Anda di halaman 1dari 5

Chapter 4 Reaksi Seri Paralel

Reaksi seri
k1 k2
ARS
Kunci dalam perolehan produk antara R dan S adalah mixing pattern
pencampuran aliran2 yang berbeda beda komposisinya
Memungkinkan perolehan R maksimum pada prinsipnya adalh menjaga
komposisi tetap homogen.
Hampir tidak ada R yang diperoleh mencamourkan reaksi dengan
umpan baru.
Jika R produk utama PFR
Jika S produk utama CSTR/PFR recycle
1.
PFR

CA
=ek 1t
C Ao

CSTR optimum=

1
k 2k 1

k2
k1

( 0,5+ 1)

C R max
=
C Ao

CR CA C R0
C
=
(
ln A )
C Ao C Ao C Ao
C Ao

( )

Untuk (k1k2)

CR
=
C Ao

CR
k1
=
(ek1 t ek 2 t )
C Ao k 2k 1

1
k2
1
k1

Untuk cari nilai

(( )
CA
C Ao

k2
k1

k2
k1
PFR optimum=
k 2k 1

CA/CAo

CS/CAo

1
1
PFR optimum= =
k1 k 2
C R max 1
=e
C Ao
2.

CSTR

CA
1
=
C Ao 1+ k 1

CR
k 1
=
C Ao (1+k 1 )(1+ k 2 )
Cs
k 1k 2 2
=
C Ao (1+k 1 )(1+ k 2 )
Untuk (k1k2) dan (k1=k2)

C s X =0.53
C
C
C
= Ao R A
C Ao C Ao C Ao C Ao
A

Jika semua reaksi orde 1 dan R produk utama :


Waktu

plot, so that we may calculate the size


needed for achieve the desired

conversion?
Firstly, we need to know what the T
profile within the reactor looks like!
- we can determine the T profile from

the energy balance for a certain type of reactor

Neraca mol
A:

proposed (eg adiabatic system)


- we may also try to make the T profile

C A 0+ C R 0 +C S 0=C A +C R +C S

B:

How to construct a 1/(-rA) vs XA curve


for a non-isothermal system from such

PFR, selalu pali numerik

Neraca mol
A:

B:

1.

Non isoterm design for single reactor

as close as

possible to the ideal T

profile

C A 0+ C R 0 +2C S 0=C A +C R +2 C S

C A 0+ C R 0 +C S 0=C A +C R +C S

CR/CAo

k2
C R max k 1 k 2k
1
=( )
C Ao
k2
Untuk (k1=k2)(ketika k1=k2 ada nilai tak hingga makah butuh limit)

isothermal or non isothermal

d XA
=C Ao
0 ra( k 1C A C B)

Untuk (k1k2)

* non-adiabatic (Q0)

C A UntukCcari
R 0 nilaiC A

+
(
) CSTR, selalu pali numerik
C Ao C Ao C Ao
C Ao X A
=
(ra|akhir )

Xaf

ln

k2
k1

0,5+
1)
(

C R max
=
C Ao

Reaksi Seri Paralel


K1
A+BR
K2
R+BS
1.
PFR
Untuk (k1=k2)

untuk mencapai CRmax

pada PFR lebih singkat dari CSTR


2.
CRmax pada PFR lebih besar dari CSTR
Pada sembarang konversi, selektivitas ke R dalam
reaktor PFR lebih besar dari pada CSTR
Pada k2/k1 >>1 selektivitas R turun secara drastis
pada konversi rendah dan selektivitas S banyak, shg
XA untuk satu reaktor harus relatif kecil,dilanjutkan
pemisahan dan daur ulang reaktan A.
Pada k2/k1 <<1 selektivitas R naik pada konversi
tinggi, shg S yang didapat sedikit karena reaksi
berjalan lambat untuk buat R
Optimasi dari penimbangan ekonomi diperlukan untuk
mendapatkan kompromi terbaik dari 2 sisi
bertentangan:

XA terlalu kecilmeskipun selektivitas


R sangat baik, namun pemisahan dan
recycle akan menningkat signifikan
(mahal)

XA terlalu besar pemisahan dan


recycle akan minimum tetapi
selektivitas R sangat buruk(banyak sisa
yang didapat,sampah)

