Anda di halaman 1dari 18

Khasiat Alang - alang

ALANG ALANG
(Imperata cylindrica(L) Beauv.var.mayor(Nees) C.E.Hubb)
Famili : Gramineae atau Poaceae
Alang-alang (Imperata cylindrical (L.) Beauv.var.mayor <Nees>), Perawakan: herba, rumput,
merayap, tinggi 30-180 cm. Batang: rimpang, merayap di bawah tanah, batang tegak
membentuk satu perbungaan, padat, pada bukunya berambut jarang. Daun: tunggal, pangkal
saling menutup, helaian; berbentuk pita, ujung runcing tajam, tegak, kasar, berambut jarang,
ukuran 12-80 cm. x 35-18 cm.
Bunga: susunan majemuk bulir majemuk, agak menguncup, panjang 6-28 cm, setiap cabang
memiliki 2 bulir, cabang 2,5-5 cm, tangkai bunga 1-3 mm, gluma 1; ujung bersilia, 3-6 urat,
Lemma 1 (sekam); bulat telur melebar, silia pendek 1,5-2,5 mm. Lemma 2 (sekam);
memanjang, runcing 0,5-2,5 mm. Palea (sekam); 0,75-2 mm. Benang sari: kepala sari 2,5-3,5
mm, putih kekuningan atau ungu. Putik: kepala putik berbentuk bulu ayam. Buah: tipe padi.
Biji: berbentuk jorong, panjang 1 mm lebih.
Waktu berbunga : Januari Desember. Daerah distribusi,
Habitat dan Budidaya: Di Jawa tumbuh pada ketinggian sampai dengan 2700 m dpl, pada
daerah-daerah terbuka atau setengah tertutup; rawa-rawa; pada tanah dengan aerasi yang
baik; pada daerah-daerah yang habis dibuka; di tepi sungai; ekstensif pada hutan sekunder;
daerah bekas terbakar; sebagai gulma di perladangan; taman dan perkebunan. Tumbuhan ini
dapat mempengaruhi tanaman kultivasi lain, karena kebutuhan natrium yang relatif tinggi.
Perbanyakan: berkembang biak dengan sendirinya. Setiap saat rimpang dipanen dari
tumbuhan yang telah matang. Rimpang yang baik berwarna pucat, berasa manis dan sejuk.
Alang-alang dapat menyebabkan penurunan pH tanah. Besarnya penurunan pH dan hambatan
terhadap proses nitrifikasi menunjukkan adanya korelasi positif dengan pertumbuhan alangalang
Bagian yang digunakan untuk obat medis adalah akarnya. Kenyataannya, akarnya dapat
digunakan untuk menurunkan temperatur, melancarkan urin, menghentikan pendarahan, dan
sebagai obat untuk pendarahan pada hidung, memuntahkan darah, gonorea (kencing nanah),
hepatitis, infeksi ginjal. Penelitian menemukan bahwa alang-alang mengandung mannitol,
glukosa, asam malic, asam sitrat, coixol, arundoin, silindrin, fernerol, simiarenol, anemonin,
esin, alkali, saponin, taninin, dan polifenol.
NAMA DAERAH: Naleueng lakoe (Aceh); Jih (Gayo); Rih, Ri (Batak); Oo (Nias); Alalang,
Hilalang, Ilalang (Minang kabau); Lioh (Lampung); Halalang, Tingen, Padang, Tingan,
Puang, Buhang, Belalang, Bolalang (Dayak); Eurih (Sunda); Alang-alang kambengan (Jawa);
Kebut, Lalang (Madura); Ambengan, Lalang (BaIi); Kii, Rii (FIores); Padengo, Padanga
(Gorontalo); Deya (Bugis); Erer, Muis, Wen (Seram); Weli, Welia, Wed (Ambon). NAMA
ASING: Cogon grass, satintail (En). Paillotte (Fr). Malaysia: lalang, alang-alang. Papua New
Guinea: kunai (Pidgin), kurukuru (Barakau, Central Province). Philippines: kogon (Tagalog),
gogon (Bikol), bulum (Ifugao). Burma (Myanmar): kyet-mei. Cambodia: sb:w. Laos:

hnha:z kha:. Thailand: ya-kha, laa laeng, koe hee (Karen, Mae Hong Son). Vietnam: c [or]
tranh. NAMA SIMPLISIA Imperatae Rhizoma; rimpang alang-alang
Efek Farmakologis : Rasa manis dan sifat sejuk, anti piretik (penurunan panas), diuretik
(peluruh kemih), hemostatik (menghentikan perdarahan), masuk median paru-paru, lambung
dan usus kecil.
Komposisi :
Akar: metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang terdiri dari arundoin, fernenol,
isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, -sitosterol, skopoletin,
skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam pkumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat,
potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin. Dari
hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu
turunan 3,4,7-trihidroksi flavon, 2,3-dihidroksi kalkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu
turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada
3-0H, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar
alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan
senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon,
atau isoflavon.
Bagian tanaman yang digunakan : Akar, rimpang (daun) dan bunga. dapat digunakan yang
segar atau yang dikeringkan.
Resep tradisional:
Infeksi Saluran Kemih dan Kencing Sedikit
Bila menderita infeksi pada saluran kemih, sebaiknya segera diperiksakan pada dokter.
Ramuan ini dapat digunakan sebagai obat alternatif disamping pengobatan dari dokter.
Ramuan:
Rimpang Alang-alang 6 gram
Rimpang Kunci pepet 5 gram
Daun Kumis kucing 4 gram
Air 115 ml
Cara pembuatan:
Diseduh, dibuat infus atau pil.
Cara pernakaian:
Diminum 1 kali sehari, tiap kali minum 100 ml.
Untuk yang berbentuk pil diminum 3 kali sehari 9 pil.
Lama pengobatan:
Diulang selama 14 hari.
Mimisan, Kencing Darah, dan Muntah Darah.
Bila menderita kencing darah atau muntah darah, sebaiknya segera diperiksakan pada dokter.
Ramuan ini dapat digunakan sebagai obat alternatif disamping pengobatan dari dokter.
Ramuan:
Rimpang Alang-alang 6 gram
Daun sendok segar 6 gram
Daun Andong segar 2 helai
Air 110 ml
Cara pembuatan:
Diseduh, dipipis, dibuat infus atau pil.
Cara pemakaian:
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. (untuk infus). Untuk pipisan
diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 1/4 cangkir. Untuk pil diminum 3 kali
sehari 9 pil.

Lama pengobatan:
Diulang sampai sembuh.

Tanaman Obat SENGGANI


SENGGANI (Melastoma candidum D. Don)

Suku : Melastomataceae
Sinonim : M. Septemnervium Lour
Uraian Tumbuhan :
Senggani tumbuh liar pada tempat-tempat yang mendapat cukup sinar matahari, seperti di
daerah gunung, smak belukar, lapangan yang tidak terlalu gersang, atau didaerah obyek
wisata sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini bisa ditemukan sampai ketinggian 1.650 m dpl.
Perdu, tegak, tinggi 0,5 4 m, banyak bercabang, bersisik dann berambut. Daun tunggal,
bertangkai, letak berhadapan bersilang. Helai daun bundar telur memanjang sampai lonjong,
ujung lancip, pangkal membulat, tepi rata, permukaan berambut pendek yang jarang dan kaku
sehingga teraba kasar dengan 3 tulang daun yang melengkung, panjang 2 20 cm, lebar 0,75
8,5 sm, warna hijau. Perbungaan mejemuk keluar diujung cabang berupa malai rata dengan
jumlah bunga tiap malai 4 18, mahkota 5 , warnanya ungu kemerahan. Buah masak akan
merekah dan berbagi dalam beberapa bagian, warnanya ungu tua kemerahan. Biji kecil-kecil,
warnanya cokelat. Buahnya dapat dimaka, sedangkan daun muda bisa dimakan sebagai lalap
atau sayur. Perbanyakan dengan biji.
Sifat dan Khasiat :
Senggani yang pahit ini berkhasiat sebagai pereda demam (antipiretik), penghilang nyeri
(analgesik), peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembengkakan, melancarkan aliran
darah, dan penghenti perdarahan (hemostatis).
Kandungan Kimia :
Daun senggani mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.
Bagian yang digunakan :

Daun, akar, buah, dan biji.


