Tropik Infeksi
Tropik Infeksi
Def/Etio/Epid/Patof
Typhoid
GejalaKx/Lab
Diagnosis
Terapi/Komplikasi/Prog
1.
2.
Malaria
Per-eksklusionum:
-. Baru bepergian ke daerah endemik
-. Menunjukkan gejala klinis
-. Sembuh dengan anti-malaria
Laboratorik:Plasm. Falciparum. Pada
sediaan darah tipis nampak gametosit
bentuk pisang dg bintik Maurer. Tetes
tebal: banyak bentuk cincin kecil, tanpa
bentuk dewasa lain (Stars in the sky).
Bentukan balon merah diluar gametosit
Intestinal: perdarahan,
usus, ileus paralitik
perforasi
Ekstra:
KV(miokarditis),
hemato(an.hemolitik, trombositopeni
s. hem. Uremik, DIC), Paru
(pneumonia, empiema, pleuritis),
Hepar (cholesistitis), Ginjal (pieloperinefritis), Tulang (osteomielitis),
Neuropsikiatri (delir, meningismus,
meningitis, GBS
Tropika (falciparum)
Sensitif :Klorokuin 600-600-300/hari
Primakuin 15 mg/ hari, 3 hari
Kebal: Fansidar 3 tablet + prima 45 mg
Atau Kinine 3 x 600mg selama 7 hari +
primakuin 45mg tunggal
Tertiana (vivax), sama sensitif
tp
primakuin 15/hari, 5 hari
Komplikasi: Anemia hemolitik, gagal
ginjal, SN, serebral, disenterika, kolerika,
algid, Billious remittent fever
Pada janin ibu hamil: ggn tumbuh,
BBLR, prematur, abortus, IUVD
Efek samping Klorokuin: abdominal
discomfort, headache, dizziness
Def/Etio/Epid/Patof
DHF
Leptospira
Dipteria
Patogenesis DSS:
The secondary heterologous dengue inf.
Replikasi virus
Anamnestik Ab
Virus-Ab kompleks
DHF
Aktivasi komplemen DHF
Anafilatoksin (C3a&C5a)
Permeabilitas vaskuler
Plasma leakage
Hipovolemia
Agregasi PLT Syok aktivasi koagulasi
F. Hageman teractivasi
PLT removal PF III release 1. plasmin
PLT
Konsumtif Koagpt 2. trombi
Ggn Fx PLT Clot.F+FDP
Excessive Hemorhage
Weills
disease:
leptospira
berat
(ikterohemoragik) dg kelainan ginjal,
proteinuria, azotemia, ATN, GCS turun,
hepatomegali, SGOT 5X N, billirubin,
nyeri tekan
Etiologi: diduga akibat langsung toksin
leptospira atau respon imun thd AG
GejalaKx/Lab
Diagnosis
Terapi/Komplikasi/Prog
Def/Etio/Epid/Patof
GE
Disentri
Basil
Amuba/
GejalaKx/Lab
Pengelolaan GE + syok:
1.
penentuan derajat dehidrasi klinis
maupun labopratoris
2.
Rehidrasi sesuai estimasi 1-2 jam
3.
maintenance sesaui loss/ 6 jam+500
4.
AB
5.
Keseimbangan cairan, elektrolit dan
nutrisi
6.
Estimasi loss pada GE+ syok:
80cc/kgBB
Abses Amuba:
Sherlock: hepatomegali+nyeri tekan, res
pon baik dg tx, lekositosis, diafragma
kanan meninggi+gerak kurang, aspirasi
pus, ronga dalam hati(USG), hemagluti
nasi +
Diagnosis
Pengobatan cacing tambang:
Pirantel pamoat 10 mg/kgBB tunggal
Mebendazol 2x100mg 3 hari
Levamizole 150 mg tunggal
Albendazole 400 mg tunggal/ 200mg 3 hr
Triveksan 1 tab/d 3 hari, ulang 2 minggu
Suportif: gizi, anemia( SF 3x200mg/d 3 bl)
Disentri
Basiler
Epidemis
Akut
Berat
Demam
Muntah
Nyeri tekan abd.
