Reinhar rusli
102013027 / B5
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
Email: ruslireinhar@yahoo.co.id
Latar Belakang
Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang
untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh
seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari darah dan bertindak
sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat
kimia dalam sistem itu.1
Hepatitis A merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati di dunia. Hepatitis
A terjadi secara sporadis di seluruh dunia, dengan kecenderungan pengulangan siklus
epidemi. Di dunia prevalensi infeksi virus hepatitis A sekitar 1.4 juta jiwa setiap tahun
(WHO) dengan prevalensi tertinggi pada negara berkembang. Epidemi yang terkait dengan
makanan atau air yang terkontaminasi dapat meletus eksplosif, seperti epidemi di Shanghai
pada tahun 1988 yang mempengaruhi sekitar 300 000 orang.1
Penyakit hepatitis A ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian
setiap tahunnya. Secara global, virus hepatitis merupakan penyebab utama viremia yang
persisten. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit, hepatitis A masih
merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar 39,868,3% (Sanitoso, 2007). Pada tahun 2002-2003 terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) hepatitis
dengan 80% penderita berasal dari kalangan mahasiswa. Dari data penderita hepatitis pada
mahasiswa menunjukkan 56% mahasiswa tersebut terbiasa makan di warung atau pedagang
kuliner kaki lima dengan hygiene sanitasi yang tidak baik (Laporan Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember, 2003).1
Pada tahun 2010, prevalensi penyakit infeksi virus hepatitis A mencapai angka 9.3%
dari total penduduk 237.6 juta jiwa. Di sumsel tahun 2007 dengan jumlah penduduk
7.019.964 jiwa, prevalensi hepatitis A adalah 0.2-1.9%.
1
Pada umumnya orang yang menderita penyakit hepatitis ini mengalami Anoreksia
atau penurunan nafsu makan dimana gejala ini diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin
oleh
hati
yang
rusak
untuk
melakukan
detoksifikasi
produk
yang
abnormal
sehinggapenderita ini haruslah mendapatkan nutrisi yang cukup agar dapat memproduksi
enegi metabolik sehingga penderita tidak mudah lelah. Secara khusus terapi nutrisi yang
didesain dapat diberikan melalui rute parenteral atau enteral bila penggunaan standar diet
melalui rute oral tidak adekuat atau tidak mungkin untuk mencegah/memperbaiki malnutrisi
protein-kalori.2
Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis karena apabila ada anggota keluarga
menderita penyakit yang sama, supaya anggota keluarga siap menghadapi resiko terburuk
dari penyakit hepatitis beserta komplikasinya sehingga penderita mampu menyiapkan diri
dengan pencegahan dan pengobatan yaitu: penyediaan makanan dan air bersih yang aman,
sistem pembuangan sampah yang efektif, perhatikan higiene secara umum, mencuci tangan,
pemakaian kateter, jarum suntik dan spuit sekali pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh
dengan sebaik-baiknya. Apabila hal ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti
keluarga dan penderita harus siap menerima resiko komplikasi lainnya dan bahkan dapat
menyebabkan kematian.1
Pengertian
Hepatitis A adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh
kotoran/tinja penderita,biasanya melalui makanan (fecal - oral), Hepatitis A paling ringan
dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Penyakit ini bersifat self-limiting (sembuh spontan)
dan tidak meninggalkan komplikasi permanen pada hati.Dengan perawatan yang baik,
penderita dapat kembali pulih seperti sediakala.2
Virus Hepatitis (VHA) berbentuk partikel dengan ukuran 27 nanometer, merupakan virus
RNA dan termasuk golongan Picornaviridae. Hanya terdapat satu serotipe yang dapat
menimbulkan penyakit hepatitis pada manusia. Virus ini sangat stabil dan tidak rusak dengan
perebusan singkat. Penggandaan atau replikasi terjadi dalam sel epitel hati dan epitel usus.1
Penyakit ini bersifat akut, hanya membuat kita sakit sekitar 1 sampai 2 minggu. Virus
Hepatitis A (HAV) yang menjadi penyebabnya sangat mudah menular, terutama melalui
makanan dan air yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi. Kebersihan yang buruk
pada saat menyiapkan dan menyantap makanan memudahkan penularan virus ini. Karena itu,
2
penyakit ini hanya berjangkit di masyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah. Hepatitis
A dapat menyebabkan pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan kerusakan permanen.2
Jenis-jenis Hepatitis
1.
