Usulan Penelitian
Untuk Memenuhi Persyaratan Melakukan Penelitian Dalam Rangka Penyusunan
Tugas Akhir
DIAJUKAN OLEH:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Rumusan Masalah
Permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah rancangan peledakan yang sedang dipakai sekarang telah optimal?
2. Bagaimana upaya perbaikan rancangan peledakan sehingga dapat
meningkatkan keberhasilan peledakan?
1.3.
Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Evaluasi fragmentasi menggunakan perangkat lunak Split Desktop untuk
analisa aktual dan metode Kuz-Ram untuk analisa teoritis.
2. Usulan perancangan peledakan meliputi geometri peledakan, jumlah isian, pola
peledakan, dan nilai PF.
3. Nilai tinggi jenjang, jenis bahan peledak dan diameter lubang ledak ditentukan
dari perusahaan.
1.4.
Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah:
1. Mengevaluasi rancangan peledakan yang sebelumnya digunakan.
2. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi fragmentasi hasil peledakan.
3. Membuat simulasi dan merekomendasikan rancangan peledakan yang
dianggap optimal.
1.5.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Peneliti mampu membuat rancangan peledakan yang optimal.
2. Perusahaan
Manfaat penelitian ini bagi perusahaan adalah dapat memiliki rekomendasi
rancangan peledakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kegiatan Peledakan
Secara garis besar peledakan batuan dengan bahan peledak meliputi aksi
bahan peledak dan respons massa batuan di sekitarnya di daam konteks energy,
waktu, dan massa. Namun hinggasaar ini belum ada teori peledakan yang konsisten
dan dapat diterapkan secar luas, tetapi hanya beberapa teori yang terbatas dan
tidak berhubungan, yang sebagian besar di antaranya meruppakan pengalaman di
lapangan berdasarkan suatu kondisi peledakan ideal. Teori-teori peledakan pada
saat ini disusun dan dirumuskan berdasarkan spekulasi murni, pendekatan
berdasarkan
pengalaman
kerja
peledakan
yang bertahun-tahun,
pengujian
Pola Peledakan
Pola peledakan merupakan urutan waktu peledakan antara lubang-lubang
bor dalam satu baris dengan lubang bor pada baris berikutnya ataupun antara
lubang bor yang satu dengan lubang bor yang lainnya. Beberapa contoh pola
peledakan berdasarkan sistem inisiasi dapat dilihat pada gambar berikut.
Pola peledakan ini ditentukan berdasarkan urutan waktu peledakan dan arah
runtuhan material yang diharapkan. Beberapa tipe-tipe pola peledakan:
1. Pola flat face, yaitu peledakan dengan waktu tunda yang sama untuk tiap deret
lubang ledak.
Gambar 2.1
Pola flat face
2. Pola V-cut, yaitu peledakan dengan waktu tunda yang diatur sedemikian rupa
arahnya menyerupai huruf V.
Gambar 2.2
Pola V-cut
3. Pola echelon, yaitu peledakan dengan waktu tunda yang diterapkan apabila
terdapat dua bidang bebas.
Gambar 2.3
Pola Echelon
2.3.
berikut:
1.
Burden (B)
Burden adalah jarak tegak lurus terpendek antara muatan bahan peledak
dengan bidang bebas terdekat atau ke arah mana pelemparan batuan akan terjadi.
B=
[(
2. SGe
+1,5 . De .................................... (2.1)
SGr
Keterangan:
B
= Burden
De
Spacing (S)
Spacing adalah jarak di antara lubang ledak dalam satu garis yang sejajar
dengan bidang bebas. Menentukan jarak spacing, didasarkan pada jenis detonator
listrik yang digunakan dan berapa besar nilai perbandingan antara tinggi jenjang dan
jarak Burden.
Tabel 2.1
Hubungan Antara Sistem Penyalaan Dengan Spasi
Sistem Penyalaan
Serentak
H/B <4
H 2B
3
H/B 4
S = 2B
Tunda
H 7B
8
S = 1.4B
= Spacing (m)
= Burden (m)
3.
Stemming (T)
Stemming adalah kolom material penutup lubang ledak di atas kolom isian
bahan peledak. Secara teoritik panjang stemming sama dengan panjang burden,
agar tekanan ke arah bidang bebas atas dan samping seimbang. Persamaan yang
digunakan untuk menghitung jarak stemming adalah:
T = 0,7B.................................................. (2.2)
Keterangan:
T
= Stemming (m)
= Burden (m)
4.
