Siswo P Santoso
LOGO
komunikasi pasien-dokter,
dokter mempunyai posisi yang "lebih tinggi"
daripada pasien. (legitimate power) sehingga
dengan mudah dapat memengaruhi pasien.
Namun seorang dokter harus menjaga
komunikasi dan menghindari adanya pemberian
nasihat kepada pasien. (well informed) akibat
kemajuan teknlogi Informasi
Komunikasi akan lebih efektif dan interaktif bila
nasihat diubah menjadi informasi.
2. nonverbal.
komunikasi nonverbal adalah segala sesuatu yang disampaikan oleh
seseorang kepada orang lain tanpa kata-kata. Komunikasi ini ditunjukkan
melalui isyarat, ekspresi wajah, bahasa tubuh, serta nada suara.
LANGKAH-LANGKAH DALAM
KOMUNIKASI PASIENDOKTER
Dalam konseling yang juga diterapkan dalam komunikasi
pasiendokter dikenal adanya GATHER, singkatan dari
Greet-Ask-Tell- Help-Explain-Return
Greet (Memberi Salam)
Memberi salam kepada pasien di awal pertemuan akan
menciptakan hubungan yang baik.
Berilah salam dengan ramah kepada tiap pasien pada
saat dia datang.
Katakan kepada pasien hal-hal yang diharapkan selama
pertemuan tersebut dan yakinkan bahwa setiap pasien
mempunyai privacy dan kerahasiaannya akan dijaga.
ut.
Ask (Bertanya)
Langkah berikutnya adalah bertanya. Mengapa dokter perlu bertanya
sekaligus mendengarkan dengan aktif? Karena melalui pertanyaan, dokter
dapat membantu pasien untuk menyatakan keinginan dan kebutuhannya
serta mengekspresikan perasaannya. Lalu bagaimana cara bertanya yang
efektif?
Gunakan nada suara yang menunjukkan mint,-perhatian dan keramahan.
Gunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh pasien.
Ajukan satu pertanyaan dan tunggu jawabannya dengan penuh perhatian.
Ajukan pertanyaan yang dapat membantu pasien untuk menyampaikan
kebutuhan-kebutuhannya.
Gunakan kata-kata seperti "lalu?", "dan", "oh?". Karena kata-kata tersebut
dapat meningkatkan keinginan pasien untuk lebih banyak bicara.
Hindari pertanyaan "Mengapa?" karena dapat menimbulkan kesan mencari
kesalahan.
Gunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka, misalnya "Ceritakan ...",
"Bagaimana ..." karena sangat bermanfaat untuk membina hubungan yang
baik dengan pasien dan dapat mengorek hal-hal yang terkait dengan
penyakitnya.
WAKTU TUNGGU
Lama waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan
bagi setiap pasien penting diperhatikan.
Hal ini tidak menjadi masalah jika jumlah pasien
yang datang untuk mendapat pelayanan hanya
sedikit. Harus tetap diingat bahwa setiap orang yang
menderita, menjadi lebih tidak sabar dan sensitif.
Pasien sakit menjadi lebih mudah tersinggung dan
marah oleh hal-hal yang tampaknya sederhana.
Untuk mengatasi kesulitan ini, klinik yang banyak
pasiennya harus memulai menjalankan efisiensi
waktu dengan mengatur kedatangan setiap pasien
sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan
sebelumnya (appointment).
Dokter yang mempunyai latar belakang masa lalu yang kurang bahagia
mungkin saja akan kehilangan rasa kepercayaan dirinya sehingga ingin
menyandarkan dirinya kepada pasien tersebut. Transference balik dapat
juga terjadi terhadap pasien yang memiliki jenis kelamin yang berbeda yang
berakibat justru dokter merasa menghadapi figur seorang ayah atau ibunya.
Dalam keadaan tertentu malah dokter dapat jatuh cinta kepada pasiennya,
terutama jika dokter tersebut mempunyai masalah dalam rumah tangganya.
Oleh karena itu, dalam menjalankan profesinya dokter harus betul-betul
dapat mengontrol dorongan-dorongan psikis pribadinya jika ingin
membangun hubungan antara dokter dengan pasien secara profesional.
Dorongan untuk memarahi pasien secara tidak proporsional untuk
memenuhi dorongan harga diri dokter yang berlebihan, keinginan untuk
mendapat perlindungan yang tidak wajar dari pasien atau malah dengan
sengaja menggoda agar pasien jatuh cinta haruslah dihindari.
Namun demikian, menempatkan pasien sebagai seorang anak, teman, atau
malah orang tua dalam batas-batas yang wajar sesuai dengan norma yang
berlaku sering kali justru membantu membangun hubungan baik antara
dokter dengan pasiennya.