Ilmu Kesehatan Mdzfsdfasyarakat
Ilmu Kesehatan Mdzfsdfasyarakat
Mesir ke Asia Kecil dan Eropa melalui para emigran. Upaya-upaya untuk mengatasi
epidemi dan endemi penyakit-penyakit tersebut, orang telah mulai memperhatikan
masalah lingkungan, terutama hygiene dan sanitasi lingkungan. Pembuangan kotoran
manusia (latrin), pengusahaan air minum yang bersih, pembuangan sampah, ventilasi
rumah telah tercatat menjadi bagian dari kehidupan masyarakat pada waktu itu. Pada
abad ke-14 mulai terjadi wabah pes yang paling dahsyat, di China dan India. Pada tahun
1340 tercatat 13.000.000 orang meninggal karena wabah pes, dan di India, Mesir dan
Gaza dilaporkan bahwa 13.000 orang meninggal tiap hari karena pes. Menurut catatan,
jumlah meninggal karena wabah pes di seluruh dunia waktu itu mencapai lebih dari
60.000.000 orang. Oleh sebab itu waktu itu disebut the Black Death. Keadaan atau
wabah penyakit-penyakit menular ini berlangsung sampai menjelang abad ke-18.
Disamping wabah pes, wabah kolera dan tipus masih berlangsung. Telah tercatat
bahwa pada tahun 1603 lebih dari 1 diantara 6 orang meninggal, dan pada tahun 1663
sekitar 1 diantara 5 orang meninggal karena penyakit menular. Pada tahun 1759,
70.000 orang penduduk kepulauan Cyprus meninggal karena penyakit menular.
Penyakit-penyakit lain yang menjadi wabah pada waktu itu antara lain difteri, tipus,
disentri dan sebagainya. Dari catatan-catatan tersebut di atas dapat dilihat bahwa
masalah kesehatan masyarakat khususnya penyebaran-penyebaran penyakit menular
sudah begitu meluas dan dahsyat, namun upaya pemecahan masalah kesehatan
masyarakat secara menyeluruh belum dilakukan oleh orang pada zamannya. Periode
Ilmu Pengetahuan Bangkitnya ilmu pengetahuan pada akhir abad ke-18 dan awal abad
ke-19 mempunyai dampak yang luas terhadap segala aspek kehidupan manusia,
termasuk kesehatan. Kalau pada abad-abad sebelumnya masalah kesehatan khususnya
penyakit hanya dilihat sebagai fenomena biologis dan pendekatan yang dilakukan hanya
secara biologis yang sempit, maka mulai abad ke-19 masalah kesehatan adalah masalah
yang kompleks. Oleh sebab itu pendekatan masalah kesehatan harus dilakukan secara
komprehensif, multisektoral. Disamping itu pada abad ilmu pengetahuan ini juga mulai
ditemukan berbagai macam penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah penyakit.
Louis Pasteur telah berhasil menemukan vaksin untuk mencegah penyakit cacar,
Joseph Lister menemukan asam carbol (carbolic acid) untuk sterilisasi ruang operasi
dan William Marton menemukan ether sebagai anestesi pada waktu operasi.
Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah mulai dilakukan
pada tahun 1832 di Inggris. Pada waktu itu sebagian besar rakyat Inggris terserang
epidemi (wabah) kolera, terutama terjadi pada masyarakat yang tinggal di perkotaan
yang miskin. Kemudian parlemen Inggris membentuk komisi untuk penyelidikan dan
penanganan masalah wabah kolera ini. Edwin Chadwich seorang pakar sosial (social
scientist) sebagai ketua komisi ini akhirnya melaporkan hasil penyelidikannya sebagai
berikut : Masyarakat hidup di suatu kondisi sanitasi yang jelek, sumur penduduk
berdekatan dengan aliran air kotor dan pembuangan kotoran manusia. Air limbah yang
mengalir terbuka tidak teratur, makanan yang dijual di pasar banyak dirubung lalat
dan kecoa. Disamping itu ditemukan sebagian besar masyarakat miskin, bekerja ratarata 14 jam per hari, dengan gaji yang dibawah kebutuhan hidup. Sehingga sebagian
masyarakat tidak mampu membeli makanan yang bergizi. Laporan Chadwich ini
dilengkapi dengan analisis data statistik yang bagus dan sahih. Berdasarkan laporan
hasil penyelidikan Chadwich ini, akhirnya parlemen mengeluarkan undang-undang yang
isinya mengatur upaya-upaya peningkatan kesehatan penduduk, termasuk sanitasi
lingkungan, sanitasi tempat-tempat kerja, pabrik dan sebagainya. Pada tahun 1848,
John Simon diangkat oleh pemerintah Inggris untuk menangani masalah kesehatan
penduduk (masyarakat). Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai
dikembangkan pendidikan untuk tenaga kesehatan yang profesional. Pada tahun 1893
John Hopkins, seorang pedagang wiski dari Baltimore Amerika mempelopori berdirinya
universitas dan didalamnya terdapat sekolah (Fakultas) Kedokteran. Mulai tahun 1908
sekolah kedokteran mulai menyebar ke Eropa, Canada dan sebagainya. Dari kurikulum
sekolah-sekolah kedokteran tersebut terlihat bahwa kesehatan masyarakat sudah
diperhatikan. Mulai tahun kedua para mahasiswa sudah mulai melakukan kegiatan
penerapan ilmu di masyarakat. Pengembangan kurikulum sekolah kedokteran sudah
didasarkan kepada suatu asumsi bahwa penyakit dan kesehatan itu merupakan hasil
interaksi yang dinamis antara faktor genetik, lingkungan fisik, lingkungan sosial
(termasuk kondisi kerja), kebiasaan perorangan dan pelayanan kedokteran /
kesehatan. Dari segi pelayanan kesehatan masyarakat, pada tahun 1855 pemerintah
Amerika telah membentuk Departemen Kesehatan yang pertama kali. Fungsi
departemen ini adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk (public),
termasuk perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan. Departemen kesehatan ini
sebenarnya merupakan peningkatan departemen kesehatan kota yang telah dibentuk di
masing-masing kota, seperti Baltimor telah terbentuk pada tahun 1798, South Carolina
tahun 1813, Philadelphia tahun 1818, dan sebagainya. Pada tahun 1872 telah diadakan
pertemuan orang-orang yang mempunyai perhatian kesehatan masyarakat baik dari
universitas maupun dari pemerintah di kota New York. Pertemuan tersebut
menghasilkan Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika (American Public Health
Association). C. PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA
Bapak kesehatan Masyarakat Edwin Chadwich adalah orang yang mula mula tertarik
kepada kematian yang terjadi di kalangan masyarakat kota kota besar di Inggris .Dari
pengamatannya yang teliti dapat menghimpun data yang berkaitan dengan
penyakit,sehingga angka kematian pada golongn masyarakat dapat dicatat dengan
sangat teliti.Bertitik tolak dari penelitiannya ,ia terjun lebih dalam lagi dalam bidang
kesehatan masyarakat . Generasi generasi setelah Chadwick adalah Winslow yang
menjadi muridnya ,yang kemudian dikenal sebagai Pembina kesehatan Masyarakat
Modern(public health modern).Ia menciptakan defenisi untuk kesehatan masyarakat
yang diterima oleh WHO ,yang kemudian lahirlah berbagai defenisi sehat,balasan
balasan tentang usaha usaha pokok kesehatan (basic health service). Pengaruh
defenisi kesehatan masyarakat dari Winshlow kemudian akan membawa pengaruh
dalam perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia . Barton membagi 4 tingkatan
kesehatan ,yaitu: Tingkat I, Pelaksanaan kesehatan masyarakat dlakukan melalui
cara cara pengobatan di klinik. Tingkat II, Pelaksanan kesehatan Masyarakat sudah
di perluas melalui cara cara pengobatan di poliklinik ,BKIA,maupun RS,Dari upaya
pengobatan kuratif di kembangkan pula pengobatan preventif pada unit unit tersebut.
