Anda di halaman 1dari 6

CVA

A. Definisi
Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO) atau dikenal CVA (Cerebro Vaskuler
Assident) atau juga disebut Stroke merupakan gangguan aliran darah dalam otak yang
disebabkan oleh adanya gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara
mendadak atau cepat berupa perdarahan intra cerebral atau perdarahan sub aracnoid.
CVA atau stroke merupakan salah satu manifestasi neurologi yang umum yang timbul
secara mendadak sebagai akibat adanya gangguan suplai darah ke otak (Depkes, 1995).
Stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral dan merupakan satu gangguan
neurologik pokal yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologik pada pembuluh
darah serebral misalnya trombosis, embolus, ruptura dinding pembuluh atau penyakit vaskuler
dasar, misalnya arterosklerosis arteritis trauma aneurisma dan kelainan perkembangan (Price,
1995).
B. Anatomi fisiologi
1. Otak
Otak merupakan pusat kendali fungsi tubuh yang rumit dengan sekitar 100 millar sel saraf ,
walaupun berat total otak hanya sekitar 2,5 % dari berat tubuh, 70 % oksigen dan nutrisi yang
diperlukan tubuh ternyata digunakan oleh otak. Berbeda dengan otak dan jaringan lainya. Otak
tidak mampu menyimpan nutrisi agar bisa berfungsi, otak tergantung dari pasokan aliran darah,
yang secara kontinyu membawa oksigen dan nutrisi. Pada dasarnya otak terdiri dari tiga bagian
besar dengan fungsi tertentu yaitu:
a. Otak besar, Otak besar yaitu bagian utama otak yang berkaitan dengan fungsi intelektual
yang lebih tinggi, yaitu fungsi bicara, integritas informasi sensori ( rasa ) dan kontrol
gerakan yang halus. Pada otak besar ditemukan beberapa lobus yaitu, lobus frontalis, lobus
parientalis, lobus temporalis, dan lobus oksipitalis.
b. Otak kecil, Terletak dibawah otak besar berfungsi untuk koordinasi gerakan dan
keseimbangan.
c. Batang otak, Berhubungan dengan tulang belakang, mengendalikan berbagai fungsi tubuh
termasuk koordinasi gerakan mata, menjaga keseimbangan, serta mengatur pernafasan dan
tekanan darah. Batang otak terdiri dari, otak tengah, pons dan medula oblongata.
2. Saraf kepala dibagi dua belas yaitu:
a. Nervus olvaktorius, Saraf pembau yang keluar dari otak dibawa oleh dahi, membawa
rangsangan aroma (bau-bauan) dari rongga hidung ke otak.
b. Nervus optikus, Mensarafi bola mata, membawa rangsangan penglihatan ke otak.
c. Nervus okulomotoris, Bersifat motoris, mensarafi otot-otot orbital (otot pengerak bola mata),
menghantarkan serabut-serabut saraf para simpati untuk melayani otot siliaris dan otot iris.
d. Nervus troklearis, Bersifat motoris, mensarafi otot- otot orbital. Saraf pemutar mata yang
pusatnya terletak dibelakang pusat saraf penggerak mata.
e. Nervus trigeminus, Bersifat majemuk (sensoris motoris) saraf ini mempunyai tiga buah
cabang, fungsinya sebagai saraf kembar tiga, saraf ini merupakan saraf otak besar. Sarafnya
yaitu:
1). Nervus oltamikus: sifatnya sensorik, mensarafi kulit kepala bagian depan kelopak mata
atas, selaput lendir kelopak mata dan bola mata.
2). Nervus maksilaris: sifatnya sensoris, mensarafi gigi atas, bibir atas, palatum, batang
hidung, ronga hidung dan sinus maksilaris.

