Untuk pengobatan scabies pada anak sebaiknya dipilih obat yang memenuhi syarat diatas
dan tidak berbahaya untuk diberikan pada anak-anak. Contoh obat-obat yang tidak
berbahaya pada anak-anak adalah Sulfur Presipitatum. Obat ini aman untuk anak dibawah
2 tahun dan untuk ibu hamil, namun obat ini berbau tidaj enak dan dapet membuat baju
menjadi berwarna kuning.
3. Setelah pengobatan scabies selesai, biasanya gejala gatal masih akan tetap muncul.
Hal ini disebabkan oleh reaksi alergi tipe lambat (hipersensitivitas tipe IV) yang muncul
akibat dari sisa-sisa tungau yang mati. Pemberian antihistamin dan steroid topical
diperlukan untuk megurangi gejala. Dengan pengobatan ini biasanya gejala akan hilang
dalam 7-14 hari. Bila gejala masih muncul setelah waktu tersebut, perlu dipertimbangkan
adanya kesalahan dalam prosedur pengobatan, baik dari dosis yyang praktisi berikan
sampai prosedur yang harus dilakukan si penderita.
4. Bentuk lain dari scabies
Atipikal scabies
Tipe atipikal dari scabies merupakan tipe yang tidak umum terjadi. Tipe ini biasanya
muncul pada pasien yang sangat muda, sangat tua, dan imunocompromised. Gejala yang
bisanya muncul meliputi macula hiperpigmentasi, tampakan skuama diatasnya, dan
munculnya beberapa pioderma. Gejala gatal dan ekskoriasi tidak muncul pada tipe ini.
Pada anak kecil gejalanya bisa muncul hingga ke wajah, belakang telinga, pada telapak
tangan dan telapak kaki, padahal daerah tersebut bukanlah daerah predileksi dari scabies.
Sementara pada orangtua bisanya gejala dapat timbul hingga di daerah kulit kepala
seiring dengan penipisan dari rambut.
Norwegian atau crusted scabies
Scabies tipe ini sangat langka, dan meiliki infestasi scabies yang sangat banyak. Tungau
yang ada pada tubuh penderita dapat mencapai jumlah jutaan. Tungau-tungau ini terletak
di bagian kulit yang tebal, berkrusta dan pada plak yang berskuama akibat dari ledakan
populasi tungau. Pengobatan dengan agen topikal kurang efektif karena tidak dapat
menembus kulit. Tipe ini biasanya menyerang orang tua dengan imunocompromise.
Efflorosensi yang biasanya muncul meliputi, macula eritema, hyperkeratosis, alopesia,