Anda di halaman 1dari 24

LOGO

LKPP
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

ORGANISASI PENGADAAN
Organisasi Pengadaan Barang/Jasa untuk Pengadaan
melalui Penyedia Barang/Jasa terdiri atas:
a. PA/KPA;
b. PPK;
c. ULP/Pejabat Pengadaan; dan
d. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
PA/KPA

PPK

ULP/PEJABAT PENGADAAN

PANITIA PENERIMA/PEMERIKSA

DEFINISI DAN DASAR HUKUM


Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah
unit organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan
Pengadaan Barang/Jasa di K/L/D/I yang bersifat permanen,
dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada
DASAR HUKUM ULP
sesuai Perpres 54 tahun 2010
1. Pasal 7 ttg Organisasi Pengadaan, Perangkat organisasi
2. Pasal 14 ttg Kewajiban Pembentukan ULP
3. Pasal 17 ttg Persyaratan anggota ULP
4. Pasal 128 ttg Pengembangan Profesi anggota ULP
(Jenjang Karier dan Tunjangan Profesi)
5. Perka LKPP no: 5 tahun 2012

PERSYARATAN ANGGOTA ULP


Perka No 2 th 2009
a. Memiliki integritas, disiplin dan tanggung jawab dalam

melaksanakan tugas;
b. Memahami pekerjaan yang akan diadakan;
c. Memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas
ULP/Pejabat Pengadaan yang bersangkutan;
d. Memahami isi dokumen, metode dan prosedur Pengadaan;
e. Tidak mempunyai hubungan keluarga dengan Pejabat yang
menetapkannya sebagai anggota ULP/Pejabat Pengadaan;
f. Memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa sesuai
dengan kompetensi yang dipersyaratkan; dan
g. menandatangani Pakta Integritas.

BEBERAPA CONTOH BENTUK


ORGANISASI ULP
1. MODEL UNIT PELAYANAN PENGADAAN
SKPD

Panitia

Panitia

SKPD

Panitia

Panitia

Panitia

SKPD

Panitia

Panitia

Pendukung bagi Panitia Pengadaan

Panitia

Panitia

Lanjutan ....
...
BEBERAPA CONTOH BENTUK
ORGANISASI ULP
2. Model Pembentukan Unit Pengadaan yang Terpusat di Masingmasing SKPD

SKPD

SKPD

SKPD

Panitia

Panitia

Panitia

Lanjutan ....
...
BEBERAPA CONTOH BENTUK
ORGANISASI ULP
3. Model Pembentukan Unit Pengadaan yang Terpusat di Kota/
Kabupaten/Provinsi

SKPD

SKPD

PANITIA

SKPD

PERANGKAT ORGANISASI
Perangkat organisasi ULP Tipe A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a,
terdiri atas :
Kepala;
Urusan Pengadaan, terdiri atas :
a.Asisten Urusan Pengadaan Barang;
b.Asisten Urusan konstruksi,
c.Asisten Urusan Jasa Konsultansi;
d.Asisten Urusan Jasa Lainnya.
Sekretariat;
Kelompok Kerja;
Kelompok Fungsional.

Lanjutan ....
...

PERANGKAT ORGANISASI
Perangkat organisasi ULP Tipe B, terdiri atas :
Kepala;
Bidang Pengadaan, terdiri atas :
Sub Bidang Pengadaan Barang;
Sub Bidang Konstruksi;
Sub Bidang Jasa Konsultansi;
Sub Bidang Jasa Lainnya.
Bidang Pengembangan, terdiri atas :
Sub Bidang Kebijakan dan Strategi;
Sub Bidang Pengaduan dan Penyelesaian Hukum;
Sub Bidang Bimbingan Teknis.
Bidang Informasi dan Monitoring, terdiri atas :
Sub Bidang Data dan Informasi;
Sub Bidang Perencanaan Pengadaan;
Sub Bidang e-Procurement.
Sekretariat;
Kelompok Kerja;
Kelompok Fungsional.

