Anda di halaman 1dari 12

SAP PENDIDIKAN KESEHATAN

IMUNISASI DASAR PADA IBU PASIEN


DI RUANG PERINATOLOGI
RSUD GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Disusun oleh :
JIMI JUMIANTORO

131440128990043

NURUL ANISA NURDIN

131440129190063

PUTRI ARYULIANINGSIH A

131440129220066

RETNO AFRIANI

131440129230067

TIYA FITRIANA

131440129400084

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN D3


STIKES HARAPAN BANGSA
PURWOKERTO
2015

IMUNISASI DASAR
1. Latar Belakang
Imunisasi merupakan program pemerintah yang senantiasa digalakkan
dalam upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit
dengan melakukan vaksinasi secara rutin. Pemberian imunisasi berguna untuk
memberikan

perlindungan

menyeluruh

terhadap

penyakit

yang

berbahaya.Dengan memberikan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal, tubuh


bayi dirangsang untuk memiliki kekebalan sehingga tubuhnya mampu bertahan
melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010).
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2009:101). Bayi dan anak-anak
lebih mudah terserang berbagai macam jenis penyakit karena system
pertahanan tubuh mereka belum terbentuk sepenuhnya. Bakteri dan virus yang
menyebabkan penyakit mudah menular apabila bersentuhan dengan manusia
atau binatang dan lainnya menular melalui udara. Untuk menolak virus dan
bakteri dengan cara pemberian imunisasi. Pemberian imunisasi pada bayi yang
mempunyai tujuan agar tubuh kebal terhadap penyakit tertentu, kekebalan
tubuh juga dapat dipengaruhi oleh beberapa factor di antaranya terdapat
tingginya kadar antibody pada saat dilakukan imunisasi, potensi antigen yang
disuntikan, waktu antara pemberian imunisasi, mengingat efektif dan tidaknya
imunisasi tersebut akan tergantung dari factor yang mempengaruhinya
sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada diri bayi.
Berdasarkan uraian diatas kami tertarik untuk menambah wawasan para
ibu pasien di ruang perinatologi RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang IMUNISASI DASAR.
2. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang manfaat Imunisasi

b. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan ibu selama 45 menit tentang imunisasi
diharapkan Ibu dapat :
1) Menyebutkan Pengertian Imunisasi.
2) Menyebutkan Tujuan Pemberian Imunisasi
3) Menyebutkan Jenis Imunisasi
4) Menyebutkan Jadwal pemberian Imunisasi
5) Menjelaskan tentang Efek Samping Imunisasi
6) Menyebutkan Tempat memperoleh Imunisasi
3. Sasaran Pendidikan Kesehatan
Ibu klien Ruang Perinatologi RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
4. Pelaksanaan Kegiatan
a. Hari dan tanggal

: 26 Juni 2015

b. Waktu/lama pendidikan kesehatan

: 1 x 30 menit

c. Tempat

: Ruang Penunggu bangsal


perinatologi RSUD Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga

5. Pelaksana Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Pelaksana kegiatan ada 5 anggota yang tersusun sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.

Moderator
: Nurul Anisa
Penyaji
: Tiya Fitriana
Fasilitator
: Jimi Jumiantoro dan Putri Aryulianingsih A
Observer
: Retno Afriani
Dengan penguraian tugas sebagai berikut :
a. Protokol / Pembawa acara :
Uraian tugas :
1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
2) Mengatur proses dan lama penyuluhan.
3) Menutup acara penyuluhan.
b. Penyuluh / Pengajar :
Uraian tugas :

1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang


mudah dipahami oleh peserta.
2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya.
c. Fasilitator :
Uraian tugas :
1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas
bagi peserta.
d. Observer :
Uraian tugas :
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga

memungkinkan

dapat

mengamankan

jalannya

proses

penyuluhan.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan.
4) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.
5) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.
6. Strategi Kegiatan Pendidikan Kesehatan
a. Metode Pendidikan Kesehatan
- Ceramah
- Tanya Jawab
b. Media Pendidikan Kesehatan
- Laptop
- Leaflet
c. Rencana Kegiatan Pendidikan Kesehatan

NO
WAKTU
1 5 Menit

KEGIATAN PENYULUHAN
Pembukaan:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan.

