SISTEM URINARIUS
GINJAL
NEFRON
- Unit fungsional ginjal
- Tiap ginjal mengandung 1 juta nefron
- Setiap nefron terdiri atas komponen vaskular dan tubular yg berhubungan
erat secara struktural dan fungsional
- Komponen vaskular adalah glomerulus, merupakan bagian penyaring
- Air dan solut dlm darah kapiler akan difiltrasi masuk ke komponen tubular
nefron yg merupakan bagian penyalur yaitu tubulus
- Tiap nefron bermuara pada duktus koligens
Tubular
GLOMERULUS
- Terdiri gelungan kapiler yg disebut kapiler glomerulus & kapsula bowman
- Membran glomerulus terdiri 3 lapisan:
a. Endotel kapiler glomerulus
b. Membran basalis
c. Epitel kapsula bowman
- Endotel kapiler mempunyai banyak jendela (fenestra) berdiameter
50-100 m
- Membran basalis relatif homogen, terdiri jalinan glikoprotein dan
mukopilisakarida
TUBULUS
- Seluruh tubulus terdiri atas selapis sel epitel
- Struktur dan fungsi sel epitel tubulus berbeda dari segmen ke segmen
- Segmen tubulus yg merupakan lanjutan kapsula bowman disebut
tubulus proksimal
- Segmen tubulus berikutnya antara lain: ansa henle pars desenden tipis,
ansa henle pars asendens tipis dan tebal, tubulus distal
- Beberapa tubulus distal lalu bermuara pada satu connecting tubule
- Beberapa connecting tubule bermuara pada satu duktus koligens
- Beberapa duktus koligens bermuara pada kaliks pelvis renis
- Pelvis renis berlanjut menjadi ureter, lalu ke vesika urinaria lalu ke
uretra
Tubular
- Sisa darah yang tdk difiltrasi di glomerulus masuk ke arteriole eferen lalu
membentuk kapiler peritubulus
glomerulus
APPARATUS JUKSTAGLOMERULUS
- Merupakan bagian dari segmen akhir ansa henle pars asendens yang tebal
yang berjalan diantara arteriole aferen dan eferen
- Terdiri dari:
a. Sel jukstaglomerulus, merupakan sel otot polos dinding arteriole aferen
yg telah berdiferensiasi
b. Sel makula densa, merupakan sel ansa henle pars asenden tebal yang
mengalami diferensiasi yang menempel pada arteriole eferen
- Sel jukstaglomerulus mengandung vesikel sekretorik berisi renin
PERSARAFAN GINJAL
- Ginjal mendapat persarafan dari neuron simpatis noradrenergik yg
mempersarafi arteriole aferen dan eferen, aparatus jukstaglomerulus,
serta beberapa segmen tubulus
- Peningkatan rangsang simpatis menimbulkan vasokonstriksi pembuluh
darah serta berperan dalam peningkatan reabsorbi natrium dalam tubulus
1. FILTRASI DI GLOMERULUS
KOMPOSISI FILTRAT
- Berdasarkan ukuran dan muatan listrik menyebabkan filtrat bebas protein
TEKANAN FILTRASI
2. REABSORBSI DI TUBULUS
- Hampir seluruh komponen plasma (kecuali protein) difiltrasi melalui kapiler
glomerulus
- Faktanya: beberapa zat dalam filtrat diantaranya tdk atau sedikit sekali
dijumpai di dalam air kemih
Bukti terjadi proses reabsorbsi di tubulus
2. Jalur Transeluler
- Zat yg direabsorpasi melewati kedua membran plasma
- Tahapannya ada 5 langkah yaitu:
1. Zat meninggalkan cairan tubulus menembus membran luminal sel
tubulus
2. Zat bergerak sepanjang sitosol sel tubulus dari satu sisi ke sisi
lainnya
3. Zat menembus membran basolateral sel tubulus masuk ke cairan
interstisial
4. Zat berdifusi dalam cairan interstisial
5. Zat menembus dinding kapiler dan masuk ke dalam plasma darah
Reabsorpsi Natrium
- 99% natrium direabsorbsi di sepanjang tubulus:
* 67% di tubulus proksimal
* 25% di loop of henle
* 8% di tubulus distal dan duktus koligens
Reabsorpsi natrium berperan penting di tiap bagian tubulus, yaitu:
1. di tubulus proksimal, reabsorpsi Na+ berperan utama dlm reabsorpsi
glukosa, asam amino, H20, Cl- dan ureum
2. di ansa Henle, reabsorpsi Na+ bersama dengan Cl-, berperan dlm
kemampuan ginjal untuk menghasilkan urin dengan berbagai kepekatan
