Anda di halaman 1dari 45

PENYIMPANAN DAN

PEWADAHAN REAGENSIA

MEDIA REAGENSIA II

ANGGOTA :
Agnes Dian P
Chita Asparingga
Erma Lintang I
Galeh Restu P
Handini Wahyu YM
Hasti Putri H
Intan Arum N
Mita Aryani
Nila Putri W

www.company.com

(A102.09.001)
(A102.09.011)
(A102.09.016)
(A102.09.018)
(A102.09.019)
(A102.09.020)
(A102.09.022)
(A102.09.032)
(A102.09.035)

ISO (international Organisation for


Standarditition) 17025 : 2008

Company
LOGO

Chapter

ISO 17025

MEDIA
REAGENSIA II
www.company.com

Adalah suatu pedoman untuk


laboratorium pengujian dan
kalibrasi yang berisi semua
persyaratan yang harus dipenuhi
apabila laboratorium tersebut
ingin mendemonstrasikan bahwa
laboratorium tersebut
mengoperasikan sistem
manajemen, secara teknis
kompeten, dan mampu
menyajikan hasil yang secara
teknis absah.

Company
LOGO

Hal yang harus diperhatiakan di dalam


penyimpanan dan penataan bahan
kimia :

www.company.com

ASPEK PEMISAHAN

www.company.com

Bahan kimia yang tidak boleh


disimpan dengan bahan kimia
lain, harus disimpan secara
khusus dalam wadah sekunder
yang terisolasi.
Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah pencampuran
dengan sumber bahaya lain
seperti api, gas beracun,
ledakan, atau degradasi kimia.

Banyak bahan kimia yang memiliki


sifat lebih dari satu jenis tingkat
bahaya. Penyimpanan bahan kimia
tersebut harus didasarkan atas
tingkat risiko bahayanya yang
paling
Tingkattinggi
resiko bahaya (multiple hazards)

www.company.com

Informasi yang harus dicantumkan


pada botol reagen :

PELABELAN
www.company.com

Nama kimia dan


rumusnya konsentrasi
Tanggal penerimaan
Tanggal pembuatan
Nama orang yang
membuat reagen
Lama hidup
Tingkat bahaya
Klasifikasi lokasi
penyimpanan
Nama dan alamat pabrik

www.company.com

Alangkah baiknya jika tempat


penyimpanan masing-masing
kelompok bahan tersebut
diberi label dengan warna
berbeda. Misalnya :
warna merah untuk bahan
flammable
kuning untuk bahan oksidator
biru untuk bahan toksik
putih untuk bahan korosif
hijau untuk bahan yang
bahayanya rendah.

Fasilitas penyimpanan (storage


facilities)

www.company.com

Sebaiknya
bahan kimia
ditempatkan
pada fasilitas
penyimpanan
secara tertutup
seperti dalam
cabinet, loker,
dsb.

Tempat
penyimpanan
harus bersih,
kering dan jauh
dari sumber
panas atau kena
sengatan sinar
matahari. Di
samping itu
tempat
penyimpanan
harus dilengkapi
dengan ventilasi
yang menuju

Wadah sekunder yang


diperlukan harus didasarkan
atas ukuran wadah yang
langsung diisi bahan kimia,
tidak atas dasar volume bahan
cair yang ada dalam
wadahnya.

WADAH SEKUNDER
(SECONDARY CONTAINMENT
www.company.com

www.company.com

Bahan kadaluarsa (outdate chemicals)

www.company.com

Ingat bahwa biaya pembuangan bahan kimia


akan meningkat jika ditunggu sampai waktu
cukup lama, oleh karena itu limbah kimia harus
dibersihkan setiap saat.

