Anda di halaman 1dari 3

Tugas Baca

1. Insect Bite (gigitan serangga).


Etiologi
Gigitan serangga merupakan salah satu penyakit pada kulit yang kerap terjadi pada diri
kita. Ada beberapa golongan serangga yang biasanya menggigit manusia yaitu, diptera
(nyamuk, lalat), coleoptera (kumbang), hemiptera (bedbugs, kissing bugs), shiponaptera
(kutu), hymenoptera (semut, lebah), lepidoptera (kupu-kupu, ngengat) .
Efflorosensi
Efflorosensi yang muncul pada gigitan serangga sangat tergantung dari jenis serangga
yang menggigit. Untuk jenis dipteral biasanya efflorosensi yang muncul dapat berupa
urtikaria, vesikel, papul diatas kulit yang eritema. Untuk jenis coleoptera, efflorosensi
yang muncul dapat berupa vesikel, dan ekskoroasi, atau papulovesikular dermatitis alergi.
Jenis hemiptera dapat menimbulkan gejala berupa papul, dengan daerah sentral yang
hemoragi, biasanya lesi ini muncul berbentuk linear dengan jumlah 3 mengikuti pola
makan pagi, makan siang ,dan makan malam. untuk jenis yang lainnya memiliki
gambaran klinis yang hamper sama. Dapat diambil kesimpulan, efflorosensi yang muncul
akibat gigitan serangga adalah lesi yang polimorfik dapat berupa papul, vesikel, sampai
nodul yang rata-rata muncul dengan kulit yang eritema.
Treatment.
Penanganan kasus gigitan serangga didasari dari gejala yang timbul atau terapi
simtomatis. Keluhan gatal pada pasien dengan gigitan serangga biasanya ditangani
dengan pemberian antihistamin topikal maupun oral. Namun pada beberapa kasus dengan
gambaran vesikel dan papul yang parah biasanya diberikan kortikosteroid baik topical
maupun sistemik. Namun yang paling penting perlu diketahui dari gigitan serangga ini
adalah cara mencegahnya. Sebaiknya kita menggunakan pakaian dengan lengan panjang
atau celana panjang apabila bepergian ke daerah terbuka yang memungkinkan adanya
gigitan serangga. Kemudian menggunakan krim penolak serangga sebagai salah satu
tindakan pencegahan
2. Pengobatan scabies Pada Anak
Pengobatan yang ideal untuk scabies sebenarnya mengacu pada syarat
- Efektif pada stadium tungau

Harus tidak menimbulkan iritasi


Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak dan mewarnai pakaian
Mudah diperoleh dan harganya murah

Untuk pengobatan scabies pada anak sebaiknya dipilih obat yang memenuhi syarat diatas
dan tidak berbahaya untuk diberikan pada anak-anak. Contoh obat-obat yang tidak
berbahaya pada anak-anak adalah Sulfur Presipitatum. Obat ini aman untuk anak dibawah
2 tahun dan untuk ibu hamil, namun obat ini berbau tidaj enak dan dapet membuat baju
menjadi berwarna kuning.
3. Setelah pengobatan scabies selesai, biasanya gejala gatal masih akan tetap muncul.
Hal ini disebabkan oleh reaksi alergi tipe lambat (hipersensitivitas tipe IV) yang muncul
akibat dari sisa-sisa tungau yang mati. Pemberian antihistamin dan steroid topical
diperlukan untuk megurangi gejala. Dengan pengobatan ini biasanya gejala akan hilang
dalam 7-14 hari. Bila gejala masih muncul setelah waktu tersebut, perlu dipertimbangkan
adanya kesalahan dalam prosedur pengobatan, baik dari dosis yyang praktisi berikan
sampai prosedur yang harus dilakukan si penderita.
4. Bentuk lain dari scabies
Atipikal scabies
Tipe atipikal dari scabies merupakan tipe yang tidak umum terjadi. Tipe ini biasanya
muncul pada pasien yang sangat muda, sangat tua, dan imunocompromised. Gejala yang
bisanya muncul meliputi macula hiperpigmentasi, tampakan skuama diatasnya, dan
munculnya beberapa pioderma. Gejala gatal dan ekskoriasi tidak muncul pada tipe ini.
Pada anak kecil gejalanya bisa muncul hingga ke wajah, belakang telinga, pada telapak
tangan dan telapak kaki, padahal daerah tersebut bukanlah daerah predileksi dari scabies.
Sementara pada orangtua bisanya gejala dapat timbul hingga di daerah kulit kepala
seiring dengan penipisan dari rambut.
Norwegian atau crusted scabies
Scabies tipe ini sangat langka, dan meiliki infestasi scabies yang sangat banyak. Tungau
yang ada pada tubuh penderita dapat mencapai jumlah jutaan. Tungau-tungau ini terletak
di bagian kulit yang tebal, berkrusta dan pada plak yang berskuama akibat dari ledakan
populasi tungau. Pengobatan dengan agen topikal kurang efektif karena tidak dapat
menembus kulit. Tipe ini biasanya menyerang orang tua dengan imunocompromise.
Efflorosensi yang biasanya muncul meliputi, macula eritema, hyperkeratosis, alopesia,

gejala-gejala pioderma sampai ke macula hiperpigmentasi. Gejala juga dapat mengenai


bagian bawah dan sekeliling dari bantalan kuku. Gejala gatal kurang terlihat pada tipe
ini. Gejala ini bisa muncul akibat wabah dari scabies konvensional yang tidak ditangani
dalam waktu yang lama.

Anda mungkin juga menyukai