Final Prosiding 2013 Rasat - 11 - 16
Final Prosiding 2013 Rasat - 11 - 16
ABSTRAK
Radar Cuaca Doppler C-band (CDR) telah dioperasikan di Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika Wilayah I (BBMKG Wilayah I) sejak 08 April 2010. Sebagai sebuah sistem yang berorientasi pada
sebuah tujuan maka perlu dilakukan evaluasi terhadap kemampuan dan sensitivitas radar cuaca di BBMKG
Wilayah I dalam mendeteksi adanya fenomena perubahan cuaca khusunya untuk fenomena cuaca yang jauh
dari sumber radar dan berada pada topografi yang tinggi. Sebagai studi kasus dalam mengevaluasi
sensitivitas radar cuaca BBMKG Wilayah I, maka telah dilakukan analisa kejadian angin puting beliung
pada tanggal 29 Januari 2013 di kecamatan siborongborong, kabupaten tapanuli utara, propinsi sumatera
utara. Dengan menggunakan produk turunan data radar cuaca CDR yaitu CAPPI (Constant Altitude Plan
Position Indicator), PPI (Plan Position Indicator), VIL (Vertical Integrated Liquid Water Content), Storm
Track serta divalidasi dengan menggunakan Citra satelit MTSAT (Multi-functional Transport Satellites),
Radar Cuaca Doppler C-band (CDR) di BBMKG Wilayah I terbukti mampu dan sensitif dalam mendeteksi
kejadian angin puting beliung di kecamatan siborongborong, tapanuli utara yang terletak kurang lebih 145
km dari sumber radar (Medan).
Kata-kata kunci : Radar Cuaca, Doppler, C-band, Angin Puting Beliung
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejak Desember 2009, Radar Cuaca Doppler CBand (CDR) telah diinstal di Balai Besar
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG)
Wilayah I. CDR ini telah resmi di gunakan sejak
tanggal 08 April 2010. Radar cuaca Doppler CBand memiliki kemampuan untuk mendeteksi badai,
angin siklon tropis, hujan ektrim, berbagai fenomena
penting yang berkaitan dengan cuaca termasuk
untuk prediksi ke depan jumlah curah hujan secara
kuantitatif yang akan terjadi mendatang (Diao et al.,
2011). Radar cuaca ini bertujuan untuk mendukung
penyediaan informasi cuaca untuk wilayah Sumatera
Utara dan sekitarnya.
Radar Doppler C-Band bekerja berdasarkan prinsip
Doppler sehingga sering disebut dengan Doppler
Radar. Jenis Doppler Radar adalah satu-satunya
instrumen penginderaan jauh yang dapat mendeteksi
jejak angin dan mengukur kecepatan radial, baik
dalam udara yang bersih ataupun dalam lokasi curah
hujan yang lebat yang ditutupi oleh awan (Tanjung,
2011). Namun, Radar Cuaca Doppler C-Band juga
Prosiding Workshop Radar dan Satelit Cuaca
Vol : 1 Desember 2013
Tinjauan Pustaka
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
1.
3.
Storm Track
(a)
(b)
(c)
Berdasarkan
produk
citra
radar
VIL
mengindikasikan perubahan warna cell yang
signifikan pada daerah siborongborong.
Pada
gambar 7, terlihat adanya sebuah spot warna biru tua
dan distribusi cell berwarna biru muda yang
menutupi daerah siborongborong pada pukul 07.50
UTC.
Gambar 4.
Perubahan citra radar : CAPPI (Z);
(29/01/2013 pada Pkl. 07.40 UTC (a); Pkl. 07.50 UTC (b)
and Pkl. 08.00 UTC (c).
(a)
(b)
Berdasarkan
hasil
analisa
produk
PPI,
memperlihatkan adanya kenaikan kecepatan radial
yaitu diatas 19 knots yang terjadi pada pukul 07.50
UTC di sekitar kecamatan Siborongborong (gambar
7). Produk radar cuaca VIL menunjukan adanya
peningkatan potensi uap air yang terkandung di
dalam awan yaitu dengan harga maksimal 15 Kg/m2
di Kecamatan Siborongborong dibandingkan dengan
wilayah yang lainnya. Potensi uap air yang tinggi
berbanding lurus dengan tingginya potensi
terjadinya hujan lebat dan angin puting beliung
sebagai efek dari pembentukan awan cb. Selain itu,
produk citra radar Storm Track mendeteksi
terjadinya
sebuah
badai
di
Kecamatan
Siborongborong yaitu pada pukul 07.50 UTC.
Storm Track memperlihatkan bahwa badai tersebut
meluruh setelah pukul 07.50 UTC (gambar 8).
Hasil analisa citra satelit MTSAT memperlihatkan
bahwa suhu puncak awan meningkat dari pukul
06.47 UTC ke pukul 07.47 UTC yaitu sebesar -45 0C
menjadi -65 0C (gambar 9 dan 10). Semakin rendah
suhu puncak awan mengindikasikan tingginya
peluang terbentuknya awan cb.
Hal tersebut
menunjukan bahwa pembentukan awan cb terbanyak
telah terjadi pada sekitar pukul 07.47 UTC.
1.
2.
3.
4.
http://news.detik.com/read/2013/01/29/203
232/2155739/10/angin-puting-beliunglanda-tapanuli-utara-2-orang-terluka
[Accessed 04 April 2013].
JMA. 2013. http://www.wis-jma.go.jp/cms/sataid/
DAFTAR PUSTAKA