Anda di halaman 1dari 22

MODULE

MICRO AND MACRO MOLECULES


BLOK 5
CARBOHIDRATE

NAME
NIM
GROUP

:
:
:

BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2009

TEORI
Karbohidrat terdapat luas, baik pada jaringan tumbuh-tumbuhan maupun binatang.
Pada tanaman karbohidrat merupakan hasil fotosintesa, misalnya amilum yang terdapat
dalam sel-sel tanaman dan selulosa sebagai kerangka tanaman. Pada sel-sel binatang
karbohidrat terdapat dalam bentuk glukosa dan glikogen yang penting sebagai sumber
tenaga.
Beberapa karbohidrat mempunyai fungsi spesifik yang penting ialah ribosa dalam
nukleoprotein sel, galaktosa dalam lipid-lipid tertentu dan galaktosa dalam air susu.
Karbohidrat sendiri dapat didefinisikan sebagai derivat aldehida atau keton dari alkohol
polihidris atau senyawa turunannya sebagai hasil hidrolisasinya.
Isomerisasi:
Senyawa-senyawa yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi konfigurasi ruang
tidak sama dikenal sebagai stereo isomer. Atom C yang mengikat 4 macam atom atau
gugus yang berbeda disebut atom C asimetris, atom C asimetris ini yang menyebabkan
pembentukan isomer. Bila n sama dengan jumlah atom C asimetris

maka jumlah

isomernya = 2n.
Mereduksi:
Sifat gula dengan gugus karbonil bebas (aldehid dan keton) dalam larutan alkali
berubah menjadi bentuk enol yang relatif dan mudah mengalami oksidasi. Jadi gulanya
sebagai pereduksi, sedang zat yang direduksi misalnya Cu; Bi; Fe(CN)6, dll.
Reaksi-reaksi untuk karbohidrat :
1. Reaksi Barfoed
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Barfoed ( Cu asetat dalam asam asetat)
Cara kerja :
1. Masukkan 2 ml reagen Barfoed ke dalam tabung reaksi.

2. Tambahkan 2 ml larutan karbohidrat.


3. Masukkan ke dalam penangas selama 5 -7 menit.
4. Terbentuknya endapan merah orange menunjukkan adanya karbohidrat.
2. Reaksi Tollens
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Tollens ( Naftoresorsinol 1 % dalam alkohol)
- Eter
Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml larutan karbohidrat ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml reagen Tollens.
3. Panaskan pelan-pelan sampai mendidih selama 1 menit sambil digoyanggoyang.
4. Diamkan selama 4 menit.
5. Dinginkan di bawah air ledeng.
6. Tambahkan eter. Jika dalam ekstrak eter terdapat warna merah
menunjukkan adanya heksuronat.
3. Reaksi Molisch
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Molisch ( alfa naftol 10%)
- Asam sulfat pekat
Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml larutan karbohidrat ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 2 tetes reagen Molisch.
3. Alirkan ke dalam tabung reaksi 2 ml asam sulfat pekat.
4. Adanya cincin ungu menunjukkan adanya karbohidrat.

4. Reaksi Benedict
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Benedict ( 17,3 gram tembaga sulfat dan 173 gram natrium sitrat dan
100 gram natrium karbonat bebas air, tambah aquadest hingga 1 liter)
Cara Kerja :
1.

Masukkan 2 ml reagen Benedict ke dalam tabung reaksi.

2. Tambahkan 10 tetes larutan karbohidrat.


3.

Masukkan ke dalam penangas air selama 5 menit atau dipanaskan langsung


selama 1 menit.

4.

Terbentuknya warna hijau, merah, oranye atau merah bata dan endapan
merah bata menunjukkan adanya gula pereduksi.

