Anda di halaman 1dari 6

Kingdom News 27 January 2013

BAI FANG LI
Article source from http://www.sabda.org
Bacaan: Yakobus 3:16-18
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan
diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala
macam perbuatan jahat. (ayat 16)
Bai Fang Li, pengayuh becak dari Tianjin,
China, tinggal di gubuk tua, di lingkungan
kumuh tempat tinggal para pengayuh becak
dan pemulung. Tak ada perabotan berharga
di rumahnya. Ia hanya punya satu piring dan
satu gelas kaleng sebagai alat makan. Ia tidur
beralas karpet lama dengan selembar selimut
tua sebagai penghangat, dan hanya diterangi
lampu minyak.
Penghasilan Bai sebenarnya dapat
membuatnya hidup lebih layak. Namun, sejak
usia 74, ia menyumbangkan sebagian besar
penghasilannya ke panti asuhan di Tianjin,
yang menampung 300 anak dan mengelola
sekolah untuk anak dari keluarga kurang
mampu. Ketika pada umur 91 tahun ia tak
sanggup lagi mengayuh becak, Bai telah
menyumbangkan uang sebesar 350.000 yuan

(Rp472.500.000, 00)! Meski tak berlimpah


harta, ia memutuskan untuk tidak memikirkan
diri sendiri dan berani memberi.
Firman Tuhan mengingatkan bahwa bila
manusia hanya memikirkan dirinya sendiri,
berarti ia sedang mengikuti hikmatnya
sendiri. Dari situ, bisa timbul kekacauan
dan kejahatan (ay. 16). Bagaimana tidak?
Kerap karena mengejar keinginan sendiri,
manusia lantas menghalalkan segala jalan.
Padahal, keinginan adalah sesuatu yang tak
pernah dapat terpuaskan. Hikmat yang dari
atas berkebalikan dengan itu. Mari cermati
kembali ayat 17. Jika Tuhan berdiam di dalam
diri kita, Dia akan mengubahkan cara kita
mengingini sesuatu. Tuhan akan menolong
kita untuk berhenti menyenangkan diri sendiri,
serta bertumbuh semakin dewasa dengan
menyenangkan Tuhan dan melayani sesama.
KEEGOISAN TAK PERNAH DAPAT
DIPUASKAN
HANYA BERSAMA YESUS HIDUP KITA
DIPENUHKAN

Constant kindness can accomplish much. As the sun makes ice melt, kindness causes
misunderstanding, mistrust, and hostility to evaporate.
~ Albert Schweitzer

Spring of Unusual Kindness


Psalms 23:6
Only - goodness and kindness pursue me, all the
days of my life, and my dwelling is in the house of
Jehovah, for a length of days. (YTL)
Mazmur 23:6
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,
seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah
Tuhan sepanjang masa.
kingdomnews 02

weeklydevotional

Lebih Bahagia Memberi


Article source from http://www.renunganhariankristen.net

erdapat sebuah pernyataan Uang


membuat anda lebih bahagia apabila
digunakan untuk keperluan orang lain.
Tetapi pada kenyataannya tidak semua orang
setuju akan pernyataan tersebut. Orang
sudah biasa dengan pemahaman bahwa yang
paling beruntung adalah menerima uang, dan
ada didalam benak bahwa si pemberi uang
pastilah rugi. Sungguh sangat berbeda sekali
dengan apa yang diajarkan oleh Alkitab,
Adalah lebih berbahagia memberi daripada
menerima. (Kis 20:35)
Pada suatu hari seorang mahasiswa
dan dosen sedang berjalan bersama. Ketika
didalam perjalanan mereka menemukan
sepasang sepatu butut di pinggir jalan.
Mereka yakin kalau sepatu itu milik pekerja
buruh yang bekerja disekitar situ. Mahasiswa
tersebut mempunyai sebuah ide. Mari kita
sembunyikan sepatu itu dan bersembunyi
sambil melihat reaksi orang tersebut. Dosen
itu menjawab Dik, tidak seharusnya kita
bersenang-senang dengan mengorbankan
orang miskin. Engkau dapat melakukan hal
yang lebih baik dan dapat mendatangkan
kesenangan besar dalam dirimu. Caranya
dengan memasukan uang kedalam sepatu
tersebut dan kita bersembunyi didalam
semak sambil melihat reaksinya.
Mahasiswa
tersebut
menyetujui
perkataan dosen itu dan melakukan seperti
yang dikatakan dosen tersebut kemudian

