Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH KEPRIBADIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN APLIKASI


SOCIAL MESSENGGER
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Konsumen
Dosen Pengampu:
Medianta Tarigan, M.Psi.
Diah Zaleha Wyandini, M.Si.

Disusun Oleh :

Ahmad Nashrul

0901746

Laila Purnamasari

1106222

Lia Yuliani

1103866

Jurusan Psikologi
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sedang diserbu layanan instant messaging lintas platform mobile. Berbagai
aplikasi buatan Amerika hingga China pun mencoba memikat konsumen Indonesia. Di
Tanah Air, setidaknya sampai saat ini ada empat aplikasi yang bersaing ketat. Mulai dari
Whatsapp, Line, Kakao Talk dan WeChat. Memang masih ada beberapa lagi layanan sejenis
di toko online. Namun, setidaknya empat aplikasi di atas yang rajin memperkenalkan diri

melalui iklan dan media massa. Semuanya pasti mengklaim menawarkan layanan yang
berbeda dan lebih unggul satu sama lain. Sehingga tak sekadar saling bertukar pesan semata.
Aplikasi chating Line, Kakao Talk, WeChat dan WhatsApp memberikan kemudahan
dan banyak kesenangan, Line dengan stikernya, Kakao Talk dengan group chat dan
gamesnya, WeChat dengan shake dan look around-nya serta WhatsApp dengan kemudahan
chatingnya. Dengan berbagai karakteristik setiap aplikasi menawarkan berbagai fasilitas.
Namun tentunya Keputusan seseorang untuk menggunakan aplikasi chating ini sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama faktor dalam diri seseorang. Berbagai fitur dan
konten banyak ditawarkan namun terkadang fitur yang ditawarkan tidak jarang juga
diabaikan oleh para penguna karena mungkin tidak sesuai dengan kepribadian seseorang.
Seseorang yang introvert tentunya kurang menyukai dengan layanan yang terlalu
mengekpose dirinya dan orang yang extrovert tentu kebalikanya senang mengekspose
sesuatu ke halayak ramai.
Karakteristik tiap aplikasi chat tentunya sangat mempengaruhi keputusan seseorang
untuk menggunakanya. Tentunya seseorang akan memilih aplikasi yang paling dianggapnya
nyaman dan sesuai dengan kepribadiannya. Dalam penelitian kali ini kami bermaksud
meneliti kepribadian yang seperti apa yang menggunakan social messengger tertentu.
Dilihat dari karakteristik aplikasinya dan kecenderungan perilaku yang ditampilkan oleh
individu tersebut.

B. Tujuan
Dalam penelitian kali ini kami bermaksud meneliti kepribadian yang seperti apa
yang menggunakan social messengger tertentu. Dilihat dari karakteristik aplikasinya dan
kecenderungan perilaku yang ditampilkan oleh individu tersebut.

C. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini kita akan mengetahui
1. Pengelompokan aplikasi chating sesuai dengan karakteristik kepribadian.

2. Perbaikan berbagai aplikasi sehingga aplikasinya dapat cocok dan sesuai dengan
berbagai tipe kepribadian.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sejarah Teori Big Five


Ada beberapa pendekatan-pendekatan trait seperti trait yang dikemukakan oleh
Allport, Eysenck, dan Cattell. Namun dari semua teori teori yang ada mempunyai sudut
pandang yang berbeda dari segi penggunaan faktor analisis, jumlah dan juga dimensi alami
dari trait. Karena adanya perbedaan tersebut membuat pemakaian dari trait trait ini