Inventarisasi (inventory)

MEL
IBA
TKA
N

Nama bahan
Rumus
Jumlah
Kualitas
Lokasi penyimpanan
Tanggal penerimaan
Nama industri
Bahaya terhadap kesehatan
Bahaya fisik
Lama dan pendeknya bahaya
terhadap kesehatan.

www.company.com

Panduan cara penyimpanan dan penataan


bahan kimia untuk masing-masing bahan
menurut kelompok tingkat bahayanya

www.company.com

Contoh sifat dan Bahaya zat Kimia

www.company.com

1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)

Bahan beracun harus disimpan


dalam ruangan yang sejuk, tempat
yang ada peredaran hawa, jauh dari
bahaya kebakaran dan bahan yang
inkompatibel (tidak dapat dicampur)
harus dipisahkan satu sama lainnya

www.company.com

Jika panas mengakibatkan proses


penguraian pada bahan tersebut
maka tempat penyimpanan harus
sejuk dengan sirkulasi yang baik,
tidak terkena sinar matahari
langsung dan jauh dari sumber
panas.

2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)

www.company.com

Bahan ini harus disimpan dalam ruangan


yang sejuk dan ada peredaran hawa yang
cukup untuk mencegah terjadinya
pengumpulan uap.
Wadah/kemasan dari bahan ini harus
ditangani dengan hati-hati, dalam keadaan
tertutup dan dipasang label.
Semua logam disekeliling tempat
penyimpanan harus dicat dan diperiksa
akan adanya kerusakan yang disebabkan
oleh korosi.
Penyimpanannya harus terpisah dari
bangunan lain dengan dinding dan lantai
yang tahan terhadap bahan korosif,
memiliki perlengkapan saluran
pembuangan untuk tumpahan, dan
memiliki ventilasi yang baik.
Pada tempat penyimpanan harus tersedia
pancaran air untuk pertolongan pertama
bagi pekerja yang terkena bahan tersebut.

3. Bahan Kimia Mudah Terbakar


(Flammable)

www.company.com

Secara umum penyimpanan cairan


flammable di laboratorium adalah
sebagai berikut .
a. Cairan flammable kelas I yang
jumlahnya > 10 galon hingga 25
galon harus disimpan dalam wadah
(cans) yang aman,
sedangkan
dari > 25 galon hingga
60
galon harus disimpan juga dalam
cabinet.
b. Wadah dari gelas jangan
digunakan
untuk menyimpan
cairan
flammable. Pelarut
dengan kualitas teknis harus
disimpan dalam wadah logam.

c.Cairan flammable yang


memerlukan kondisi dingin, hanya
disimpan pada kulkas yang
bertuliskan Lab-Safe
atau
Flammable Storage
Refrigerators. Jangan
sekali-kali menyimpan
cairan
flammable di dalam
kulkas
biasa.
d. Jauhkan bahan flammable dari
oksidator.
e. Hindari penyimpanan cairan
flammable dari panas, sengatan
matahari langsung,
sumber
nyala atau api.

Lanjutan . . .
www.company.com

4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)

www.company.com

Terhadap bahan tersebut ketentuan


penyimpananya sangat ketat, letak
tempat penyimpanan harus berjarak
minimum 60 [meter] dari sumber
tenaga, terowongan, lubang tambang,
bendungan, jalan raya dan bangunan,
agar pengaruh ledakan sekecil
mungkin.

Ruang penyimpanan harus merupakan


bangunan yang kokoh dan tahan api,
lantainya terbuat dari bahan yang tidak
menimbulkan loncatan api, memiliki
sirkulasi udara yang baik dan bebas
dari kelembaban, dan tetap terkunci
sekalipun tidak digunakan.

Untuk penerangan harus dipakai

penerangan alam atau lampu listrik


yang dapat dibawa atau penerangan
yang bersumber dari luar tempat
penyimpanan.

Penyimpanan tidak boleh

dilakukan di dekat bangunan yang


didalamnya terdapat oli, gemuk,
bensin, bahan sisa yang dapat
terbakar, api terbuka atau nyala api.