Indikasi :
Senggani berkhasiat untuk mengatasi :
- Gangguan pencernaan makanan (dispepsi ), disentri basiler, diare,
- Hepatitis
- Keputihan (leukorea), sariawan,
- Darah haid berlebihan, perdarahan rahim diluar waktu haid,
- Mimisan, berak darah, wasir berdarah,
- Radang dinding pembuluh darah disertai pembekuan darah di dalam salurannya.
- ASI tidak lancar
- Keracunan singkong, mabuk minuman keras,
- Busung air dan bisul
Cara pemakaian :
Akar sebanyak 30 60 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun segar atau yang
sudah dikeringkan digiling halus lalu dibubuhkan pada luka bakar atau luka berdarah. Luka
tersebut lalu dibalut.
Contoh Pemakaian :
- Keputihan
Daun senggani segar sebanyak 2 genggam, jahe, dan bengle masing-masing seukuran ibu jari
dicuci brsih lalu dipotong-potong seperlunya. Masukan 3 gelas air dan 1 sendok makan cuka,
lalu direbus sampai airnya tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 kali sehari,
masing-masing 1 gelas.
- Disentri basiler
Daun senggani dan aseman , masing-masing bahan segar 60 g direbus dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu kdiminum sekaligus.
- Sariawan, diare
Daun senggani muda sebanyak 2 lembar dicuci bersih lalu dibilas dengan air matang. Daun
tersebut kemudian dikunyah dengan sedikit garam lalu airnnya di telan.
- Diare
Daun senggani muda sebanyak 2 genggam , 5 g kulit buah manggis, dan 3 lembar daun
sembung, semuannya bahan segar setelah dicuci lalu direbus dengan 1 gelas air bersih
sampai tersisa gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang,
dan sore.
- Bisul
Daun senggani segar sebanyak 50 g direbus. Air rebusannya diminum, ampasnya dilumatkan
dan dibubuhkan pada bisul, lalu dibalut.
- Menetralkan racun singkong
- Akar atau daun senggani sebanyak 60 g direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring lalu minum sekaligus.
- Perdarahan rahim
Biji senggani sebanyak 15 g digongseng (goring tanpa minyak) sampai hitam lalu direbus

dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring dan diminum 2 kali sehari,
masing-masing gelas. Lakukan setiap hari sampai sembuh.

Tanaman Obat Buni


Buni
(Antidesma bunius (L.) Spreng.)

Sinonim :

Familia :
Euphorbiaceae

Uraian :
Pohon buah, tinggi 15-30 m. Pohon berbatang sedang ini tersebar di Asia Tenggara dan
Australia, di Jawa tumbuh liar di hutan atau ditanam di halaman dan dapat ditemukan dari
dataran rendah sampai 1.400 m dpi. Daun tunggal, bertangkai pendek, bentuknya. bulat telur
sungsang sampai lanset, panjang 9-25 cm, tepi rata agak bergelombang, ujung meruncing,
pangkal tumpul. Daun muda warnanya hijau muda, setelah tua menjadi hijau tua. Buni
berumah dua, bunga dalam tandan, keluar dari ketiak daun atau di ujung percabangan.
Buahnya kecil-kecil panjang sekitar 1 cm, bentuknya elips berwarna hijau, biia masak
menjadi ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji pipih dengan rusuk berbentuk
jala. Daun muda rasanya sedikit asam, dapat disayur atau dimakan mentah sebagai lalab.
Buah muda dirujak dengan buah lain, sedang yang masak dapat dimakan langsung, diekstrak
dengan brandi, dibuat selai atau sirop. Daunnya oteh pembuat jamu disebut mojar, biasa
dipakai untuk campuran ramuan jamu kesehatan. Perbanyakan dengan biji atau okulasi.
Nama Lokal :
Barune, huni, h. gedeh, h. wera (Sunda), wuni (Jawa); Burneh (Madura), buni, katakuti,
kutikata (Maluku); Bune tedong (Makasar); U ye cah (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :


Kurang darah, darah kotor, Hipertensi, Jantung berdebar, Batuk; Ganguan pencernaan, Sifilis,
Kencing nanah;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, ranting dan buah.

KEGUNAAN.,
- Kurang darah, darah kotor.
- Tekanan darah tinggi.
- Jantung berdebar.
- Batuk, gangguan pencernaan.
- Sifilis, kencing nanah.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 3G-50 buah masak atau 15-30 9 daun, rebus.
Pemakaian luar. Daun dicuci bersih lalu digiling halus, bubuhkan pada luka sifilis atau bisul
pada anak-anak.