5. Reaksi Selliwanoff
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Selliwanoff (0,5 % resorsinol dalam HCl 5 N)
Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml reagen Selliwanoff ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml larutan karbohidrat.
3. Masukkan ke dalam penangas air atau pemanasan langsung dan dididihkan
selama 30 detik.
4. Terbentuk warna merah menunjukkan adanya gugus keton.
6. Reaksi Bial
Bahan :
- Larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa, sukrosa, arabinosa)
- Reagen Bial (0,2 % resorsinol dalam HCl pekat dengan sedikit FeCl3)

Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml reagen Bial ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan beberapa tetes larutan karbohidrat.
3. Masukkan ke dalam penangas air.
4. Akan terjadi warna hijau menunjukkan adanya C5.

HASIL
Tulis positif atau negatif
REKAPITULASI IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
Glukosa Fruktosa Maltosa Laktosa Sukrosa Arabinosa
1. Reaksi Barfoed
2. Reaksi Tollens
3. Reaksi Molisch
4. Reaksi Benedict
5.Reaksi Selliwanoff
6. Reaksi Bial

MODULE

MICRO AND MACRO MOLECULES


BLOK 5
L I P I D

NAME
NIM
GROUP

:
:
:

BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2009
TEORI

Lipid adalah senyawa-senyawa yang mempunyai persamaan sifat yaitu tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adalah eter, kloroform, benzen, karbon
tetraklorida, xylena, alkohol dan aseton. Lipoid adalah zat yang memyerupai lemak.
Lipid sangat penting karena merupakan simpanan tenaga yang besar dan sebagai pelarut
vitamin A, D, E dan K dan juga mengandung asam-asam lemak esensial. Sebagai
cadangan tenaga berupa simpanan lemak dalam jaringan lemak. Lemak juga sebagai
bahan insulasi terdapat dalam jaringan subkutis dan sekitar organ tubuh. Jaringan syaraf
mengandung banyak lemak. Gabungan lemak dan protein disebut lipoprotein adalah
bahan yang penting dalam sel baik dalam mitokondria maupun dinding sel dan dalam
darah sebagai pengangkut lemak.
Angka iod adalah jumlah gram iod yang di ikat oleh 100 gram lemak. Besarnya angka
iod menunjukkan derajat ketidakjenuhan asam lemak, makin tidak jenuh asam lemaknya
maka makin besar angka iodnya.
Percobaan 1 : Sifat tidak jenuh
Bahan :
-

Minyak kelapa

Minyak kelapa sawit

Minyak jagung

Minyak kedelai

Reagen HUBL (larutan iodium dalam alkohol yang mengandung


sedikit HgCl2)

Cara kerja :
1. Masukkan 4 ml kloroform ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 10 tetes reagen HUBL), kocok sampai rata.
3. Bagilah larutan berwarna ini menjadi 4 (empat) tabung.
4. Ambil 1 tabung reaksi. Tambahkan tetes demi tetes minyak kelapa hingga warna
tepat hilang.

5. Catat jumlah tetesannya.


6. Ulangi terhadap minyak kelapa sawit, minyak jagung dan minyak kedelai.
7. Bagaimana hasil ? Urutkan ketidakjenuhannya. terangkan !
Hasil Percobaan :
Jenis minyak
Minyak kelapa
Minyak kelapa sawit
Minyak jagung
Minyak kedelai

Jumlah tetesan minyak


.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................

Urutan ketidakjenuhan minyak :


..............................> .................................> ................................> ..............................
Keterangan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................

Percobaan 2: Angka Iodium menurut HANUS


Bahan-bahan:

- Pereaksi Hanus (13,2 gram iodium murni dilarutkan dalam 1 liter asam
cuka bibit), tambahkan 3 ml brom. Dengan penambahan ini kadar halogen
menjadi 2 kali lipat.
- Larutan Na Thiosulfat 0,1 N
- Amilum 0,5 %
- Larutan KI 15 % .
Cara melakukan :
1. Dengan pipet ukur diambil 1 ml minyak kelapa kemudian dilarutkan dalam
4 ml kloroform.
2. Tambahkan 10,0 ml pereaksi HANUS dengan pipet, biarkan selama 25
menit sambil sekali waktu dikocok. Perhatikan campuran kedua pelarut
kloroform dan asam cuka bibit.
3. Tambahkan 4,0 ml KI 15% dengan pipet ukur, kocok.
4. Kemudian lakukan titrasi dengan Na thiosulfat sampai warna kuning
hampir hilang.
5. Tambahkan sedikit larutan amilum.
6. Lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang. Apabila titrasi hampir selesai
kocoklah agak keras agar iod yang ketinggalan dalam kloroform dapat
bereaksi dengan thiosulfat. Perhatian bilamana kloroform memisah dari
larutan.
7. Lakukan percobaan sekali lagi tanpa menggunakan minyak (blanko).
Contoh Perhitungan :
Hasil
Larutan blangko
Percobaan

= 24,6 ml

= 17,9 ml
============
Selisihkan = 6,70 ml

Perhitungan:

Angka iodium = banyaknya iodium dalam gram yang diikat oleh 100 gram
minyak/lemak.
Jumlah halogen yang mengadakan adisi = 6,70 ml.
Na-thiosulfat 0,1 N = 6,70 x 0,1 = 0,67 mgrek.
Jumlah iod = Na-thiosulfat = 0,67 mgerk = 0,67 x 127 = 85 mg = 0,085 g.
Dalam 100 gram minyak = 100/0,821 x 0,085 = 10,35 gram (massa jenis
minyak 0,821).
Dalam perhitungan ini angka penyabunan = 10,35,

berapa hasil

saudara.............???
Hasil saudara
Larutan blangko

= ......... ml

Percobaan

= ......... ml

Selisih

============
= .......... ml

Perhitungan :

Angka iodium minyak kelapa


= 6 10
Angka iodium olivarum
= 79 88
Angka iodium butter fat
= 26 28
Kepentingan penentuan angka iodium untuk mengetahui adanya pemalsuan
minyak dll.

MODULE

MICRO AND MACRO MOLECULES


BLOK 5
P R O T E I N

NAME
NIM
GROUP

:
:
:

BAGIAN BIOKIMIA DAN KIMIA MEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2009
PROTEIN I :
A. REAKSI PENGENDAPAN

Percobaan 1 : Pengendapan dengan logam berat


Bahan :
-

Larutan protein encer

ZnSO4 encer

FeSO4 encer

Pb asetat encer

CuSO4 encer

Hg(NO3)2 encer

Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml larutan protein encer ke dalam tabung reaksi .
2. Tambahkan satu tetes larutan ZnSO4 encer.
3. Amati apa yang terjadi !!!
4. Endapan yang terbentuk dibagi dua tabung.
5. Salah satu tabung ditambah larutan ZnSO4 berlebihan, apa yang terjadi ?
6. Ulangi percobaan dengan menggunakan larutan FeSO4 encer, Pb asetat encer,
CuSO4 encer dan Hg(NO3)2 encer.
7. Amati apa yang terjadi !!
Hasil percobaan :
Perlakuan
ZnSO4 encer
FeSO4 encer
Pb asetat encer
CuSO4 encer
Hg(NO3)2 encer

Satu tetes larutan


..............................................
..............................................
...............................................
...............................................
...............................................

Tetesan berlebih
..............................................
..............................................
..............................................
..............................................
..............................................

Percobaan 2 : Pengendapan dengan reagen alkaloid


Bahan :
-

Larutan protein encer

Larutan asam sulfosalisilat 20% (asam salisilat dalam asam sulfat)

Reagen Esbach (campuran antara asam pikrat dan asam sulfat)

Cara Kerja :
1. Masukkan larutan protein encer sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 atau 2 tetes larutan asam sulfosalisilat 20%.
3. Amati apa yang terjadi ??
4. Masukkan 1 ml larutan protein encer ke dalam tabung reaksi lain.
5. Tambahkan 2 ml reagen Esbach.
6. Amati apa yang terjadi ??
Hasil percobaan :
Larutan protein encer

Larutan asam sulfosalisilat 20%


Reagen Esbach
.. ..