bersembunyi dibalik semak-semak. Tak


lama kemudian datanglah empunya sepatu
tersebut, ketika ia memasukan kakinya
kedalam salah satu sepatu ia merasakan
ada sesuatu yang mengganjal. Ia pun
merogoh kedalam sepatu, ia tampak heran
dan terkejut melihat isi di dalam sepatu itu
adalah uang. Ia melihat sekeliling apakah
ada orang disekitarnya. Lalu ia memasukan
uang itu kedalam kantongnya sambil
memasang sepatu yang lain. Tapi, lagi-lagi
ada yang mengganjal dan sepatu itu pun
berisi uang pula. Ia tersungkur ke tanah dan
berdoa mengucap syukur kepada Tuhan,ia
berdoa mengucap syukur bahwa istrinya
yang sedang sakit keras serta anaknya yang
kelaparan karena tidak ada uang. Ia bersyukur
atas kemurahan yang Tuhan berikan melalui
orang yang tidak dikenal.
Melihat kejadian tersebut, mahasiswa
itu menangis dan terharu lalu berpaling
kepada dosennya dan berkata Anda telah
memberikan saya pelajaran berharga. Kini
aku mengerti apa yang tertulis di Alkitab
bahwa lebih berbahagia memberi daripada
menerima.
Memberi tidak harus menunggu saat kita
dalam kelimpahan, memberi di dalam
kekurangan anda akan lebih bermakna.
Memberilah dengan hati anda dan memberilah
dengan bijak.

Character is the product of daily, hourly actions, and words and thoughts; daily
forgivenesses, unselfishness, kindnesses, sympathies, charities, sacrifices for the good of
others, struggles against temptation, submissiveness under trial. Oh, it is these, like the
blending colors in a picture of the blending notes of music which constitute the man.
~ J. R. Macduff
03 kingdomnews

weeklydevotional

Kasih yang mula-mula


Article source from http://www.renunganhariankristen.net

ebahagiaan sejati tidak akan pernah


bisa mati. Kebahagiaan sejati tidak
terletak pada hal-hal yang besar dan
mahal, melainkan terletak pada hal-hal kecil
yang kadang sering terabaikan. Bahagia itu
memang istimewa, tapi sadarilah bahwa
sebenarnya bahagia itu sederhana.
Banyak orang menjalani kebahagiaan
tidak dengan sepenuh hati. Saat orang lain
membuatnya kecewa, bahagiapun lenyap
bersama kasih. Tak ada senyuman, yang
terlukis hanyalah kedengkian. Rasa kecewa
yang mendalam akan menggoreskan luka.
Dan luka itu akan menimbulkan akar pahit.
Ingatlah akan kasih yang mula-mula
saat bahagia hilang daripadamu. Saat kau
kecewa dengan sahabatmu, ingatlah saat

kau pertama kali mengikat tali persahabatn


dengannya. Saat orang tua merasa
kecewa dengan anaknya, ingatlah betapa
bahagianya anda ketika pertama kali melihat
anakmu lahir. Ketika kau kecewa dengan
pasanganmu, ingatlah saat-saat dimana dia
selalu menemanimu dalam suka dan duka.
Tuhan tidak dengan sembarangan
menciptakan kita. Ada maksud dan tujuan
tertentu yang terajut dalam kehidupan kita.
Ingatlah akan kasih Tuhan. Kasih-Nya tak
pernah sedikit pun berkurang pada kita.
Tanamlah kasih dimanapun kita berpijak.
Kasih itu akan terus berputar dan suatu saat
akan kembali kepada pemiliknya. Saat kita
menabur kasih, kita akan menuai berkat.

Kasih yang mula-mula


Ayat Bacaan: Yakobus 3:5
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota
kecil dari tubuh, namun dpt memegahkan
perkara-perkara yang besar.
Pengaruh lidah sangat luar biasa, anggota
tubuh yang kecil ini sanggup mencetuskan
perkara besar. Tak jarang hal-hal sedih dan
gembira, tragedi dan komedi, justru berawal
dari apa yang diucapkan lidah.
Yang harus kita lakukan bukan tidak usah
bicara, melainkan memakai lidah dengan baik,
yakni berbicara untuk sesuatu yang benar pada
saat yang benar. Kalau pun harus berdiam diri,

berdiam dirilah dengan benar pula.


