Disampaikan oleh:
2001-2006
1= DLL
21 : Pangan Olahan
Jenis Industri
Data BPOM, 2008
N = 610
2001-2006
116 = Mikrobial
66 = Kimia
309
= Tidak Terdeteksi
Penyebab KLB ?
Data BPOM, 2008
N = 610
Salmonella
70.0
Kotor + Salmonella
60.0
50.0
Dll
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
90.0
80.0
70.0
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Proses Termal,
10%
Lain2,
2%
Kotor+Salmonella,
1%
Salmonella,
26%
Kotor,
61%
Lain2
9%
Label
11%
Kapang Residu
1%
Pestisida
11%
Kotor (24%)
Kotor (24%)
VS 60-70% (alasan penolakan impor
dari Indonesia)
(Data dari : http://www.fda.gov/ora/oasis).
Kontaminasi.
Mikorbial
16%
......... Fokus?
Pertanian
atau
pemasok
bahan baku
Rumah
tangga
Transpor
tasi
Gudang
/Pusat
Distribusi
Supermarket/
Ritel
Pengolahan
Gudang/
Pusat
Distribusi
KEAMANAN PANGAN
KEAMANAN PANGAN
Jaminan bahwa pangan tidak akan
menyebabkan bahaya kepada konsumen
bila disiapkan atau dimakan sesuai maksud
penggunaannya
(FAO/WHO 1997)
Keamanan
Pangan
PUTARAN URUGUAY 1994
WTO
TUNTUTAN
GLOBALISASI
PERSYARATAN
UNI
EROPA: HACCP, EUREPGAP, MRL pestisida, obat, hormon,
antibiotik
USA : HACCP, BIOTERORISM ACT 2003
Australia
: HACCP dan SQF 2000/1 (2004)
MALAYSIA : MALAYSIA BEST
EUREPGAP
TUNTUTAN
KONSUMEN MODERN YANG BERUBAH
Di INDONESIA: Amanat UUD 45, UU No7/1996, UU No
8/1999 dan peraturan lainnya
CPPOB(GMP)
Adalah cara produksi yang memperhatikan
aspek keamanan pangan, antara lain
dengan cara:
a. Mencegah tercemarnya pangan olahan
oleh cemaran biologis, kimia dan
benda lain.
b. Mematikan atau mencegah hidupnya
jasad renik patogen.
c. Mengendalikan proses produksi
Persyaratan dasar bagi penerapan HACCP
Persyaratan
Food
Safety
Tidak
membedakan
Skala Usaha
Kecil,
Menengah
atau Besar
CPMB SK Menkes
No. 23/1978
UU No. 7/1996
PP No. 28/2004
CPPOB
Permenperin
No. 75/2010
Lokasi
Bangunan
Fasilitas sanitasi
Mesin dan peralatan
Bahan
Pengawasan proses
Produk akhir
Laboratorium
Karyawan
Pengemas
Label dan keterangan produk
Penyimpanan
Pemeliharaan dan program sanitasi
Pengangkutan
Dokumentasi dan pencatatan
Pelatihan
Penarikan produk
Pelaksanaan pedoman
GRADASI CPPOB
3 tingkatan:
Persyaratan harus (shall) adalah
persyaratan yang mengindikasikan apabila
tidak dipenuhi akan mempengaruhi
keamanan produk secara langsung.
Persyaratan seharusnya (should) adalah
persyaratan yang mengindikasikan apabila
tidak dipenuhi mempunyai potensi yang
berpengaruh terhadap keamanan produk.
Persyaratan dapat (can) adalah
persyaratan yang mengindikasikan apabila
tidak dipenuhi mempunyai potensi yang
kurang berpengaruh terhadap keamanan
produk.
18 Aspek/Bagian CPPOB
1. Lokasi
Untuk menetapkan letak pabrik/tempat produksi
perlu mempertimbangkan lokasi dan keadaan
lingkungan yang bebas dari sumber pencemaran.
2. Bangunan
. Bangunan dan ruangan dibuat berdasarkan
perencanaan yang memenuhi persyaratan teknik
dan higiene.
. Mudah dibersihkan, mudah dilakukan kegiatan
sanitasi, mudah dipelihara.