dan volume, bergantung kepada kebutuhan tubuh untuk menahan atau
membuang H20
3. di tubulus distal, reabsorpsi Na+ bervariasi dipengaruhi pengaturan
hormonal dan merupakan salah satu cara pengaturan volume cairan
ekstrasel yang penting
Di ansa Henle
- 20% Na+ direabsorpsi diikuti oleh sekitar 10% air
- di ansa Henle pars desendens tidak terjadi reabsorpsi Na+, bagian ini
hanya permeabel untul< air
- di ansa Henle pars asendens hanya terjadi reabsorpsi Na+ tanpa diikuti
oleh air
SISTEM RENIN-ANGIOTENSIN-ALDOSTERON
Reabsorpsi Glukosa
- Konsentrasi glukosa di dalam plasma normal 100 mg/100 ml
- Semua glukosa plasma difiltrasikan secara bebas ke dalam kapsula bowman
Jumlah zat yg difiltrasikan = konsentrasi plasma x LFG
Jumlah glukosa yg difiltrasikan = 100mg/100ml x 125ml/menit
= 125 mg/menit
3. SEKRESI DI TUBULUS
- yi: proses yg mentransport zat melewati sel epitel tubulus menuju lumen
tubulus, berlawanan arah dgn reabsorbsi tubulus
- Zat terpenting yg disekresi o/ tubulus ginjal adalah ion H+, K+ dll
BACA SENDIRI !!!
= 0,5 L/hari
COUNTERCURRENT MULTIPLIER
- Ansa Henle nefron jukstamedula bentuknya lurus dan panjang mencapai
bagian dalam medula ginjal
- Ansa Henle pars desendens dan asendens terletak sejajar dan aliran
filtrat di dalamnya berjalan berlawanan arah
- Sifaf penting yang dimiliki ansa Henle adalah:
a. Pars desendens tidak permeabel terhadap ion Na+ dan Cl-, tetapi sangat
permeabel untuk air
b. Pars asendens mereabsorpsi ion Na+ dan Cl- secara aktif namun tdk
permeabel terhadap air, sehingga keluarnya ion Na+ dan Cl+ tidak
disertai dengan air
glomerulus
COUNTERCURRENT EXCHANGER
-
- Dinding tubulus distal dan duktus koligens tdk permeabel thd air, kecuali
jika ada ADH
- ADH dibentuk di hipothalamus dan disimpan di dlm kelenjar hipofisis
posterior
- Penglepasannya diatur oleh hipothalamus, sekresi ADH dirangsang oleh
kekurangan air dalam tubuh, saat cairan ekstrasel menjadi terlalu pekat
(hipertonik) dan air harus ditahan di dalam tubuh
- ADH di dlm darah akan berikatan dgn reseptor spesifik pada membran
basolateral sel tubulus distal dan duktus koligens
- Terjadi peningkatan permeabilitas membran luminal terhadap air melalui
peningkatan jumlah channel air pada membran
- Makin tinggi kadar ADH dlm darah, makin banyak penambahan channel air,
makin besar permeabilitas membran terhadap air
- Jika sekresi ADH meningkat dan permeabilitas tubulus distal dan duktus
koligens terhadap air bertambah, maka dlm perjalanannya dari tubulus
distal ke duktus koligens terjadi perpindahan air dari lumen tubulus ke
jaringan interstitial
- Cairan yg tadinya hipotonik saat masuk ke tubulus distal akan kehilangan
sejumlah air saat masuk ke dalam pelvis ginjal
- Dibawah pengaruh kadar maksimal ADH, dimungkinkan pembentukan urin
akhir dengan osmolaritas mencapai 1200 mosm/L dan jumlah minimal urin
yg dibentuk oleh ginjal adalah 0,3 ml/menit
pH darah normal
pH darah rendah
pH darah tinggi
1. Reabsorbsi HCO3- Bikarbonat yg difiltrasi secara bebas di glomerulus, tdk dpt direabsorbsi
secara langsung ke dalam sel tubulus, karena membran luminal sel tubulus
tidak permeabel terhadap bilarbonat, shg reabsorpsi bikarbonat terjadi
secara tdk langsung
- Di dalam lumen tubulus, HCO3- bereaksi dengan H+ membentuk asam
karbonat (H2CO3)
- H2CO3 lalu berpisah menjadi H2O dan CO2
- CO2 lalu berdifusi masuk ke dalam sel tubulus proksimal dan bergabung
dengan H2O membentuk H2CO3 kembali dengan bantuan enzim karbonik
anhidrase
- H2CO3 lalu berpisah menjadi H+ dan HCO3- HCO3- melewati membran basolateral bersama-sama dengan Na+ masuk
ke cairan intertisial, lalu HCO3- berdifusi pasif ke kapiler peritubulus
