Penyusun:
dr. Muhammad Suhardi
Pembimbing:
dr. Alexander Bramukhaer
PROGRAM DOKTER INTERNSHIP
RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL
KABUPATEN KENDAL
2015
Topik
Tanggal (Kasus)
: 13-2-2015
Presentan
Tanggal Presentasi :
Pendamping
Tempat presentasi
Obyektif presentasi :
-
Keilmuan
Diagnostik dan Manajemen
Dewasa
Deskripsi: Wanita, 51 tahun, badan lemes, kaki dan tangan sering kesemutan.
Tujuan: mendiagnosis dan memberikan penanganan yang tepat pada pasien dengan
Diabetes Mellitus Tipe 2.
: Ny. S.
: 51 Tahun
: Perempuan
: Penyangkringan
: 159135
: 15 Februari 2015
B. SUBYEKTIF ANAMNESIS
Keluhan Utama: Nyeri Perut
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSI Weleri tanggal 12 Februari 2015 melalui IGD dengan
keluhan badan terasa lemes, telapak kaki dan tangan sering kesemutan. Pasien juga
mengeluh sering pipis terutama malam hari, cepat merasa lapar dan haus. Dilakukan
pemeriksaan tekanan darah didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg. Oleh dokter
yang memeriksa, pasien dianjurkan untuk dirawat.
Pasien sudah pernah mengalami keluhan yang sama dan sempat dirawat inap
di RSI Kendal dan dinyatakan membaik.
: (-)
: (+)
: (-)
: (-)
C. OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum: tampak sesak, komposmentis
Vital Sign: Tensi: 120/80
Respiratory Rate: 20x/menit
Nadi: 80 x/menit
Suhu : 35,8o C
Kepala
Mata
Leher
Thorak
Cor
: Bentuk mesocephal
: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
: JVP tidak meningkat, trachea di tengah
: Retraksi(-)
:I
: iktus kordis tidak tampak
Pal : Iktus kordis tidak kuat angkat
Per : batas jantung terkesan normal
A
:bunyi jantung i-ii intensitas normal,reguler,
bising (-)
Pulmo
:I
: Pengembangan dada kanan= kiri
Pal : fremitus raba kanan = kiri
Per : sonor/sonor
A
: SDV (+/+), Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Abdomen
:I
: Datar
A
: bising usus (+)
Pal : Nyeri tekan (-)
Per : Timpani
Ekstremitas: Akral dingin
Pitting oedem - - 2. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal 13 Februari 2015
Hb
: 13,5 gr/Dl
Hematokrit : 39 %
Trombosit
: 242.000/mm3
Leukosit
: 9.100/mm3
Eritrosit
: 4,55 juta/mm3
GDS
: 284
Ureum
: 30
Creatinin
: 0,7
SGPT
: 25
SGOT
: 25
3. PEMERIKSAAN EKG
Tidak Dilakukan
D. ASSESMENT
Penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien ini terdiri dari dua komponen
yaitu farmakologi dan nonfarmakologi.Terapi non farmakologi pada pasien ini adalah
edukasi tentang definisi, faktor resiko, gejala klinis, penatalaksanaan dan komplikasi dari
DM tipe 2. Edukasi untuk mengubah gaya hidup (makan teratur, olahraga teratur dan
berhenti merokok). Pemberian perencanaan diet sesuai dengan kebutuhan kalori dimana
pada pasien ini adalah 1425 kalori per hari.Edukasi untuk melakukan olahraga 3-4 per
minggu dengan setiap kali olahraga tidak kurang dari 30 menit (dianjurkan untuk jalan
sehat).
E. PLAN
Assesment: Diabetes Mellitus Tipe 2
Pengobatan:
- Bedrest
- Infus Ringer Lactat 20 tpm
- Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg
- Antasyd Tab 3 x1
- Glikazid 1-0-1
- Metformin 3 x 500 mg
Edukasi: dilakukan kepada pasien dan keluarganya untuk membantu proses
penyembuhan dan pemulihan. Pasien harus minum obat dan kontrol secara teratur.
Jangan melakukan aktifitas yang berat dan dapat memperberat penyakit. Jika gejala
kambuh, segera dibawa ke dokter atau rumah sakit.
Konsultasi: dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi dengan spesialis penyakit
dalam untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan yang lebih intensif.
Follow Up
Tanggal/Jam
Perjalanan Penyakit
Rencana Pengobatan
12-02-2015
Jam 06:30
13-02-2015
Jam: 07:00
14-02-2015
Jam: 06:00
S: TD: 120/80
RR: 20 x /menit
HR: 80 x/menit t: 36
TINJAUAN PUSTAKA
DIABETES MELLITUS
A. Definisi
Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit gangguan metabolic yang
ditandai oleh peningkatankadar glukosa darah melebihi normal. Terdapat beberapa tipe
diabetes yang diketahui dan umumnya disebabkan oleh suatu interaksi yang kompleks antara
faktor genetik, lingkungan dan gaya hidup. Pada umumnya dikenal 2 tipe diabetes, yaitu
diabetes tipe 1 (tergantung insulin), dan diabetes tipe 2 (tidak tergantung insulin). Diabetes
tipe 1 biasanya dimulai pada usia anak-anak sedangkan diabetes tipe 2 dimulai pada usia
dewasa. Bila hal ini dibiarkan tidak terkendali dapat terjadi komplikasi metabolik akut
maupun komplikasi vaskuler jangka panjang, baik mikroangiopati maupun makroangiopati.