BAB 5 Pengaruh Suhu Dalam Katalis

:
C A 0+ C R 0 +2C S 0=C A +C R +2
CTujuan
S

Pada maximum :
Untuk (k1k2)

C R max k 1
=( )
C Ao
k2

Reaksi tunggal: Tau pengaruh panas

The effect of T on the

reaksi terhadap laju dan kesetimbangan konversi

k2
k 2k 1

equilibrium conversion at constant P,


exothermic vs endothermic reactions

(maksimum)
Reaksi kompleks : Tau secara kualitatif
bagaimana T mempengaruhi distribusi produk

Heat of reaction will affect the T


profile (what does it mean?) within a

Untuk (k1=k2)

C R max 1
=e
C Ao

2. CSTR
Untuk (k1k2) dan (k1=k2)

CA
C
C
(1 A + R 0 )
C R C Ao
C Ao C Ao
=
C Ao C A k 2
C
+ (1 A )
C Ao k 1
C Ao

Pada waktu max : Untuk (k1k2) dan (k1=k2)

reactor or reactors in series


Profil T akan menentukan baik laju
reaksi dan konversi kesetimbangan
serta distribusi produk (for single vs

complex reaction?)
Terdapat profil T optimum untuk reaksi
tertentu yang dapat digunakan sebagai

panduan.
Aspek penting yang lain yang langsung

mempengaruhi profil T adalah

tidak) yang mendekati profil T ideal.


Dalam pendekatan dengan profil T ideal,
kita harus mempertimbangkan biaya dan

reactor that is:


- batch or semibatch
- continuous
* adiabatic (Q = 0)

ideal/optimum atau tidak.


jika tidak puas, ketiga gunakan design
reaktor alternative non-adiabatik (isotherm atau

membuat neraca energy selain neraca


massa.
How to make an energy balance for a

reaktor adiabatic. Mengapa?


Kedua kita dapat membandingkan profil T
adiabatic tersebut mendekati dengan T

bagaimana kita mengoperasikan reaktor


(Q ?)
Untuk menentukan profil T kita harus

Design Step
Pertama kita harus tahu profil T pada

bagaimana kita melakukannya.


Setelah membandingkan beberapa design
reaktor alternative, kita dapat memutuskan
reaktor yang lebih baik.

efisiensi biaya yang lebih baik


dibandingkan reaktor adiabatic.

Prinsipnya, profil T ideal melewati


laju reaksi maksimum.
* For irreversible and reversibleendothermic reactions, ideal T profile =
isothermal at maximum-allowable T.
* For reversible-exothermic
reactions, ideal T profile = initially isothermal
at maximum-allowable T, and then follows the
locus of maximum rates (decreasing T profile)

Adiabatic Reactor
Secara umum, reaktor adiabatic diguanakan agar tidak

ada panas yang keluar (eg in a burner or cement rotary-kiln)


Despite it is cheap and simple, this type of reactor may
not be the best or most cost-effective reactor, in terms of
reactor volume, product distribution, or allowable max T.
Gambar : Masuk Cao, T1 ke dalam reaktor adiabatik (Q=0), keluar
Ca, T2 tdk sama dengan T1
Energy balance with basis of 1 mole A in the feed, T

reference = T1 :

Cp = Cp of the un-reacted feed stream (if XA = 0), per

For a given type of reaction, which

(outside the reactor)

possible for exothermic reactions.


Reaksi Irreversible

Adiabatic operation for endothermic-

adiabatic reactor is the best so that the

reversible reaction will result in

mole A
Cp = Cp of the completely-converted product stream

reactor size can be minimized?


- for endothermic reaction : the PFR is the best

decreasing T along the reactor, while

(why?)
- for exothermic reaction :
* jika T1 rendah, and T2 >> T1 (panas

is isothermal at maximum-allowable

(if XA = 1), per mole A


HRT1 = heat of reaction per 1 mole A in the feed, at
T1 (Tref )

reaksi besar) : karakteristik reaksi autokatalitik,


maka kombinasi CSTR-PFR (if possible) or a PFR
dengan optimum disarankan!
* jika slope garis adiabatik (Cp/-HR) is

T.
Non Adiabatic Reactor

In general, T profile in an adiabatic

inert yang besar) : PFR yang terbaik.