menjadi membingungkan padahal seperti yang kita ketahui setiap manusia memiliki
keunikannya masing masing. Karena keunikan individu manusia inilah yang akhirnya
membuat para penetili peniliti trait ingin mengadakan perubahan agar mereka dapat
memiliki satu pemahaman yang sama tentang trait.
Setelah bertahun tahun para peneliti trait belum juga memiliki pemahaman yang
sama tentang trait sehingga terjadi kekacauan. Setelah melalui perdebatan yang tidak
terselesaikan akhirnya sejak tahun 1980 terjadi peningkatan kualitas dan metode-metode
modern khususnya pada faktor analisis sehingga semua peneliti peneliti trait menyetujui
bahwa perbedaan individu dapat dikelompokkan dalam 5 hal besar yang disebut Big Five
Trait Theory.
Para peneliti mulai berfikir bahwa dimensi Catteel yang sebanyak 16 berlebihan untuk
menggambarkan kepribadian manusia. Kebanyakan studi analisis melibatkan lima diantara
16 dimensi dari Catteel serta mengadopsi dua dimensi yang juga ada dalam 3 dimensi
Eysenk sehinnga penganalisis menganggap kelimanya sudah cukup untuk mencakup
struktur kepribadian.
Teori Big Five pertama sekali diperkenalkan oleh Lewis R. Goldberg pada tahun 1981.
Salah satu tokoh yang mengembangkan teori Big Five ini adalah Allport yang melakukan
penelitian dengan bergantung pada hipotesis Lexical. Selain itu, Goldberg juga menyatakan
bahwa Cattell adalah bapak intelektual dari teori Big Five. Selain Goldberg, terdapat 2 tokoh
lagi yang mempelopori teori BIG FIVE, yakni Robert McCrae dan Paul Costa.

Big Five digunakan untuk menggambarkan kepribadian seorang individu yang di


deskripsikan dengan 5 kata atau label besar yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Neuroticism (N)
Extraversion (E)
Openness (O)
Agreeableness (A)
Conscientiousness (C)

Kelima dimensi ini dapat diterapkan pada berbagai teknik penilaian tingkat
kepribadian seseorang, tes objektif, dan observasi. Kelima faktor diatas adalah hasil dari
perpaduan faktor faktor trait dari tokoh tokoh sebelumnya.

B. Definisi Kepribadian
1. Lewis Goldberg
Manusia dibedakan kepada karakter-karekter serta kepribadian yang dipunyai oleh
setiap individu. Masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri, sikap, dan pola berfikir
sendiri yang banyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungan mereka dibesarkan dan
bentuk pendidikan yang diperoleh.
2. Paul T.Costa. Jr
Kepribadian merupakan penentu penting dari cara-cara orang menghadapi stres.
3. Robert R.McCrae
Kepribadian adalah dimensi perbedaan individu dalam kecenderungan untuk
menunjukkan pola konsisten dari pikiran, perasaan, dan tindakan.

C. Struktur Kepribadian
Struktur Kepribadian merupakan suatu aspek kualitas yang relative stabil yang
membedakan antar individu. Faktor-faktor didalam big five menurut Costa & McCrae
(Mastuti, 2005) meliputi :
1) Neuroticism
Trait

ini

menilai

kestabilan

dan

ketidakstabilan

emosi.

Mengidentifikasi

kecenderungan individu apakah mudah mengalami stres, mempunyai ide-ide yang


tidak realistis, mempunyai coping response yang maladaptif (Costa & McCrae
1985;1990;1992 dalam Mastuti, 2005).
Dimensi ini menampung kemampuan seseorang untuk menahan stres. Orang dengan
kemantapan emosional positif cenderung berciri tenang, bergairah dan aman.
Sementara mereka yang skornya negatif tinggi cenderung tertekan, gelisah,
khawatiran, gugup, merasa tidak aman, tidak sesuai, emosional dan suka bersedih
tanpa alasan.