Jumlah penderita diabetes di Indonesia setiap tahun meningkat. Berbagai penelitian
epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka insidensi dan
prevalensi DM tipe 2 di berbagai penjuru dunia. World Health Organization (WHO)
memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang diabetes yang cukup besar pada tahuntahun mendatang. WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 8,4
juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Senada dengan WHO,
International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2009, memprediksi kenaikan jumlah
penyandang DM dari 7 juta pada tahun 2009 menjadi 12 juta pada tahun 2030. Meskipun
terdapat perbedaan angka prevalensi, laporan keduanya menunjukkan adanya jumlah
peningkatan penyandang DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030.
Klasifikasi terbaru tahun 1999 oleh American Diabetes Association / World
Health Organization (ADA / WHO) lebih menekankan penggolongan berdasarkan
penyebab dan proses penyakit.
Ada 4 jenis DM berdasarkan klasifikasi terbaru, yaitu :
1. DM type 1 : IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus)
Ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pancreas, kombinasi faktor genetik imonologi
dan mungkin pula lingkungan (virus) diperkirakan turut menimbulkan distraksi sel
beta.
Mellitus
mengalami
ketonurea (keton dalam urin) dan kadar natrium menurun serta pH serum menurun yang
menyebabkan asidosis.
Defisiensi insulin menyebabkan penggunaan glukosa oleh sel menjadi menurun,
sehingga kadar gula dalam plasma tinggi (Hiperglikemia). Jika hiperglikemia ini parah
dan melebihi ambang ginjal maka akan timbul Glukosuria. Glukosuria ini akan
menyebabkan diuresis osmotik yang meningkatkan pengeluaran kemih (poliuri) dan
timbul rasa haus (polidipsi) sehingga terjadi dehidrasi.
Glukosuria mengakibatkan keseimbangan kalori negatif sehingga menimbulkan
rasa lapar yang tinggi (polipagi).
Penggunaan glukosa oleh sel menurun mengakibatkan produksi metabolisme
energi menjadi menurun, sehingga tubuh menjadi lemah
Hiperglikemia dapat mempengaruhi pembuluh darah kecil, arteri kecil sehingga
suplai makanan dan oksigen ke perifer menjadi berkurang, yang akan menyebabkan luka
tidak cepat sembuh, karena suplai makanan dan oksigen tidak adekuat akan menyebabkan
terjadinya infeksi dan terjadinya gangguan.
Gangguan pembuluh darah akan menyebabkan aliran darah ke retina menurun,
sehingga suplai makanan dan oksigen ke retina berkurang, akibatnya pandangan menjadi
kabur
Salah satu akibat utama dari perubahan mikrovaskuler adalah perubahan pada
struktur dan fungsi ginjal, sehingga terjadi nefropati
Diabetes mempengaruhi syaraf-syaraf perifer, sistem syaraf otonom dan sistem
syaraf pusat sehingga mengakibatkan neuropati.
E. Manifestasi Klinik
Penyakit Diabtes Mellitus ini pada awalnya sering tidak dirasakan dan tidak
disadari oleh penderita. Gejala-gejala muncul tiba-tiba pada anak atau orang dewasa
muda. Sedangkan pada orang dewasa > 40 tahun, kadang-kadang gejala dirasakan ringan
sehingga mereka menganggap tidak perlu berkonsultasi ke dokter. Penyakit DM diketahui
secara kebetulan ketika penderita menjalani pemeriksaan umum (general medikal checkup). Biasanya mereka baru datang berobat, bila gejala-gejala yang lebih spesifik timbul
misalnya penglihatan mata kabur, gangguan kulit dan syaraf, impotensi. Pada saat itu,
mereka baru menyadari bahwa dirinya menderita DM.
