Anda di halaman 1dari 3

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Globalisasi
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah
universal.Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar
definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang
melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses
sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di
dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau
kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan
budaya masyarakat. Mitos yang hidup selama ini tentang globalisasi adalah bahwa
proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi akan
menghapus identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal atau etnis akan ditelan oleh
kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global.
Ada banyak ahli yang memberikan pengertian tentang globalisasi.Mereka
mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda. Mari kita pahami pendapat para
ahli tentang definisi atau pengertia globalisasi berikut ini :
a. Selo Soemardjan, Bapak Sosiologi Indonesia, Berpendapat bahwa globalisasi
adalah terbentuknya organisasi dan komunikasi antara masyarakat di seluruh
dunia untuk mengikuti system dan kaidah-kaidah yang sama.
b. Malcom Waters, seorang professor sosiologi dai Universitas Tasmania,
berpendapat bahwa globlalisasi adalah sebuah proses social yang berakibat
pembatasan geografis pada keadaan social budaya menjadi kurang penting,
yang terjelma di salam kesadaran orang.
c. Princenton N. Lyman, mantan duta besar Amerika Serikat untuk Afrika
Selatan, berpendapat bahwa globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat
atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara di dunia dalam
hal perdagangan dan keuangan.
d. Emanuel Ritcer, Guru besar ilmu politik Universitas Aachen, Jerman,
berpendapat bahwa globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan
yang menyatukan masyarakat, yang sebelumnya terpencar-terpencar dan
terisolasi, ke dalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang
diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki
pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi
tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negaranegara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan
negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab,
globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan
berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di
seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer,
dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi
biasa.
2.2 Pengertian Pendidikan
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia
untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan
kebudayaan. Dalam perkembangan, istilah pendidikan berarti bimbingan atau
pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi
dewasa. Dewasa di sini dimaksudkan adalah dapat bertanggung jawab terhadap
diri sendiri secara biologis, psikologis,dan sosiologis. Selanjutnya, pendidikan
diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain
agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau kehidupan yang lebih
tinggi dalam arti mental.
Berikut ini akan dikemukakan sejumlah pengertian pendidikan yang diberikan
oleh para ahli pendidikan :
a. Ki Hajar Dewantara, Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.

b. Ahmad D. Marimba, Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar


oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik
menuuju terbentuknya kepribadian yang utama.
c. J.J. Rousseau , Pendidikan memberikan kita perbekalan yang tidak ada pada
masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
d. John Dewey , Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam da sesama manusia.
Dari beberapa pengertian atau batasan pendidikan yang diberikan oleh
para ahli tersebut,meskipun berbeda secara redaksional, namun secara essensial
terdapat kesatuan unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat di dalamnya , yaitu
bahwa pengertian pendidikan tersebut menunjukan suatu proses bimbingan,
tuntutan, atau pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur.

Anda mungkin juga menyukai