KEGIATAN PESERTA
1. Menyambut salam
dan mendengarkan
2. Mendengarkan

3. Melakukan kontrak waktu.

3. Mendengarkan

4. Menyebutkan materi

4. Mendengarkan

penyuluhan yang akan diberi

5. Mendengarkan

kan

6. Menjawab dan

5. Memberitahukan tata tertib


kegiatan penyuluhan

mengungkapkan
perasaannya

6. Mengajukan pertanyaan dan


memberikan kesempatan
peserta mengungkapkan
2

20 Menit

perasaannya
Pelaksanaan :

1. Menjawab

1. Melakukan apersepsi
2. Menjelaskan tentang
pengertian Imunisasi
3. Menjelaskan tentang tujuan
pemberian imunisasi

pertanyaan
2. Mendengarkan dan
memperhatikan
3. Mendengarkan dan
memperhatikan

4. Menjelaskan tentang

4. Mendengarkan dan

Jadwal pemberian

memperhatikan.

imunisasi

5. Mendengarkan dan

5. Menjelaskan tentang jenis

memperhatikan

imunisasi yang harus

6. Mendengarkan dan

diberikan.

memperhatikan

6. Menjelaskan tentang efek


samping imunisasi
7. Memberikan

kesempatan

kepada peserta penyuluhan

7. Bertanya
8. menjawab pertanyaan
yg di ajukan

untuk bertanya
8. Menjawab pertanyaan
peserta penyuluhan yang
berkaitan dengan materi
3

5 Menit

yang belum jelas.


Penutup :
1. Menyimpulkan

materi

yang telah disampaikan.


2. Evaluasi

penyuluhan

1. Memperhatikan
2. Menjawab pertanyaan
3. Menjawab salam

dengan pertanyaan secara


lisan.
3. Salam
7. Evaluasi
a. Evaluasi Persiapan
- Sarana disiapkan siang hari sebelum acara dimulai
- Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
- Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan
- Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi pendidikan
kesehtana dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan
dilaksanakan.
b. Evaluasi Proses
- Moderator memandu terapi bermain dari awal hingga akhir kegiatan
- Responorang tua klien baik selama proses penkes berlangsung
- Ibu tampak aktif selama proses penkes berlangsung
- Ibu konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
- Ibu mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan
benar.
- Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai dengan
baik
- Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing
c. Evaluasi Hasil :

- Kegiatan penkes dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan


- Ibu mengetahui tentang pengertian Imunisasi
- Ibu mengetahui tentang tujuan pemberian Imunisasi.
- Ibu mengetahui tentang jadwal pemberian imunisasi
- Ibu dapat menjelaskan jenis imunisasi yang diberikan
- Ibu dapat menjelaskan efek samping Imunisasi.
8. Referensi
a. Yupi Supartini. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak.
Jakarta : EGC.
b. Dinkes. Prov. Jatim. 2005. Buku Pegangan Kader Posyandu.
9. Lampiran Materi
a. PENGERTIAN
Imunisasi adalah Memberikan kekebalan tubuh dengan cara memasukkan
bibit penyakit yang telah dilemahkan atau dilumpuhkan.
Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) adalah program yang dicanangkan
pemerintah untuk meningkatkan deajat kesehatan bayi di Indonesia.
Imunisasi ini diberikan mulai dari bayi baru lahir (hepatitis B) sampai
berumur 9 bulan (campak). LIL ini sendiri terdiri dari imunisasi HBV, BCG,
DPT, Polio dan Campak.
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan secara aktif pada
bayi atau anak terhadap penyakit tertentu, dengan memasukkan vaksin (bibit
penyakit yang telah dimatikan/dilemahkan)
b. TUJUAN PEMBERIAN IMUNISASI
Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk
mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan
kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa
penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B,
campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan
lain sebagainya.

