Drama
Drama
Vika, liburan Natal ini kita ke Korea lagi ya? Mama sudah kangen
ingin main salju di Mount Sorak. Mama juga udah pengen makan
makanan Korea yang asli. Di sini ngga ada restoran Korea yang enak.
Vika
Ma, sekali-kali dong kita Natalan di Jakarta. Aku kan ingin ikut
kebaktian Malam Natal, masa sih setiap Natal kita jalan2 terus?
Ibu Sunoko
Ah Vika, itu2 saja alasan mu. Ya kalau kamu tidak mau ikut kali ini,
nanti biar mama pergi sama papa saja.
Ibu Sunoko
Mau pergi ke mana lagi, Victor? Rasanya setiap malam kamu pergi.
Sekali2 lah kamu diam di rumah. Sekalian kita lagi ngomongin
rencana liburan Natal.
Victor
Ah bosan ma di rumah. Aku ingin cari udara segar. Aku ngga mau ikut
liburan Natal. Lebih asyik ngumpul sama teman2 .
Ibu Sunoko
Ya sudahlah, kalau kamu tidak mau ikut liburan, biar papa, mama dan
Vika saja yang pergi jalan-jalan. Nih uang 1 juta, jangan boros ya,
jangan melakukan yang ngga bener sama teman-teman kamu.
Victor
Mantap ! mama benar2 baik deh. Aku pergi dulu ya ma. Daah Vika.
Ibu Sunoko
Vika
Ibu Sunoko dan Vika melanjutkan kegiatan mereka masing-masing. Bpk. Sunoko tiba di
rumah.
Ibu Sunoko
Hai pa akhirnya pulang juga pa, kok tumben pulangnya lama banget pa
kita sudah tunggu dari tadi loh.Ayo pa langsung dimakan sebelum
dingin sayurnya
Vika
Bpk Sunoko
Vika
Ibu Sunoko
Pa,mama lagi cari-cari tempat buat liburan Natal. Gimana pa, apa kita
pergi ke Korea aja Natal ini? Aku kepingin main salju lagi nih.
Bpk Sunoko
(Sambil merenung) Gimana ya ma, apa Natal ini kita di Jakarta saja?
Tidak usah jalan-jalan. Perusahaan kita sedang dalam kondisi yang
kurang baik. Akhir-akhir ini kita sering mengalami kerugian?
Ibu Sunoko
Ah papa, pergi ke Korea kan ngga mahal! Kapan lagi kita bisa
menikmati salju kalau bukan bulan Desember. Ayolah pa.
Vika
Ma, aku setuju sama papa. Natal ini kita di Jakarta saja.
Ibu Sunoko
Tiba2 handphone pak Sunoko berbunyi, lalu cepat2 diangkatnya. Mukanya terlihat tegang.
Bpk. Sunoko :
Ibu Sunoko
Bpk Sunoko
(Bpk Sunoko segera meninggalkan ruang makan dan menuju ruang tamu)
Ibu Sunoko
Vik, perhatiin papa mu deh , kenapa tuh dia tiba2 kok aneh gitu setelah
terima telepon
Vika
Bpk Sunoko
(Memotong pembicaraan Vika) Ssst ! Sudaj jangan piker yang anehaneh kamu
Di ruang tamu, Bpk Sunoko meremas-remas tangannya, dia dalam kondisi bingung dan
putus asa.
Bpk Sunoko
Bpk Sunoko :
Bu Sunoko
Bpk Sunoko
Bu Sunoko
Sudah pa jangan ngeles lagi, lebih baik kalau ada sesuatu ddiceritakan
saja daripada dipendam sendiri,mama pasti akan selalu bantu papa kok
Bpk Sunoko
Mama dan Vika , papa mau bicara sama kalian, maaf papa harus
sampaikan pesan buruk ini ke kalian.
Jadi yang telepon tadi adalah rekan bisnis papa ,dan sekarang kita
harus terima kenyataan pahit ini kalau perusahaan papa dinyatakan
bangkrut dan untuk menutupi utang perusahaan , kemungkinan bank
akan menyita rumah yang kita tempati sekarang dalam waktu dekat ini.
Bu Sunoko
Bpk Sunoko
Maaf sekali ma tapi papa bicara serius, kita harus bisa terima
kenyataan ini
Bu Sunoko
Apa ?!! Engga pa, mama tidak mau hidup susah , mama tidak mau
pindah dari rumah ini,mama sudah nyaman dengan keadaan kita
seperti sekarang
Vika
Bu Sunoko
Diam saja kamu Vika ,kamu itu masih kecil belum tahu apa2
Lagian papa gimana ,masa perusahaan sebesar itu bisa bangkrut
Jangan-jangan papa saja yang ga becus maintain perusahaan kita
Bpk Sunoko
Kenapa sekarang mama jadi marah2 sama papa , papa juga tidak mau
kalau sampai ini terjadi , siapa yang mau hidup susah
Sudahlah papa lelah, papa mau tidur (dengan emosi meninggalkan
ruang tamu menuju kamar)
Bu Sunoko
Ada apa sih Vik , pagi-pagi sudah teriak-teriak, engga tau mama lagi
Pusing
Vika
Ma , cepetan kesini ma
Coba mama baca surat ini (Memberikan surat utk dibaca Bu Sunoko)