Richardo Rusli
11 2013 283
Transfusi Darah
Suatu rangkain proses pemindahan
darah donor ke dalam sirkulasi dari
resipien sebagai upaya pengobatan.
Berdasarkan etiologi
Homologous tranfusi
Tujuan
Mengembalikan
Menggantikan
Meningkatkan
Memperbaiki
Tindakan
terapi
fungsi
oksigenasi
kekurangan
khusus
dan homeostasis
mempertahankan
jaringan
komponen seluler
volume
atau
peredaran
kimia darah
darah yang
Golongan darah
Golongan
Antigen
Antibodi dalam
Golongan donor
plasma
yang kompatibel
Antigen A
Anti-B
A, O
Antigen B
Anti-A
B, O
AB
Antigen A & B
Tidak ada
A, B, AB, O
Tidak ada
Anti- A & B
Sistem Rhesus
Rhesus positif (rh positif) adalah
seseorang yang mempunyai rhesus
antigen pada eritrositnya
Rhesus negatif (rh negatif) adalah
seseorang yang tidak mempunyai rhantigen pada eritrositnya.
Antigen tersebut dinamakan antigenD
Test Kompabilitas
Memprediksi dan untuk mencegah
reaksi antigen-antibody
Crossmatching mereaksikan darah
pasien dengan darah donor
Mayor cross matching (Mereaksikan
serum pasien terhadap sel donor)
Minor crossmatching (Mereakasikan
serum donor terhadap sel pasien).
Kehilangan
Anemia
Memberikan
Transfusi
berat
tukar
darah
plasma
pada
akut,
dan
neonatus
(20
trombosit
30%
dengan
total
sebagai
ikterus
volume
tambahan
berat
darah hilang
faktor dan
pembekua
penda
JENIS DARAH
Hari
21 Hari
35 Hari
49 Hari
Indikasi pemberian WB
Menambah volume darah dan kemampuan
untuk membawa oksigen (pendarahan
akut dan pendarahan dalam jumlah besar)
Kehilangan darah >15%
Berisiko mengalami syok akibat
pendarahan
Untuk transfusi tukar (tidak lebih dari 45hari)
Cari Perr
Kontraindikasi
Whole blood tidak diindikasikan bagi
pasien dengan anemia
normovolume.
Penggunaan whole blood untuk
transfusi pada saat ini sudah sangat
terbatas.
5-7
5 mL/Kgbb**
3 mL/Kgbb**
3 mL/Kgbb + Furosemid**
Konsentrat Trombosit
Suhu optimal untuk penyimpanan
trombosit adalah 20 24 C dan
diletakan pada agigator
Masa simpan sampai dengan 3 5
hari
Pemberian trombosit yang berulangulang dapat menyebabkan
pembentukan thrombosit antibody
Indikasi Pemberian
Trombosit
Pendarahan yang jelas disebabkan oleh karena
trombositopenia
Jumlah trombosit 20.000 50.000/L dan pemberian
sesuai dengan golongan darah
Pada dengue kadar trombosit < 20.000/ L = Risiko
tinggi terjadi perdarahan (Indikasi transfusi trombosit)
Sedangkan kelompok risiko sedang terjadi
perdarahan (trombosit 20.000 40.000/ L) indikasi
diberikan trombosit bila terjadi perdarahan.
Dosis
Dosis
Volume Trombosit
Jumlah Trombosit
30 50 ml
60 x 109/L
15 30 Kg : 2 Unit TC
60 100 ml
120 x 109/L
>30 Kg : 4 Unit TC
120 400 ml
240 x 109/L
Kriopresipitat
Komponen Utama
Indikasi Pemberian
Kriopresipitat
Hemophilia
Perdarahan
Penyakit
vonA
akibat
wilebrand
gangguan faktor koagulasi
Dosis Pemberian
Kriopresipitat
Untuk menaikan aktifitas faktor VIII
80-100% dibutuhkan 1-2 kantong.
Diberikan 1-2 mL/ kgBB atau satu
kantong / 6KgBB.
Pemberian tambahan diberikan
dengan interval 8 12 jam
kemudian.
Waktu Pemberian
Jenis darah
Masa infus
Selesai infus
Darah lengkap
Maksimal 4 jam
Segera
20 menit
Sesegera mungkin
20 menit
Reaksi
Transfusi
Imun
Reaksi
Cepat
Hemolitik
akut
Reaksi panas
non
hemolitik
Reaksi alergi
Reaksi
anafilaksis
TRALI
Reaksi
Lambat
Hemolitik
lambat
Graft versus
host disease
Non Imun
Kontaminasi
baktreri
Kelebihan cairan
sirkulasi
Penularan
penyakit infeksi
Resume
Transfusi darah = suatu rangkaian
proses pemindahan darah donor ke
dalam sirkulasi darah resipien sebagai
upaya pengobatan.
Tujuan transfusi darah adalah
mengembalikan dan mempertahankan
volume yang normal peredaran darah,
meningkatkan oksigenasi jaringan, dan
memperbaiki fungsi homeostasis.
TERIMA KASIH
Management Reaksi
Hemolitik
Stop pemberian transfusi darah
Resusitasi pasien
Investigasi penyebab dari reaksi tersebut
Cek identitas pasien dengan indentitas di darah
Periksa kantong darah untuk mencari tanda-tanda perubahan warna yang
mungkin terjadi karena kontaminasi bakteri
Informasikan ke laboratorium, untuk ulangi cross match dari sample pretransfusion
Kirim sampel dari darah pasien dan produk darah untuk di investigasi
adakah antibodi
Reaksi Alergi
Etiologi
Reaksi Anafilaktik
Reaksinya terjadi dengan cepat, hanya beberapa
menit setelah transfusi dimulai.
Aktivasi komplemen dan mediator kimia lainnya
meningkatkan permeabilitas vaskuler dan konstriksi
otot polos terutama pada saluran napas yang dapat
berakibat fatal.
Gejala dan tanda
Angioedema
muka merah (flushing)
urtikaria
gawat pernapasan
hipotensi, dan renjatan.
Penatalaksanaan
Menghentikan transfusi dengan
segera,
Tetap infus dengan NaCl 0,9% atau
kristaoid,
Jalan napas dibebaskan, beri oksigen
Berikan adrenalin
Antihistamin.
Hepatitis Virus
AIDS
Infeksi CMV
Penyakit infeksi lain.