c. JENIS IMUNISASI
1) Imunisasi BCG
Imunisasi BCG bertujuan untuk memberikan kekebalan/pertahanan aktif
terhadap penyakit TBC. Jadwal pemberian imunisasi BCG sebaiknya
dilkukan ketika bayi baru lahir sampai berumur 12 bulan, tetpai
sebaiknya diberikan pada umur 0-2 tahun. Imunisasi BCG cukup
diberikan 1 kali saja. Pada anak yang akan diimunisasi dengan usia lebih
dari 2 bulan, harus dilakukan Montaux test dulu. Gunanya untuk
mengetahui apakah ia telah terjangkit penyakit BCG. Seandainya hasil
positif, anak tersebut selayaknya tidak mendapatkan imunisasi.
2) Imunisasi DPT
Tujuan pemberian imunisasi DPT adalah untuk memberikan kekebalan
aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit Diphteri, pertusis
dan tetanus. Imunisasi DPT dapat diberikan 3 kali, sejak bayi berumur 2
bulan dengan selang waktu antara dua penyuntikan minimal 4 minggu
3) Imunisasi Poliomiolitis
Vaksinasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit
poliomiolitis. Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau
berumur beberapa hari, selanjutnya setiap 4-6 minggu. Pemberian
imunisasi polio dapat dilakukan bersamaan dengan BCG, Hepatitis B,
dan DPT
4) Imunisasi Campak
Imunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit
campak secara aktif. Menurut WHO, imunisasi campak cukup diberikan
1 kali suntikan setelah bayi berumur 9 bulan, tetapi karena angka
kesakitan campak di Indonesia masih tinggi, Pemerintah mencanangkan
pemberian imunisasi campak sebelum usia 9 bulan, yaitu antara usia 6-9
bulan.
5) Imunisasi Hepatitis B
Pemberian vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif
terhadap hepatitis B. Imunisasi aktif dilakukan dengan cara pemberian

suntikan dasar sebanayk 3 kali dengan jarak waktu satu bulan antara
suntikan 1 dan 2, dan lima bulan antara suntikan 2 dan 3.
d. JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI
UMUR
VAKSIN
0 Bln (2 minggu setelah bayi lahir)
HB 1 BCG
Polio 1
2 Bln
HB 2 DPT 1 Polio 2
3 Bln
DPT 2 Polio 3
4 Bln
DPT 3 Polio 4
9 Bln
HB 3 Campak
Semua vaksin diatas dapat dilakukan diluar jadwal ketika ada wabah.
Vaksin campak dapat diberikan lebih dari satu kali ketika ada wabah.
e. EFEK SAMPING IMUNISASI
Vaksin
BCG

Efek samping yang muncul


Reaksi yang mungkin timbul pada pemberian imunisasi
BCG adalah bengkak kecil kemerahan, kadang bernanah,
tetapi akan sembuh dengan sendirinya walaupun lambat.

DPT

Biasanya suntikan BCG tidak menimbulkan panas.


Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan,
pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan selama
1-2 hari. Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada
anak yang sakit parah dan anak yang menderita penyakit

POLIO

kejang demam kompleks.


Reaksi yang timbul tidak ada, mungkin akan terdapat
berak-berak ringan.
Pada anak dengan diare berat atau sedang sakit parah,

CAMPAK

imunisasi polio dapat ditangguhkan.


Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin
terjadi demam ringan dan tampak sedikit bercak merah
pada pipi di bawah telinga pada hari ke 7-8 setelah

HEPATITIS B

penyuntikan.
Reaksi yang mungkin terjadi adalah berupa nyeri pada
tempat

suntikan,

yang

mungkin

disertai

dengan

timbulnya rasa panas atau pembengkakan. Reaksi ini

akan menghilang dalam waktu 2 hari. Reaksi lain yang


mungkin terjadi ialah demam ringan.
F. TEMPAT MEMPEROLEH IMUNISASI
1. Rumah sakit
2. Puskesmas
3. BKIA/Rumah Bersalin
4. Posyandu
5. Praktek Dokter Swasta (terutama dokter spesialis anak)

ABSENSI PESERTA PENYULUHAN


Hari/ Tanggal : 26 Juni 2015
Tempat: Ruang Perinatologi RSUD Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
NO

NAMA

ALAMAT

LEMBAR OBSERVASI

TTD

PENDIDIKAN KESEHATAN RUMAH SAKIT


Tema

Hari/Tanggal

Tempat:
Persiapan

Pelaksanaan

Organisasi

Pemateri

Moderator :
Waktu

Fasilitator :
Mulai
:
Selesai

Peserta
Penyajian

Diskusi

Penjelasan :
Jumlah
:
Orang
Penyampaian :
Kendala

Solusi

Proses diskusi :
Kendala

Solusi

:
Purbalingga, 26 Juni 2015
Observer,
(.)

Anda mungkin juga menyukai