CARA PEMAKAIAN:

1. Darah tinggi :
Buah buni yang telah masak sebanyak 30 butir dicuci bersih.
Kunyah sampai halus, bijinya dibuang dan daging buahnya ditelan.
Segera minum air hangat 1 cangkir. Lakukan 2-3 kali sehari.

2. Jantung berdebar.
Buah buni yang telah masak sebanyak 25 buah, daun muda
kacapiring (Gardenia jasminoides Ellis) sebanyak 6 lembar, daun
sembung (Blumea balsam itera L.) sebanyak 10 tembar, kayu manis
seukuran 1 jari, jahe sebesar 1/2 jari, gula enau 2 jari, dicuci dan
dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air bersih
sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum.
Sehari 2 kali, setiap kali 1 gelas.

3. Kurang darah:
Buah buni yang telah masak sebanyak 50 buah, asam kawak
sebanyak 2 jari, rimpang kunyit seukuran 3/4 jari, dicuci lalu
ditumbuk sampai halus. Tambahkan 1/2 cangkir air minum dan
1 sendok makan madu, aduk sampai merata. Peras dan saring, lalu
diminum. Lakukan 2-3 kali sehari. dalam tandan, keluar dari ketiak
daun atau di ujung percabangan. Buahnya kecil-kecil panjang
sekitar 1 cm, bentuknya elips berwarna hijau, bila masak menjadi
ungu kehitaman dan rasanya manis sedikit asam. Biji pipih dengan

rusuk berbentuk jala.

4. Sifilis:
Buah buni yang telah masak sebanyak 50 buah, daun sambiloto
(Andrographis paniculata) sebanyak 50 lembar, daun ngokilo
sebanyak 7 lembar, daun paria hutan sebanyak 10 lembar, daun
pegagan (Centelia asiatica L.) 10 lembar, batang brotowali
(Tinospora crispa L.) seukuran 1 jari, gula enau sebesar 3 jari,
dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Tambahkan 4 gelas air
bersih, rebus sampai airnya tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin
disaring, lalu diminum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa asam. Peluruh keringat, hilangkan
racun, hilangkan haus, meningkatkan sirkulasi darah. KANDUNGAN KIMIA: Kulit batang
rasanya sepat, mengandung sedikit alkaloida yang beracun. Daun: Friedelin.

Tanaman Obat Belimbing Asam


Belimbing Asam
(Averhoa bilimbi.)

Sinonim :

Familia :
Oxalidaceae

Uraian :
Belimbing asam (Averhoa bilimbi) dapat tumbuh baik di tempat-tempat terbuka yang
mempunyai ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan air laut. DI negara asalnya,
tanaman ini tumbuh baik di daerah tropis dan di Indonesia banyak dipelihara di pekarangan
atau kadang-kadang tumbuh secara liar diladang atau tepi hutan. Tumbuhan ini tingginya
dapat mencapai lebih dari 10 meter dan mempunyai batang yang keras. Ada dua varitas dari
tumbuhan belimbing asam yaitu yang menghasilkan buah berwarna hijau dan kuning muda
atau sering pula dianggap berwarna putih. Batangnya tidak banyak memiliki cabang, sedang
daunnya bersirip genap. Bunganya yang kecil-kecil menggantung berwarna merah atau
keunguan dengan buah memanjang dan dalamnya berongga berbiji-biji. Daging buahnya
banyak mengandung air yang berasa asam.

Nama Lokal :
Belimbing Asam (Indonesia), Calincing (sunda),; Blimbing wuluh (Jawa), Bhalimbing bulu
(Madura),; Blimbing buluh (Bali), Selimeng (Aceh), Balimbing (Lampung); Balimbeng
(Flores), Celane (Bugis), Takurela (Ambon);

Penyakit Yang Dapat Diobati :


Batuk, Beguk, Encok, Sariawan, Hipertensi, Diabetes melitus; Demam, Radang poros usus,
Menghilangkan jerawat;

Pemanfaatan :
1. Batuk
a. Bahan: 1 genggam bunga belimbing asam dan 1 potong gula batu
Cara membuat: direbus bersama-sama dengan 1 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal Gelas.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore secara rutin.

b. Bahan: daun, bunga dan buah belimbing asam ditambah gula


merah dan adas pulawaras
Cara Membuat: direbus bersama-sama dengan 1 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal gelas.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore secara rutin