2) Extraversion
Menilai kuantitas dan intensitas interaksi interpersonal, level aktivitasnya, kebutuhan
untuk didukung, kemampuan untuk berbahagia.
Dimensi ini menunjukkan tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Kaum
ekstravert (ekstraversinya tinggi) cenderung ramah dan terbuka serta menghabiskan
banyak waktu untuk mempertahankan dan menikmati sejumlah besar hubungan, supel,
aktif, banyak bicara, suka berorientasi, fun-loving, memiliki kasih sayang. Sementara
kaum introvert cenderung tidak sepenuhnya terbuka dan memiliki hubungan yang
lebih sedikit dan tidak seperti kebanyakan orang lain, mereka lebih senang dengan
kesendirian, pendiam, sederhana, pemurung, fokus pada tugas, pemalu.
3) Openness to Experience
Menilai usahanya secara proaktif dan penghargaannya terhadap pengalaman demi
kepentingannya sendiri. Menilai bagaimana ia menggali sesuatu yang baru dan tidak
biasa.
Dimensi ini mengamanatkan tentang minat seseorang. Orang terpesona oleh hal baru
dan inovasi, ia akan cenderung menjadi imajinatif, memiliki rasa ingin tahu, aneh,
ketertarikan yang besar, kreatif, alami, modern, benar-benar sensitif dan intelek.
Sementara orang yang disisi lain kategori keterbukaannya ia nampak lebih
konvensional dan menemukan kesenangan dalam keakraban, rendah hati, memiliki
kepentingan yang sempit, tidak artistic dan tidak analitik.
4) Agreeableness
Menilai kualitas orientasi individu dengan kontinum nulai dari lemah lembut sampai
antagonis didalam berpikir, perasaan dan perilaku.
Dimensi ini merujuk kepada kecenderungan seseorang untuk tunduk kepada orang
lain. Orang yang sangat mampu bersepakat jauh lebih menghargai harmoni daripada
ucapan atau cara mereka. Mereka tergolong orang yang kooperatif dan percaya pada
orang lain, berhati lembut, baik hati, saling percaya, penolong, pemaaf, mudah tertipu,
jujur. Orang yang menilai rendah kemampuan untuk bersepakat memusatkan perhatian
lebih

pada

kebutuhan

mereka

sendiri

ketimbang

kebutuhan

orang

lain, sinis, kasar, curiga, tidak kooperatif, dendam, kejam, pemarah, manipulative.

5) Conscientiousness
Menilai kemampuan individu didalam organisasi, baik mengenai ketekunan dan
motivasi dalam mencapai tujuan sebagai perilaku langsungnya. Sebagai lawannya
menilai apakah individu tersebut tergantung, malas dan tidak.
Dimensi ini merujuk pada jumlah tujuan yang menjadi pusat perhatian seseorang.
Orang yang mempunyai skor tinggi cenderung mendengarkan kata hati dan mengejar
sedikit tujuan dalam satu cara yang terarah dan cenderung bertanggungjawab, kuat
bertahan, terorganisi, dapat diandalkan, pekerja keras, disiplin diri, tepat waktu, teliti,
rapi, tekun dan ambisius, dan berorientasi pada prestasi. Sementara yang skornya
rendah ia akan cenderung menjadi lebih kacau pikirannya, mengejar banyak tujuan,
lebih hedonistic, tidak dapat diandalkan, pemalas, ceroboh, teledor, lalai, dan
berkemauan lemah.

a. Type adalah traits yang dikelompokkan dalam karakteristik tertentu. Terdapat 2


karakteristik traits yaitu
Skala Trait

Karakteristik skor tinggi

Karakteristik skor rendah

Extraversion
Mengukur kuantitas dan

Mudah menyesuaikan diri

itensitas dari interaksi

dengan lingkungan sosial,

interpersonal, tingkatan

aktif, banyak bicara, orientasi

aktivitas, kebutuhan

pada hubungan sesama,

akan dorongan, dan

optimis, fun loving,

kapasitas dan

affectionate.

Tidak ramah, suka


menyendiri, orientasi pada
tugas, pendiam.

kesenangan.
Agreeableness
Mengukur kualitas dari
apa yang dilakukan
dengan orang lain dan
apa yang dilakukan

Lembut hati, dapat dipercaya,

Sinis, kasar, curiga, tidak

suka menolong, pemaaf,

kooperatif, pedendam, kejam,

penurut.

manipulatif.

terhadap orang lain.

Neuroticism
Menggambarkan
stabilitas emosional
dengan cakupan-

Tenang, santai, merasa aman,

Cemas, gugup, emosional,

cakupan perasaan

puas terhadap dirinya, tidak

merasa tidak aman, merasa

negative yang kuat

emosional, tabah.

tidak mampu, mudah panik.

