bentuk lurus dan bengkok (mosquito). Namun, bentuk bengkok (mosquito) lebih
cocok digunakan pada bedah minor.
Cara penggunaan: klem arteri memiliki ratchet pada handlenya. Ratchet inilah
yang menyebabkan posisi klem arteri dalam keadaan terututup (terkunci).
Ratchet umumnya memiliki tiga derajat, dimana pada saat penutupan jangan
langsung menggunakan derajat akhir karena akan mengikat secara otomatis dan
sulit untuk dilepaskan. Pelepasan klem dilakukan dengan cara pertama harus
ditekan ke dalam handlenya, kemudian dipisahkan handlenya sambil membuka
keduanya. Sebaiknya gunakan ibu jari dan jari manis karena hal ini akan
menyebabkan jari telunjuk mendukung instrumen bekerja sehingga dapat
memposisikan jepitan dengan tepat.
Jepitan klem arteri berbentuk halus dengan galur lintang paralel yang
membentuk chanel lingkaran saat instrumen ditutup. Jepitan ini berukuran relatif
panjang terhadap handled yang memungkinkan genggaman jaringan lebih halus
tanpa pengrusakan. Jepitan dengan ujung bengkok (mosquito) berfungsi untuk
membantu pengikatan pembuluh darah. Jangan menggunakan klem ini untuk
menjahit, oleh karena struktur jepitannya tidak mendukung dalam memegang
needle.
D. Instrumen Dengan Fungsi Menjahit
7. Needle Holder
Needle holder bermanfaat untuk memegang needle saat insersi jahitan
dilakukan. Secara keseluruhan antara needle holder dan klem arteri berbentuk
sama. Handled dan ujung jepitannya bisa berbentuk lurus ataupun bengkok.
Namun, yang paling penting adalah perbedaan pada struktur jepitannya (gambar
2). Struktur jepitan needle holder berbentuk criss-cross di permukaannya dan
memiliki ukuran handled yang lebih panjang dari jepitannya, untuk tahanan yang
kuat dalam menggenggam needle. Oleh karena itu, jangan menggenggam
jaringan dengan needle holder karena akan menyebabkan kerusakan jaringan
secara serius.
Cara penggunaan: cara menutup dan melepas sama dengan metode ratchet
yang telah dipaparkan pada penggunaan klem arteri di atas. Needle digenggam
pada jarak 2/3 dari ujung berlubang needle, dan berada pada ujung jepitan
needle-holder. Hal ini akan memudahkan tusukan jaringan pada saat jahitan
dilakukan. Selain itu, pemegangan needle pada area dekat dengan engsel needle
holder akan menyebabkan needle menekuk. Kemudian, belokkan needle sedikit
ke arah depan pada jepitan instrumen karena akan disesuaikan dengan arah
alami tangan ketika insersi dilakukan dan tangan akan terasa lebih nyaman.
Kegagalan dalam membelokkan needle ini juga akan menyebabkan needle
menekuk.
Tehnik menjahit: jaga jari manis dan ibu jari menetap pada lubang handle saat
menjahit dilakukan yang membatasi pergerakan tangan dan lengan. Pegang
needle holder dengan telapak tangan akan memberikan pengontrolan yang baik.
Secara konstan, jangan mengeluarkan jari dari lubang handled karena dapat
merusak ritme menjahit. Pertimbangkan pergunakan ibu jari pada lubang
handled yang menetap, namun manipulasi lubang lainnya dengan jari manis dan
kelingking.
Gambar 2. Perbedaan Struktur Jepitan Antara Klem Jaringan, Klem arteri dan
Needle Holder
8. Benang Bedah
Benang bedah dapat bersifat absorbable dan non-absorbable. Benang yang
absorbable biasanya digunakan untuk jaringan lapisan dalam, mengikat
pembuluh darah dan kadang digunakan pada bedah minor. Benang nonabsorbable biasanya digunakan untuk jaringan tertentu dan harus diremove.
Selain itu, benang bedah ada juga yang bersifat alami dan sintetis. Benang
tersebut dapat berupa monofilamen (Ethilon atau prolene) atau jalinan (black
silk). Umumnya luka pada bedah minor ditutup dengan menggunakan benang
non-absorbable. Namun, jahitan subkutikuler harus menggunakan jenis benang
yang absorbable.
Black silk adalah benang jalinan non-absorbable alami yang paling banyak
digunakan. Meskipun demikian, benang ini dapat menimbulkan reaksi jaringan,
dan menghasilkan luka yang agak besar. Jenis benang ini harus dihindari, karena
saat ini telah banyak benang sintetis alternatif yang memberikan hasil yang lebih
baik. Luka pada kulit kepala yang berbatas merupakan pengecualian, oleh
karena penggunaan jenis benang ini lebih memuaskan.
Benang non-abosrbable sintetis terdiri atas prolene dan ethilon (nama dagang).
Benang ini berbentuk monofilamen yang merupakan benang terbaik. Jenis
benang ini cukup halus dan luwes dan menghasilkan sedikit reaksi jaringan.