Adiabatik
operating
line

start-up procedure must be established.


How to maintain the optimum conditions
in a CSTR (to get max XA) for exothermic
reactions?
- possible disturbances are changing in

flow rate, T1, or Q (due to fouling)


- slight change in T may result in the
operating point shift to undesired point
How to avoid the shifting operating point in a CSTR

the reactor.
How Q will affect the operating line

for exothermic reactions?


The reactor must be equipped with an excellent T

can be determined from the energy

control!!

balance

Hendra Ronaldi
6212019 / E

of optimum, we need to add heat into

optimum T profile
To get close to the optimum profile,

Gambar : Cao, T1 masuk ke dalam reaktor non


adiabatik (Q masuk/ keluar reaktor), keluar Ca,
T2 (bisa sama atau beda dengan T1)

To achieve the optimum point, a good

In order to get T profile close to that

we need to remove/add heat from/to

* jika slope garis adiabatik (Cp/-HR)

the reactor!!

reactor is NOT the same with

terbaik
besar(eg fasa gas atau cair dengan konsentrasi

R
eaksi reversible

the optimum T profile for this reaction

kecil (eg fasa gas dengan konsentrasi inert kecil) :


CSTR(setara dengan PFR dengan R besar) yang

the CSTR reactor. 3 cases may be

Reaksi Eksotermik dalam CSTR

For a given rate of feed () into a

Energy balance with basis of 1 mole A

CSTR, at each reactor temperature


there will be a particular XA which

in the feed, T reference = T1 :


Cp = Cp of the feed stream (if XA =

1), per mole A


Cp = Cp of the product stream (if XA

= 1), per mole A


HRT1 = heat of reaction at T ref

satisfies the material balance equation.

The CSTR mass balance can be drawn


as a curve (line) with constant in the
XA vs T @ (-rA) diagram.
Non-Isoterm Design untuk Reaksi Multiple
Pertimbangan :

For a complex reaction, the operating


condition (T profile) within a chemical

reactor will affect the conversion,

Adiabatic operation for exothermic-

reaction rates, as well as the product

reversible reaction will result in


increasing T along the reactor, while

the optimum T profile for this

In an given adiabatic reactor, which adiabatic

operating line is the best? so that the V/FAo can be minimized

for achieving a certain XA?


We should choose correct T1 (inlet/feed T) by which
the reaction rate average can be as high as possible!
- PFR reactor & endothermic reaction : T 1 = maximum allowable T
(why??)
- PFR reactor & exothermic reaction : T 1 = is found by trial &
error so that the reaction rate average is maximum
- CSTR : T1 = is chosen so that @ T2 the reaction rate is
maximum at desired XA, T2 is the reactor

temperature

reaction is decreasing T profile.


In order to get T profile close to

achieve desired product distribution, in


addition to the guidelines for choosing

Actually, any point on these curves

heat internally (inside) or externally


Profil T ideal (optimum):

Single reaksi, profil T ideal dalam reaktor


(reaction temperature) akan menghasilkan
V/FA0 minimum untuk konversi akhir yang
telah ditentukan.

Reaktor actual yang didesign mendekati


protil T ideal mungkin memberikan

factors which can be manipulated to

These lines do not represent an


operating line or a reaction path.

that of optimum, we need to remove

represents an operating point for the


CSTR.

For a given feed temperature T1, the


intersection of the energy balance line
with the S-shaped material balance line
gives the operating conditions within

distribution.
Therefore, reaction T is one of the key

the right kind of reactor (Chapter 4)


In the following discussion, the order of

competing reactions is considered equal.


The guidelines given may be helpful to
qualitatively engineer the T profile to
maximize the production of the main
product

Consider parallel reactions and reaction in series, with R as

Fluida Gas Fluidized Bed Reactor,

the main product

pengaduk: aliran gas


Mencegah pengendapan katalis: cara dan
kecepatan pengadukan yang tepat, partikel katalis
harus cukup ringan dan kecil.
Katalis dalam fluidized bed reactor dapat
juga ditempatkan dalam tube-tube untuk
mempermudah pertukaran panas (jika diperlukan
luas area perpindahan panas yang besar).

Higher reaction T will favor the reaction with higher Ea, and vice
versa!!