Secara umum gejala-gejala dan tanda-tanda yang ditemui meliputi ;
1. Gejala dan tanda awal
a. Penurunan berat badan (BB) dan rasa lemah
Penurunan berat badan dalam waktu relatif singkat, merupakan gejala awal yang
sering dijumpai, selain itu rasa lemah dan cepat capek kerap di rasakan
b. Banyak kecing (poliuria)
Gejala yang sering dirasakan penderita adalah sering kencing dengan volume
urine yang banyak kencing yang sering pada malam hari terkadang sangat
mengganggu penderita
c. Banyak minum (polidipsia)
Rasa haus dan ingin minum terus. Kadang hal ini sering ditafsirkan karena udara
yang panas dan banyak kerja berat, padahal tanda-tanda ini muncul sebagai awal
gejala penyakit DM
d. Banyak makan (polifagia)
Penderita sering makan (banyak makan) dan kadar glukosa darah semakin tinggi,
namun tidak dapat seluruhnya dimanfaatkan untuk masuk ke dalam sel
2. Gejala Kronis
a. Gangguan penglihatan
Pada mulanya penderita DM ini sering mengeluh penglihatannya kabur, sehingga
sering mengganti kaca mata untuk dapat melihat dengan baik.
b. Gangguan syaraf tepi / kesemutan
Pada malam hari, penderita sering mengeluh sakit dan rasa kesemutan terutama
pada kaki
c. Gatal-gatal / bisul
Keluhan gatal sering dirasakan penderita, biasanya gatal di daerah kemaluan, atau
daerah lipatan kulit seperti ketiak, paha atau dibawah payudara, kadang sering
timbul bisul dan luka yang lama sembuhnya akibat sepele seperti luka lecet
terkena sepatu atau tergores jarum.
c. Angiopati Diabetik
Diabetes Mellitus pada dasarnya terjadi pada semua pembuluh darah di seluruh
bagian tubuh (Angiopati Diabetik) dibagi menjadi 2:
1) Mikrovaskuler
a) Penyakit ginjal
Salah satu akibat utama dari perubahan perubahan mikrovaskuler adalah
perubahan pada struktural dan fungsi ginjal, bila kadar glukosa dalam
darah meningkat, maka mekanisme filtrasi ginjal akan mengalami stress
yang menyebabkan kebocoran protein darah dalam urine.
b) Penyakit mata
Penderita DM akan mengalami gejala penglihatan sampai kebutaan,
keluhan penglihatan kabur tidak selalu disebabkan neuropati.
Katarak
disebabkan
karena
hiperglikemia
yang
berkepanjangan,
mengalami hipertropi, pada sel-sel kuku kaki yang menebal dan halus
demikian juga pada daerah-daerah yang terkena trauma.
c) Pembuluh darah ke otak
Pada pembuluh darah otak dapat terjadi penyumbatan sehingga suplai
darah ke otak menurun.
B. Penatalaksanaan
Pengobatan bertujuan untuk mengurangi gejala-gejala, mengusahakan keadaan
gizi dimana berat badan ideal dan mencegah terjadinya komplikasi.
Secara garis besar pengobatannya dilakukan dengan :
1. Diet
Disesuaikan dengan keadaan penderita
Prinsip umum : diet dan pengendalian berat badan merupakan dasar dari
penatalaksanaan diabetes. Penatalaksanaan nutrisi pada penderita diabetes diarahkan
untuk mencapai tujuan berikut ini :
a. Memberikan semua unsur makanan esensial (misal : vitamin dan mineral)
b. Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai
c. Memenuhi kebutuhan energi
d. Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan
kadar glukosa darah mendekati normal melalui cara-cara yang aman dan praktis
e. Menurunkan makan pada penderita DM
Pencernaan makan pada penderita DM
1) Kebutuhan kalori
Tujuan yang paling penting adalah pengendalian asupan kalori total untuk
mencapai atau mempertahankan berat badan yang sesuai dan pengendalian
kadar glukosa darah.
Rencana makan bagi penyandang diabetes juga memfokuskan presentase
kalori yang berasal dari karbohidrat, protein dan lemak
Ada 2 tipe karbohidrat yang utama, yaitu :
a) Karbohidrat kompleks (seperti : roti, sereal, nasi dan pasta)
3) Efek samping
a) Lipodistrofi : atrofi jaringan subkutan pada tempat penyuntikan
b) Hipoglikemia : dosis insulin berlebih atau kebutuhan insulin yang berkurang
c) Reaksi alergi
d) Resistensi terhadap insulin
RINGKASAN
Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit gangguan metabolic yang
ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah melebihi normal. Terdapat beberapa tipe
diabetes yang diketahui dan umumnya disebabkan oleh suatu interaksi yang kompleks antara
faktor genetik, lingkungan dan gaya hidup. Pada umumnya dikenal 2 tipe diabetes, yaitu
diabetes tipe 1 (tergantung insulin), dan diabetes tipe 2 (tidak tergantung insulin). Diabetes
tipe 1 biasanya dimulai pada usia anak-anak sedangkan diabetes tipe 2 dimulai pada usia
dewasa. Bila hal ini dibiarkan tidak terkendali dapat terjadi komplikasi metabolik akut
maupun komplikasi vaskuler jangka panjang, baik mikroangiopati maupun makroangiopati.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, J., 2005. Komplikasi Kronik Diabetik Masalah, Utama Penderita Diabetes dan Upaya
Pencegahan Diabetes. Available fromhttp://www.akademik.unsri.ac.id/on 25 July 2013
American
Diabetes
Association.
2013.
Diabetes
Basic.
Available
from