sangat
27
28
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
a.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil kegiatan dapat sisimpulkan bahwa :
a) Pelatihan
Penelitian
Tindakan
Sekolah
dengan
menggunakan
Penelitian
Tindakan
Sekolah
dengan
menggunakan
Penelitian
Tindakan
Sekolah
dengan
menggunakan
usulan
Penelitian Tindakan
Penelitian
Tindakan
Sekolah
dengan
menggunakan
dan
melaporkan
hasil
penelitiannya.
e) Pelatihan
Penelitian
Tindakan
Sekolah
dengan
menggunakan
29
b.
SARAN
Dari pelaksanaan pelatihan ada beberapa saran yang diusulkan dalam P2M
selanjutnya yaitu:
1. Kelemahan peserta pada saat pelatihan adalah mencari teori-teori yang
relevan dan menentukan bukti pendukung terhadap permasalahan. Untuk
dapat meningkatkan kemampuan ini pelaksanaan P2M selanjutnya perlu
menyiapkan buku buku yang relevan yang dapat dipergunakan sebagai
sumber atas teori teori yang dipergunakan dalam penelitian.
2. Manfaat pengabdian ini sangat dirasakan oleh pengawas dan kepala
sekolah, namun belum semua kepala sekolah dan pengawas memperoleh
kesempatan. Untuk itu perlu diberikan pelatihan untuk kepala sekolah dan
pengawas yang lain di kecamatan lainnya oleh LPM Undiksha
30
Daftar Pustaka
Killen, Roy. 1998. Effective Teaching Strategies. Katoomba NSW: Social
Science Press
Nitiasih, Putu Kerti, 2010. Model Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas
Reflektif Berbasis Kompetensi (PTK-RBK) Untuk Meningkatkan
Profesionalisme Guru di Provinsi Bali. Hasil Penelitian yang tidak
dipublikasikan.
Padmadewi, Ni Nyoman; Artini, Luh Putu; Heri santosa, Made.2008. Studi
Penelusuran Alumni tentang Relevansi Kurikulum dengan Kebutuhan
Pekerjaan Guru di Sekolah. Hasil penelitian yang tidak dipublikasikan.
Rindjin, Sarna, Padmadewi. 2006. Diagnosis Masalah Pembelajaran (Makalah
disampaikan dalam Focused Group Discussion antar Guru-Guru SD, SMP se
Kabupaten Banjar tanggal 21 Oktober 2006.
Rinjin, Nitiasih, Permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran (Makalah
disampaikan dalam Focused Group Discussion antar Guru-Guru SD, SMP seKabupaten Banjar tahun 2006.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung, Alfabetha Bandung
Tantra, Dewa Komang. 2005. Penelitian Tindakan Kelas (Makalah
disampaikan dalam Workshop Menumbuhkan Komitmen Guru dan Pegawai
SMA Negeri 4 Denpasar tanggal 3 Januari 2005).
Tantra, D.K. 2005. Peningkatan Profesionalisme Guru dengan Paradigma
Baru ( makalah disampaikan dalam workshop menumbuhkan komitmen guru
dan pegawai SMA Negeri 3 Denpasar, pada tanggal 3 Januari 2005).
31