Heat Management
Must be considered early.
Heat load: calculated from the estimated selectivity &
production rates.
Jackets / cooling coils Heat transfer rate
determine the needed HE area & configuration.
Reaction Rates
Kinetika reaksi: simple power law / more complicated?
Harus memperhatikan juga kemungkinan terjadi reaksi
balik, khususnya jika konstanta kesetimbangan tidak
terlalu besar

Industrial Reactor : types & design aspects


Reaksi-reaksi dlm industri (nyata):

Catalysts
Sifat fisik dan kimia katalis sangat

kesetimbangan / jamak / butuh P &T tinggi /

mempengaruhi proses reaksi.


Masalah yang harus diperhatikan:

lambat butuh katalis.


Industrial reactor umumnya catalytic reactor
dengan katalis padat: fixed bed, fluidized bed,
slurry reactor, riser bed.
Fixed / Packed Bed Reactor
Kolom (vessel) atau pipa-pipa (tubes) yang diisi
pellet katalis.
Fluida yang bereaksi mengalir melalui ruang
kosong (void space) di antara pellet-pellet
katalis.
Reaksi berlangsung di permukaan katalis
(sebagian besar berada dalam pori-pori pellet
katalis)
Jika diasumsikan ideal, kelakuan PBR menyerupai

Riser Reactor
Variasi dari Fluidized Bed Reactor.
Kecepatan aliran >> partikel katalis ikut terbawa
bersama (terseret) fluida dengan kecepatan yang
hampir sama dengan aliran fluida tersebut.
Katalis kemudian dipisahkan dari gas keluaran
reaktor (umumnya dengan cyclone), dan setelah
diregenerasi katalis kemudian dikembalikan lagi ke
dalam reaktor.
Contoh dari riser reactor adalah FCC reactor di
kilang minyak:
Katalis (ukuran rata2 60 100 mm)

sebuah PFR

dalam reaktor difluidisasikan dan


akhirnya ikut meninggalkan reaktor
bersama gas keluaran.
Katalis dipisahkan dan masuk ke

Konfigurasi Katalis

dalam regenerator dibakar untuk

Dibandingkan regular packed


bed reactor (1), multi-tube
packed bed reactor (2)
dapat memberikan
pertukaran panas yang lebih efisien, namun
membutuhkan volume reaktor yang lebih besar
untuk jumlah katalis yang sama.
Untuk distribusi aliran yang baik, dalam 1 reaktor
biasanya dibagi menjadi beberapa segmen.

menghilangkan karbon yang menempel


di permukaannya
Dari regenerator, katalis dikembalikan lagi ke
dalam reaktor.
Katalis = campuran t/d :
crystalline zeolite (15 50%) dgn pusat aktif H+,
amorphous alumina sebagai matrix dan juga
menyediakan pusat aktif
silica (binder) & clay/kaolin (filler) to increase
physical strength
Industrial Reactor Design Aspects
Chemistry
Flow Pattern
S
Tr
eparation
Heat
Managementansients (startFup & shutdown)
Reaction Rates
eedstocks &
S
Catalyst
Products
afety
A
Chemistry
E
Reaksi yang diinginkan dan reaksi-reaksi lain yang

Slurry & Fluidized Bed Reactor


Fluida yang bereaksi & katalis dicampur dan
diaduk.
Fluida cair Slurry Reactor, pengaduk:
mekanik.

mungkin terlibat.
DH & DG heat release/needed & komposisi
kesetimbangan.
T & P optimum untuk yield kesetimbangan.
Pemilihan katalis dan masalah perpindahan panas
memegang peranan penting dalam memilih pola
aliran.

promoter katalis, racun katalis, ativasi, dan deaktivasi.


