1
Tujuan Instruksional
Umum :
-
Mahasiswa mampu mengidentifikasikan sistem akuntansi dan prosedurprosedur pada setiap jenis perusahaan.
Input /masukan
Sistem
Proses
Sistem
XA
Sistem
D
Output /keluaran
Sistem
C
Sistem
B
Sistem
E
S A Piutang
dagang
S A Penerimaan
Kas
S A Pembelian
S A Hutang
dagang
Bukti/
dokumen
S A Pengeluaran
kas
Jurnal
Buku besar
Buku Pembantu
Laporan
S A Penggajian/
pengupahan
S A Persediaan
S A Akuntansi
biaya
S A Aktiva
Pada
tetap
dasarnya
SIKLUS PENGEMBANGAN
BA
B
2
SISTEM AKUNTANSI
5
sederhana
akuntansi
untuk
disusun
menghasilkan
dan
dipakai
informasi
perusahaan
keuangan
terutama
dalam
kadar
sistem
akuntansi
harus
dilakukan
sebaik
mungkin
kualitasnya.
Demikian pula dengan sistem akuntansi. Suatu sistem akuntansi akan
melalui tahapan-tahapan pengembangan tertentu dan akan terus berputar
selama perusahaan yang bersangkutan masih going concern.
Tahapan-tahapan
Reduced
Improved
Clerical Cost
Internal Check
adalah :
1. Tahap Analisa Sistem
2. Tahap Perancangan/ Pengembanagan Sistem
3. Tahap Implementasi
2.2.1. Tahap Analisa
Pada tahap ini dilakukan pekerjaan analisa pada system yang
sekarang ada. Tahap ini diawali dengan melakukan survai pendahuluan
di perusahaan yang sistemnya akan dikembangkan. Teknik survey yang
dapat dilakukan antara lain :
-
membagi kuesioner
perancang sistem
pendukung
atau
dapat
juga
perancangan
bukti,
catatan
rancangan
sistem
tersebut
dengan
bimbingan
dan
yang
diimplementasikan,
perbaikan/revisi
kembali
lagi
dilakukan
analisa,
Ledger
Journal
Document
1. Top down : Dalam pendekatan ini yang pertama kali dirancang adalah
bentuk
informasi
yang
dibutuhkan
pengguna
sistem,
kemudian
merancang cara penyediaan informasi dan terakhir merancang caracara untuk memproses transaksinya.
Document
Journal
Ledger
Report
9
sebagaimana
mestinya.
Ada
beberapa
bentuk
pendekatan
konversi sistem :
a. Konversi Langsung : Menghentikan sistem lama dan menjalankan/
mengimplementasikan sistem baru secara langsung.
Sistem lama
Sistem baru
Sistem lama
Sistem baru
c. Konversi Modular : Konversi dilakukan pada unit-unit organisasi dalam
perusahaan. Implementasi sistem baru dijalankan pada satu atau
beberapa unit organisasi/bagian, jika berhasil kemudian penerapan
sistem baru juga dilakukan di bagian yang lain.
A
Lama
B
Lama
C
Lama
D
Lama
E
Lama
F
Lama
G
Lama
H
Lama
II
Baru
Baru
bagan
alir
(flowchart)
Simbol-simbol
dengan
standar
yang
menggunakan
pada
simbol-simbol
umumnya
digunakan
diantaranya adalah :
: Terminal
: Dokumen, bukti transaksi
: Kegiatan manual
: Catatan akuntansi
: On page connector
: Off page connector
: Arsip dokumen
11
: Input data
: Processing data
BA
B
3
Mahasiswa
mampu
menganalisa
dan
mengidentifikasikan
sistem
data-data
akuntansi,
meningkatkan
efisiensi
usaha
dan
tujuannya,
pengendalian
intern
mencakup
ketelitian
pencatatan
transaksi
keuangan.
Pengendalian
akuntansi
kebijakan
manajemen
dan
biasanya
tidak
secara
langsung
dan
organisasi
yang
memisahkan
tanggungjawab
fungsional
dengan jelas.
2. Sistem
otorisasi
dan
prosedur
pencatatan
yang
memberikan
13
3. Praktek yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap bagian
dalam organisasi/perusahaan.
4. Karyawan yang kompeten di bidangnya.
Efektifitas
pengendalian
intern
dalam
perusahaan dipengaruhi
oleh
pada
orang
yang
melaksanakan
sistem
tersebut.
14
BA
B
Tujuan Instruksional Umum :
-
Mahasiswa
4 dapat memahami dan mampu menjelaskan pengertian dan
elemen-elemen sistem akuntansi pokok.
4.1. Pendahuluan
Telah
dijelaskan
sebelumnya
bahwa
akuntansi adalah Sistem Akuntansi Pokok (SAP). SAP terdiri dari bukti
transaksi/dokumen, catatan akuntansi (jurnal, buku besar, buku pembantu
) dan laporan keuangan. Dalam suatu sistem akuntansi, SAP ini dijalankan
dengan prosedur-prosedur tertentu oleh pihak-pihak tertentu. Dengan
demikian secara garis besar, sistem akuntansi dibentuk oleh SAP , SDM/
segmen-segmen dan prosedur-prosedur.