Diare air+darah
Tenesmus
Tidak kambuh
Kpl:artritis
Sigm, ileum, hi
peremis,ulceratif
Amuba
Jarang
Pelan2
Dapat jalan
Tidak
Tidak
Ny t lokal
Fecal, darahTidak
Sering kambuh
Abses hati
Sekum,kolon as
cenden,
ulkus
bergaung
Terapi/Komplikasi/Prog
Derajat 1-2 (defisit 3-5% BB)
Infus RL 5 cc/kgBB sd hemodinamik
stabil, monitor 2-3 jam kurangi bertahap
tiap 2-3 jam
Derajat 2-3 (defisit 6-10% BB)
Infus RL 7 cc/kgBB sd hemodinamik
stabil, monitor 1-2 jam kurangi bertahap
tiap 1-2 jam
Derajat 4 (defisit >10% BB)
Infus RL 10-20cc /kgBB atau guyur sd
hemodinamik stabil, monitor tiap jam
kurangi bertahap tiap jam
Abses Amuba:
Drainase tambah salah satu:
1.
metronidazol 3x750, 5-10 hari
2.
klorokuin fosfat 2x500(d1-2), 500/d
12-20 hari
3.
dehidroemetin 1mg/BB/d IM, 10d
Cholera
Nosokomial
1.
2.
3.
4.
5.
AIDS
Derajat dehidrasi :
Klinis: diare encer dan berlimpah, tak
1. Klinis (Pierce): menilai derajat haus, mules/ tenesmus, feses berubah cairan
turgor kulit, nadi, TD, kesadaran
putih tak berbau seperti cucian beras,
defisit cairan pada:
kemudian muntah tanpa mual, kejang
dehidrasi ringan 2 - 5 % BB
otot, gejala dehidrasi
dehidrasi sedang 5 - 8 % BB
Bakteriologis: kultur feses dari apusan
dehidrasi berat 8 10 % BB
rektal
2. Kasar: BB turun 4 kg : defisit 4 L (akut)
3. Berdasar CVP
Komplikasi kolera:
4. BJ plasma: defisit cairan
1.
Dehidrasi: syok/ gagal sirkulasi,
asmet, GGA+ anuria-ATN, ileus
BJ plasma 1,025 X BB X 4000 = liter
paralitik (hipokalemi)
2.
Kelebihan cairan: gagal jantung
5. Cara lain: Rumus Natrium, Daldiyono
kongestif
skor
3.
Abortus spontan
Komposisi oralit dalam 1 liter:
Nacl 3,5 g (1 sendok teh)
NaHCO3 2,5 g (3/4 sendok teh)
Kcl 1,5 g (1/4 sendok teh)
Glukosa 20 g (8 sendok teh)
Etiologi:
1.
ISK: pada wanita, pemakaian
kateter& perawatanya jelak, tanpa
AB
2.
Luka operasi: MRS lama, drainase,
pre-op lama, OP>2 jam, luka kotor,
bedah abdomen
3.
Pneumonia: MRS ICU, intubasi,
NGT pd GCS, lansia, PPOM
4.
Bakteremia: intravaskuler device,
hiperalimentasi
5.
Tindakan medis lain: transfusi darah,
pungsi lumbal, endoskopi, biopsi
Tahap infeksi akut: demam, letih, nyeri
sendi, nyeri telan, PKGB
Tahap asimptomatis
Tahap simtomatik rungan: sariawan,
jamur, ISPA
Tahap AIDS: pneumonitis carinii,
toksoplasmosis otak, diare kronis,
kandidiasis esofagus&trakea (oportunis)
Kriteria sepsis:
1.
Suhu tubuh > 38 atau < 36
2.
Heart rate > 90x/menit
3.
RR > 20x/menit or PaCo2<32 mmHg
4.
Lekositosis > 12000 or < 4000 or >
10% lekosit bentuk imatur
Dua diatas atau lebih dengan dugaan kuat
atau bukti sumber infeksi yang jelas.
Ditambah 1 dari 3 respon sistemik:
1.
Hipotensi
2.
MOF
3.
Alresp/metabolik
Trias mononukleosis:
Pengelolaan Rabies:
Prodromal: malaise, anoreksia, mialgia
Observasi anjing selama 10 hari:
Panas 39-40, faringitis difus eksudat +/- 1.
sehat: vaksin, 5 hari, stop jika anjing
limfadenopati, splenomegali
sehat
2.
Gila: vaksin, serum jika lab + rabies
Lekopeni: demam tifoid, jamur, HIV, tbc,
sitomegalovirus