Anda di halaman 1dari 24

DEMAM

TIFOID

KELOMPOK 5

Aulia Olviana
Elman Dani Firdaus
Ni Made A.D.Putri
Nida Choerunnisa
Resti Fratiwi F.
Desty Ariani
Meiriyan S.
Ria Renta Uli S.
Syahrul Habibi N.
Toni Ali N.P.
Topan

1018011006
1018011008
1018011019
1018011020
1018011021
1018011050
1018011
1018011094
1018011098
1018011099
0818011

Definisi

Etiologi

Epidemiologi

Penyakit
infeksi
sistemik
akut;
Ditandai
demam
tinggi,
fatigue,
weakness,
nyeri perut,
sakit kepala,
nafsu makan
menurun,
rash;

Salmonella
thypi dan
parathypi;
Basil gramnegatif,
bergerak,
tidak
berkapsul,
berfimbria,
tidak
membentuk
spora;
Sifat aerob
dan anaerob
fakultatif;

Di seluruh
dunia,
terutama
negara
berkembang
di daerah
tropis;
Di Indonesia,
bersifat
endemis;
Insidensi
350-810 per
100.000
penduduk

Patogenesis

GAMBARAN KLINIS

anak

dewas
a

bayi
Semakin kecil anak ,Semakin tidak khas
gambaran klinis

GEJALA KLINIS
Demam
Gangguan
saluran
pencernaan
Gangguan
kesadaran
Hepatospleinomeg
ali
Bradikardia
relatif dan
gejala lain

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan spesimen
Biakan Salmonella
typhii
Serologis Widal
Pemeriksaan lain
(Typhi-dot , PCR dan
enzim transaminase
Pemeriksaa
n
bakteriologi
s

Gambaran
darah tepi
Leukopeni
Limfositosis relatif
Monositosis
An-eosinofilia
Trombositopenia
ringan

JENIS PEMBIAKAN MENURUT


SPESIMEN
1. Biakan darah
kuman tumbuh tanpa
meragikan laktosa, gram
negatif, dan menunjukkan
gerak positif
2. Biakan bekuan darah
Bekuan darah dibiakkan dalam
botol berisi 15mL kaldu
empedu
3. Biakan tinja
Positif selama masa sakit.
4. Biakan cairan empedu
5. Biakan air kemih

BIAKAN SALMONELLA TYPHI


Spesimen untuk biakan dapat
diambil dari darah, sumsum tulang,
feses, urin.
Spesimen darah diambil pada
minggu 1 sakit saat demam tinggi.
Spesimen feses dan urin pada
minggu ke 2 dan minggu-minggu
berikutnya.
Pembiakan memerlukan waktu
kurang lebih 5-7 hari.
Bila laporan hasil biakan basil
Salmonella tumbuh maka
penderita sudah pasti mengidap
demam tifoid.

SEROLOGI WIDAL

INTERPRETASI

ENZIM TRANSAMINASE

Diagnosa pasti secara klinis dan dibantu oleh


pemeriksaan penunjang yaitu hasil laboratorium
dan radiologi. Diagnosa komplikasi digunakan
untuk mendeteksi komplikasi secara dini.
Tifoid toksik
Syok septik

Diagnosa
komplikasi
Diagnosa
klinis

Berdasarkan gejala klinis demam Tifoid, dibagi


2:
Suspect case: gejala klinis demam tifoid tanpa
hasil laboratorium
Probable case: gejala klinis demam tifoid
sudah dilengkapi dengan hasil laboratorium

Diagnosa
etiologi

Berdasarkan biakan Salmonella typhii


Biakan Salmonella typhii
PCR
Uji Widal

DIAGNOSA

TATALAKSANA
Perawata
n umum
dan
nutrisi

antimikro
ba

Pengobat
an dan
perawata
n
komplika
si

Perawata
n mandiri
di rumah

Perawatan umum nutrisi

Perhatikan posisi
tidur pasien.
Lakukan
perubahan posisi
dalam jangka
waktu tertentu

Tirah baring

nutrisi
Cairan
Diet
Terapi
simptomatik
(vitamin,
antipiretik dan
antiemetik)

Vital Sign
Keseimbangan
cairan
Efek samping
Komplikasi
Resistensi
Kontrol dan
antimikroba

monitor
perawatan

Antimikroba
Pemilihan antimikroba
Sensitif dan potensial untuk tifoid
Farmakokinetik baik dan afinitas tinggi ke sel sasaran
Spektrum sempit
Pemberian mudah dan dapat ditoleransi dengan baik terutama anak dan
wanita hamil
Side effect minimal
Tidak mudah resisten
Efektif mencegah kanker
Lini pertama
Kloramfenikol
Ampisin (amoxicilin)
Trimetoprim-sulfametaksazol
Lini kedua
Seftriakson
Cefixim (efektif untuk anak)
Quinolon (tidak dianjurkan untuk <18 th)

Pengobatan
dan
perawatan
komplikasi

Terapi
komplikasi

Tifoid toksik

Syok septik

Antimikroba
parenteral dan
spektrum luas

Perawatan
intensif

Kortikosteroid:
1-3 mg/kgBB/hr
selama 3 5
hari

Atasi kegagalan
hemodinamik

Perawatan
intensif

Anitmikroba
parenteral dan
spektrum luas
Obat-obatan
vasoaktif
(dopamin) jika
syok

Perawatan mandiri di rumah

PENCEGAHAN

vaccine
Safe food
environment

Anda mungkin juga menyukai