Subdrilling (J)
Subdrilling merupakan panjang lubang ledak yang berada di bawah garis
lantai jenjang. Subdrilling berfungsi untuk membuat lantai jenjang relatif rata setelah
peledakan.
J = 0,3B.................................................. (2.3)
Keterangan:
J
= Subdrilling (m)
= Burden (m)
5.
Kedalaman Lubang
Ledak (L)
Kedalaman lubang ledak dapat dicari dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
L=
(H +J)
............................................. (2.4)
sin
Keterangan:
L
= Subdrilling (m)
= Burden (m)
6.
Keterangan:
PC = panjang kolom isian (m)
L
= stemming (m)
7.
De
antara penggunaan bahan peledak terhadap jumlah material yang diledakkan atau
dibongkar dinyatakan dalam kg/m3.
PF =
E
V
Keterangan:
PF = powder factor (kg/m3)
V
de . PC . n
................................... (2.7)
V
(Saptono, 2006)
2.4.
Analisa Fragmentasi
Untuk membuat rancangan peledakan yang baik dan efisien, analisa
Pembobotan
1. Powdery/friable
2. Blocky
3. Totally massive
20
50
20
50
10
Horizontal
Dip out of face
Strike normal to face
Dip into face
20
30
40
25 x SG 50
1 10 (skala Mohs)
Nilai Blastability Index (BI) dan faktor batuan (RF) dicari dengan persamaan
sebagai berikut:
0,8
115
Q 0.17
0.63
...................................(2.10)
Keterangan:
Xmean = fragmentasi batuan rata rata, cm
A
= faktor batuan, yaitu 1 untuk batuan yang sangat rapuh, 7 untuk batuan
yang agak kompak, 10 untuk batuan kompak dengan sisipan yang rapat,
13 untuk batuan kompak dengan sedikit sisipan
Vo
= Relatif Weight Strength bahan peledak yang dipakai, untuk ANFO =100
Indeks n adalah indeks keseragaman yang dikembangkan oleh Cunningham
14B
W
n 2,2
1
d
B
Keterangan:
d
B = burden (m)
W = standar deviasi lubang bor (m)
A = perbandingan spasi dan burden
L
(A 1) L
2 H .......................(2.11)
x
(0,693)1/n ..............................................(2.12)
Keterangan:
Xc = Karakteristik batuan (cm)
x
= Indeks keseragaman
Untuk menentukan distribusi fragmentasi batuan hasil peledakan digunakan
x x
c
..................................................(2.13)
Keterangan:
R = Persentase massa batuan yang lolos dengan ukuran x (cm)
x
untuk
Gambar 2.4
Memperoleh Gambar (Image Acquisition)
b. Digitasi Fragmentasi (Fragmentation and Delineation)
Setelah gambar diskalakan, langkah berikutnya adalah penggambaran
batuan atau disebut dengan digitasi gambar. Dengan menggunakan perhitungan
algoritma otomatik yang telah ada pada program split desktop. Keberhasilan
optimum untuk setiap gambar ditentukan oleh pengguna.
Hasil dari delineasi automatik berupa binary image (gambar gray levels,
hitam putih) yang menggambarkan partikel yang berwarna putih dan latar belakang
berwarna hitam (bisa disetting). Pada kebanyakan gambar muck pile dan pada
banyak sumber gambar lain seperti haul truck atau leach piles, ada kejadian dimana
algoritma penggambaran otomatis dalam split desktop tidak menggambarkan
fragmen dengan baik. Ini disebabkan karena pencahayaan yang kurang, terdapat
kelebihan material halus dalam gambar, kualitas gambar terlalu buruk dan alasan
lain.
Dalam kasus ini gambar duplikat yang mengandung gambar fragmen
memerlukan perbaikan dengan menggunakan peralatan editing (editing tools) yang
terdapat dalam program. Dengan menggunakan editing tools yang tersedia, split
desktop dapat melakukan paint bucket filling of fines, erasing unwanted
delineations, dan identifying non-rock features.
Gambar 2.5
Digitasi Fragmentasi (Fragmentation and Delineation)
c.
pendekatan distribusi untuk material halus. Dua pilihan untuk distribusi tersedia
pada split desktop, yaitu distribusi Schumann dan Rosin - Rammler.
Gambar 2.6
Analisa Ukuran (Size Analysis)
d. Hasil (Result & Output)
Setelah ukuran partikel telah di kalkulasi, split desktop dapat menyajikan
informasi dalam 4 cara; linear-linear plot, log-linear plot, log-log plot, linear-log plot.