- Pada asidosis yg berat seluruh bikarbonat yg difiltrasi akan direabsorbsi,
shg akan meningkatkan buffer bikarbonat di dalam plasma
- Ion H+ lalu disekresikan ke dalam filtrat melalui antiport Na+ - H+,
ion Na+ akan masuk dari cairan tubulus ke dalam sel tubulus, sedangkan
ion H+ keluar dari sel ke lumen tubulus
- H2CO3 lalu berpisah menjadi H+ dan HCO3- HCO3- melewati membran basolateral bertukar dengan Cl-, masuk
ke cairan intertisial, lalu HCO3- berdifusi pasif ke kapiler peritubulus
- Ion H+ disekresikan ke dalam filtrat melalui pompa ion H+
- Ion H+ di dalam filtrat akan bereaksi dengan hidrogen fosfat membentuk
dihidrogen fosfat
- Dihidrogen fosfat tidak dapat menembus membran luminal sel tubulus shg
ia akan dieksresikan
-
b. Metabolisme Glutamin
- Pada asidosis berat, proses pembentukan bikarbonat baru dengan cara lain
terjadi, yi dengan metabolisme glutamin
- Glutamin di dalam sel tubulus akan mengalami metabolisme menjadi amonia
dan bikarbonat
- Di dalam sel tubulus amonia berikatan dengan H+ membentuk amonium
Metabolisme Glutamin
PROSES BERKEMIH
- Ginjal terus menerus membentuk urin dan dialirkan melalui ureter ke dlm
kandung kemih dan ditampung di dlmnya sampai terjadi pengosongan
melalui uretra
- Mengalirnya urin di dlm ureter tdklah semata-mata krn gravitasi
- Dinding ureter terdiri dari 3 lapisan otot polos yg tersusun scr spiral,
longitudinal dan sirkular yg melakukan kontraksi peristaltik utk
mendorong urin ke dlm kandung kemih
- Ureter menembus bagian basis dinding kandung kemih secara miring shg
membentuk lipatan yg menutup muara ureter bila tekanan di dlm kandung
kemih meningkat dan mencegah refluks urin
- Urin tetap dpt masuk ke dlm kandung kemih, krn kontraksi ureter
menghasilkan tekanan yg cukup besar utk melawan tahanan pd ujung
ureter
- Ureter dipersarafi oleh serat saraf simpatis dan parasimpatis
- Dinding kandung kemih terdiri dari otot polos dan dilapisi oleh sel epitel
khusus yang berperan dlm kemampuan kandung kemih untuk menampung
volume vesika yg berfluktuasi
- Otot polos kandung kemih dapat diregangkan cukup kuat tanpa
peningkatan tegangan yg berarti, disamping itu lapisan dlm dinding
kandung kemih mengandung lipatan-lipatan shg memperbesar daya
tampungnya
- Untuk dpt keluar dari kandung kemih, urin hrs melewati sfingter uretra
interna yg dibentuk dari otot polos, dan sfingter uretra eksterna yg
dibentuk oleh otot rangka
- Kandung kemih & sfingter uretra interna dipersarafi oleh saraf simpatis
dan parasimpatis
- Parasimpatis menyebabkan kontraksi kandung kemih, jika kandung kemih
relaksasi sfingter uretra interna akan menutup jalan keluar urin
- Sfingter uretra eksterna dipersarafi oleh saraf somatik n. pudendus
- Motor neuron yg mempersarafi sfingter uretra eksterna menyebabkan
sfingter eksterna berkontraksi shg mencegah urin keluar melalui uretra
- Rasa ingin berkemih mulai timbul saat volume urin mencapai 150-250 ml
- Dorongan berkemih bertambah kuat jika volumenya telah mencapai
350-400 ml
- Penambahan volume urin selanjutnya akan sangat meningkatkan tekanan di
dalam kandung kemih dan dapat menimbulkan rasa nyeri disertai lepas
kendali menahan kemih
BERKEMIH
Terjadi melalui 2 mekanisme :
1. Refleks berkemih dan
2. Pengaturan volunter
- Serat aferen dari reseptor regang membawa impuls ke medula spinalis dan
melalui interneuron akan merangsang persarafan parasimpatis menuju
kandung kemih serta menghambat motor neuron yg mempersarafi sfingter
uretra eksterna
- Kandung kemih lalu berkontraksi, tdk dibutuhkan mekanisme khusus utk
membuka sfingter interna karena perubahan btk kandung kemih saat
berkontraksi secara mekanik akan membukanya