. Perhatikan desain dan tata letak; Struktur ruangan
(lantai, dinding, atap dan langit-langit, pintu,
jendela dan ventilasi, permukaan tempat kerja dan
penggunaan bahan gelas).
18 Aspek/Bagian CPPOB
3. Fasilitas Sanitasi
. Fasilitas sanitasi pada bangunan
pabrik/tempat produksi dibuat
berdasarkan perencanaan yang
memenuhi persyaratan teknik dan
higiene.
. Perhatikan sarana penyediaan air; sarana
pembuangan air dan limbah; sarana
pembersihan/pencucian; sarana toilet;
sarana higiene karyawan.
18 Aspek/Bagian CPPOB
4. Mesin/Peralatan
. Mesin/peralatan yang kontak langsung
dengan bahan pangan olahan didesain,
dikonstruksi dan diletakkan sehingga
menjamin mutu dan keamanan produk
. Perhatikan persyaratan dan tata letak
mesin/peralatan; pengawasan dan
pemantauan mesin/peralatan dan bahan
perlengkapan serta alat ukur
18 Aspek/Bagian CPPOB
5. Bahan
. Bahan yang dimaksud adalah bahan
baku, bahan tambahan, bahan penolong,
air, dan BTP
. Perhatikan persyaratan bahan dan air
6. Pengawasan Proses
. Untuk mengurangi terjadinya produk
yang tidak memenuhi syarat mutu dan
keamanan, perlu tindakan pencegahan
melalui pengawasan proses
18 Aspek/Bagian CPPOB
7. Produk Akhir
. Diperlukan spesifikasi produk akhir
. Perhatikan persyaratan produk akhir
8. Laboratorium
. Adanya laboratorium memudahkan
industri mengetahui secara cepat mutu
bahan dan produk
. Perhatikan kepemilikan laboratorium; cara
berlaboratorium yang baik (GLP)
18 Aspek/Bagian CPPOB
9. Karyawan
. Higiene dan kesehatan karyawan yang
baik akan memberikan jaminan tidak
mencemari produk
. Perhatikan persyaratan karyawan;
pakaian pelindung; penanggung jawab
pengawasan keamanan pangan
10. Pengemas
. Penggunaan pengemas yang memenuhi
syarat akan mempertahankan mutu dan
melindungi produk terhadap pengaruh
dari luar
. Perhatikan persyaratan kemasan
18 Aspek/Bagian CPPOB
11. Label dan Keterangan Produk
. Kemasan diberi label yang jelas dan informatif
untuk memudahkan konsumen mengambil
keputusan.
. Perhatikan label produk; label pangan olahan agar
dapat dibedakan satu sama lain.
12. Penyimpanan
. Penyimpanan bahan dan produk akhir dilakukan
dengan baik agar tetap aman dan bermutu.
. Perhatikan cara penyimpanan; penyimpanan bahan
dan produk akhir; penyipanan bahan berbahaya;
penyimpanan wadah dan pengemas; penyimpanan
label; penyimpanan mesin/peralatan produksi.
18 Aspek/Bagian CPPOB
13. Pemeliharaan dan Program Sanitasi
. Pemeliharaan dan program sanitasi
terhadap fasilitas produksi dilakukan
secara berkala untuk menghindari
kontaminasi silang
. Perhatikan pemeliharaan dan
pembersihan; prosedur pembersihan
dan sanitasi; program pembersihan;
program pengendalian hama;
penanganan limbah.
18 Aspek/Bagian CPPOB
14. Pengangkutan
. Pengangkutan produk akhir membutuhkan
pengawasan untuk menghindari kesalahan yang
mengakibatkan kerusakan dan penurunan mutu.
. Perhatikan persyaratan wadah dan alat
pengangkutan; pemeliharaan wadah dan alat
pengangkutan.
15. Dokumentasi dan Pencatatan
. Perusahaan yang baik melakukan dokumentasi
dan pencatatan mengenai proses produksi dan
distribusi
. Perhatikan dokumentasi/catatan yang
diperlukan
18 Aspek/Bagian CPPOB
16. Pelatihan
. Pelatihan dan pembinaan merupakan hal yang
penting dalam melaksanakan sistem higiene
. Kurangnya pelatihan dan pembinaan terhadap
karyawan merupakan ancaman terhadap mutu
dan keamanan produk
. Pembina dan pengawas harus mempunyai
pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan
praktek higiene pangan
. Perhatikan program pelatihan (dasar2 higiene;
faktor2 penyebab penurunan mutu dan tidak
aman; faktor2 penyebab penyakit dan
keracunan; CPPOB; prinsip dasar pembersihan
dan sanitasi; penanganan bahan dan
pembersih).