itu. Dari hasil pengamatan dan analisisnya tersebut ini menyimpulkan bahwa penyebab
tingginya angka kematian dan kesakitan ini adalah karena jeleknya kondisi sanitasi
lingkungan. Masyarakat pada waktu itu membuang kotorannya di sembarang tempat, di
kebun, selokan, kali bahkan di pinggir jalan padahal mereka mengambil air minum juga
dari kali. Selanjutnya ia berkesimpulan bahwa kondisi sanitasi lingkungan ini
disebabkan karena perilaku penduduk. Oleh sebab itu, untuk memulai upaya kesehatan
masyarakat, Hydrich mengembangkan daerah percontohan dengan melakukan
propaganda (pendidikan) penyuluhan kesehatan. Sampai sekarang usaha Hydrich ini
dianggap sebagai awal kesehatan masyarakat di Indonesia. Memasuki zaman
kemerdekaan, salah satu tonggak penting perkembangan kesehatan masyarakat di
Indonesia adalah diperkenalkannya Konsep Bandung (Bandung Plan) pada tahun 1951
oleh dr. Y. Leimena dan dr. Patah, yang selanjutnya dikenal dengan Patah-Leimena.
Dalam konsep ini mulai diperkenalkan bahwa dalam pelayanan kesehatan masyarakat,
aspek kuratif dan preventif tidak dapat dipisahkan. Hal ini berarti dalam
mengembangkan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia kedua aspek ini tidak boleh
dipisahkan, baik di rumah sakit maupun di puskesmas. Selanjutnya pada tahun 1956
dimulai kegiatan pengembangan kesehatan sebagai bagian dari upaya pengembangan
kesehatan masyarakat. Pada tahun 1956 ini oleh dr. Y. Sulianti didirikan Proyek Bekasi
(tepatnya Lemah Abang) sebagai proyek percontohan atau model pelayanan bagi
pengembangan kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia dan sebagai pusat
pelatihan tenaga kesehatan. Proyek ini disamping sebagai model atau konsep
keterpaduan antara pelayanan kesehatan pedesaan dan pelayanan medis, juga
menekankan pada pendekatan tim dalam pengelolaan program kesehatan. Untuk
melancarkan penerapan konsep pelayanan terpadu ini terpilih 8 desa wilayah
pengembangan masyarakat yaitu Inderapura (Sumatera Utara), Lampung, Bojong Loa
(Jawa Barat), Sleman (Jawa Tengah), Godean (Yogyakarta), Mojosari (Jawa Timur),
Kesiman (Bali) dan Barabai (Kalimantan Selatan). Kedelapan wilayah tersebut
merupakan cikal bakal sistem puskesmas sekarang ini. Pada bulan November 1967,
dilakukan seminar yang membahas dan merumuskan program kesehatan masyarakat
terpadu sesuai dengan kondisi dan kemampuan rakyat Indonesia. Pada waktu itu
dibahas konsep puskesmas yang dibawakan oleh dr. Achmad Dipodilogo yang mengacu
kepada konsep Bandung dan Proyek Bekasi. Kesimpulan seminar ini adalah
disepakatinya sistem puskesmas yang terdiri dari tipe A, B, dan C. Dengan
menggunakan hasil-hasil seminar tersebut, Departemen Kesehatan menyiapkan rencana
induk pelayanan kesehatan terpadu di Indonesia. Akhirnya pada tahun 1968 dalam
rapat kerja kesehatan nasional, dicetuskan bahwa puskesmas adalah merupakan sistem
pelayanan kesehatan terpadu yang kemudian dikembangkan oleh pemerintah
(Departemen Kesehatan) menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Puskesmas disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu, menyeluruh dan mudah dijangkau
dalam wilayah kerja kecamatan atau sebagian kecamatan, di kotamadya atau
kabupaten. Kegiatan pokok puskesmas mencakup Kesehatan ibu dan anak Keluarga
berencana Gizi Kesehatan lingkungan Pencegahan penyakit menular Penyuluhan
aspek sosial ekonomi dan budaya yang sangat kompleks. Akhirnya kesehatan
masyarakat diartikan sebagai aplikasi keterpaduan antara ilmu kedokteran, sanitasi,
dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi di masyarakat. Dari pengalamanpengalaman praktek kesehatan masyarakat yang telah berjalan sampai pada awal abad
ke-20, Winslow (1920) akhirnya membuat batasan kesehatan masyarakat yang
disempurnakan oleh WHO ,sebagai berikut. Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu
ilmu dan seni yang bertujuan untuk : mencegah timbulnya penyakit .