PERANGKAT ORGANISASI ULP TIPE B

STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK KERJA


ULP UNNES TAHUN 2013

STRUKTUR ORGANISASI PANITIA


PEMERIKSA/PENERIMA BARANG

Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan


Pasal 18
a. PA/KPA menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan untuk melakukan penilaian terhadap hasil
pekerjaan yang telah diselesaikan..
b. Anggota Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
berasal dari pegawai negeri, baik dari instansi sendiri
maupun instansi lainnya.
c. Dikecualikan dari ketentuan pada ayat (2), anggota
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan pada
Institusi lain Pengguna APBN/APBD atau Kelompok
Masyarakat Pelaksana Swakelola dapat berasal dari
bukan pegawai negeri

Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan


wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.memiliki integritas, disiplin dan tanggung
jawab dalammelaksanakan tugas;
b.memahami isi Kontrak;
c.memiliki kualifikasi teknis;
d.menandatangani Pakta Integritas; dan
e.tidak menjabat sebagai pengelola keuangan.

Berdasarkan PERKA LKKP NO.5 TAHUN 2012


Pembentukan unit layanan pengadaan
Pasal 3
a.

b.

c.

d.

e.

Menteri/ Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi


membentuk ULP yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau
melekat pada unit yang sudah ada
ULP dapat diwadahi dalam unit struktual tersendiri yang
pembentukannya berpedoman kepada peraturan perundang-undangan
yang mengatur kelembagaan pemerintah
ULP yang melekat pada unit yang sudah ada diintegrasikan pada unit
struktural yang secara fungsional melaksanakan tugas dan fungsi
dibidang pengadaan barang/ jasa
Perengkat ULP ditetapkan sesuai kebutuhan yang paling kurang terdiri
atas fungsi- fungsi: -Kepala, -Ketatausahaan/ Sekretariat;dan
Kelompok kerja
Kementerian/ Lembaga/Pemerintah Daerah/ Institusi menyediakan
anggaran untuk membiayai seluruh kegiatan ULP

Berdasarkan PERKA LKKP NO.5 TAHUN 2012


Pembentukan unit layanan pengadaan
Pasal 4
a.

b.

Menteri/ Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/ Pimpinan Institusi dapat


membentuk lebih dari 1 ULP, dengan mempertimbangkan sebaran
lokasi dan beban kerja;
Beban kerja meliputi: Volume, besaran dana, dan jenis kegiatan

PASAL 5

a.
b.

Pembentukan ULP bertujuan untuk:


Menjamin pelaksanaan pengadaan barang/ jasa lebih terintegrasi atau
terpadu sesuai dengan Tata Nilai Pengadaan; dan
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi Kementerian/ Lembaga/ Daerah/

BERDASARKAN PERKA LKKP NO.5 TAHUN 2012


RUANG LINGKUP TUGAS DAN KEWENGANGAN ULP

Ruang lingkup tugas dan kewenangan ULP


mencakup pelaksanaan pengadaan barang/
jasa melalui penyedia barang/ jasa yang
pembiayaannyasebagian atau seluruhnya
bersumber dari Anggaran Pendapatan
Belanja Negara/ Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah

BERDASARKAN PERKA LKKP NO.5 TAHUN 2012


RUANG LINGKUP TUGAS DAN KEWENGANGAN ULP
TUGAS ULP
a)
b)
c)

d)
e)
f)
g)
h)
i)

Mengkaji ulang Rencana Umum Pengadaan Barang/ Jasa bersama PPK;


Menyusun rencana pemilihan penyedia barang/ jasa
Mengumumkan pelaksanaan pegadaan barang/ jasa di website
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi masing-masing dan papan
pengumuman resmi untuk masyarakat, serta menyampaikan ke LPSE untuk
diumumkan pada portal pengadaan Nasional;
Menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui pra ataupun pascakualifikasi
Melakukan evaluasi administrasi,teknis dan harga terhadap penawaran masuk;
Menjawab sanggahan;
Menyampaikan hasil pemilihan dan menyerahkan salinan dokumen pemilihan
penyedia barang/ jasa kepada PPK;
Menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa;
Mengusulkan perubahan Harga Perkiraan Sendiri, Kerangka Acuan Kerja/
Spesifikasi teknis pekerjaan dan rancangan kontrak kepada PPK;

Lanjutan ....
...