Gambaran keluasan,

Ingin tahu, minat luas, kreatif,

Konvensional, sederhana,

kedalaman,dan

original, imajinatif,

minat sempit, tidak artistic,

kompleksitas mental

untraditional.

dan tidak analitis.

termasuk kecemasan,
kesedihan, irritability
dan nervous tension.
Openness

individu dan
pengalamannya.
Conscientiousness
Mengukur tingkat
Tidak bertujuan, tidak dapat

keteraturan seseorang,
ketahanan dan motivasi

Teratur, dapat dipercaya,

dipercaya, malas, kurang

dalam mencapai tujuan.

pekerja keras, disiplin, tepat

perhatian, lalai, sembrono,

Berlawanan dengan

waktu, teliti, rapi, ambisius,

tidak disiplin, keinginan

ketergantungan, dan

dan tekun.

lemah, suka bersenang-

kecenderungan untuk
menjadi malas dan
lemah.

senang.

D. DINAMIKA KEPRIBADIAN
Menurut Allport sifat merupakan unit dasar dari kepribadian. Ia berpendapat bahwa
sifat itu ada dan berkedudukan di sistem saraf. Allport dan tokoh big Five lainnya
mempresentasikan disposisi kepribadian umum yang menjelaskan keteraturan fungsi
seseorang dari satu situasi ke situasi yang lain dan dari satu waktu ke waktu yang lain.
Dinamika Proses Kepribadian dalam teori Big Five pada dasarnya berkembang
melalui teori kepribadian Eysenck dan Cattell. Baik teori Eysenck maupun Cattell memiliki
asumsi yang sama tentang karakteristik alamiah sifat kepribadian dan kegunaan analisis
faktor dalam mengidentifikasikan sifat seseorang. Diantara ketiga tokoh pendekatan trait
terdapat pandangan mengenai penggunaan faktor analisa mengenai jumlah dan dimensi sifat
dasar yang diperlukan untuk mampu mendeskripsikan kepribadian.
Melalui pendapat tersebut big five personality mulai ditemukan. Pada awalnya
diperkenalkan oleh Lewis R.Goldberg. Mula-mula hanya ditemukan tiga trait, yang
diantarnya yaitu neuroticism, extraversion, openness. Lalu, teorinya tersebut dikembangkan
oleh Paul T.Costa dan Robert R McCrae dengan menambahkan dua trait lagi agar tedapat
lima trait yang sesuai dengan sebutan Big Five. Kedua trait tersebut yaitu agreeblesness dan
conscientiousness.
E. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Latar belakang nature dan nurture sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian
seseorang yakni menyebabkan hasil respons yang berbeda pada setiap stimulus atau
tindakan yang dilakukan kepadanya. Hal ini melahirkan sifat-sifat yang membedakan satu
individu dengan yang lain yang disebut dengan traits. Traits didefinisikan sebagai suatu
dimensi yang menetap darikarakteristik kepribadian yang membedakan antar individu. Saat
ini para peneliti, khususnyagenerasi muda, menyetujui teori trait yang dikelompokkan
menjadi 5 besar dengan dimensi bipolar (John, 1990; Costa & McCrae, 1992 dalam Pervin
& John,2001) yang disebut dengan Big Five.
Big Five ini dilakukan dengan metode pendekatan yaitu teori traits yang merupakan
sebuahg model untuk mengidentifikasi trait-trait yang diperlukan untuk menggembarkan
suatu kepribadian itu sendiri. Pendekatan pertama berdasarkan self rating pada trait kata sifat
tunggal, seperti talkactive, warm, moody, dan sebagainya. Pendekatan kedua berdasarkan
self rating pada item-item kalimat, seperti hidupku seperti langkah yang cepat (Larsen &

Buss,

2002). Lewis

dengan menggunakan

R.

Goldberg

trait

kata

telah

sifat

melakukan penelitian

tunggal. Taksonomi

secara

Goldberg

sistematik
telah

diuji

dengan menggunakan analisa faktor, yang hasilnya sama dengan struktur yang ditemukan
oleh Norman tahun 1963. Menurut Goldberg(1990 dalam Larsen & Buss, 2002), big
five terdiri dari Surgency atau extraversion,Agreeableness, Conscientiousness, Emotional
Stability, Intellec atau Imagination