Memperpanjang umur. meningkatkan nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha
usaha kesehatan masyarakat yang terorganisasi untuk: Memperbaiki kesehatan
lingkungan . Pemberantasan penyakit penyakit infeksipada masyarakat. Mendidik
masyarakatdalamprinsip prinsipkesehatan perorangan . Mengkordinasi tenaga tenaga
kesehatan agar mereka dapat melakukan perawatan dan pengobatan dengan sebaikbaiknya. Mengembangkan usaha usaha masyarakat agar dapat mencapai tingkat
hidupyang setinggi tingginya sehingga dapat memperbaiki dan memelihara
kesehatannya. Batasan lain disampaikan oleh Ikatan Dokter Amerika (1948).
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan
kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Batasan ini
mencakup pula usaha-usaha masyarakat dalam pengadaan pelayanan kesehatan,
pencegahan dan pemberantasan penyakit. Dari perkembangan batasan kesehatan
masyarakat seperti tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat
itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu
kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial dan itulah cakupan ilmu kesehatan
masyarakat. Tujuan kesehatan masyarakat adalah baikdalam bidang promotif
,preventif,kuratif,dan rehabilitatif, adalah agar warga masyarakat dapat mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya baik fisik,mental,sosial,serta di
harapkan berumur panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut Winslow
menetapkan suatu syarat yang sangat pentingyaitu:Harus selalu adapengertian
,bantuan dan partisipasi dari masyarakat secara teratur dan terus menerus.
E. RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT
Sesuai dengan perkembangan ilmu, maka disiplin ilmu yang mendasari ilmu
kesehatan masyarakat pun berkembang. Sehingga sampai pada saat ini disiplin ilmu
yang mendasari ilmu kesehatan masyarakat antara lain,mencakup ilmu biologi, ilmu
kedokteran, ilmu kimia, ilmu fisika,ilmu lingkungan,sosiologi, antropologi, psikologi,ilmu
pendidikan dan sebagainya. Oleh sebab itu, ilmu kesehatan masyarakat adalah
merupakan ilmu yang multidisiplin. Secara garis besar, disiplin ilmu yang menopang ilmu
kesehatan masyarakat atau sering disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan
masyarkat antara lain : i. Epidemiologi Epidemilogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu
(Epi=pada, Demos=penduduk, logos = ilmu), dengan demikian epidemiologi adalah ilmu
yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat. Banyak definisi tentang
Epidemiologi yang diungkapkan para ahli, beberapa diantaranya yaitu : v W.H. Welch
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan, dan
pencegahan penyakit, terutama penyakit infeksi menular. Dalam perkembangannya,
masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga
penyakit tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu
lintas, dan sebagainya. Oleh karena batasan epidemiologi menjadi lebih berkembang. v
Mausner dan Kramer Epidemiologi merupakan studi tentang distribusi dan determinan
dari penyakit dan kecelakaan pada populasi manusia. v Last Epidemiologi adalah studi
tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan
dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi
masalah kesehatan. v Mac Mahon dan Pugh Epidemiologi adalah sebagai cabang ilmu
yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya
penyakit pada manusia. v Omran Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya
distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga
determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk. v W.H. Frost
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi, dan jenis
penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat. v Azrul Azwar Epidemiologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada
sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada 3 komponen penting yang ada
dalam epidemiologi, sebagai berikut : 1) Frekuensi masalah kesehatan . 2) Penyebaran
masalah kesehatan. 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah
kesehatan. Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktorfaktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan,
maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat
berupa : a) Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit
atau masalah kesehatan dalam masyarakat. b) Menyediakan data yang diperlukan untuk
perencanaan kesehatan dan mengambil keputusan. c) Membantu melakukan evaluasi
terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan. d) Mengembangkan
metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi
atau menanggulanginya. e) Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk
menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan. Hal yang perlu kita perhatikan sebagai
tenaga kesehatan khususnya yang memiliki basic di bidang epidemiologi yang
mengetahui apa saja ruang lingkup atau jangkauan epidemiologi karena ruang lingkup
epidemiologi semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan
kebutuhan masyarakat. Perkembangan tersebut secara kasat mata dapa kita lihat
dalam lingkup kesehatan sekarang ini. Sebagai gambaran perkembangan ruang lingkup
epidemiologi dapat di lihat sebagai berikut : Masalah kesehatan sebagai subjek dan
objek epidemiologi. Mula-mula epidemiologi hanya mempelajari penyakit yang dapat
menimbulkan wabah melalui temuan-temuan tentang jenis penyakit wabah, cara
penularan dan penyebab serta bagaimana penanggulangan penaykait wabah tersebut.
