[ Indonesia Indonesian ]
Tim: hidayatullah.com
2014 - 1435
2014 - 1435
Muqodimah
Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta
salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahualaihi
wa sallam beserta keluarga dan seluruh sahabatnya.
Bukti Nyata Syi'ah Ajaran Sesat
Dua Syahadat
Shalat
Puasa
Zakat
Haji
Shalat
Puasa
Zakat
Haji
Wilayah/Kekuasaan
1.
2.
3.
4.
5.
Tauhid
Kenabian
Imamah
Keadilan
Qiamat
Khatthab, lalu Utsman bin Affan, lalu Ali bin Abi Thalib.
9. Agama Syiah meyakini bahwa orang terbaik setelah
Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib, adapun Abu Bakar dan
Umar bin Al Khatthab adalah dua berhala Quraisy yang
terlaknat.
[Ajma'ul Fadha'ih karya Al Mulla Kazhim hal. 157].
10. Islam meyakini bahwa Abu bakar adalah orang yang paling
berhak menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah.
10. Agama Syiah meyakini bahwa orang yang paling berhak
menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah adalah Ali bin Abi
Thalib.
11. Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah khalifah pertama
yang sah.
11. Agama Syiah memposisikan Abu Bakar sebagai perampas
kekhalifahan dari Ali bin Abi Thalib
12. Islam meyakini bahwa Muawiyah bin Abi Sufyan, Amr bin Al
Ash, Abu Sufyan termasuk sahabat Rasulullah
12. Agama Syiah meyakini bahwa mereka pengkhianat dan
telah kafir (Murtad) dari Islam.
13. Tata shalat agama Islam Lihat Videonya
dari total penduduk Suriah yang mencapai 20 juta jiwa ini pun
menjadi sasaran pembantaian. Menurut catatan, sekitar 10
persen penduduk Suriah adalah penganut Syiah Nushairiyah
(yang sedang berkuasa), lima persen Syiah bathiniyah, dan lima
persen lainnya penganut Nashrani.
Jadi, kalangan Syiah itu tidak perlu menunggu jadi mayoritas
lebih dulu untuk menjadi penguasa di suatu kawasan, karena
dalam posisi sebagai minoritas pun mereka bisa merebut
kekuasaan dari tangan kaum Sunni (Ahlus Sunnah wal Jamaah).
Salah satu sebabnya, mereka ditopang kekuatan negara-negara
kafir yang memusuhi Islam.
Itulah sebabnya, meski di Indonesia penduduk berpaham Syiah
merupakan minoritas, namun mereka terlihat berani, tidak lagi
malu-malu dan tidak lagi bertaqiyah. Kasus Sampang yang terjadi
pada 29 Desember 2011 lalu, menunjukkan hal itu. Kalau Edak
ada kasus Sampang, boleh jadi kewaspadaan Ummat Islam
terhadap gerakan Syiah yang sudah sedemikian berani dan nekat,
tidak bangkit ke permukaan.
Dari Radio Sampai UIN IAIN
Gerakan Syiah tidak melulu berupa program terstruktur dari
sebuah lembaga berbadan hukum yang jelas-jelas menyatakan
dirinya Syiah, tetapi bisa disisipkan di lembaga-lembaga yang
terlanjur diidentifikasi sebagai lembaga bukan Syiah oleh
masyarakat. Misalnya, di Radio Silaturahim (Radio Rasil) yang
memposisikan diri sebagai radio dakwah Islam, ternyata di
sebagian acaranya, ada propaganda paham sesat Syiah.
Terutama acara yang dibawakan oleh ustadz Husen Alatas dan
12
13
2.
3.
4.
5.
19
Sekretaris
Ttd
Ttd
H. Musytari Yusuf,
LA
20
tersebut sudah ada sejak awal Islam," katanya di sebuah acara TV.
Sebagai sebuah ordo agama, Syiah dinyatakan sesat dan bukan
bagian dari Islam, karena keyakinan serta doktrinnya yang
menghina Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para shahabat.
Indoktrinasi Syiah menyatakan bahwa: Imam Syiah maksum dan
derajatnya lebih tinggi dari Rasulullah, Al-Quran yang ada
sekarang palsu, para shahabat Nabi semuanya pendusta karena
itu semua hadits shahih dalam kitab hadits kaum Muslimin
dianggap palsu. Dan mereka menganggap para khalifah selain Ali
karramallahu wajhah adalah para perampas kekuasaan
kekhalifahan. Dan yang paling menjijikkan, mereka melakukan
mutah alias kawin kontrak.
Oleh karena itu, ulama Islam menyatakan bahwa Syiah bukan
Islam. Di antara ulama besar yang menyatakan demikian adalah:
1) Imam Ahmad bin Hambal, 2) Imam Malik, 3) Imam Syai, 4) AlBukhari, 5) Abu Hamid Muhammad Al-Muqaddasi, 6) Ibnu Katsir,
7) Ibnu Taimiyah dll. Abu Zurah Ar-Razi mengatakan: Bila Anda
melihat seseorang mencela salah seorang shahabat Rasulullah
Saw, maka ketahuilah orang tersebut adalah zindiq. Karena
ucapannya itu berakibat membatalkan Al-Quran dan As-Sunnah.
Selain itu, ormas Islam Indonesia juga menyatakan ajaran Syiah
sesat dan menyesatkan. Rakernas MUI 4 Jumadil Akhir 1404 H/7
Maret 1984 M di Jakarta, MUI telah merekomendasikan perlunya
umat Islam bangsa Indonesia waspada terhadap menyusupnya
paham Syiah yang memiliki perbedaan-perbedaan pokok dengan
ajaran Islam Ahlu Sunnah (pengikut Quran dan Sunnah).
PBNU pernah mengeluarkan surat resmi Nomor: 724/A. II.
03/10/1997, 12 Rabiul Akhir 1418 H/14 Oktober 1997 M yang
22
ditandatangani Rais Aam KH. M. Ilyas Ruhiat dan Katib Aam KH.
M. Drs. Dawam Anwar. Mengingatkan kepada bangsa Indonesia
agar tidak terkecoh oleh propagandis-propagandis Syiah, dan
perlunya umat Islam bangsa Indonesia mengetahui perbedaan
prinsipil ajaran Syiah dengan Islam.
Departemen Agama RI (sekarang Kemenag RI) telah
mengeluarkan Surat Edaran Nomor: D/BA. 01/4865/1983, 5
Desember 1983 tentang, Hal ihwal Mengenai Golongan Syiah
menyatakan bahwa ajaran Syiah tidak sesuai bahkan
bertentangan dengan ajaran Islam.
Berdasarkan alasan dan fakta di atas, maka sebagai institusi
penegak Syariah Islam, Majelis Mujahidin menyampaikan
pernyataan syariyah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Sumber: hidayatullah.com
24