Namun, jenis benang ini lebih sulit diikat dari silk sehingga sering menyebabkan
jahitan terbuka. Masalah ini dapat diselesaikan dengan menggunakan tehnik
khusus seperti menggulung benang saat jahitan dilakukan atau mengikat benang
dengan menambah lilitan. Prolene (monofilamen polypropylene) dapat
meningkatkan keamanan jahitan dan lebih mudah diremove dibandingkan
dengan Ethilon (monofilamen polyamide).
Catgut merupakan contoh terbaik dalam kelompok benang absorbable alami.
Jenis benang ini merupakan monofilamen biologi yang dibuat dari usus domba
dan sapi. Terdapat dua macam catgut, plain catgut dan chromic catgut. Plain
catgut memiliki kekuatan selama 7-10 hari. Sedangkan chromic catgut memiliki
kekuatan selama 28 hari. Namun, kedua jenis benang ini dapat menghasilkan
reaksi jaringan.
Benang absorbable sintetis terdiri atas vicryl (polygactin) dan Dexon (polyclycalic
acid) yang merupakan benang multifilamen. Benang ini berukuran lebih panjang
dari catgut dan memiliki sedikit reaksi jaringan. Penggunaan utamanya adalah
untuk jahitan subkutikuler yang tidak perlu diremove. Selain itu, juga dapat
digunakan untuk jahitan dalam pada penutupan luka dan mengikat pembuluh
darah (hemostasis).
Terdapat dua sistem dalam mengatur penebalan benang, yakni dengan sistem
metrik dan sistem tradisional. Penomoran sistem metrik sesuai dengan diameter
benang dalam per-sepuluh milimeter. Misalnya, benang dengan ukuran 2 berarti
memiliki diameter 0.2 mm. Sistem tradisional kurang rasional namun banyak
yang menggunakannya. Ketebalan benang disebutkan menggunakan nilai nol
misalnya 3/0, 4/0, 6/0 dan seterusnya. Paling besar nilainya, ketebalannya
semakin kecil. 6/0 merupakan nomor dengan diameter paling halus yang
tebalnya seperti rambut, digunakan pada wajah dan anak-anak. 3/0 adalah
ukuran yang paling tebal yang biasa digunakan pada sebagian besar bedah
minor. Khususnya untuk kulit yang keras (kulit bahu). 4/0 merupakan nilai
pertengahan yang juga sering digunakan.
Dalam suatu paket jahitan, terdapat semua informasi mengenai benang dan
needlenya secara lengkap di cover paketnya. Setiap paket jahitan memiliki dua
bagian luar, pertama yang terbuat dari kertas kuat yang mengikat pada cover
transaparan. Paket jahitan ini dijamin dalam keadaan steril sampai covernya
terbuka. Oleh karena itu, saat membuka paket, simpan ke dalam wadah steril.
Bagian kedua yakni amplop yang terbuat dari kertas perak yang dibasahi pada
satu sisinya. Basahan ini memudahkan paket jahitan dipisahkan dari kertas
tersebut. Kemudian dengan menggunakan needle-holder, angkat needle tersebut
dari lilitannya dan luruskan secara hati-hati. Kemudian, gunakan untuk tindakan
penjahitan.
Rekomendasi bahan jahitan yang dapat digunakan adalah monofilamen
prolene atau Ethilon 1,5 metrik (4/0) untuk jahitan interuptus pada semua
bagian. Monofilamen prolene atau ethilon 2 metrik (3/0) untuk jahitan
subkutikuler non-absorbable. Juga dapat digunakan untuk jahitan interuptus
pada kulit yang keras misalnya pada bahu. Vicryl 2 metrik (3/0) digunakan
pada jahitan subkutikuler yang absorbable dan jahitan dalam hemostasis. Vicryl
1,5 metrik (4/0) digunakan untuk jahitan subkutikuler jaringan halus atau
jahitan dalam. Prolene atau Ethilon 0,7 (6/0) untuk jahitan halus pada muka
dan pada anak-anak.
9. Needle bedah
Saat ini bentuk needle bedah yang digunakan oleh sebagian besar orang adalah
jenis atraumatik yang terdiri atas sebuah lubang pada ujungnya yang merupakan
tempat insersi benang. Benang akan mengikuti jalur needle tanpa menimbulkan
kerusakan jaringan (trauma). Pada needle model lama memiliki mata dan loop
pada benangnya sehingga dapat menimbulkan trauma. Needle memiliki bagian
dasar yang sama, meskipun bentuknya beragam. Setiap bagian memiliki ujung,
yakni bagian body dan bagian lubang tempat insersi benang. Sebagian besar
needle berbentuk kurva dengan ukuran , 5/8, dan 3/8 lingkaran. Hal ini
menyebabkan needle memiliki range untuk bertemu dengan jahitan lainnya yang
dibutuhkan. Ada juga bentuk needle yang lurus namun jarang digunakan pada
bedah minor. Needle yang berbentuk setengah lingkaran datar digunakan untuk
memudahkan penggunaannya dengan needle holder.