Kemudia tahap berikutnya berkembang lagi menyangkut penyakit yang infeksi nonwabah. Berlanjut lagi dengan mempelajari penyakit non infeksi seperti jantung,
karsinoma, hipertensi, dll. Perkemnbang selanjutnya mulai meluas ke hal-hal yang
bukan penyakit seperti fertilitas, menopouse, kecelakkaan, kenakalan remaja,
penyalahgunaan obat-obat terlarang, merokok, hingga masalah kesehatan yang sangat
luas ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah
kerja akibat suana tempat kerja yang bising, cedera otot tulang,bahaya
kebakaran,dsb. Ruang lingkup kegiatan kesehatan masyarakat meliputi usaha-usaha : 1.
Promotif ( peningkatan kesehatan ), merupakan usaha yang ditujukan untuk
meningkatkan kesehatan yang meliputi usaha-usaha, peningkatan gizi, pemeliharaan
kesehatan perseorangan,pemeliharaan kesehatan lingkungan,olahraga secara
teratur,istirahat yang cukup dan rekreasi sehingga seseorang dapat mencapai tingkat
kesehatan yang opptimal. 2. Preventif ( pencegahan penyakit ), adalah usaha yang
ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit melalui usaha-usaha pemberian
imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil, pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk
mendeteksi penyakit secara dini. 3. Kuratif ( pengobatan ), adalah usaha yang
ditujukan terhadap orang yang sakit untuk dapat diobati secara tepat dan adekuat
sehingga dalam waktu singkat dapat dipulihkan kesehatannya. 4. Rehabilitatif
( pemulihan kesehatan ), merupakan usaha yang ditujukan terhadap penderita yang
baru pulih dari penyakit yang dideritanya. Usaha pemulihan ini ditujukan untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan fisik,mentaldan social pasien sebagai akibat dari
penyakit yang dideritanya melalui latihan-latihan yang telah terprogram dan dapat
puladilakukan melalui latihan fisioterapi. Secara garis besar,upaya-upaya yang dapat
dikategorikan sebagai seniatau penerapan ilmu kesehatan masyarakatantara lain
sebagai berikut : a. Pemberantasan penyakit,baik menular maupun tidak menular. b.
Perbaiki sanitasilingkungan. c. Pernaikan lingkungan pemukiman. d. Pemberantasan
vektor. e. Pendidikan ( penyuluhan ) . f. Pelayanan kesehatan ibu dan anak. g. Pembinaan
gizi masyarakat. h. Pengawasan sanitasitempat-tempat umum. i. Pengawasan obat dan
minuman. j. Pembinaan peran serta masyarakat,dsb. Untuk menatalaksanakan suatu
usaha ksehatan masyarakat perlu memperhatikan beberapa prinsip pokok sebagai
berikut : Usaha kesehatan masyarakat lebih mengutamakan usaha promotif dan
preventif daripada kuratif. Dalam melaksanakan usaha promotif dan preventif selalu
mempergunakan biaya yang serendah-rendahnya dan mengharapakan hasilyang sebaikbaiknya. Usaha kesehatan masyarakat berlandaskan pada kegiatan-kegiatan
masyarakat sebagai pelaku ( subjek)maupun sebagai sasaran (objek0,dengan kata
lain,usaha kesehatan masyarakat dari masyarakat,untuk masyarakat dan oleh
masyarakat. Dalam usaha kesehatan masyarakat selalu melibatkan masyarakat
sebagai pelaku melalui kegiatan masyarakat secara terorganisasi. Usaha-usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan harus diangkat dari masalah-masalah kesehatan
yang ada di masyarakat, jika masalah tersebut tidak berhasil ditanggulangi maka akan
dapat mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat itu sendiri. F. FAKTOR
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MASYARAKAT Health is not
everything but without health everything is nothing Slogan di atas sangatlah tepat
untuk menjadi cerminan perilaku kita sehari-hari, karena betapa ruginya kita semua
jika dalam keadaan sakit. Waktu produktif kita menjadi berkurang, belum lagi biaya
berobat yang semakin mahal menjadi beban bagi keluarga dan sanak saudara kita.