Hepatitis A
Hepatitis A adalah satu-satunya hepatitis yang tidak serius dan
Hepatitis B
Hepatitis B adalah jenis penyakit liver berbahaya dan dapat
Hepatitis C
Hepatitis C menular terutama melalui darah. Sebelumnya,
transfusi darah bertanggung jawab atas 80% kasus hepatitis C. Kini hal
tersebut tidak lagi terjadi berkat kontrol yang lebih ketat dalam proses
donor dan transfusi darah. Virus ditularkan terutama melalui penggunaan
jarum suntik untuk menyuntikkan obat-obatan, pembuatan tato dan body
piercing yang dilakukan dalam kondisi tidak higienis. Penularan virus
hepatitis C (HCV) juga dimungkinkan melalui hubungan seksual dan dari
ibu ke anak saat melahirkan, tetapi kasusnya lebih jarang. Seperti halnya
pada hepatitis B, banyak orang yang sehat menyebarkan virus ini tanpa
disadari. Gejala hepatitis C sama dengan hepatitis B. Namun, hepatitis C
lebih berbahaya karena virusnya sulit menghilang. Pada sebagian besar
pasien (70% lebih), virus HCV terus bertahan di dalam tubuh sehingga
mengganggu fungsi liver. Evolusi hepatitis C tidak dapat diprediksi. Infeksi
akut sering tanpa gejala (asimtomatik). Kemudian, fungsi liver dapat
membaik atau memburuk selama beberapa bulan atau bahkan bertahuntahun. Pada sekitar 20% pasien penyakitnya berkembang sehingga
menyebabkan sirosis. Saat ini belum ada vaksin yang dapat melindungi
kita terhadap hepatitis C.3
4.
Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik,
sebagai
gejala
yang
ringan
(ko-infeksi)
atau
amat
progresif. 3
.
5.
Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu
makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ),
keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat
mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.3
Sejarah Hepatitis A
Penyakit ini sudah dikenal antara tahun (460 375 SM), oleh Hippocrates di wilayah
Babilonia, mereka adalah seorang tabib kuno dari daerah Yunani dan pada tahun 752 M Paus
Zaccharias Menulis sebuah surat kepada Santo Bonifacius tentang bentuk-bentuk
dari penyakit kuning yang menular sehingga mereka menamakan penyakit ini Icterus
Infectiosa. penyakit Hepatitis A banyak terjadi pada saat peperangan. Pada tahun 1912
Cockayne memberikan nama Hepatitis Infectiosa untuk penyakit kuning menular tersebut dan
5
tahun 1923 Blumer berhasil membuat sebuah ringkasan yang sempurna berdasarkan
letupan Epidemik Jaundice yang terjadi di Amerika Serikat antara tahun 1912 1923 dan
observasi tersebut menyatakan terdapat eksistensi dua bentuk utama virus Hepatitis yaitu
Infectiosa dan Serum Hepatitis.4
Kemudian timbul pernyataan bahwa Hepatitis A adalah suatu penyakit yang
diakibatkan oleh masuknya virus Hepatitis A ke dalam tubuh yang kemudian menyerang hati.
Penyakit Hepatitis A merupakan penyakit dengan distribusi global dan infeksi Hepatitis A
ditandai dengan adanya antibodi anti HAV yang secara universal erat hubungannya dengan
standar kesehatan atau sanitasi daerah yang bersangkutan.Penyakit Hepatitis A juga dapat
menyebabkan letupan pada kelompok populasi yang berbeda salah satu contoh adalah letupan
yang terjadi pada saat kampanye militer.Pada tahun 1950 1970 pola Sero Epidemiologi
penyakit ini diteliti oleh Murray, Krugman (1967) dan kawan-kawan yang menuntun ke arah
pencegahan penyakit tersebut.4
Pada tahun 1973, Feinstone SM dan kawan-kawan menemukan Virus Hepatitis A
untuk pertama kalinya,secara jelas dengan pemeriksaan Immune Electrone Microscope pada
spesimen tinja dan selanjutnya di kembangkan cara pemeriksaan Immunoassay, hal ini sangat
sensitif untuk memungkinkan deteksi antigen Hepatitis A dengan antibodinya dan
membuahkan hasil ditemukannya tes diagnostik untuk IgM spesifik yang dapat membedakan
infeksi virus Hepatitis A yang baru terjadi dengan yang telah lama terjadi serta tahun 1979
Provost dan Hilleman berhasil membiakkan Virus Hepatitis A dalam kultur sel dan
merupakan awal perkembangan vaksin Hepatitis A.5
Virus Hepatitis A berukuran 27 nanometer dan oleh Anderson (1988) dapat
digolongkan, serta Krugman (1992) sebagai Piconavirus Ternyata terdapat satu sorotipe yang
bisa menimbulkan penyakit Hepatitis pada manusia. Dari gambaran skema komponenkomponen partikel virus Hepatitis A bahwa peneliti terdahulu menemukan suspensi sample
tinja akan tetap bersifat infeksius meski mendapat tindakan sterilisasi dengan asam, eter, suhu
tinggi dan bahkan dibekukan lebih dari satu tahun. Namun virus Hepatitis A dapat di