Daerah tempat penyimpanan harus

www.company.com

bebas dari rumput kering, sampah,


atau material yang mudah terbakar,
ada baiknya memanfaatkan
perlindungan alam seperti bukit,
tanah cekung belukar atau hutan
lebat.

5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)

Tempat penyimpanan bahan ini


harus diusahakan agar suhunya
tetap dingin, ada peredaran hawa,
dan gedungnya harus tahan api.
Bahan ini harus dijauhkan dari
bahan bakar, bahan yang mudah
terbakar dan bahan yang memiliki
titik api rendah.
Alat-alat pemadam kebakaran
biasanya kurang efektif
dalam
memadamkan kebakaran pada bahan
ini,
baik penutupan ataupun
pengasapan, hal ini
dikarenakan
bahan oksidator
menyediakan
oksigen
sendiri.
www.company.com

6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air


(Water Sensitive Substances)

www.company.com

Bahan ini bereaksi dengan air,


uap panas atau larutan air yang
lambat laun mengeluarkan panas
atau gas-gas yang mudah
menyala. Karena banyak dari
bahan ini yang mudah terbakar
maka tempat penyimpanan bahan
ini harus tahan air, berlokasi
ditanah yang tinggi, terpisah dari
penyimpanan bahan lainnya, dan
janganlah menggunakan
sprinkler otomatis di dalam ruang
simpan.

7. Bahan Kimia Reaktif


Terhadap Asam (Acid
Sensitive Substances)

www.company.com

Bahan ini bereaksi dengan asam


dan uap asam menghasilkan panas,
hydrogen dan gas-gas yang mudah
menyala.
Ruangan penyimpanan untuk
bahan ini harus diusahakan agar
sejuk, berventilasi, sumber
penyalaan api harus disngkirkan
dan diperiksa secara berkala.
Bahan asam dan uap dapat
menyerang bahan struktur
campuran dan menghasilkan
hydrogen, maka bahan asam dapat
juga disimpan dalam gudang yang
terbuat dari kayu yang berventilasi.
Jika konstruksi gudang trbuat dari
logam maka harus di cat atau
dibuat kebal dan pasif terhadap
bahan asam.

Silinder dengan gas-gas bertekanan


harus disimpan dalam keadaan
berdiri dan diikat dengan rantai atau
diikat secara kuat pada suatu
penyangga tambahan.
Ruang penyimpanan harus dijaga
agar sejuk , bebas dari sinar
matahari langsung, jauh dari saluran
pipa panas di dalam ruangan yang
ada peredaran hawanya.
Gedung penyimpanan harus tahan
api dan harus ada tindakan preventif
agar silinder tetap sejuk bila terjadi
kebakaran, misalnya dengan
memasang sprinkler.

8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)


www.company.com

9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive


Substances)

www.company.com

Penyimpanannya harus
ditempat yang memiliki
peralatan cukup untuk
memproteksi radiasi, tidak
dicampur dengan bahan lain
yang dapat membahayakan,
packing/kemasan dari bahan
radioaktif harus mengikuti
ketentuan khusus yang telah
ditetapkan dan keutuhan
kemasan harus dipelihara.

PEWADAHAN

www.company.com

MSDS

www.company.com

Lembar MSDS paling tidak berisi:

1. Merek dagang
2. Rumus kimia B3
3. Jenis B3
4. Klasifikasi B3
5. Teknik penyimpanan
6. Tata-cara penanganan bila terjadi
kecelakaan

www.company.com

Reagen asam
www.company.com

www.company.com

www.company.com

Reagen beracun

www.company.com

www.company.com

Reagen korosif dan reaktif

www.company.com

www.company.com

REAGENSIA
HEMATOLOGI

www.company.com

REAGENT
PENYIMPANAN DAN
STABILITAS
Simpan reagen
hemoglobin dan standar
pada suhu kamar (15 30 C).
Jangan gunakan reagen
hemoglobin jika:
1. Hal ini telah menjadi
warna yang berbeda dari
kuning.
2. Reagen tersebut
menjadi keruh atau
bentuk presipitasi

