Penatalaksanaan bedah
Tindakan darurat apendiktomi sudah menjadi penatalaksanaan
utama dari apendisitis sejak tahun-tahun terakhir dari era 1800,
dengan kemajuan yang pesat pada era 1990, dimana penggunaan
dari laparoskopi lebih sering disarankan daripada pendekatan
konvensional yang melibatkan insisi dari kuadran kanan bawah
(prosedur terbuka). Di Amerika Serikat, apendiktomi dilakukan
secara laparoskopi pada 60 sampai 80% kasus, dimana perawatan
di rumah sakit berlangsung selama 1 sampai 2 hari dan rasio
komplikasi berkisar antara 1 sampai 3%. Pendekatan laparoskopi
menjadi kontraindikasi pada pasien yang inflasi dari kavitas
abdomen dengan gasnya terkontraindikasi, kebanyakan disebabkan
oleh kondisi kardiopulmonarnya. Kebanyakan dari prosedur terbuka
di Amerika Serikat dilakukan secara laparoskopi tetapi kemudian
dikonversi/diubah
ke
pendekatan
terbuka
dikarenakan
limitasi/pembatasan
teknis,
habitus
badan,
operasi
yang
sebelumnya pernah dijalani, penyakit yang lebih parah, atau
kurangnya pengalaman operasi.
Sebuah studi kohort besar nasional menunjukkan rasio dari infeksi
kulit sebesar 3.3% setelah apendiktomi laparoskopi, 6.7% setelah
apendiktomi terbuka, dan panjang median dari perawatan di rumah
sakit adalah 1 hari dari kedua prosedur itu. Tinjauan sistematis dari
percobaan laparoskopi dan apendiktomi terbuka menunjukkan
angka kejadian dari infeksi kulit 50% lebih rendah dengan
pendekatan laparoskopi (rasio odd, 0.43; 95% interfal pasti, 0.34
sampai 0.54) dan jangka waktu dirawat di rumah sakit 1.1 hari lebih
pendek (95% interfal pasti 0.7 sampai 1.5). Sebuah evaluasi
menunjukkan pendekatan laparoskopi berhubungan dengan tingkat