2. Beguk
Bahan: 10 lembar daun belimbing asam dan 4 siung bawang merah
Cara membuat: ditumbuk bersama-sama sampai halus
Cara menggunakan: untuk bobok dan obat luar

3. Encok
a. Bahan: 1 genggam daun belimbing asam ditambah kapur sirih
Cara membuat: ditumbuk halus bersama-sama
Cara menggunakan: digosokan sebagai param

b. Bahan: 4 genggam daun belimbing asam


Cara membuat: ditumbuk halus
Cara menggunakan: digunakan untuk menggosok bagian
pinggang

4. Sariawan
Bahan: 11 kuntum bunga belimbing asam, asam jawa dan gula merah
Cara membuat: direbus bersama-sama dengan 2 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore

5. Hipertensi
Bahan: 3 buah belimbing asam, ikat daun kemangi
Cara membuat: direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih
hingga tinggal gelas, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum menjelang tidur dan diulangi 3 hari
sekali

6. Diabetes mellitus, demam dan radang poros usus


Bahan: 3 genggam daun belimbing asam
Cara membuat: direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian
disaring untuk diambil airnya
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore

7. Menghilangkan Jerawat
Bahan: 3 buah belimbing asam dan garam secukupnya
Cara membuat: buah belimbing diparut kemudian kedua bahan
tersebut dicampur sampai merata
Cara menggunakan: digunakan sebagai bedak pada bagian wajah
yang berjerawat
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Buah belimbing asam mempunyai kandungan unsur kandungan
unsur kimia yang disebut asam oksalat dan kalium. Disamping itu, daun belimbing asam
mengandung ekstrak untuk melawan staphylococus.

Manfaat Pegagan
|

Article - Tips Healthy

Pegagan atau Centella asiatica, (Linn), Urb. atau Hydrocotyle asiatica, Linn. atau
Pasequinus, Rumph.
Familia : Umbelliferae
Terna liar, terdapat di seluruh Indonesia, berasal dari Asia tropik. Menyukai tanah yang agak
lembab dan cukup mendapat sinar matahari atau teduh, seperti di padang rumput, pinggir
selokan, sawah, dan sebagainya. Kadang-kadang di tanam sebagai penutup tanah di
perkebunan atau sebagai tanaman sayuran (sebagai lalab), terdapat sampai ketinggian 2.500
m di atas permukaan laut. Pegagan merupakan terna menahun tanpa batang, tetapi dengan
rimpang pendek dan stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10 cm - 80 cm, akar keluar
dari setiap bonggol, banyak bercabang yang membentuk tumbuhan baru.

Helai daun tunggal, bertangkai panjang sekitar 5 cm - 15 cm berbentuk ginjal. Tepinya


bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm - 7 cm tersusun dalam roset yang terdiri
atas 2 - 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut. Bunga berwarna putih atau merah
muda, tersusun dalam karangan berupa payung, tunggal atau 3-5 bersama-sama keluar dari
ketiak daun. Tangkai bunga 5 mm - 50 mm. Buah kecil bergantung yang bentuknya
lonjong/pipih panjang 2 - 2,5 mm, baunya wangi dan rasanya pahit.
Nama Lokal :
Daun kaki kuda (Indonesia), Pegaga (Ujung Pandang); Antanan gede, Antanan rambat
(Sunda), Dau tungke (Bugis); Pegagan, Gagan-gagan, Rendeng, Kerok batok (Jawa); Kos
tekosan ( Madura), Kori-kori (Halmahera);

Sifat Kimiawi dan efek farmakologis : Rasa manis, sejuk. Anti infeksi, antitoxic, penurun
panas, peluruh air seni.