inaktivasi dengan cara sterilisasi uap atau (auto claving), merebus, paparan terhadap
konsentrasi tinggi formalin dan radiasi sinar ultra violet (UV).2
Replikasi dari penyakit Hepatitis A target primer utama dari HAV adalah sel-sel hati
( Hepatosit ) setelah virus tertelan mereka terabsorsimelalui pembuluh darah diangkut ke hati
dan begitu sampai di hati mereka akan di telan oleh Hepatosit. Di sel materi genetik atau
genondari HAV yang terdiri dari stranded RNA akan bertindak sebagai suatu template yang
akan memproduksi protein virus selanjutnya protein ini akan berkembang kembali
6
membentuk capsid virus yang baru dan akan dirilis melalui saluran empedu kecil yang
terdapat di antara sel-sel hati dan mereka lalu secara bebas akan dibuang melalui tinja.4
Dalam
kasus-kasus
kematian
sangat
tinggi
berhubungan
dengan
bertambahnya usia, dan kelangsungan hidup ini jarang terjadi lebih dari 50 tahun.1
5. Fase penyembuhan (konvalesen). Fase ini ditandai dengan hilangnya keluhan yang
adam Pada fase ini terjadi penyembuhan, gejala kuning menurun, nafsu makan
kembali membaik, mual-muntah menghilang, dan organ hati kembali mengecil
perlahan-lahan.Kadar enzim hati dan bilirubin darah pun berangsur-angsur menurun,
walaupun penderita masih terasa cepat lelah. Umumnya penyembuhan sempurna
secara klinis dan laboratoris memerlukan waktu 6 bulan.1
6. Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan
pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi
radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat
dilakukan di samping kadar bilirubin.2
tidak
terlalu
tinggi.
Anoreksia
merupakan
gejala
dini
dan
diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak tersebut
8
untuk
melakukan
detoksifikasi
produk
yang
abnormal.
Sedangkan
Komplikasi
Ensefalopati hepatik terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan
oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut
ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan
menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada
alkoholik.7
Pemeriksaan Penunjang
1.
Laboratorium
a.
Pemeriksaan pigmen
1)
Urobilirubin direk
2)
3)
Bilirubin urine
4)
Urobilinogen urine
5)
Urobilinogen feses
b. Pemeriksaan protein
1)
2)
Albumin serum
3)
Globulin serum
9
4)
HbsAG
mengindikasikan
sebuah
infeksi
aktif
namun
tidak
HbeAG
Waktu protombin
Respon waktu protombin terhadap vitamin K
SGPT
SGOT
SGOT akan meningkat kadanya di dalam darah jika terdapat kerusakan sel
hati. Namun SGOT tidak spesifik hanya terdapat di dalam hati. SGOT juga
dapat ditemukan di sel darah, sel jantung dan sel otot, karena itu
peningkatan SGOT tidak selalu menunjukkan adanya kelainan di sel hati.
3)
Amonia serum
Radiologi
Foto rontgen abdomen
Pemeriksaan tambahan
Laparoskopi
b. Biopsi hati
Cara Pengobatan
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk hepatitis A, sebab infeksinya sendiri
biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan. Terapi hal yang dilakukan hanya untuk mengatasi
gejala yang ditimbulkan. Contohnya, pemberian parasetamol untuk penurun panas. Terapi
harus mendukung dan bertujuan untuk menjaga keseimbangan gizi yang cukup. Tidak ada
11
bukti yang baik bahwa pembatasan lemak memiliki efek menguntungkan pada program
penyakit. Telur, susu dan mentega benar-benar dapat membantu memberikan asupan kalori
yang baik. Minuman mengandung alkohol tidak boleh dikonsumsi selama hepatitis akut
karena efek hepatotoksik langsung dari alkohol (WHO, 2010).9
Namun untuk mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses
penyembuhan, beberapa langkah penanganan berikut :
a.
Istirahat. Tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem kekebalan tubuh
dalam memerangi infeksi.
b.
Anti mual. Salah satu dampak dari infeksi hepatitis A adalah rasa mual, yang mengurangi
nafsu makan. Dampak ini harus diatasi karena asupan nutrisi sangat penting dalam proses
penyembuhan.
c.
Istirahatkan hati. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah dipakai di dalam
tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obat-obatan yang tidak perlu serta
alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama sakit.
Pencegahan
Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A, antara lain :
1.
Secara Umum
Pencegahan secara umum adalah dengan cara mengubah pola hidup menjadi lebih sehat
dan bersih ( hygiene perorangan). Misalnya menjaga kebersihan dan cara makan yang sehat,
seperti mencuci tangan sesudah ke toilet sebelum menyiapkan makanan, atau sebelum
makan.