3). Nervus mandibula: sifatnya majemuk ( sensori dan motoris ) mensarafi otot-otot
pengunyah. Serabut-serabut sensorisnya mensarafi gigi bawah, kulit daerah temporal
dan dagu.
f. Nervus abdusen, Sifatnya motoris, mensarafi otot-otot orbital. Fungsinya sebagai saraf
penggoyang sisi mata.
g. Nervus fasialis, Sifatnya majemuk (sensori dan motori) serabut-serabut motorisnya mensarafi
otot-otot lidah dan selaput lendir ronga mulut. Di dalam saraf ini terdapat serabut-serabut
saraf otonom (parasimpatis) untuk wajah dan kulit kepala fungsinya sebagai mimik wajah
untuk menghantarkan rasa pengecap.
h. Nervus auditoris, Sifatnya sensori, mensarafi alat pendengar, membawa rangsangan dari
pendengaran dan dari telinga ke otak. Fungsinya sebagai saraf pendengar.
i. Nervus glosofaringeus, Sifatnya majemuk (sensori dan motoris) mensarafi faring, tonsil dan
lidah, saraf ini dapat membawa rangsangan cita rasa ke otak.
j. Nervus vagus, Sifatnya majemuk ( sensoris dan motoris) mengandung saraf-saraf motorik,
sensorik dan para simpatis faring, laring, paru-paru, esofagus, gaster intestinum minor,
kelenjar-kelenjar pencernaan dalam abdomen. fungsinya sebagai saraf perasa.
k. Nervus asesorius, Saraf ini mensarafi muskulus sternokleidomastoid dan muskulus
trapezium, fungsinya sebagai saraf tambahan.
l. Nervus hipoglosus, Saraf ini mensarafi otot-otot lidah, fungsinya sebagai saraf lidah. Saraf ini
terdapat di dalam sumsum penyambung.
C. Etiologi
Penyebab utama dari stroke diurutkan dari yag paling penting adalah arterosklerosis
(trombosis) embolisme, hipertensi yang menimbulkan pendarahan srebral dan ruptur
aneurisme sekular.
Stroke biasanya disertai satu atau beberapa penyakit lain seperti hipertensi, penyakit
jantung, peningkatan lemak di dalam darah, DM atau penyakit vasculer perifer (Price, 1995).
Menurut etiologinya stroke dapat dibagi menjadi :
1. Stroke trombotik
Terjadi akibat oklusi aliran darah biasanya karena arterosklerosis berat.
2. Stroke embolik
Berkembang sebagai akibat adanya oklusi oleh suatu embolus yang terbentuk di luar
otak. Sumber embolus yang menyebabkan penyakit ini adalah termasuk jantung sebelah
infark miokardium atau fibrasi atrium, arteri karotis, komunis atau aorta.
3. Stroke hemoragik
Terjadi apabila pembuluh darah di otak pecah sehingga timbul iskemik dari hipoksia di
daerah hilir, penyebab hemoragik antara lain ialah hipertensi, pecahnya aneurisma,
malforasi arterio venas / MAV (Corwin, 2001).
Faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan stroke antara lain :
1. Hipertensi merupakan faktor resiko utama.
2. Penyakit cardiovaskuler (embolisme serebral, mungkin berasal dari jantung).
3. Kadar hematokrit normal tinggi (berhubungan dengan infark, serebral)
4. Diabetes

5. Kontrasepsi oral peningkatan oleh hipertensi yang menyertai usia di atas 35 tahun.
D. Patofisiologi
Serangan stroke perdarahan (hemorogik) sering kali berlangsung sangat mendadak pada
saat penderita sedang melakukan aktivitas (bekerja) biasanya disertai nyeri kepala hebat,
mual, muntah bahkan kejang sampai pingsan, gejala kelumpuhan separuh badan / gangguan
otak fokal lainnya. Bila perdarahan dalam otak sangat luas penderita dapat meninggal dunia
dalam waktu tidak terlalu lama setelah terjadi serangan.
Perdarahan intra serebral dapat terjadi karena pecahnya pembuluh darah otak (terutama
karena hipertensi) mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak sekitarnya.
Peningkatan intra kranial yang terjadi dengan cepat dapat mengakibatkan kematian mendadak
karena hipertensi sering dijumpai didaerah puntamer, talamus sub kaortikal dan lain-lain.
Perdarahan intra cerebral dapat pula disebabkan kelainan pembuluh darah otak (anurema,
AVM) kelainan darah dan pemakaian obat (anti koagulan, ajetamin, kokain).
Perdarahan sub arachnoid terjadi karena pecahnya pembuluh darah terutama karena
anureisme / AVM. Pecahnya arteri dan keluarga darah ke ruang sub arachnoid mengakibatkan
terjadinya peningkatan TIK yang mendadak, merenggangnya struktur peka nyeri sehingga
timbul nyeri kepala hebat dan menurunkan kesadaran. Sering pula dijumpai kaku kuduk dan
tanda-tanda selaput otak lainnya.
E. WOC

F. Manifestasi klinis
a. Biologis
1)

Klien tidak dapat memenuhi ADL akibat kelumpuhan yang dialami.

2) Timbul gangguan disfagia, mual, muntah akibat terjadinya gangguan pada darah
vertetrobililaris.
3)

Terjadi inkontinensia urin, akibat adanya gangguan pada arterina cerebri anterior.

4)

Gangguan tidur, akibat dari rasa nyeri yang timbul setelah onset serangan

5)

Terjadi gangguan persepsi sensorik, akibat kerusakan paa daerah arteri cerebri anterior.

6)

Terjadi konstipus, akibat dari immobilisasi yang terlalu lama.

b. Psikologis
1)

Keluarga merasa terbebani dengan biaya klien yang relatif banyak.