Kandungan Kimia : Asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside,


brahmoside, brahminoside, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inositol, centellose,
carotenoids, garam-garam mineral seperti garam kalium, natrium, magnesium, kalsium, besi,
vellarine, zat samak. Senyawaan glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside dan
senyawaan sejenis, mempunyai kasiat anti lepra (Morbus Hansen),

Penggunaan Untuk Obat


1. Kencing keruh (akibat infeksi/batu sistem saluran kencing):
30 gram pegagan segar direbus dengan air cucian beras dari bilasan kedua.
2. Susah kencing: 30 gram pegagan segar dilumatkan, tempel di pusar.
3. Demam:
Segenggam daun pegagan segar ditumbuk, kemudian ditambah sedikit air dan garam, saring.
Diminum pagi-pagi sebelum makan.
4. Darah tinggi:
20 lembar daun pegagan ditambah 3 gelas air, direbus sampai menjadi 3/4-nya. Sehari
diminum 3 x 3/4 gelas.
5. Wasir:
4-5 batang pegagan berikut akar-akarnya direbus dengan 2 gelas air selama 5 menit. Minum
rebusan ini selama beberapa hari.
6. Pembengkakan hati (liver) :
240 gram - 600 gram pegagan segar direbus, minum secara rutin.
7. Campak: 60 -120 gram pegagan direbus, minum
8. Bisul :
30 gram - 60 gram pegagan segar direbus, diminum. Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan
ditempelkan ke yang sakit.
9. Mata merah, bengkak :
Pegagan segar dicuci bersih, dilumatkan, diperas, airnya disaring. Teteskan ke mata yang

sakit 3 - 4 kali sehari.


10. Batuk darah, muntah darah, mimisan :
60 - 90 gram pegagan segar direbus, atau diperas, airnya diminum.
11. Batuk kering :
Segenggam penuh pegagan segar dilumatkan, peras. Ditambah air dan gula batu secukupnya.
Minum.
12. Lepra :
3/4 genggam pegagan dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air, sampai menjadi 3/4 -nya. Saring,
diminum setelah dingin, sehari 3 x 3/4 gelas.
13. Penambah nafsu makan :
1 genggam daun pegagan segar direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Minum
sehari 1 gelas.
14. Teh daun pegagan segar berkhasiat :
Pembangkit nafsu makan, menyegarkan badan, menenangkan, menurunkan panas, batuk
kering, mengeluarkan cacing di perut, mimisan.
15. Lalaban pegagan berkhasiat segar berkhasiat :
Membersihkan darah, terutama pada bisul, tukak berdarah. Memperbanyak empedu, sehingga
memperbaiki gangguan pencernaan.

Dipagi yang cerah ini saya akan mengawali hari dengan mengucap syukur kepada Sang
Pencipta Hidup, kali ini saya akan membahas tentang Manfaat Tempuyung Untuk
Kesehatan. Nah pasti pemirsa belum mengerti benar tentang tanaman yang satu ini.
Tempuyung merupakan sejenis tanaman liar, yang suka tumbuh disela-sela batu di kebun atau
didekat selokan.

Daunnya hijau licin ada ungunya sedikit. Tepinya berombak dan bergerigi. Panjang daunnya
kurang lebih 20 cm dan lebar 5 cm. Dan ada beberapa lembar jumlah daun yang berjajar-jajar
melingkar seperti kipas. Bunganya berwarna kuning. Tinggi batangnya kira-kira 5cm dari
permukaan tanah. Tinggi batang kurang lebih 30 cm.
Khasiat atau Manfaat Tempuyung antara lain :

Obat penyakit Radang Payudara

Darah Tinggi

Kencing Batu

Pendengaran

Infeksi Usus Buntu

Disentri

Batu Ginjal

Obat Bisul

dan Wasir

Cara Pengobatan :
1. Untuk menghancurkan batu ginjal. Caranya : 5 lembar daun tempuyung dicuci bersih,
dimakan begitu saja, untuk lalap makan nasi

2. Cara Kedua, daun tempuyung 5 lembar diseduh air panas mendidih (seperti membuat
minuman teh). Buatlah ramuan ini sehari tiga kali dan tiga kali minum.
3. Untuk Mengobati bisul dan gatal-gatal, caranya : batang dan daun tempuyung
ditumbuk yang halus. Oleskan ramuan ini pada bisul dan gatal-gatal.
Kandungan Zat Dalam Tempuyung :
Tempuyung mengandung zat kalium yang tinggi dan mengandung zat silika yang bermanfaat
menghancurkan batu dalam kandung kemih. Kandungan lain dalam tempuyung adalah
terdapat Flonida yang berkhasiat sebagai anti radang
Sekian artikel kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Jangan Lupa Baca Juga
artikel tentang Manfaat Tapak Dara Sebagai Obat Kencing Manis. Insyallah bila
dilakukan dengan teratur maka hasilnya akan terlihat.

Anda mungkin juga menyukai