18 Aspek/Bagian CPPOB
17. Penarikan Produk
. Penarikan produk merupakan tindakan menarik
produk dari peredaran
. Penarikan dilakukan apabila produk diduga
penyebab timbulnya penyakit/keracunan
. Perhatikan tindakan penarikan produk
18. Pelaksanaan Pedoman
. Perusahaan seharusnya mendokumentasikan
pengoperasian program CPPOB
. Manajemen perusahaan harus bertanggung
jawab atas sumber daya untuk menjamin
penerapan CPPOB
. Karyawan sesuai fungsi dan tugasnya harus
bertanggung jawab atas pelaksanaan CPPOB
Contoh Aspek
8 Karyawan
13 pemeliharaan dan program sanitasi
Sanitasi :
Serangkaian proses yang dilakukan utuk
menjaga kebersihan.
Prinsip Sanitasi
Kebersihan
Tidak ditemukan :
Cemaran fisik
Cemaran kimia
Cemaran mikrobiologi
Produsen :
PRAKTIK SANITASI
CLEANING:
Waktu
Suhu
Konsentrasi larutan yg
dipakai
Perlakuan mekanis
Dilakukan :
Didalam area proses
Diluar area proses
Personal Hygiene:
Program sanitasi :
Bukan utk mengatasi masalah kotornya
lingkungan/ pemrosesan tetapi utk
menghilangkan kontaminan dari makanan &
mesin pengolahan serta mencegah terjadinya
kontaminasi silang
Sumber Kontaminasi
1.
2.
Pembersihan :
tujuan : menghilangkan tanah/ sisa mkn dg cara mekanis / mencuci dg lbh
efektif menggunakan air & detergen
3.
Pembilasan:
tujuan menghilangkan sisa kotoran stl proses pembersihan menggunakan air yg
mengalir
4.
Desinfection:
tujuan utk menghilangkan bakteri menggunakan bhn kimia : clorin dsb( perlu
pembilasan kedua)
5.
Drying:
Tujuan spy tdk ada genangan air yg mjd tempat pertumbuhan m.o
menggunakan evaporator / menggunakan lap yg bersih
Jenis-jenis sanitizier
1. Sanitizer panas : menggunakan
panas kering, uap panas, air panas
2. Sinar Ultra Violet : utk ruangan
3. Bahan Kimia / desinfektan: utk
sanitasi pekerja & peralatan
Efektifitas desinfektan
tgt pd :
1. Jenis & konsentrasi
2. Lama kontak
3. Suhu
4. pH
Daya Kerja
Dosis
Kelemahan
Klorin
Bekerja cpt pd
m.o ttt & murah
100-250mg/lt
Korosif
Pemutih
Iodospor
25-250mg/lt
korosif
Senyawa
Amonium
kuartener
Detergen yg
baik, tdk
berwarna, tdk
korosif, tdk
beracun, pahit
200-1200mg/lt
Konsentrasi lbh
tinggi utk air dg
kesadahan tinggi
Asam& basa
kuat
Sifat sbg
200-300mg/lt
detergen,
aktifitas
antinikroba tinggi
mengkontaminas
i mkn, perlu
dibilas
8 KUNCI SSOP
1.
KEAMANAN AIR
Keamanan bahan penolong (air,es) yang
berhubungan langsung dengan
pangan/permukaan peralatan yang digunakan
langsung untuk pangan/digunakan pada
pembuatan es.Menggunakan air dg standar air
minum& tdk siap minum.
pemurnian air : penyaringan, penghilangan
padatan tersuspensi dg koagulan,
desinfeksi,pelunakan air dg soda lime/ ionisasi
2.
SANITASI
Kondisi kebersihan permukaan peralatan yang
kontak langsung dg pangan termasuk
perlengkapan pengolahan, sarung tangan dan
pakaian kerja.
Berisi prosedur pembersihan&sanitasi alt,
frekuensi pembersihan dan petugas yg
bertanggung jawab
8 KUNCI SSOP
3.