Catatan :
Percobaan ini biasanya dipakai untuk menunjukkan adanya albumin dalam urine.

Percobaan 3 : Pengendapan oleh garam-garam dan alkohol pekat


Bahan :
-

Larutan protein encer

Protein pekat ( dapat juga serum darah yang diencerkan)

(NH4)2SO4 padat

Aquadest

Alkohol pekat

Cara Kerja pengendapan oleh garam-garam :


1. Masukkan 2 ml larutan protein encer ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan (NH4)2SO4 padat sampai jenuh sambil dikocok.
3. Amati apa yang terjadi !!!
4. Kemudian encerkan dengan aquadest.
5. Amati apa yang terjadi !!!
Hasil percobaan :
Larutan protein encer + (NH4)2SO4 padat sampai jenuh

+ aquadest
.

Cara kerja pengendapan oleh alkohol pekat :


1. Masukkan 2 ml alkohol pekat ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 2 tetes larutan protein pekat.
3. Amati apa yang terjadi !!!
4. Kemudian encerkan dengan aquadest.
5. Amati apa yang terjadi !!!
Hasil percobaan :
Alkohol pekat + Larutan protein pekat

...............................................
+ aquadest
.....................................................

Percobaan 4 : Pengendapan oleh asam


Bahan :
-

HNO3 pekat

Larutan protein

Asam asetat 1 N

Cara Kerja pengendapan oleh asam kuat :

1. Masukkan 1 ml HNO3 pekat ke dalam tabung reaksi.


2. Tambahkan larutan protein lewat dinding tabung. Amati !!! (Percobaan Holler)
Cara Kerja pengendapan oleh asam lemah :
1. Masukkan 2 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 2 tetes larutan 1 N asam asetat.
3. Masukkan tabung reaksi ke dalam penangas air sampai mendidih selama 5 menit.
4. Amati apa yang terjadi !!!
5. Tambahkan aquadest, amati apakah endapan yang terbentuk larut dalam air ?
Pengendapan oleh
HNO3 pekat
Asam asetat 1 N
+ aquadest

Kejadian
..
..
..

B. REAKSI WARNA :
Percobaan 5 : Reaksi Biuret (untuk ikatan peptida)
Bahan :
-

Larutan protein

NaOH 40%

CuSO4 0,5%

Cara Kerja :
1. Masukkan 3 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml NaOH 40%.
3. Tambahkan 1 tetes CuSO4 0,5 %.
4. Amati apa yang terjadi !!!
Hasil Percobaan :
Penambahan
NaOH 40% dan CuSO4 0,5 %

Kejadian
..

N.B :
Makin banyak atau makin panjang ikatan peptidanya warna makin ungu dan makin
sedikit atau makin pendek ikatan peptidanya maka warna makin muda (merah).

Percobaan 6 : Reaksi Millon-Nasse (untuk tirosin)


Bahan :
-

Larutan protein

Reagen merkuri sulfat (HgSO4 1% dalam H2SO4 10%)

Larutan NaNO2 1 %

Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.

2. Tambahkan 1 ml reagen merkuri sulfat.


3. Masaklah di penangas air.
4. Dinginkan di bawah air ledeng.
5. Tambahkan 1 tetes larutan NaNO2 1 %.
6. Panaskan lagi tabung reaksi tersebut.
7. Amati apa yang terjadi !!!
Hasil Percobaan :
Perlakuan
+ reagen merkuri sulfat, dimasak
+ larutan NaNO2 1 %, dipanaskan

Kejadian
......................................................................
......................................................................

Percobaan 7 : Reaksi Hopkins Cole (untuk triptofan)


Bahan :
-

Larutan protein

Larutan formaldehyde encer (diencerkan 500 x)

Reagen merkuri sulfat

H2SO4 pekat

Cara Kerja :
1. Masukkan 1 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 tetes larutan formaldehide encer.

