Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LANJUTAN ......
11)Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
adalah
dokumen
perencanaan
dan
program
dan
kegiatan
SKPD
serta
rencana
RKA-SKPD
kerangka
disusun
dengan
pengeluaran
penganggaran
terpadu
menggunakan
jangka
dan
pendekatan
menengah
penganggaran
daerah,
berdasarkan
prestasi kerja
URAIAN
WAKTU
LAMA
1.
Penyusunan RKPD
2.
1 minggu
3.
6 minggu
4.
Rancangan KUA
dan PPAS Akhir bulan Juli
disepakati antara KDH & DPRD
5.
6.
7.
8.
Minggu
Oktober
s.d.
pertama
1 minggu
akhir 8 minggu
bulan 2 bulan
Lanjutan .
9.
15 hari
kerja
Desember )
bulan
10.
URAIAN
WAKTU
1.
Penyampaian
Rancangan Minggu pertama Agustus
Perubahan KUA dan PPAS kepada
DPRD
2.
3.
4.
Penyampaian
Raperda
APBD Minggu kedua September
beserta lampiran kepada DPRD
5.
6.
Penyampaian
kepada 3 hari kerja
Mendagri/Gubernur untuk dievaluasi
7.
Kepmendagri/Gubernur ttg
evaluasi Raperda P-APBD
LAMA
1 minggu
Akhir Sept
Tengah
okt
9
Lanjutan .
8.
9.
10.
11
12.
7 hari kerja
M.III Okt
M.I Nov
10
Tahapan Penganggaran
Rancangan
Pembahasan APBD
RKA - SKPD
Pemerintah
Atasan Evaluasi
APBD
Peraturan
Daerah
Penetapan
DPASKPD
APBD
Verifikasi
Rancangan
DPA-SKPD
11
DANA PERIMBANGAN
Dasar Penganggaran:
1.DBH, baik DBH-Pajak maupun DBH-Sumber Daya Alam
berpedoman pada PMK mengenai perkiraan alokasi DBH
TA berkenaan.
2.DAU dialokasikan sesuai Peraturan Presiden tentang
DAU Daerah Prov/Kab/Kota TA berkenaan.
3.DAK dapat dianggarkan sebagai pendapatan daerah,
sepanjang telah ditetapkan dalam PMK tentang Alokasi
DAK TA berkenaan.
13
14
Untuk kebutuhan
formasi pegawai;
pengangkatan
Calon
PNSD
sesuai
16
BELANJA BUNGA
Bagi daerah yang belum memenuhi kewajiban pembayaran bunga
pinjaman supaya dianggarkan pembayarannya dalam APBD TA
berkenaan.
BELANJA
SUBSIDI
Hanya diberikan kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual
dari hasil produksinya terjangkau oleh masyarakat yang daya belinya
terbatas. Produk yang diberi subsidi merupakan kebutuhan dasar dan
menyangkut hajat hidup orang banyak. Sebelum belanja subsidi
tersebut dianggarkan dalam APBD harus terlebih dahulu dilakukan
pengkajian agar diketahui besaran subsidi yang akan diberikan, tepat
sasaran dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan.
17
BELANJA BAGI
HASIL
Penganggaran dana bagi hasil mempedomani UU 28/2009. Tata cara
penganggarannya memperhitungkan rencana pendapatan pajak
daerah dan retribusi daerah pada TA berkenaan, pelampauan target
TA sebelumnya yang belum direalisasikan ditampung dalam P-APBD
TA berkenaan.
18
BELANJA BANTUAN
KEUANGAN
Pemprov atau pemerintah kab/kota dapat menganggarkan bankeu
kepada pemerintah daerah lainnya dan kepada desa dengan
pertimbangan untuk mengatasi kesenjangan fiskal, membantu
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang tidak tersedia
alokasi dananya, sesuai kemampuan keuangan masing-masing
daerah.
BELANJA TIDAK
TERDUGA BTT dilakukan
Penganggaran
secara
rasional
dengan
mempertimbangkan realisasi TA sebelumnya dan kemungkinan
adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi
sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah. BTT
merupakan belanja untuk mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa
atau tidak diharapkan terjadi berulang, seperti kebutuhan tanggap
darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana sosial,
yang tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan pada TA
berkenaan, termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan
daerah tahun-tahun sebelumnya.
20
BELANJA LANGSUNG
BELANJA
PEGAWAI
o Penganggaran honorarium bagi PNSD dan Non PNSD
memperhatikan asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas dalam
pencapaian sasaran program dan kegiatan sesuai dengan
kebutuhan dan waktu pelaksanaan kegiatan dalam rangka
mencapai target kinerja kegiatan.
o
21
23
24
BELANJA MODAL
o
Penyusunan
Anggaran Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan :
a)
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
Sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu merupakan selisih
lebih antara realisasi pendapatan dengan belanja daerah yang
dalam APBD induk dianggarkan berdasarkan estimasi.
Sedangkan realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Lalu dianggarkan dalam perubahan APBD sesuai dengan yang
ditetapkan
dalam
peraturan
daerah
tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun sebelumnya.
1.
b)
26
Lanjutan....
pemerintah daerah yang dikerjasamakan dengan pihak
ketiga
atau hasil divestasi penyertaan modal
pemerintah daerah.
c. Penerimaan Pinjaman Daerah
Penerimaan
pinjaman
daerah
digunakan
untuk
menganggarkan semua transaksi yang mengakibatkan
daerah
menerima sejumlah uang dari pihak lain
(termasuk obligasi)
sehingga daerah tersebut dibebani
kewajiban untuk membayar kembali.
27
Lanjutan
2. Pengeluaran Pembiayaan :
a.
Lanjutan
3.
29
Lanjutan
Dalam hal perhitungan penyusunan RAPBD menghasilkan SILPA
Tahun Berjalan Negatif, harus dilakukan :
a. Melakukan pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran yang
bukan merupakan kewajiban daerah;
b. Pengurangan program dan kegiatan yang kurang prioritas;
c. Dan/atau pengurangan volume program dan kegiatan.
30
32
8)
9)
33
TERIMA KASIH
&
SELAMAT BEKERJA
34