Komunitas 8
Komunitas 8
Pendahuluan
BAB II
ISI
2.1 Pelayanan KB
2.1.1. Definisi KB
Keluarga Berencana (KB) adalah perencanaan kehamilan sehingga
kehamilan itu terjadi pada waktu seperti yang diinginkan, jarak antara
kelahiran diperpanjang untuk membina kesehatan yang sebaik-baiknya
bagi seluruh anggota keluarga, apabila jumlah anggota keluarga telah
mencapai jumlah yang dikehendaki.
Program Keluarga Berencana merupakan usaha langsung yang
bertujuan mengurangi tingkat kelahiran melalui penggunaan alat
kontrasepsi. Berhasil tidaknya Program Keluarga Berencana akan
menentukan pula berhasil tidaknya usaha mewujudkan kesejahteraan
bangsa Indonesia. Pertambahan penduduk yang cepat, yang tidak
seimbang dengan peningkatan produksi, akan mengakibatkan kegelisahan
dan ketegangan-ketegangan sosial dengan segala akibatnya yang luas.
2.1.2. Program KB di Indonesia
Program Nasional Keluarga Berencana terdiri dari :
a. Pendidikan dan penerangan kepada masyarakat.
b. Pendidikan dan latihan petugas pelaksana program KB
c. Pelaksanaan pelayanan KB yang terdiri dari; nasehat perkawinan,
pelayanan kontrasepsi dan pengobatan kemandulan.
d. Penelitian dan penilaian program.
e. Pencatatan dan pelaporan
2.1.3. Tujuan dan Sasaran Program keluarga Berencana
A. Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia, sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran, sekaligus
dalam rangka menjamin terkendalinya pertambahan penduduk di
Indonesia.
B. Tujuan khusus
Penurunan fertilitas melalui pengaturan kelahiran dengan pemakaian
alat kontrasespi, Penurunan angka kematian ibu hamil dan melahirkan,
Penurunan angka kematian bayi, Penanganan masalah kesehatan
reproduksi, Pemenuhan hak-hak reproduksi
C. Sasaran Langsung
(PKBI,
MUI,
LKAAM,
Bundo
dengan
cara
menurunkan
angka
kelahiran
sehingga
minat
masyarakat
terhadap
pelaksana
Keluarga
kontrasepsi.
kegagalan
dari
pemakaian
alat
kontrasepsi.
atau swasta.
2.2.6 Tata laksana rujukan
Rujukan Medik dapat berlangsung:
a. Internal antara petugas di satu Puskesmas.
b. Antara Puskesmas Pembantu dan Puskesmas.
c. Antara masyarakat dan Puskesmas.
d. Antara satu Puskesmas dan Puskesmas yang lain.
e. Antara Puskesmas dan Rumah Sakit, laboratorium atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
f. Internal antara bagian / unit pelayanan di dalam satu rumah sakit.
g. Antar Rumah Sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan lain dan
Rumah Sakit, laboratorium atau fasilitas pelayanan yang lain.
Rangkaian jaringan fasilitas pelayanan kesehatan dalam sistem rujukan
tersebut berjenjang dari yang paling sederhana di tingkat keluarga
sampai satuan fasilitas pelayanan kesehatan nasional dengan dasar
tanggung
jawab
dengan
dituju.
Pengantar tertulis kepada fasilitas pelayanan yang dituju mengenai
kondisi klien saat ini dan
segera
menerima
rujukan
dituju
rujukan
agar
klien.
upaya
penanggulangan
dan
kondisi
klien
telah
atas
tiga
jenis
yaitu
sebagai
berikut:
1. Pelimpahan Kasus
a. Pelimpahan kasus dari unit pelayanan MKET yang lebih
sederhana ke unit pelayanan MKET yang lebih mampu dengan
maksud memperoleh pelayanan yang lebih baik dan sempurna.
b. Pelimpahan kasus dari unit pelayanan MKET yang lebih
mampu ke unit pelayanan yang lebih sederhana dengan maksud
memberikan pelayanan selanjutnya atas kasus tersebut
c. Pelimpahan kasus ke unit pelayanan MKET dengan tingkat
kemampuan sama dengan pertimbangan geografis, ekonomi dan
efisiensi kerja.
2. Pelimpahan
pengetahuan
dan
keterampilan
2.2.9
subyektif
bersangkutan.
Setelah diobati/dirawat ternyata memerlukan pengobatan
Membuat
surat
pengiriman
penderita
b)
perawatan
pada
kartu
catatan
medik
rujukan
KB.
pengawasan
pembinaan
selanjutnya.
diperlukan.
c. Tatacara evaluasi dan monitoring
1. Masing-masing unit pelayanan KB yang ada membuat laporan
pelaksanaan rujukan KB ke pengelola tingkat Propinsi.
2. Pengelola tingklat Propinsi melakukan dan mebuat rekapitulasi
pelaksanaan rujukan KB di wilayahnya masing-masing
kemudian diumpan balikkan ke unit pelayanan KB yang
bersangkutan dan di laporkan ke pengelola tingkat pusat.
3. Pengelola tingkat pusat melakukan monitoring dan menyusun
laporan pelaksanaan rujukan KB yang akan menjadi bahan
untuk menetapkan kebijaksanaan selanjutnya mengumpan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pelayanan kontrasepsi mempunyai 2 tujuan, yaitu :
1. Tujuan umum: Pemberian dukungan dan .pemantapan penerimaan gagasan KB
yaitu dihayatinya NKKBS.