Kemudian untuk masing-masing plot, distribusi ukuran juga ditampilkan dalam 3
format yaitu standar ISO, standar UK, dan standar sendiri. Selain itu juga dapat
diketahui ukuran persentase lolos ayakan P20, P50, P80 dan ukuran top size.
Distribusi ukuran dan persentase lolos material juga dapat disimpan ke dalam
hardisk dalam bentuk text. Hasil ini kemudian dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi proses yang akan dilakukan berikutnya, dengan meninjau dari hasil split
desktop yang diambil.
Gambar 2.7
Hasil (Result & Output)
e. Keakuratan (Accuracy)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
terkini dari perusahaan. Rancangan kegiatan penelitian ini terdiri dari 4 tahapan
yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan dan analisa
data, serta tahap penyusunan laporan akhir.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan usulan tugas akhir. Sasaran utama
studi pendahuluan ini adalah gambaran umum daerah penelitian. Studi literatur
dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang kegiatan
penelitian, yang diperoleh dari instansi terkait, perpustakaan, dan informasi
penunjang lainnya.
2. Pengumpulan Data
Data-data didapat dari perusahaan serta melakukan pengamatan di
lapangan.
3. Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data dilakukan dengan perhitungan berdasarkan teori yang ada
dan data yang didapat. Dari rumusan-rumusan yang telah didapat kemudian
dilakukan analisa untuk menemukan jawaban atas pertanyaan perihal rumusan dan
hal-hal yang diperoleh dalam penelitian.
4. Penyusunan Laporan Akhir
Hasil sintesis data keseluruhan dirangkum ke dalam laporan tertulis untuk
dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan hasil penelitian tugas akhir.
3.2.
1.
Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data-data dari literaturliteratur dan internet tentang target volume peledakan.
2.
3.
1.
2.
3.
Data Sekunder
a.Peledakan
Metode, geometri peledakan, perlengkapan dan peralatan peledakan yang digunakan, serta nilai PF standar (blast
Data bahan peledak: spesifikasi bahan peledak, densitas bahan peledak, nilai velocity of detonation (VOD), nilai
Gambaran umum daerah penyelidikan: peta lokasi perusahaan, peta wilayah IUP, peta geologi regional
Keadaan umum perusahaan: peralatan yang digunakan; alat bor dan alat gali-muat, tinggi jenjang
Data geoteknik: densitas batuan, struktur batuan, formasi geologi.
Analisa Data
Analisa geometri peledakan dan powder factor (PF).
Analisa fragmentasi hasil peledakan.
Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi fragmentasi.
Selesai
Gambar 3.1
Diagram Alir Penelitian
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan akhir ini memuat uraian secara garis besar
dari tiap-tiap bab dalam laporan tugas akhir, dijabarkan sebagai berikut.
1. BAB I PENDAHULUAN
Mengemukakan mengenai latar belakang dilaksanakan penelitian disertai
identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah mengenai
fragmentasi hasil peledakan. Bab ini juga mengemukakan
penelitian ini yaitu untuk memberikan suatu hasil penelitian yang berguna bagi
perusahan pada umumnya dan penulis pada khususnya.
2.
interpretasi yang diambil dari literatur-literatur baik itu melalui data yang dimiliki oleh
perusahaan maupun buku-buku yang berkenaan dengan materi penelitian penulis.
3.
tentang
metode
penelitian
yang
digunakan
dalam
pembuatan laporan. Bab ini berisi rancangan penelitian, populasi dan sampel
penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
4.
BAB
IV
PROSEDUR
DAN
HASIL
PENELITIAN
Mengemukakan tentang hasil penelitian dan pembahasan data-data yang
diperoleh di lapangan.
5.
BAB V PEMBAHASAN
Mengemukakan tentang kesimpulan dan saran
BAB V
JADWAL PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2004. Modul 5 Teknik Peledakan; Pendidikan dan Pelatihan Juru Ledak
Penambangan Bahan Galian. Pusdiklat Teknologi Mineral dan Batubara:
Bandung.
Duna, Benny Irawan S. 2010. Panduan Split Desktop. Universitas Lambung
Mangkurat: Banjarbaru.
Hustrulid, W. 1999. Blasting Principles for Open Pit Mining Volume 1. Colorado
School of Mines, Golden: Colorado, USA.
Koesnaryo, S. 2001. Teknik Peledakan Buku 2; Rancangan Peledakan Batuan. UPN
Veteran: Yogyakarta.
Saptono, Singgih. 2006. Teknik Peledakan. UPN Veteran: Yogyakarta.