Orang yang dapat mengendalikan lidahnya
adalah orang yang hanya akan berkata-kata
kalau ia tahu betul kata-katanya itu benar,
berarti, menghibur, menopang dan menjadi
berkat bagi yang mendengarnya. Dan memilih
diam kalau ia tahu apa yang akan dikatakannya
tidak jelas kebenarannya, tidak berarti apaapa, tidak menjadi berkat; malah menyakiti,
menimbulkan gosip dan permusuhan.
Taklukkan lidah, bukan dengan tidak
menggunakannya melainkan dengan
mengendalikannya.

People dont care how much we know until they know how much we care.
~ Joe Aldrich
kingdomnews 04

weeklydevotional

KASIH: Tanda Manusia Baru (1)


Article source from Renungan Harian Air Hidup
Ayat Baca: 1 Yohanes 3:11-18
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan
dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi
dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
(ayat 18)
Sebagai makhluk sosial kita tidak dapat
hidup sendiri, kita memerlukan orang lain.
Dan dalam hubungannya dengan orang lain
inilah kasih diperlukan. Berbicara tentang
kasih berarti berbicara soal hati dan juga
roh, karena kasih yang sempurna adalah
kasih yang keluar dari hati yang terdalam
oleh karena kuasa Roh Kudus. Kasih yang
sempurna hanya bisa dilakukan oleh orang
Kristen yang sudah mengalami lahir baru.
Allah telah memberikan teladan perihal kasih
yang sempurna itu (kasih agape) yaitu dengan
mengaruniakan PuteraNya yang tunggal bagi
dunia, supaya setiap orang yang percaya
kepadaNya tidak binasa, tetapi beroleh
hidup yang kekal (baca Yohanes 3:16). Tuhan
Yesus pun rela menyerahkan nyawaNya demi
menebus dosa umat manusia.
Tidak semua orang bisa mengasihi orang
lain atau sesamanya secara sempurna.
Mengapa? Karena kita memiliki pengertian
yang salah tentang konsep mengasihi.

Seringkali kita berpikir bahwa kekuatan untuk


mengasihi orang lain itu berasal dari dalam
diri kita sendiri. Itu salah! Perhatikan ayat ini:
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita
saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari
Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir
dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa
tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah,
sebab Allah adalah kasih. (1 Yohanes 4:78). Kasih itu berasal dari Allah. Jadi dalam
hal mengasihi orang lain hanya diperlukan
kerelaan dan kemauan dari pihak kita,
kemudian Roh Kudus akan memampukan
kita untuk mengasihi, terlebih-lebih mengasihi
orang-orang yang membenci atau menyakiti
kita. Ada tertulis: Sebab Allah memberikan
kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan
roh yang membangkitkan kekuatan, kasih
dan ketertiban. (2 Timotius 1:7).
Kasih yang kita bahas hari ini tidak akan
ada gunanya jika ternyata kasih itu tidak kita
terapkan atau praktekkan di dalam kehidupan
kita sehari-hari.
FirmanNya dengan tegas menuntut kita untuk
mengasihi orang lain dengan perbuatan dan
tindakan nyata, bukan dengan perkataan
atau ucapan saja.

Length of life should be measured


not by the number of years
but by the number of

right

actions

~ Desiderius Erasmus

05 kingdomnews

weeklydevotional

CERPEN

erkisah disuatu malam, seorang buta


sedang berjalan dengan tongkatnya.
Tangan kanannya memegang tongkat
sementara tangan kirinya membawa lentera.
Pemandangan ini cukup mengherankan bagi
seorang pria yang kebetulan melihatnya.
Supaya tidak penasaran, pria itu
bertanya,
Mengapa
anda
berjalan
membawa lampu? Orang buta itu
menjawab, Sebagai penerangan.
Dengan heran pria itu bertanya lagi,
Tetapi bukankah anda buta dan tidak
bisa melihat jalan meskipun ada lampu
penerangan? Orang buta itu tersenyum
sambil menjawab, Meski saya tidak bisa
melihat, orang lain melihatnya. Selain
membuat jalanan menjadi terang, hal ini
juga menghindarkan orang lain untuk tidak
menabrak saya.
Disaat kita melakukan sesuatu untuk