F. Kelebihan dan Kekurangan Social Messenger


1. BlackBerry Messenger :
Aplikasi ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan obrolan dengan
menggunakan teks, gambar, dan suara kepada pengguna BlackBerry lainnya dengan bertukar
nomor PIN, email, nama atau barcode scanner. BBM memungkinkan seseorang untuk
mengirim pesan untuk semua orang di kontak BBM dengan cara BBM broadcast. Kini fitur
BBM bertambah dengan bisa melakukan obrolan menggunakan video calling sehingga bisa
bertatap secara langsung. Selain itu kini BBM memiliki fitur BBM Channel, BBM Video
dan BBM Music tapi untuk menikmatinya pengguna harus menambah jumlah
uang. Kekurangan BBM di BlackBerry adalah berbayar setiap bulannya.

2. WhatsApp
Merupakan aplikasi dibesut oleh mantan punggawa Yahoo Brian Acton dan Jan Koum
yang berbasis di California, Amerika Serikat. Aplikasi ini gatis pada awalnya, tetapi
kedepannya berbayar. Secara keseluruhan, antara BBM dengan WhatsApp tidak jauh
berbeda. Hanya saja untuk bisa menikmati obrolan pesan, teks, gambar, suara dan grup
chatting, anda harus mendaftarkan nomor handphone agar bisa menggunakan aplikasi ini.
Berbeda dengan BBM yang menggunakan nomor PIN. Karena berbasis nomor ponsel inilah,
tak sedikit yang mengeluhkan pengguna nomor tak dikenal yang tiba-tiba bisa mengirimkan
pesan. Group chat dibatasi hanya 30 nomor, hanya admin yang bisa menambahkan nomor
atau teman lainnya.

Kelebihan WhatsApp terletak pada antarmuka dan fungsi yang standar yang membuat
aplikasi ini bisa digunakan oleh siapa pun. Bisa digunakan di perangkat Android, iOS,
BlackBerry, Symbian, S40, BlackBerry OS, BlackBerry 10 dan Windows Phone.

Kekurangan WhatsApp adalah harus berbayar setiap tahun sekali.

3. Line.
Aplikasi perpesanan ini awalanya digunakan untuk menolong pria yang tidak bisa
mengungkapkan kata-kata kepada wanita. Line terkenal karena mampu pesan kata, melalui
sticker semacam animasi yang lucu-lucu. Jadi, kebanyakan pengguna Line lebih sering
bertukar sticker ketimbang kata. Sticker yang lucu yang membuat Line booming dan
dimanfaatkan sang pengembangnya, NHN Japan untuk berjualan sticker. Line bisa
digunakan untuk menelpon sesama anggota Line dengan layanan berbasis VoiP (Voice
Internet Protocol).

Kelebihan Aplikasi Line adalah aplikasi lain bisa digunakan di perangkat iOS, Android
dan BlackBerry serta bisa digunakan pada komputer personal. Fitur lainnya adalah,
pengguna Line bisa mengetahui apakah pesannya sudah dibaca atau belum. Timeline
adalah fitur lain yang ditawarkan oleh pengguna Line. Pengguna bisa menuliskan
segala aktivitasnya layaknya di Facebook. Karena lintas platform, aplikasi ini
memungkinkan untuk bermain game dengan pengguna Line secara bersamaan. Tentu
saja pengguna bisa saling membalas dengan sticker yang menarik untuk dilihat.

Kekurangan Line : Walaupun pada dasarnya Line tidak berbasis nomor telephon, tetapi
pengguna bisa dengan mudah meng-add akun Line, tanpa perlu di approve terlebih
dahulu. Bagi sebagian orang, tahu-tahu nongol akun yang tidak dikenal atau tidak
diinginkan mungkin menganggu. Walau setelah itu bisa diblok. Pada awal April 2012,
Naver memperluas penggunaan Line ke perangkat komputer. Line kini sudah tersedia
untuk Mac dan Windows.

