Secara
umum
mengetahui kondisi
dan
karateristik/sifat tanah baik secara fisik maupun secara mekanik dari lokasi dimana pondasi
bangunan akan didirikan.
Adapun
tujuan
Penyelidikan
tanah
ini
untuk
mendapatkan
data-
data parameter tanah pada lapisan tanah yang diperlukan dalam perhitungan daya dukung
pondasi.
Dengan
diperolehnya
data-data
tersebut
diharapkan
perencanaan pondasi yang aman dan optimal ditinjau dari segi teknis
diperoleh
maupun
segi
ekonomis.
di Lapangan (Field investigation), pengujian Laboratorium dan pembuatan laporan antara lain :
1.
a. Pengujian penetrasi sondir (sondering test) kapasitas 2,50 ton hingga mencapai tegangan
konus 200 kg/cm2 atau kedalaman maksimum 20 meter.
b. Pengujian bor mesin dengan kedalaman sesuai kebutuhan perencanaan konstruksi.
c. Pengambilan contoh tanah tidak terganggu (undistrubed sample) dan contoh tanah
terganggu (distrubed sample) sebagai bahan pengujian di Laboratorium.
d. Pengujian Standard Penetration Test (SPT) pada titik lobang bor setiap interval 2 meter.
2.
Laboratorium
yang
diadakan
berupa
engineering properties.
A. Index Properties :
1. Kadar air tanah (Moisture Content Test)
2. Berat Jenis Tanah (Specifik Gravity Test)
3. Analisa Saringan (Sieve Analysis Test)
4. Batas Konsistensi Atterberg (Atterberg Limit Test)
pengujian
B. Engineering Properties :
1. Berat Satuan Isi (Unit Weight Test)
2. Pengujian Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)
3. Pengujian Geser Langsung (Direct Shear Test)
4. Pengujian Triaxial (Triaxial Test)
5. Pengujian Konsolidasi (Consolidation Test)
3.
resistant) dari lapisan tanah pendasar yang dinyatakan dalam kg/cm dan hambatan
lekat (skin friction) yaitu gaya perlawanan konus atau bikonus yang dinyatakan
dalam kg/cm.
Alat Sondir yang digunakan dalam pegujian ini adalah alat sondir type Dutch
2
Penetrometer dengan kapasitas 2,50 ton yang mempunyai konus seluas 10 cm , sudut
lancip kerucut 60 untuk mengukur perlawanan ujung, dan dilengkapi mantel (sleave)
2
yang berdiameter sama dengan konus dan luas selimut 100 cm untuk mengukur
lekatan (friction) dari lapisan tanah.
Pipa besi batang sondir dengan panjang 1 meter lengkap dengan batang dalam
sebanyak 25 batang.
Bikonus 1 buah.
Angker pengikat
Kunci-kunci.
Gastrol olie.
Minyak gemuk.
dilakukan
Bor Mesin
Pompa
Tripot
Casing
Kepala tabung
Kepala penumbuk
Tabung sample
Batang/pipa bor
Kunci-kunci
Slang air
Pengujian pengeboran bertujuan untuk membuat lobang pada lapisan tanah untuk :
Mengambil sample tanah terganggu (distrubed sample) lapis demi lapis sampai kedalaman yang
diinginkan untuk deskripsi dan klasifikasi tanah (visual soil clasification) dan juga digunakan
sebagai bahan pengujian laboratorium.
Mengambil sample tanah tak terganggu (undistrubed sample) untuk bahan pengujian di
laboratorium.
Mengamati dan melaksanakan pengukuran kedalaman muka air tanah (Ground Water Level
disingkat GWL).
Pada sewaktu pengeboran lobang bor dilindungi dengan casing agar tidak terjadi kelongsoran
sehingga diperoleh hasil pengeboran yang baik dimana contoh tanah (sample) tidak tergangu
oleh tanah longsoran. Untuk tanah lunak (soft soil) pengeboran harus dilakukan dengan casing
berputar, drilling rod dan ujung casing diberi mata bor. Bila ditemui tanah keras maka
pemboran harus dilakukan dengan diamond bit.
Pengambilan sample tak terganngu dilakukan dimana setelah pengambilan contoh tanah
(sample), tabung contoh (tube sample) ditutup dengan parafin untuk mencegah penguapan pada
contoh tanah tersebut dan pada tabung diberi kode titik bor dan kedalaman pengujian. Contoh
tanah ini dibawa ke laboratorium untuk bahan/sample pengujian Laboratorium.
Tabung contoh tanah yang digunakan adalah stainless tube sample ukuran OD (outer diameter)
3 inch dan ID (internal diameter) 2 7/8 inch, tebal tabung 1/16 inch dan panjang 50 cm.
Pengujian standard penetration test (SPT) dilakukan setiap interval kedalaman pemboran 2
meter. Tabung SPT harus mempunyai ukuran OD 2 inch, ID 1 3/8 inch dan panjang 24 inch
dengan tipe split spoon sample.
Hammer yang dipakai mempunyai berat 140 lbs (63,5 kg) dan tinggi jatuh bebas hammer adalah
30 inch (75 cm). Tabung SPT ditekan kedalaman dasar lobang sedalam 15 cm, kemudian
untuk setiap interval 15 cm dilakukan pemukulan dan perhitungan jumlah pukulan untuk
memasukkan split spoon sample ke dalam tanah sedalam (3 x 15) cm. Jumlah pukulan tersebut
merupakan angka N dari pelaksanaan SPT dimana nilai N yang diperhitungkan adalah jumlah
pukulan pada 15 cm kedua dan 15 cm ketiga (2 x 15 cm = 30 cm).