3. Tambahkan reagen merkuri sulfat, kocoklah.


4. Tambahkan 1 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung yang dimiringkan.
5. Amati apa yang terjadi.
6. Kocoklah tabung reaksi tersebut. Amati apa yang terjadi !!!
Hasil percobaan :
Perlakuan
- Larutan protein + formaldehyde + reagen

Kejadian

merkuri sulfat + asam sulfat melalui


dinding

......................................................................

- Tabung dikocok

......................................................................

Percobaan 8 : Reaksi xantoprotein (untuk asam amino dengan inti benzen)


Bahan :
-

Larutan protein

HNO3 pekat

Ammonia

Cara Kerja :
1. Masukkan 2 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml HNO3 pekat.
3. Panaskan ke dalam penangas air.

4. Dinginkan di bawah air ledeng.


5. Amati apa yang terjadi!!!
6. Isi tabung di bagi 2 dan masukkan ke dalam tabung reaksi.
7. Salah satu tabung diberi ammonia.
8. Amati apa yang terjadi !!!
Hasil Percobaan :
Perlakuan
+ HNO3 pekat, dipanaskan
Isi tabung dibagi 2 & di + dengan ammonia

Kejadian
..
..

Percobaan 9 : Sulfur test (untuk asam amino yang mengandung S)


Bahan :
-

Larutan protein atau serum darah yang telah diencerkan

NaOH 40 %

Larutan Pb asetat

Cara Kerja :
1. Masukkan 1 ml larutan protein ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 1 ml NaOH 40%.
3. Masaklah 1 menit untuk merubah S organik menjadi S anorganik (Na sulfida)
4. Tambahkan 1 tetes timbal asetat.

5. Amati apa yang terjadi !!!


Hasil Percobaan :
Perlakuan
+ NaOH 40% + Pb asetat

Kejadian
..

PROTEIN II
TITIK ISOELEKTRIK PROTEIN
Teori:
Protein merupakan zat yang bersifat amfolit, dalam suasana asam ia bresifat sebagai
basa dan dalam suasana basa ia bersifat sebagai asam. Dalam suasana lebih asam dari
titik isoelektriknya, maka gugus asamnya disosiasinya terdesak sehingga protein
tersebut bersifat sebagai basa dan dengan demikian mengikat asam-asam komplek
untuk membentuk garam proteinat yang tidak larut.
Bahan :
-

Susu encer (diencerkan 4 x)

Larutan asam asetat 0,01 M

Larutan asam asetat 0,1 M

Larutan asam asetat 1 M

Aquadest

Cara Kerja :
1. Letakkan 9 tabung reaksi pada rak tabung, beri nomor pada masing-masing
tabung.
2. Isilah tabung tersebut dengan susu encer dan asam asetat serta aquadest dengan
berbagai konsentrasi (lihat tabel di bawah)
3. Setelah dicampur, kocok perlahan-lahan tabung reaksi tersebut.
4. Diamkan selama 30 menit.
5. Amati pada tabung reaksi nomor berapakah diperoleh endapan yang maksimal ???

Tabel besaran pH pada larutan kasein :


No tabung reaksi

ml Larutan kasein

ml larutan asam asetat 0,01 M

0,6

1,3
0,3

0,5

mI Larutan asam asetat 0,1 M


mI Larutan asam asetat 1M

1,6

mI Aquadest

8,4

7,8

8,8

8,5

7,4

pH Larutan

5,9

5,7

5,3

5,0

4,7

4,4

4,1

3,8

3,5

Keterangan :

Titik isoelektrik (pI) dari kasein yaitu dimana pH tertentu kasein mempunyai daya
larut terkecil dan akan mengendap (amati pada pH beberapa endapan terbanyak),
apabila suasana diubah menjadi asam atau alkalis kasein akan larut kembali.

Hasil percobaan :

Anda mungkin juga menyukai