4. Kakao Talk.
Aplikasi yang berasal dari Korea Selatan ini, mencoba peruntungannya di pasar
Indonesia. Selain fitur perpesanan standar seperti berbagai pesan teks dan gambar, Kakao
Talk juga memiliki kemampuan untuk menelpon secara gratis dengan VoIP. Free Talk yang
ada di KakaoTalk, dapat digunakan untuk menelpon secara bersamaan tanpa batas. Memang

semakin banyak yang diajak ngobrol bareng akan berpengaruh dari kualitas suaranya, juga
tergantung dari kualitas internet yang digunakan. KakaoTalk sepertinya memang tidak
menawarkan fitur sebanyak Line, seperti game atau jejaring sosial. Tapi kelebihannya ada
pada Item Shop yang menjual sticker bercitarasa lokal. Sebut saja item dari blogger
kenamaan, Benazio atau sticker lucu dari Pocong. Menariknya lagi, pengguna bisa
menggunakan emoticon tersebut selama 90 hari sebelum membelinya.

Kelebihan Kakao Talk : Menelpon gratis atau group chat sesama akun dengan jumlah
sangat banyak. Item seperti sticker atau emticon pun bisa dijajal sebelum dibeli.

Kekurangan Kakao Talk : Emoticon di Kakao Talk menurut kebanyakan orang kurang
ekspresif. Apalagi fitur yang ditawarkan tanggung tidak terlalu banyak dan juga tidak
sedikit. Aplikasi ini berjalan di perangkat iOS, Android dan BlackBerry.

5. WeChat.
Walaupun datang belakangan, tetapi WeChat langsung mencuri perhatian pengguna
smartphone. Tentu saja dengan fitur yang diklaim lebih lengkap. Fitur seperti berbagi pesan
teks dan gambar, VoiP dan emoticon sudah pasti ada di WeChat. Namun soal emoticon
dirasa kurang banyak dan terlalu mainstream. Berbagi aktivitas pun bisa dilakukan seperti
layaknya Line. Agak beda adalah fitur Look Around, yang memungkinkan pengguna
mencari sesama pengguna WeChat di lokasi tempatnya berada. Ingin pindah komputer,
pengguna WeChat sudah bisa melakukannya. Karena layanan instant messaging asal China
ini telah menyajikannya. Tapi berbeda dengan Line, pengguna tak perlu repot-repot
mendownload versi desktop. Karena cukup dengan scan QR code pengguna langsung switch
ke PC.

Kelebihan: Fitur Look Around dan switch ke PC yang mudah. Terlepas dari fitur
standar lainnya.

Kekurangan WeChat : Kalau Anda penggemar berat ikon bergerak yang lucu, WeChat
sepertinya kurang berasa dari segi karakter dan ekspresinya.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket terbuka, yaitu dengan
memberikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden, disini responden diminta
memberikan pendapat atau jawabannya secara bebas dari pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan.

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa dari berbagai jurusan di beberapa Universitas
di Bandung. Berusia sekitar 20 22 tahun.

C. Analisis Data
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan cara mendeskripsikan
sebagaimana adanya tanpa bermaksud melakukan generalisasi.

D. Instrumen Penelitian
Terlampir

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Jenis Social Messengger yang Digunakan

Tipe Kepribadian

Line Whatsapp
Extraversion
Agreeableness
Neuroticism
Openness
Conscientiousness

Wechat

BBM

Kakaotalk

Jumlah
Responden

25

17

46

17

13

17

Jumlah Total

90

B. Pembahasan
Dari 100 responden yang mendapatkan angket, hanya 90 responden yang datanya
dapat digunakan. Hal tersebut dikarenakan terdapat error pada 10 data yang lainnya.
Dilihat dari hasil penelitian, aplikasi Line lebih dipilih oleh responden yang memiliki
tipe kepribadian Extraversion dengan jumlah responden sebanyak 25 orang. Hal ini sesuai
dengan karakteristik extraversion yang sangat erat hubungannya dengan interaksi sosial dan
sosiabilitas. Individu dengan kepribadian extravert digambarkan sebagai individu yang
periang dan pada saat berhubungan dengan orang lain akan mudah membangun hubungan
sosial, juga selalu mengambil kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, easy going
dan optimis.
Jika dihubungkan dengan fitur yang dimiliki Line, dapat dikatakan sangat mendukung
individu dengan kepribadian extravert. Hal ini karena banyaknya sticker, yaitu salah satu
gambar yang digunakan untuk emoticon, sehingga dapat menggambarkan ekspresi dari sang
pengguna aplikasi. Selain itu ada juga aplikasi free call dan video call yang memudahkan
pengguna untuk berhubungan dengan pengguna lainnya.
Aplikasi lain yang juga cukup banyak penggunanya adalah BBM. Berdasarkan data,
seluruh tipe kepribadian memilih BBM dengan jumlah responden beragam. Dilihat dari
alasan responden dalam menggunakan BBM karena sudah bersatu dengan smartphone