2)

Kecemasan keluarga akibat penyakit yang dialami klien.

c. Sosial
Terjadi gangguan interaksi sosial verbal akibat kerusakan pada nerves XII (hipoglosus).
G. Pemeriksaan penunjang
1) Anamnesis yang menjurus untuk mencari penyebab dan sistem pembuluh darah otak
yang terganggu.
2)

Pemeriksaan neurologi

3)

Pemeriksaan tambahan diantaranya :

a. ECO kardiografi
Harus sedapat mungkin dilakukan dengan eko kardiografi 2 demensi untuk melihat masih
ada tidaknya embolis atau mural trombol dijantung bila diperlukan monitoring eko.
b. CT Scan dilakukan 3 kali
Pertama kali segera setelah serangan untuk membedakan perdarahan atau infark, kedua kali
dilakukan pada hari ketiga untuk melihat letak bentuk maupun luasnya infark. Ketiga kali
dilakukan pada hari ke 14 untuk melihat adanya perubahan komplikasi hemoragik infark,
kecuali bila penderita dengan klinis yang membaik dan penderita yang tidak mampu.

H. Komplikasi
Serangan stroke tidak berakhir dengan akibat pada otak saja. Gangguan emosional dan
fisik akibat terbaring lama tanpa bergerak di tempat tidur adalah bonus yang tak dapat di
hindari
.

. Depresi
Inilah dampak yang paling menyulitkan penderita dan orang orang yang berada di
sekitarnya. Oleh karena keterbatasan akibat lumpuh, sulit berkomunikasi dan sebagainya,
penderita stroke sering mengalami depresi

. Darah Beku
Darah beku mudah terbentuk pada jaringan yang lumpuh terutama pada kaki sehingga
menyebabkan pembengakakan yang mengganggu. Selain itu, pembekuan darah juga dapat
terjadi pada arteri yang mengalirkan darah ke paru-paru sehingga penderita sulit bernafas
dalam beberapa kasus mengalami kematian.

. Memar
Jika penderita stroke lumpuh, tidak maslah seberapa parah, penderita harus sering di
pindahkan dan di gerakkan secara teratur agaar bagian pinggul, panata, sendi kaki, dan tumit
tidak terluka akibat terhimpit alas tempat tidur. Nila luka luka tidak di rwat bisa terjadi
infeksi.

. Otot mengerut dan sendi kaku


Kurang gerak dapat menyebabkan sendi menjadi kaku dan nyeri, jika otot otot betis
mengkerut, kaki terasa sakit ketika berdiri dengan tumit menyentuh lantai, Hal ini biasanay di
tangani oleh tenaga FISIOTERAPY

. Pneumonia ( radang paru- paru )


Ketdakmampuan untuk bergerak setelah mengalami srtoke membuat pasien mungkin
mengalami kesulitan menelan dengan sempurna atau sering terbatu-batuk sehingga cairan
terkumpul di paru paru dan selanjutnya terjadi pnumonia.

.Nyeri Pundak

Otot-otot di sekitar pundak yang mengontrol sendi-sendi pundak akan mudah cedera
pada waktu penderita diganti pakaiannya, di angkat, atau di tolong untuk berdiri. Untuk
mencegahnya, biasanya tangan yang terkulai di tahan dengan sebilah papan atau kain khusus
di kaitkan ke pundak, atau leher agar bertahan pada posisi yang benar. Jadi, bila anada
menolong penderita stroke untuk berdiri, Lakukan dengan cara yang benar agar tidak
membuat otot-otot dareah tersebut terbebani terlalu berat.
I. Penatalaksanaan
Terapi pada CVA meliputi terapi umum yang bertujuan untuk mempercepat kesembuhan,
serta mencagah komplikasi yang dapat mengakibatkan kematian dan menghambat
kesembuhan dan terapi spesifik yang sesuai dengan jenis CVA yang diderita klien.
Terapi umum yang biasa digunakan adalah dengan pedoman 6B (Breathing, Blood, Brain,
Bladder, Bowel dan Bone).

Breathing artinya jalan nafas harus diperhatikan karena otak sangat membutuhkan oksigen.

Blood berarti darah, pada fase akut CVA trombolik, tekanan darah yang tinggi tidak boleh
diturunkan. Penurunan tekanan darah mungkin perlu dipertimbangkan pada klien dengan
left ventricuker failure yang akut dan berat angina pectoris yang hebat, serta ensilofati
hipertensife.

Brain berarti otak, bila terjadi kejang sebaiknya diberikan suntukan difenilhidonoir
intravena secara perlahan odema otak diatasi dengan pemberian manitol 20% 100 ml tiap 4
jam.

Bladder artinya kandung kemih, gula terjadi retensi urine harus dipasang kateter.

Bowel berarti pengeluaran, nutrisi dan defekasi, klien harus diperhatikan usaha jangan
sampai terjadi obstipasi

Bone dalam hal ini kulit, otot dan tulang harus juga diperhatikan, jangan sampai terjadi
kontraktur sendi.

Terapi spesifik
Berikut ini beberapa macam obat yang sering digunakan pada klien CVA infark :
1)

Obat untuk odema otak (manitol)

2)

Obat anti agregasi trombosit (sintrom)

3)

Obat anti kuagulasi (heparin) dosis 5000 7000 IU dengan drip automatic injection.

Anda mungkin juga menyukai