Menurut Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat, yaitu: factor perilaku, lingkungan, keturunan dan pelayanan kesehatan. a.
Faktor Genetik Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan
lingkungan yang memudahkan timbulnya suatu penyakit. Perilaku yang sehat akan
menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya
penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat
menghindarkan diri kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah
tinggi, stroke, kegemukan, diabetes mellitus dan lain-lain. Perilaku/kebiasaan memcuci
tangan sebelum makan juga dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna
seperti mencret-mencret lainnya. d. Faktor Lingkungan Lingkungan yang mendukung
gaya hidup bersih juga berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan. Dalam
kehidupan di sekitar kita dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat
biasanya banyak penduduknya yang mengidap penyakit seperti: gatal-gatal, infeksi
saluran pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penyakit demam berdarah juga
dipengaruhi oleh factor lingkungan. Lingkungan yang tidak bersih, banyaknya tempat
penampungan air yang tidak pernah dibersihkan memyebabkan perkembangan nyamuk
aedes aegypti penyebab demam berdarah meningkat. Hal ini menyebabkan penduduk si
sekitar memiliki resiko tergigit nyamuk dan tertular demam berdarah. Untuk
menganalisis program kesehatan dilapangan ,paradigma H.L.Blum dapat dimanfaatkan
untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan masalah sesuai dengan faktor faktor yang
berpengaruh pada status kesehatan masyarakat .Analisis ke 4 fator tersebut perlu
dilakukan secara cermat sehingga masalah kesmas dan masalah program dapat di
rumuskan dengan jelas .Analisis ke -4 faktor ini adalah bagian dari analisis situasi
(bagian dari fungsi perencnaan)untuk pengembangan program kesehatan di suatu
wilayah tertentu. G. SASARAN KESEHATAN MASYARAKAT a) Individu Individu
yang mempunyai masalah keperawatan dan kesehatan ,yang dapat dilakukan di Rumah
Sakit ,klinik ,puskesmas,rumah bersalin,posyandu,kelurga binaan dan masyarakat
binaan. b) Keluarga Keluarga binaan yang mempunyai masalah keperawatan dan
kesehatan yang tergolong dalam keluarga resiko resiko tinggi ,diantaranya adalah: o
Anggota keluarga yang menderita penyakit menular. o Keluarga-keluarga dengan
kondisi sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah. o Keluarga keluarga dengan
masalah sanitasi lingkungan yang buruk. o Keluarga keluarga dengan keadaan gizi
buruk. o Keluarga keluarga dengan jumlah keluarga yang banyak di luar kemampuan
kapasitas keluarga. c) Kelompok Kelompok kelompok khusus yang menjadi sasaran
dalam penyuluhan kesehatan masyarakat adalah: o Kelompok ibu hamil . o kelompok ibu
ibu yang memiliki anak balita. o kelompok PUS dengan resiko tinggi kebidanan. o
kelompok kelompok masyarakat yang rawan terhadap masalah kesehatan diantaranya
adalah : Kelompok usia lanjut. Kelompok wanita tuna susila . Kelompok anak remaja
yang terlibat dalam penyalahgunan narkotika. o Kelompok kelompok masyarakat yang
ada diberbagai institusi pelayanan kesehatan seperti: Masyarakat sekolah . Pekerja
pekerja dalam perusahaan. d) Masyarakat Masyarakat yang menjadi sasaran dalam
penyuluhan kesehatan adalah: o Masyarakat binaan Puskesmas. o Masyarakat Nelayan.
o Masyarakat Pedesaaan. o Masyarakat yang datang ke institusi pelayanan kesehatan
seperti Puskesmas ,posyandu yang diberikan penyuluhan kesehatan secara massal. o
Masyarakat yang luas yang terkena masalah kesehatan seperti wabah DHF,muntah
berak,dsb. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Asclepius: dokter pertama yang dapat