4.2. Bukti Transaksi
Untuk melaksanakan/menjalankan sistem akuntansi, bukti transaksi
merupakan pemicu. Setiap pencatatan dalam catatan akuntansi dimulai
dari bukti transaksi/ dokumen. Bukti transaksi adalah dasar untuk
melakukan pencatatan. Karena itu pengawasan atas penggunaan bukti
transaksi mutlak dilakukan.
Perancangan bukti transaksi yang baik harus memeperhatikan
kebutuhan informasi, rekening buku besar dan buku pembantu serta jurnal.
Untuk
mendapatkan
bukti
transaksi
yang
sesuai
dengan
kaidah
15
PT MERCON BUANA
FAKTUR
No :
Jl. Masihpanjang no 36 B
Djakarta
Kepada :.................................
...............................................
No
Nama Barang
Kuantitas
Harga satuan
Jumlah harga
Jumlah Rp
Djakarta,...................
Catatan :
Bag. Penjualan
(...............................)
PT MERCON BUANA
No :
Jl. Masihpanjang no 36 B
SURAT ORDER
PEMBELIAN
Djakarta
Kepada :................................
...............................................
Mohon dikirimkan barang-barang seperti tersebut di bawah ini :
No
Nama Barang
Kuantitas
16
Djakarta,...................
Catatan :
Bag. Pembelian
(...............................)
No.:......................
Tgl.:......................
BUKTI MEMORIAL
Uraian :
Disetujui oleh :
Dibuat oleh :
(......................)
(......................)
4.3. Jurnal
Dalam pencatatan transaksi terutama yang kebanyakan masih
manual, buku jurnal memegang peranan yang sangat penting karena
merupakan catatan akuntansi pertama yang disusun secara kronologis.
Buku jurnal terbagi ke dalam jurnal umum dan jurnal khusus.
Jurnal khusus yang pada umumnya digunakan antara lain :
-
Jurnal Penjualan
Jurnal Pembelian
dan lain-lain
Untuk
merancang
format
jurnal
khusus
hal-hal
berikut
ini
harus
dipertimbangkan :
a. Pelajari karakterisrik transaksi perusahaan
b. Pencatatan ayat jurnal standarnya.
17
JURNAL PENJUALAN
Tgl
Keterangan
No
Debit
Kredit
Bukti
Piutang dagang
Penjualan
JURNAL PEMBELIAN
Tgl
Keterangan
No
Debit
Kredit
Bukti
Pembelian
Hutang dagang
Keterangan
No
Debit
Bukti
Kas
Kredit
Rekening
Lain-lain
Jumlah
No
Debit
Bukti
Lain-lain
Rekening
Jumlah
Kredit
Kas
18
dalam siklus pencatatan transaksi. Format buku besar dan buku pembantu
dapat dibuat dengn variasi beberapa bentuk berikut :
1. Rekening T :
Nama rekening:
Tgl
Keterangan
No.
Ref
Debit
Tgl
Keterangan
Ref
Kredit
Keterangan
No.
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Keterangan
No.
Ref
Debit
Kredit
Saldo
D
Saldo
K
19
20
Hal
ini
bertujuan
untuk
mempermudah
dalam
Kas
Piutang dagang
Tanah
Bangunan
Hutang dagang
Modal
10
Prive
11
Pendapatan
12
Biaya gaji
13
14
Biaya penyusutan
15
Biaya utilitas
16
Biaya lain-lain
Aktiva Lancar
25 - 33
Aktiva Tetap
34 - 36
37 - 39
Aktiva Lain-lain
40 - 49
Hutang Lancar
50 - 56
21
57 - 59
Modal
60 - 62
Pendapatan
63 - 89
Biaya-biaya
3. Kode Kombinasi
Metode ini menggunakan kombinasi huruf dan angka tertentu, contohnya :
AL
01
AL
242
AT
33
HL
413
62
Masing-masing
subgolongan
mempunyai
jenis
akun,
dan
Jenis rek.
Subgol.rek.
Golongan rek.
Kelompok rek.
Posisi angka dalam kode akun mempunyai makna tersendiri. Jumlah digit
angka dalam metode ini tergantung kebutuhan.
Berikut ini disajikan contoh pemberian kode rekening dengan angka
kelompok pada sebuah perusahaan.
Kel
Gol
Subgol Jenis
Kode
Nama rekening
22
1
1
1
1
1111
Kas
1112
Kas di Bank
1121
Persediaan
1122
Persediaan
1
1
2
barang dagang
1
2
1
1211
Tanah
1221
Bangunan toko
2111
Hutang dagang
2121
2
1
1
2
3
1
1
23
3111
Modal Mr Dalidjo
4111
Pendapatan penjualan
5111
HPP
5211
Biaya
4
1
1
5
1
1
5
2
1
gaji-administrasi
5
2
2
1
5221
Biaya utilitas-adm
5311
Biaya gaji
5
3
1
bag.penjualan
4.6. Laporan
24
keuangan
Laporan
Lap. Penjualan
Laporan lain
25