orang lain, sebenarnya kita sedang


melakukan sesuatu utk diri kita sendiri. Kita
diingatkan untuk tidak jemu-jemu berbuat
baik.
Ini sebuah rahasia kehidupan untuk
hidup yang diberkati, berkelimpahan dan
hidup bahagia.
Meski demikian, rahasia kehidupan ini
tersembunyi bagi orang-orang yang egois,
kikir, pelit dan hanya melakukan sesuatu
berdasarkan apa yang menguntungkan bagi
diri sendiri.
Karena itu banyak orang lebih
berbahagia menerima daripada memberi.
Lebih suka ditolong daripada menolong.
Hidup hanya berpusat kepada diri sendiri.
APA YANG KITA LAKUKAN UNTUK
ORANG LAIN, SUATU SAAT PASTI
AKAN KEMBALI KEPADA DIRI KITA

lembut Seperti air yang mengalir

ir dapat memperoleh sesuatu dengan


KELEMBUTANnya tanpa merusak
dan mengacaukan karena dengan
sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi dapat
MENEMBUS bebatuan yg KERAS.
Hati seseorang juga hanya dapat dibuka
dengan KELEMBUTAN dan KASIH bukan
dengan paksaan dan kekerasan.
Kekerasan hanya menimbulkan dendam
dan kecewa serta keinginan untuk membela
diri.
Air selalu MERUBAH bentuknya sesuai
dengan LINGKUNGANnya, ia tidak kaku

karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya


dan tidak ada yang bertentangan dengan nya.
Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir
meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Dan
sekalipun Air mengalami suatu kemustahilan
untuk mengatasi masalahnya, padanya
masih DIKARUNIAKAN KEMAMPUAN untuk
merubah diri menjadi uap.
Slamat berjuang dan mengalir seperti air yang
tidak mudah menyerah dan tidak terpengaruh
oleh keadaan, tetapi cakap mengatasi segala
macam kondisi.

We win by tenderness. We conquer by forgiveness.


~ Frederick W. Robertson

kingdomnews 06

infogereja

ABOUT

ROCK MINISTRY SINGAPORE


SUNDAY SERVICE
Sunday, 10.00 AM
Grand Park Hotel,
Ballroom Level 4

KOMUNITAS MESIANIK (KM)

YOUTH SERVICE

Every 1st and 3rd Friday, 07.30 PM


KM Abraham
Ibu Helen+65 9628 3796 (East Coast)

Saturday, 05.00 PM
Natika +65 9739 3597 or
Ling Ling +65 9886 8490

Every Wednesday, 07.30 PM


KM Daniel
Ervita +65 8173 9355 (Braddell)

CHILDRENS CHURCH
Sunday, 10.30 AM
Alink +65 90664130

WOMEN GATHERING
2nd & 4th Thursday, 10.30 AM
18 Newton Rd #23-03
(kediaman Ibu Linda)
Ferdi +65 8510 7534

PRAYER MEETING
Saturday, 12.30 PM
Coronation Rd 21A
(kediaman bapak gembala)
Ida +65 9234 9771

Every Friday, 07.30 PM


KM John the Baptist
Lenny +65 9457 7470 (Toa Payoh)
KM David
Sumarto +65 9144 6605 (Tiong Bahru)
KM Samuel
Chandra +65 9876 1781 (Braddell)
KM Joseph
Alink +65 9066 4130 (Orchard)
KM Woodlands
Ferdi +65 8510 7534 (Woodlands)

For more information:


Email: gbirock.sg@gmail.com | Web: www.rocksg.org | Tel: (+65) 6251 5378
Pak Harry Pudjo: (+65) 8138 6320 | Ibu Tammie: (+65) 8428 3739
ROCK MINISTRY SINGAPORE COVERED BY: Enjoy Church

How to get us...


Grand Park hotel

Scan here to like


our facebook page

270 Orchard Road,


Singapore 238857

nearest MRT:
Orchard MRT (exit A - Tangs)
Somerset MRT (exit B - 313)
07 kingdomnews

Anda mungkin juga menyukai