KONTAMINASI SILANG
Pencegahan kontaminasi silang dari barang yang
tidak saniter terhadap produk, bahan kemasan
produk dan permukaan peralatan yang dipakai
langsung untuk pangan, termasuk perlengkapan
pengolahan, sarung tangan dan pakaian kerja dan
dari bahan baku terhadap produk akhir
4. SANITASI KARYAWAN:
meliputi fasilitas cuci tangan, sanitasi tangan &
toilet yg digunakan.
mencakup prosedur, penjadwalan, petugas
pembersihan & jenis pembersihan.
Pemantauan dilakukan superviser dan
didokumentasikan.
8 KUNCI SSOP
5. PENCEGAHAN PENCAMPURAN BAHAN BERACUN:
Prosedur mencegah tercampurnya bahan nonpangan ke
dalam produk pangan yg dihasilkan. Pencegahan pangan,
bahan kemasan dan permukaan peralatan yang dipakai
langsung untuk pangan terhadap pencemaran yang
disebabkan oleh pelumas, bahan bakar, pestisida, bahan
pembersih, bahan penyuci hama, kondensasi dan bahan
kontaminasi kimiawi,fisik dan biologis.
6. PELABELAN & PENYIMPANAN:
Tata cara & jenis pelabelan yg diterapkan pd bhn kimia
yg digunakan, baik utk produkai maupun pembersihan,
fumigasi, desinfeksi dsb. Pelabelan & penyimpanan dpt
digolongkan berdasarkan jenis bahan.
8 KUNCI SSOP
7. KESEHATAN KARYAWAN :
Pengendalian kondisi kesehatan karyawan yang dapat
mengakibatkan kontaminasi mikrobiologi pada
pangan, bahan kemasan pangan dan permukaan
peralatan yang dipakai langsung untuk pangan.
Ketentuan bagi karyawan yg sakit, jadwal pemeriksaan
kesehatan rutin, imunisasi & pengujian penyakit2
tertentu.
8. PENGAWASAN BINATANG PENGGANGGU (PEST
CONTROL):
Menghindarkan unit pengolahan pangan dari investasi
binatang pengganggu.Termasuk didlmnya
pembasmian dan pencegahanagar tdk timbul hama
disekitar industri pangan. SSOP berisi kebersihan
ruang penyimpanan, fumigasi, pemasangan
perangkap tikus di pintu masuk dsb.
MANAJEMEN LIMBAH
PENGAWASAN
Ka.
Ka. Badan
Badan POM
POM
(MD
(MD dan
dan ML)
ML)
Perbatasan
Perbatasan
Negara
Negara
PRODUKSI
PRAPANEN
CORNBEEF
PRODUKSI
PASCA
-PANEN
PANGAN SEGAR
DIKONSUMSI
BAHAN BAKU
LANGSUNG
PENGOLAHAN
Bupati/Walikota
Bupati/Walikota
(P-IRT)
(P-IRT)
PENGOLAHAN
PANGAN
OLAHAN
Pangan
Pangan olahan
olahan untuk
untuk diperdagangkan dalam kemasan
eceran
eceran sebelum
sebelum diedarkan
diedarkan wajib
wajib memiliki
memiliki surat
surat
persetujuan
persetujuan pendaftaran
pendaftaran (berdasarkan
(berdasarkan hasil
hasil penilaian
penilaian
keamanan,
keamanan, mutu
mutu dan
dan gizi
gizi pangan
pangan olahan)
olahan)
Dikecualikan
Dikecualikan pangan
pangan olahan
olahan yang
yang diproduksi
diproduksi oleh
industri
industri rumah
rumah tangga
tangga (pangan
(pangan olahan
olahan IRT
IRT wajib
wajib
memiliki
memiliki sertifikat produksi pangan IRT)
Badan
Badan POM berwenang melakukan pengawasan keamanan,
mutu
mutu dan gizi pangan yang beredar (mengambil contoh
pangan
pangan dan
dan melakukan
melakukan pengujian)
pengujian)
Hasil
Hasil pengujian disampaikan kepada dan ditindaklanjuti oleh
oleh
Departemen
Departemen Pertanian, Kelautan dan Perikanan (pangan
(pangan
segar),
segar), Departemen
