Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENYUSUN
1. BUDI IRAWAN
2. FRESI NOVITA SARI
3. ULBA UTAMI
DAPTAR ISI
Kata
pengantar
....
i
....................................................................................................
Daftar Isi
........................................
........ ii
BAB I Pendahuluan
......................................................... 1
BAB II Pembahasan
.......................................
2
2.1 Definisi Malpraktek...................................................................................................
2
2.2 Definisi
Negligenc......................................................................................................
3
2.3. Faktor yang mempengaruhi terjadinya malpraktik
..........................................................
4
2.4. Cara Mencegah
Malpraktik ......................................................................................................
Daftar Pustaka
Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul MALPRAKTIK
DAN NEGLIGENC
Terselesaikannya makalah ini tidak dapat lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada
1. S.Pardosi,S.kp.M,Psi selaku dosen pengajar mata kuliah
2. Orang tua, yang mendukung, baik dalam hal materi maupun hal-hal lainnya.
Dalam menyelesaikan makalah ini saya telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum,
tetapi dengan keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang kami
miliki, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan sempurnanya makalah ini sehingga dapat
bermanfaat bagi para pembaca
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
ketrampilan teknis tersebut dengan berpedoman pada filsafat moral yang diyakini yaitu Etika
Profesi.Dalam profesi keperawatan tentunya berpedoman pada etika profesi keperawatan yang
dituangkan dalam kode etik keperawatan. Sebagai suatu profesi, PPNI memiliki kode etik
keperawatan yang ditinjau setiap 5 tahun dalam MUNAS PPNI. Berdasarkan keputusan
dMUNAS VI PPNI No. 09/MUNAS VI/PPNI/2000 tentang Kode Etik Keperawatan Indonesia.
1.1.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
1.3 Tujuan
Untuk memahami bahayanya malperaktik dan kelalaian bagi tenaga kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Malfraktik
Kelalaian ialah melakukan sesuatu yng di tetapkan oleh aturan atau hukum guna
melindungi. Yang bertentangan dengan tindakan-tindakan yang tidak beralasan dan berisiko
melakukan kesalahan(keeton,1984)
PENGERTIAN KELALAIAN dapat bersifat ketidak sengajaan, kurang tieliti,
kurang hati-hati, acuh tak acuh, sembrono, tidak peduli terhadap kepentingan orang lain
tetapi akibat tindakan bukan tujuannya
Jika kelalaian itu sampai membawa kerugian atau cedera kepada orang lain dan
orang itu dapat menerimanya, namun jika kelalaian itu mengakibatkan kerugian
materi,mencelakakan atau bahkan merenggut nyawa orang lain diklasifikasikan sebagai
kelalaian bberat, serius menurut kriminal menurut (Hanafiah dan Amir, 1999)
Sedangkan mal praktek profesi kesehatan adalah Kelalaian dari seseorang dokter
atau perawat untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam
mengobati danmerawat pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang
terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama (Valentin v. La Socirty de Bienfaisance
Mutuelle de Los Anglos, California, 1956).
2.3. Faktor yang mempengaruhi terjadinya malpraktik
Mal praktek bisa terjadi karena beberapa factor berikut ini yaitu,
minimnya pengalaman tenaga medis, kesalahan diagnosis, dokter palsu
(dokter yang kurang mumpuni) dan juga karna factor ketidak sengajaan.
Dan berikut penjelasannya
1. Minimnya pengalaman tenaga medis menyebabkan peluang terjadinya
kesalahan tindakan medis (mal praktek ) saat memberikan tindakan
kepada pasien sperti contohnya, kesalahan pemberian obat, kesalahan
prosedur/tindakan yang semestinya harus dilakukan.
2. Kesalaan diagnosis dapat berakibat fatal bagi pasien, akibatnya bisa
bermacam-macam, seperti terjadinya kelumpuhan, kerusakan organ
dalam, dan juga dapat berakibat fatal yang berujung dengan kematian.
mempunyai
kedokteran,
gelar
sedangkan
dokter
untuk
tapi
menjadi
kurang
menguasai
seorang
dokter
ilmu
harus
bahwa tuduhan yang diajukan tidak berdasar atau tidak menunjuk pada doktrin-doktrin
yang ada, misalnya perawat mengajukan bukti bahwa yang terjadi bukan disengaja, akan
tetapi merupakan risiko medik (risk of treatment), atau mengajukan alasan bahwa dirinya
tidak mempu.
C.