Menggunakan katalis persamaan
kinetika menjadi lebih kompleks (umumnya melibatkan
difusi (eksternal maupun internal/pori).
Separations
Tidak ada reaksi yang sempurna & umumnya ada reaksi
samping sisa reaktan & produk samping harus
dipisahkan dari produk utama sampai kemurnian
tertentu yang memenuhi standar mutu produk.
Yang perlu diperhatikan: energi yang dibutuhkan untuk
memisahkan, tingkat kemurnian, integrasi panas jika
dimungkinkan untuk menghemat energi.
Feedstocks & Products
Pasar dari produk?
Ketersediaan bahan baku / feedstock?
Impurities dari reaktan could be catalyst poisons!!
Kemurnian produk harga jual.
By-products dibuang / dijual / di-recycle?
Economics
Masalah ekonomi perlu terus diperhatikan dari awal
hingga akhir perancangan, unit reaktor mesti
terintegrasi baik dengan proses2 di hulu (pra-reaktor)
maupun dengan proses2 di hilir (pasca-reaktor).
Transients
Peralihan dari / ke start-up / shut down harus
diperhatikan.
Selain itu, sistem reaktor harus tuneable (bisa
disesuaikan / cukup flexibel) untuk menghadapi variasi
kualitas & ketersediaan bahan baku serta permintaan
produk.
Aspek ini biasanya dipikirkan setelah diputuskan
seperti apa kondisi operasi saat tunak (normal).
Safety
Harus selalu diperhatikan dari awal hingga akhir
perancangan.
Hazard dari peralatan dan cara pengoperasiannya
Toxicity dari reaktan, produk, intermediate.
P & T control
Safety mencegah: performa diluar spesifikasi,
shutdowns tidak terencana/ terjadwal, chemical

exposure, kebakaran, dan ledakan.

Gas Only Feeds & Products

Bagian atas reaktor

Auxiliary Equipment
Pompa / kompresor
Storage vessel
Biaya untuk aux. eq. adalah biaya ekstra, baik untuk biaya investasi

terdapat fasa cair yang


jernih produk bisa
langsung diambil tanpa
membuat katalis ikut

maupun operasi

terbawa.

Reaktor industri umumnya berkatalis.

industrial reactors : 3-Phase Reaction


3-Phase Reaction
Melibatkan fasa cair, padat, dan gas.
Umumnya yang berupa padatan adalah katalis.
3-Phase Slurry Reactor
Contoh proses: hydrotreating naphta w/ Co-Mo/Al2O3 catalyst. Serupa dengan 3P-CSTR, hanya pengaduk

3-Phase Transport Reactor


Serupa dengan EBR, namun kecepatan aliran liquid
cukup tinggi untuk membawa
katalis keluar reaktor dipakai

menggunakan gelembung-gelembung gas, juga sering

jika diperlukan regenerasi

Sour naphta (l) + H2(g) katalis (s) sweet naphta (l) + H2S kali disebut bubble-column reactor.
(l/g)
Konfigurasi 3PSR
Reaktor untuk menjalankannya a.l.:
Typical / Reguler

3-Phase-CSTR

katalis di luar reaktor.

3-Phase-Slurry Reactor
Ebullated (fluidized)-Bed Reactor
Three-Phase Transport Reactor
Trickle-Bed Reactor

3-Phase-CSTR
Prinsip:
Mempertahankan kehomogenan suspensi katalis.
Kontak gas-cair yang efisien.
Katalis harus kecil dan halus agar tersuspensi dengan baik (< 200

Sebagian umpan dilewatkan di antara shell reaktor dan

senyawa nitrogen di permukaan katalis dengan ikatan

unggun katalis.
Sebagian lagi langsung dialirkan melalui unggun katalis

lemah memudahkan desorpsi saat amonia telah


terbentuk.
Promoter: Al, Mg memperkecil kristal Fe saat
proses fusi di pembuatan katalis area / unit

bagian dalam untuk dipanaskan sebelum memasuki

terjadi pertukaran panas antara gas yang bereaksi


dengan umpan.

volume >>>; K2O untuk mempermudah dissosiasi N

Summary

N; & alumina utk memperkuat


struktur (P 200 atm!!)

amonia: T optimum & P >> (sekitar 200 atm merupakan P

2 aspek penting dalam merancang reaktor


terbaik / kompromi antara konversi kesetimbangan &
harga alat)

Menjaga reaksi pada T optimum:

pertukaran panas antara umpan dan fasa reaksi.


Liquid Only Feeds & Products

Trickle-Bed Reactor
Serupa dengan fixed bed reactor katalis
dipakai sebagai fasa diam.
Pemisahan katalis lebih mudah, namun lebih sulit

APLIKASI TEKNIK REAKSI KIMIA ,REAKSI-

dalam pengendalian temperatur dan distribusi

mm).
Konfigurasi 3-Phase-CSTR
Typical / Reguler

Katalis
Active side: Fe as magnetite (Fe 3O4) Membentuk

cairan & gas dalam katalis.