Selain itu perlu diperhatikan kebersihan lingkungan sanitasi, pemakaian air bersih,
pembuangan tinja yang memenuhi syarat kesehatan, pembuatan sumur yang memenuhi
standar,
mencegah
makanan
terkena
lalat,
memasak
bahan
makanan
dan
minuman.merupakan tindakan penting untuk mengurangi risiko penularan dari individu yang
terinfeksi sebelum dan sesudah penyakit klinis mereka menjadi apparent.8
2.
Secara khusus
Pencegahan secara khusus dapat dilakukan dengan :
a.
12
Diberikan sebagai pencegahan kepada aggota keluarga serumah yang kontak dengan
penderita atau orang yang diketahui telah makan makanan mentah yang diolah atau ditangani
oleh individu yang terinfeksi dan diberikan kepada orang-orang yang akan berpergian ke
daerah endemis. Begitu muncul gejala klinis, tuan rumah sudah memproduksi antibodi..
Imunisasi pasif menggunakan HBlg (human normal immunoglobulin) dengan dosis 0,02 ml
per kg berat badan. Pemberian paling lama satu minggu setelah kontak. Kekebelan yang
didapat hanya bersifat sementara. . Serum imun globulin (ISG), dibuat dari plasma populasi
umum, memberi 80-90% perlindungan jika diberikan sebelum atau selama periode inkubasi
penyakit. Dalam beberapa kasus, infeksi terjadi, namun tidak muncul gejala klinis dari
hepatitis A. tetapi imunisasi aktif adalah lebih baik.
b.
Imunisasi aktif
Menggunakan vaksin hepatitis A (Havrix). Orang dewasa diberikan satu vial yang
berisi satu ml (720 Elisa unit), sedangkan anak berusia kurang dari 10 tahun cukup setengah
dosis. Jadwal penyuntikan yang dianjurkan sebanyak 3 kali, yaitu dengan range pemberian
pada 0,1, dan 6 bulan. Pada tempat suntikan biasanya timbul pembengkakan (edema)
berwarna kemerah-merahan yang terasa nyeri bila ditekan. Kadang-kadang setelah disuntik
terasa sakit kepala yang akan hilang sendiri tanpa pengobatan. Imunisasi tidak diberikan bila
sedang sakit berat atau alergi (hipersensitif) terhadap vaksin hepatitis A.
Vaksinasi hepatitis A terutama diberikan kepada orang-orang yang mempunyai resiko tinggi
untuk tertular penyakit ini. Misalnya anggota keluarga atau orang serumah yang dekat dengan
penderita, dokter, paramedis, petugas laboratrium, anggota ABRI yang tinggal di barak-barak,
wisatawan asing yang mengunjungi daerah endemis (foreign travel), homoseksual, dan anakanak yang dititipkan di tempat penitipan bayi.
Kesimpulan
Hepatitis A
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh
Sebenararnya penyebab dari penyakit Hepatitis A paling banyak disebabkan oleh zat
kimia bisa juga terlalu banyak mengkonsumsi alkohol dan terlalu sering memakan Bahan
kimia seperti obat obatan. Adapaun gejala dari hepatitis A terbagi atas 3 stadium yaitu : Fase
prodromal ( pendahuluan),Fase ikterik ( dengan gejala kuning ) dan Fase penyembuhan
(konvalesen).Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A,
antara lain :Secara Umum dan Secara khusus .Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk
hepatitis A, sebab infeksinya sendiri biasanya akan sembuh dalam 1-2 bulan.Namun untuk
mengurangi dampak kerusakan pada hati sekaligus mempercepat proses penyembuhan,
beberapa langkah penanganan berikut : Istirahat, Anti mual, danIstirahatkan hal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Carpenito Lynda Jual, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi
Keperawatan, EGC, Jakarta.
2. Gallo, Hudak, 1995, Keperawatan Kritis, EGC, Jakarta.
3. Hadim Sujono, 1999, Gastroenterologi, Alumni Bandung.
4. Moectyi, Sjahmien, 1997, Pengaturan Makanan dan Diit untuk
Pertumbuhan Penyakit, Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
5. Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty, 1995, Patofisiologi
Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta.
6. Smeltzer, suzanna C, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Brunner dan Suddart. Alih bahasa Agung Waluyo, Edisi 8, jakarta,
EGC, 2001.
7. Susan, Martyn Tucker et al, Standar Perawatan Pasien, jakarta, EGC,
1998.
8. Reeves, Charlene, et al,Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa
Joko Setiyono, Edisi I, jakarta, Salemba Medika.
9. Sjaifoellah Noer,H.M, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I,
edisi ketiga, Balai Penerbit FKUI, jakarta.
14