Dari pada mengobati, lebih baik kita mencegah. Adapun beberapa tips itu, anatara lain :
Pilihlah tempat pengobatan yang memiliki reputasi yang baik. Jangan ragu bila ternyata
lokasi dan harganya lebih mahal, jika memang tempat tersebut memiliki pelayanan
kesehatan yang baik dan memadai.
Jangan takut untuk meminta dokter yang kita percayai untuk menangani diri kita. Jika
dokter yang ditawarkan tidak memenuhi criteria kita, lebih baik katakana untuk meminta
dokter yang dapat kita percaya.
Sangat dianjurkan bagi anda untuk tidak ragu jika anda ingin bertanya pada dokter atas
tindakan medis yang ia lakukan. Tanyakan mengenai dignosa, dasar tindakan yang
dilakukan, dan mengenai manfaat dari tindakan medis yang ia lakukan tersebut.
Jangan ragu untuk bertanya tentang jenis obat yang ia anjurkan bagi kita. Sebab, tidak
sedikit dokter yang demi mengejar komisi dari perusahaan distributor obat akan
memberikan daftar obat yang lebih banyak dan melampaui komposisi normal kepada
pasiennya.
unyai sikap batin (men rea) sebagaimana disyaratkan dalam perumusan delik yang
dituduhkan.
Pada perkara perdata dalam tuduhan civil malpractice dimana perawat digugat
membayar ganti rugi sejumlah uang, yang dilakukan adalah mementahkan dalildalil penggugat, karena dalam peradilan perdata, pihak yang mendalilkan harus
membuktikan di pengadilan, dengan perkataan lain pasien atau pengacaranya
harus membuktikan 19 dalil sebagai dasar gugatan bahwa tergugat (perawat)
bertanggung jawab atas derita (damage) yang dialami penggugat.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Kelalaian tidak sama dengan malpraktek, tetapi kelalaian termasuk dalam arti
malpraktik, artinya bahwa dalam malpraktek tidak selalu ada unsur kelalaian. Dapat
dikatakan bahwa kelalaian adalah melakukan sesuatu yang harusnya dilakukan pada
tingkatan keilmuannya tetapi tidak dilakukan atau melakukan tindakan dibawah standar
yang telah ditentukan.
Sebagai bentuk tanggung jawab dalam praktek keperawatan maka perawat sebelum
melakukan praktek keperawatan harus mempunyai kompetensi baik keilmuan dan
ketrampilan yang telah diatur dalam profesi keperawatan, dan legalitas perawat Indonesia
dalam melakukan praktek keperawatan telah diatur oleh perundang-undangan tentang
registrasi dan praktek keperawatan disamping mengikuti beberapa peraturan perundangan
yang berlaku.
Sangat peru bagi seorang perawat berupaya melakukan sesuatu guna mencegah
terjadinya tuntunan malperaktik yaitu upaya mempertahankan setandar pelayanan/ asuhan
yang berkualitas tinggi . hal ini dilakukan dalam pekerjaan sebagai perawat yaitu
meningkatkan kemampuan dalam praktik keperawatan danmenciptakan iklim yang dapat
mendorong peningkatan peraktik keperawatan.
3.2. Saran
1. Kiranya pihak aparat penegak hukum, sebagai pencari penegakan hukum yang aktif di
dalam masyarakat, kiranya dapat berperan aktif dan melihat dengan jeli indikasi-indikasi
kasus malapraktek ini.
2. Selanjutnya, sebagai rangkaian dalam keaktifannya dalam mencari penegakan hukum,
Kejaksaan sebagai Penuntut Umum dan sebagai pengawasan penyidik sesuai dengan isi
KUHP, dapat meningkatkan peranannya dengan jalan membina kerja sama yang erat
dengan pihak penyidik (polisi) untuk dapat membongkar kasus-kasus malapraktek yang
selama ini masih banyak yang ter-tutup, baru kemudian tugas bagi hakim untuk lebih
teliti dan obyektif dalam mengambil vonisnya
3. Diharapkan tenaga medis akan lebih waspada dan hati-hati dalam melaksanakan tugasnya,
masyarakat menjadi aman dan puas atas pelayanannya dan penegak hukum dapat lancar
dalam bertugas, akhirnya penegakan hukum dapat berjalan sebagaimana kita harapkan.
Daftar Pustaka
http://stopmalpraktik.blogspot.com/2011/01/malpraktik-neglectedkelalaian.html
http://3rhestifujiayani.blogspot.com/2013/10/kelalaian-dan-malpraktek-
dalam.html
http://stikes-mb.blogspot.com/2013/11/penjelasan-tentang-malpraktek-
dan.html
http://mahasiswa2010.blogspot.com/2011/03/hubungan
keperawatan.html
malpraktek-dalam-