sehingga ia menggunakannya. Selain itu ada juga yang memberikan alasan mengikuti trend
yang ada.
Alasan lain yang diutarakan responden dalam pemilihan social messengger adalah
karena adanya group kelas maupun group group lainnya yang menjadikan mereka
menggunakan social messengger.

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa tipe kepribadian dapat
mempengaruhi pemilihan social messengger. Ditambah dengan fitur-fitur yang disediakan
oleh aplikasi tersebut dapat menambah penilaian terhadap pemilihan penggunaan social
messengger.

B. Rekomendasi
Adanya fitur-fitur menarik di dalam social messengger akan memberikan penilaian
lebih pada aplikasi tersebut sehingga akan menambah jumlah pengguna. Kemudahan
chating dan bersosialisasi juga diharapkan dalam setiap aplikasi yang ditawarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Dindo. 2013. Kelebihan dan Kekurangan BBM, WhatsApp, WeChat, Line, dan Kakao Talk.
[Online] dapat diakses di : http://www.didno76.com/2013/09/kelebihan-dankekurangan-bbm-whatsapp.html

Mastuti, Endah. 2005. Analisis Faktor Alat Ukur Kepribadian Big Five (Adaptasi dari IPIP)
pada Mahasiswa Suku Jawa. Jurnal. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga. Tidak
diterbitkan.
Panji, Aditya. 2012. Line, Aplikasi Chatting dengan Fitur Telepon. [Online] dapat diakses
http://tekno.kompas.com/read/2012/04/20/11045156/line.aplikasi.quotchattingquot.deng
an.fitur.telepon
Pristi, Darna. 2013. Teori Big Five. [Online] dapat diakses di :
http://12035dp.blogspot.com/2013/05/teori-big-five.html
Simanjuntak, Oscar Wilson. 2013. Teori Big 5. [Online] dapat diakses di :
http://simanjuntak-oscar.blogspot.com/2013/07/teori-big-5.html

LAMPIRAN
ANGKET PENELITIAN KONSUMEN

NAMA :
UMUR :
PENDIDIKAN / JURUSAN :

(L/P)

INSTRUKSI : Berilah tanda Checklist () pada jawaban yang anda pilih.

PERTANYAAN :
1. Selain untuk telepon dan sms, saya menggunakan handphone atau gadget saya
untuk ...................................................................................................................................
...
2. Apakah anda pengguna social messenger (aplikasi perpesanan instant)?
Ya

Tidak

3. Social messengger apa yang anda gunakan? (bisa lebih dari 1)


Line

Whatsapp

Kakaotalk

Wechat

BBM

Lain lain ...........

4. Mana yang paling sering anda gunakan? Tolong urutkan!

5. Hal apa yang membuat anda memilah social messengger tersebut?


...........................................................................................................................................
6. Pada pukul berapa anda paling sering menggunakan social messenger ?
................................................................................................................................
7. Apa yang biasanya anda bicarakan pada social messenger yang anda pakai:

8. Pilihlah satu perilaku/pernyataan yang paling cocok dengan anda:


Saya merupakan orang yang mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan sosial, aktif , banyak bicara, berorientasi pada hubungan

sesama, optimis, fun-loving dan affectionate.


Saya merupakan orang yang berhati lembut, dapat dipercaya, suka
menolong, pemaaf dan penurut.
Saya orang yang cenderung cemas, gugup, emosional, merasa tidak aman,
merasa tidak mampu dan mudah panik.
Saya merupakan orang yang ingin tahu, memiliki minat luas terhadap
berbagai hal, kreatif, original, imajinatif dan untraditional.
Saya orang yang teratur, pekerja keras, dapat diandalkan, disiplin, tepat
waktu, rapi dan hati-hati.

Anda mungkin juga menyukai