Departemen Kelautan dan Perikanan, Peridustrian
(pangan
(pangan olahan),
olahan), Badan
Badan POM
POM ((pangan olahan dan olahan
tertentu),), Pemerintah
Pemerintah Kabupaten/Kota (pangan
(pangan olahan
olahan IRT
IRT
dan
dan pangan
pangan siap
siap saji)
saji)
n
a
r
a
ed
r
Pe
KONSUMEN
PANGAN SEGAR,
PANGAN OLAHAN
DAN
PANGAN SIAP
SAJI
PANGAN SIAP
SAJI
RITEL
DISTRIBUSI
PRODUKSI
PANGAN
SIAP SAJI
KEWENANGAN
KEWENANGAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN DALAM HAL TERDAPAT
DUGAAN
DUGAAN TERJADINYA
TERJADINYA PELANGGARAN
PELANGGARAN HUKUM
HUKUM DI
DI
BIDANG
BIDANG PANGAN
PANGAN
Gubernur dan atau
Bupati/Walikota
(pangan segar)
n
a
r
a
ed
r
Pe
KONSUMEN
Kepala
Kepala Badan
Badan POM
POM
(pangan
(pangan olahan
olahan MD,
MD,
ML)
ML)
PANGAN SEGAR,
PANGAN OLAHAN
DAN
PANGAN SIAP
SAJI
CORNBEEF
PANGAN SIAP
SAJI
Bupati/Walikota
Bupati/Walikota
(pangan
(pangan olahan
olahan IRT)
IRT)
Bupati/Walikota
Bupati/Walikota
(pangan
(pangan siap
siap saji)
saji)
(Pendekatan
(Pendekatan melalui Keterpaduan Antar Sektor)
Sektor)
METODE
Preventive Control
(Pengawasan
(Pengawasan dengan
dengan sedapat
sedapat mungkin
mungkin mengupayakan
mengupayakan
tindakan
tindakan pencegahan)
pencegahan)
Law Enforcement
(Tindakan
(Tindakan terakhir melalui
melalui upaya
upaya penegakan
penegakan secara
secara
hukum)
hukum)
Langkah-langkah Pengawasan
1. Standarisasi dan legislasi makanan UU Pangan
2. Pengkajian dan evaluasi mutu dan keamanan pangan sebelum
diedarkan (regristasi) dan setelah diedarkan (monitoring)
3. Sampling dan uji laboratorium
4. Peningkatan SDM pengawas makanan/jasa boga dan analis makanan
secara kuantitas dan kualitas
5. Pemeriksaaan sarana produksi dan distribusi pengawasan label
dan periklanan
6. Pemberian informasi dan pemberdayaan masyarakat (LSM, Ormas,
Organisasi Profesi, Asosiasi Makanan)
7. Bimbingan dan pembinaan industri makanan (pedoman higienis
produk olahan, fasilitasi cara produksi yang baik dan HACCP untuk
industri makanan)
8. Penelusuran dan penanggulangan kasus keracunan
9. Penyidikan kasus khusus
10.Kerjasamam lintas program, sektoral, regional dan internasional
Technological Facts
Management
Approach
Techno-managerial
Approach
Technological
Aspects
Technology
Managerial
Approach
Management
Aspects
Technological
Approach
Technological
Approach
Management
Facts
Asuransi Kualitas
PENGERTIAN DASAR:
1. Kualitas mutu yang sangat baik
2. Kontrol Kualitas cara yang digunakan untuk
mengidentifikasi suatu permasalahan dengan
asuransi kualitas untuk menentukan kualitas akhir
yang diinginkan
3. Asuransi Kualitas fungsi strategi manajemen
yang digunakan untuk menetapkan kebijaksanaan
yang berhubungan dengan kualitas yang efektif
untuk diterapkan
4. Manajemen Kualitas semua aspek proses mulai
dari proses produksi sampai konsumen
Quality Design
Quality
Improvement
Quality Control
Quality
Assurance
QUALITY ASSURANCE
Produk yan dijamin keamanannya dan dapat diterima konsumen
FOOD HAZZARD:
USDA
(Amerika)
CODEX ALIMENTARIUS
(FAO & WHO)
SNI
(Indonesia)
TERIMA KASIH