TUGAS ULP
j)
k)
l)
m)
n)
o)

Membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan kepada


Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Intitusi;
Memberikan pertanggungjawaban aas pelaksanaan kegiatan Pengadaan
Barang/Jasa kepada PA/KPA;
Menyusun dan melaksanakan strategi Pengadaan Barng/Jasa di lingkungan
ULP;
Melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan menggunakan sistem
pengadaan secara elektronik LPSE;
Melaksanakan evaluasi terhadap proses pengadaan barang/jasa yang telah
dilaksanakan; dan
Mengelola sistem informasi manajemen pengadaan yang mencakup dokumen
pengadaan, data survey harga, daftar kebutuhan barang/ jasa, daftar hitam
penyedia

BERDASARKAN PERKA LKKP NO.5 TAHUN 2012


RUANG LINGKUP TUGAS DAN KEWENGANGAN ULP

KEWENAGAN ULP
a)
b)
c)

d)

Menetapkan doumen pengadaan;


Menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran;
Menetapkan pemenang untuk:
Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk paket pengadaan Barang/
Pekerjaan Konstruksi/ Jasa lainnya yang bernilai paling tinggi Rp.
100.000.000.000,00 (Seratus miliar rupiah); atau
Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi
yang bernilai palig tinggi Rp. 10.000.000.000,00 (Sepuluh miliar rupiah)
Mengusulkan penetapan pemenang kepada PA pada
Kementerian/Lembaga/Institusi atau Kepala Daerah untuk Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai diatas Rp.
100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) dan penyedia Jasa Konsultansi yang
bernilai diatas Rp. 10.000.000.000,00 (Sepuluh miliar rupiah) melalui kepala
ULP;

Lanjutan ....
...

KEWENAGAN ULP
e)

f)

Mengusulkan kepada PA/KPA agar penyedia barang/jasa yang melakukan


perbuatan dan tindakan seperti penipuan, pemalsuan dan pelanggaran lainnya
untuk dikenakan sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam; dan
Memberikan sanksi administratif kepada Penyedia Barang/Jasa yang
melakukan pelanggaran, perbuatan atau tindakan sebagaimana yang berlaku
dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.

Kasus yang ditemui dalam Pemeriksaan


dan Penerimaan Barang
KASUS 1
KUALIFIKASI BARANG TIDAK SESUAI
SPESIFIKASI

KASUS 2
KUALITAS BARANG YANG TIDAK
SESUAI PERMINTAAN (misal :
belanja modal)

KASUS 3
VOLUME BARANG TIDAK SAMA DENGAN
RKS (KHUSUSNYA BELANJA BARANG)

KASUS 4
PENYEDIA JASAMENSUBKONTRAKKAN PEKERJAAN

KASUS 5
PENGGELEMBUNGAN ANGGARAN
(MARK UP)

KASUS 6
USER PINJAM BENDERA
(RKS, PELAKSANAAN DIKERJAKAN SENDIRI

KASUS 7
REKAYASA USER DENGAN PENYEDIA BARANG

KASUS 8
PEMERIKSAAN KADALUARSA

KASUS 9
PELAKSANAAN KEGIATAN
(terkait konsumsi peserta dan panitia)

KASUS 10
INTEGRITAS PANITIA PEMERIKSA LEMAH

KASUS 11
PANITIA MENYERAHKAN PEMBUATAN HPS
KEPADA PENYEDIA JASA

KASUS 12
PANITIA TIDAK INDEPENDEN

Terima

Anda mungkin juga menyukai