Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

1. Rehidrasi
Terapi Rehidrasi Oral (TRO) adalah pemberian cairan melalui mulut untuk mencegah
atau mengoreksi dehidrasi yang disebabkan diare. Terapi rehidrasi oral adalah manajemen
standard untuk gastroenteritis akut karena dinilai efektif dan hemat biaya.
Cairan Rehidrasi Oral (CRO) adalah cairan yang khusus dikembangkan untuk terapi
rehidrasi oral. Cairan rehidrasi oral yang lebih efektif dan osmolaritas yang lebih rendah
(yang konsentrasi natrium dan glukosanya dikurangi, yang berefek berkurangnya muntah,
berkurangnya jumlah feses, dan penurunan kebutuhan untuk infus intravena
dibandingkan dengan CRO yang standard) telah dikembangkan untuk penggunaan secara
global.
CRO hipotonik WHO juga direkomendasikan untuk pengobatan pada dewasa dan
anak - anak dengan kolera. TRO terdiri dari
- rehidrasi ( air dan elektrolit untuk mengganti kehilangan )
- pemeliharaan cairan ( disertai dengan nutrisi yang cukup )
Pada anak - anak dengan syok hemodinamik atau dengan ileus abdominal CRO
adalah suatu kontraindikasi. Untuk anak- anak yang tidak bisa menoleransi pemberian
CRO melalui mulut ( akibat muntah persisten ) pemberian CRO dapat dilakukan melalui
nasogastrik.1
Tabel 1. Konsistensi Cairan Rehidrasi Oral
Natrium
Klorida
Glukosa
Kalium
Sitrat
Osmolaritas Total

mmol / L
75
65
75
20
10
245

Cairan Rehidrasi Oral diberikan pada dehidrasi ringan sampai sedang. Cairan
hipotonik yang diberikan sebanyak 75 ml/kgBB dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan
cairan yang telah terjadi dan sebanyak 5 - 10 ml/kgBB setiap diare.2 Selain itu,
Jika anak menginginkan minum lebih banyak, berikan sesuai kehilangan cairan

yang sedang berlangsung.


Mulailah memberi makan segera setelah anak ingin makan.
Lanjutkan pemberian ASI3
Rehidrasi parenteral adalah pemberian cairan yang diberikan secara intravena.
Rehidrasi ini dilakukan pada anak yang mengalami dehidrasi ringan sampai sedang yang
muntah setiap diberi minum walaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi sedikit
atau melalui pipa nasogastrik atau pada anak yang mengalami dehidrasi berat. Cairan
intravena yang diberikan adalah ringer laktat atau KaEN 3B atau NaCl dengan jumlah
cairan dihitung berdasarkan berat badan.
Penghitungan cairan pada anak dengan dehidrasi ringan sampai sedang :
- berat badan 3 - 10 kg : 200 ml/kgBB/hari
- berat badan 10 - 15 kg : 175 ml/kgBB/hari
- berat badan > 15 kg : 135 ml/kgBB/hariiran
Penghitungn cairan pada anak dengan dehidrasi berat :
Diberikan cairan rehidrasi dengan parenteral dengan ringer laktat atau ringer asetat
100 ml/kgBB dengan cara pemberian :
- umur < 12 bulan : 30 ml/kgBB dalam 1 jam pertam, dilanjutkan 70 ml/kgBB dalam
5 jam berikutnya
- umur > 12 bulan : 30 ml/kgBB dalam 1/2 jam pertam, dilanjutkan 70 ml/kgBB
dalam 2,5 jam berikutnya
- cairan peroral bisa diberikan bila pasien sudah mau dan dapat minum, dimulai
dengan 5 ml/kgBB selama proses rehidrasi.2
2. Pemberian Tablet Zink
Defisiensi zink sering terjadi pada anak - anak di negara berkembang. Terapi
suplemen mikronutrisi dengan zink ( 20 mg/hari sampai diare berenti ) dapat mengurangi
durasi dan keparahan dari episode diare pada anak. Suplementasi dengan zink sulfat ( 2
mg/hari selama 10 - 14 hari ) dapat mengurangi insiden diare untuk 2 - 3 bulan. Hal ini
mengurangi angka kematian di antara anak - anak dengan diare persisten. Pemberian
suplemen zink sulfat pada anak - anak yang menderita diare persisten direkomendasikan

oleh WHO.2
Pemberian tablet zink untuk anak < 6 bulan : 1/2 tablet ( 10 mg/hari )
Pemberian tablet zink untuk anak > 6 bulan : 1 tablet ( 20 mg/hari )
Pemberian dilanjutkan selama 10 - 14 hari3
3. Pemberian Makan
Melanjutkan pemberian makan yang bergizi merupakan suatu elemen yang penting
dalam penatalaksanaan diare
ASI tetap diberikan
Meskipun nafsu makan anak belum membaik, pemberian makan tetap diupayakan
pada anak berumur 6 bulan atau lebih.
Jika anak biasanya tidak diberi ASI, pikirkan untuk relaktasi atau beri susu formula
yang biasa diberikan. Jika anak berumur 6 bulan atau lebih atau sudah makan makanan
padat, beri makanan yang disajikan secara segar - dimasak. Berikut adalah makanan yang
direkomendasikan :
- sereal atau makanan lain yang mengandung zat tepung dicampur dengan kacang kacangan, sayuran, dan daging/ ikan.
- makanan pendamping ASI lokal yang direkomendasikan dalam Pedoman MTBS di
daerah tersebut.
- sari buah segar, seperti apel, jeruk, dan pisang
Bujuk anak untuk makan dengan memberikan makanan setidaknya 6 kali sehari.3
4. Pemberian Antibiotik
Pemberian antibiotik tidak selalu diindikasikan untuk anak - anak. Antibiotik
diandalkan hanya pada diare berdarah, suspek kolera dengan dehiddrasi berat, dan infeksi
nonintestinal yang serius ( seperti pneumonia ).

Anda mungkin juga menyukai