Pressure drop juga sering menjadi masalah yang
Gas Only Feeds & Products

harus diperhatikan.

Amonia Converter
Co-Current

REAKSI bahan PADATAN : rotary KILN &


HEARTH FURNACE
Kiln: up to 1300 oC
Furnace: up to 2200 oC

Skema Trickle-Bed Reactor

Dapat berfungsi sebagai reaktor untuk reaksi /


pembakaran pada temperatur extrim
Konstruksi umum: Steel-lined with ceramics as
refractory materials
Serupa dengan C-Current, hanya pertukaran panas

w/ L Spray
(venturi loop reactor)

antara umpan dengan gas yang bereaksi (segmen

Feeds: Gas & Liquid


Product: Gas Only

berkatalis) terjadi secara counter-current.


Summary
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam

Heat Exchanged

menjalankan reaksi 3 fasa:


Ukuran katalis
Efisiensi kontak gas-cair
Perpindahan massa gas-cair ke permukaan padatan
Feeds: Gas Only
Product: Liquid Only

industri :
Studi kasus Reaktor Amonia

Katalis difluidisasikan oleh fasa cair.


Ukuran katalis memegang peranan penting.

tidak harus murni.


Umpan dipanaskan di antara unggun katalis dan shell

Aplikasi Teknik Reaksi Kimia dalam reaktor

Ebullated-Bed Reactor
Prinsip

dicampur dengan limestone jika produk lime

(katalis)

w/ Gas Recirculation

Vertical Kiln
Utk material yg tidak melunak
Cth aplikasi: pembakaran limestone
CaCO3 (Limestone) + O2 CaO(Lime) + CO2
Mirip moving bed reactor
Umumnya: D = 8-15 ft, L = 50-80 ft
Temperatur reaksi dekomposisi: 1850 oF
Temperatur peak kalsinasi lime: 2200oF
Bahan bakar biasanya coke dapat langsung

reaktor.
Setelah itu, umpan mengalir melalui unggun katalis
yang berselang dengan HE.
Quenched

Lime Kiln

Suhu tinggi pemanas: gas bakar


Suhu rendah pemanas: jaket

adsorbent untuk industri


petroleum.
HF dengan 9 tray, D = 16 ft, L = 35

pemanas

ft mampu menangani 1250

Space Velocity berbagai proses

lb/hr iron pyrite dengan waktu

dalam

tinggal 4-5 jam


HF terdiri dari 1 atau lebih

rotary kiln
Hearth

Rotary Kiln
Utk material yg melunak ataupun tidak
Cth aplikasi: semen, kalsinasi limestone, kalsinasi dolmite, alumina,
barium sulfida, dll.
Long narrow cylinder L/D = 10-20
Rotasi 0.25-2 rpm

exhibit a limited amount of fusion & sintering.


Cth aplikasi: Na-sulfat dari salt cake, pengolahan bijih

handling of
solids that

bauksit (utk mendapatkan Al2O3), mengaktivasi clay

Kesimpulan
Reaksi-reaksi fasa padat / semi-padat dan pembakaran

loyang datar yang bisa diam, bisa

Furnace
Good for
continuous

Material masuk dari atas, bergerak mengikuti


scrapper sampai ke bawah
Reaktan gas pembakaran masuk berlawanan arah
dari bawah ke atas

juga bergerak. Biasanya juga


dilengkapi dengan scrapperstirrers
Multiple Hearth Furnace
Scrapper berotasi

Hearth Furnace ~ Na-Sulfat from salt cake

Loyang dengan ukuran D = 11-18 ft bisa untuk


menangani 6-10 ton garam / hari
Siements-Martin Furnace & Heat Regenerator

Hearth furnace berukuran


2

13x40 ft mampu memproduksi baja 10 ton/jam


dengan waktu tinggal 10 jam

dilakukan dalam furnace ataupun kiln sehingga


furnace & kiln termasuk reaktor
Geometri/layout alat dan cara pengoperasian furnace &
kiln berbeda-beda tergantung bahan yang ditangani.

Anda mungkin juga menyukai