REAGENSIA KIMIA KLINIK


Urea , Total protein
PENANGANAN DAN PENYIMPANAN REAGEN
Penanganan reagen
Hapus gelembung udara, jika ada dalam
cartridge reagen, dengan aplikator tongkat
baru. Atau, biarkan reagen untuk
di
penyimpanan yang sesuai temperatur
untuk
memungkinkan
gelembung
menghilang.
Untuk
meminimalkan
penurunan volume, tidak menggunakan
pipet
transfer
untuk
menghapus
gelembung.
PERHATIAN: gelembung Reagen dapat
mengganggu deteksi yang tepat dari
tingkat
reagen
dalam
cartridge,
menyebabkan aspirasi reagen cukup yang
bisa berdampoak
pada hasil.
www.company.com

Reagent Storage
Reagen belum dibuka
stabil sampai tanggal
kadaluarsa
bila
disimpan
pada
15
sampai 30 C.
reagen
Stabilitas
adalah 23 hari jika
reagen yang membuka
tutup dan onboard.

Total kolesterol

Reagent Storage
1. Simpan reagen pada 2-8
C.
2. Reagen stabil selama enam
puluh hari bila disimpan
dalam Botol pada 2-8 C

www.company.com

ALKALINE PHOSPHATASE

www.company.com

Reagen belum dibuka stabil


sampai tanggal kadaluarsa bila
disimpan pada 2 sampai 8 C.
Reagen ini sensitif terhadap
cahaya. Selalu simpan reagen
terlindung dari cahaya.
Stabilitas reagen adalah 10 hari
jika reagen yang membuka tutup
dan onboard

SGPT

Reagent Storage
1. Reagen Simpan pada 2-8 C.
2. reagen stabil selama 48 jam pada suhu
kamar. (15-30 C) dan untuk 14 hari
ketika didinginkan (2-8 C)

www.company.com

REAGENSIA BAKTERIOLOGI
(KIA)

www.company.com

Penyimpanan: media harus


disimpan sesuai dengan label
paket sampai siap digunakan.
Media pendingin harus diizinkan
untuk menyeimbangkan sampai
suhu kamar sebelum digunakan.
media mengandung pewarna dan
darah harus dilindungi dari
cahaya.
Media sebaiknya tidak digunakan
melewati tanggal kedaluwarsa
atau jika ada kerusakan yang
tampak atau kerusakan telah

http://surabaya.bpkimi.kemenperin.go
.id/download/Regulasi/Standard/SNI%2
0ISO%20IEC%2017025%202008.pdf
(Diunduh : Rabu, 21 Mei2014)
Ridwan.1995.Diktat Keselamatan Kerja
Dan Pencegahan.Jakarta
Supriatna, Mamat., (2011), Studi
Penelusuran Pengelolaam Laboratorium
Sains Sebagai Analisis Kebutuhan Untuk
Program Diklat
Pengelolalaboratorium,Widyaiswara
P4TK IPA Bandung: Bandung.
Tim Dosen., (2011), Pengelolaan
Laboratorium, FMIPA UNIMED: Medan

DAFTAR PUSTAKA
www.company.com

http://www.aifi.or.id/sites/default/files/6-iso-iec-201
7025-202005.pdf/diakses tanggal 22 mei 2014/jam 21.15
Robi lasut.2006.bahan kimia dan limbah/
http://eprints.undip.ac.id/15831/1/Robby_Lasut.pdf/di
akses tanggal 22 mei 2014/ jam 20.45
Enridamanhuri.2009.bahan berbahaya dan beracun/http
://hmtl.itb.ac.id/wordpress/wp-content/uploads/2011
/03/DiktatB3_2010.pdf/diakses tanggal 22 mei 2014/j
am 20.40

DAFTAR PUSTAKA
www.company.com

TERIMA KASIH :*

www.company.com

Anda mungkin juga menyukai