= besar sampel
= besar populasi
= tingkat ketidak tepatan yg
terjadi = 0.05
N
n=
n=
N
1+N (d2 )
375820
1+375820 (0.052 )
375820
n=
1+375820 (0.0025)
575820
n=
1+939,55
375820
n=
940.55
n=399.575 = 400 Dokumen
Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan secara quota
sampling atau jatah.
Dalam pengamatan ini penulis
mengamati dan mencatat tentang
perlindungan
hukum
terhadap
kepemilikan dokumen rekam medis
pada saat proses pemusnahan
khususnya lembar rekam medis yang
tidak dimusnahkan di Rumah Sakit
Baptis Kediri Tahun 2010. Selain itu
penelitian melakukan wawancara
kepada petugas rekam medis yang
bertanggung
jawab
melindungi
dokumen rekam medis di Rumah
Sakit Baptis Kediri Tahun 2010.
Sumber data yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah data skunder,
atau fakta yang diperoleh dan
dikumpulkan oleh orang lain.
HASIL PENELITIAN
1. Prosedur Pemusnahan Dokumen
Rekam Medis di Rumah Sakit
Baptis Kediri tahun 2010
a. Berdasarkan Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam Medis
Tentang Pemusnahan di Rumah
Sakit Baptis Kediri
Ketua :
- dr. R.E Grace, Sp M
Sekretaris :
- Sony Eko W, A. Md. PK
Bendahara :
- Maria Suprapti
Seksi ilmiah :
- dr. Mary Elizabet
- Erawati, A. Md. Keb., SST
- Supinah, A. Md. Kep
Sesksi
Tempat
dan
Perlengkapan:
- Bambang Susanto
Seksi
Publikasi
dan
Dokumentasi:
- Agus Sudarmanto
2) Melakukan pemilahan terhadap lembar-lembar rekam
medis oleh petugas rekam
medis
yang
ditunjuk.
Lembar
yang
tidak
dimusnahkan diantaranya:
a) Resume medis
b) Lembar operasi
c) Lembar identitas bayi
baru lahir
d) Informed consent
e) Lembar kematian
3) Membuat
daftar
tabel
pertelaan dokumen rekam
medis
Tabel 4.1 Daftar Tabel Pertelaan Arsip Rumah Sakit Baptis Kediri
No
No.
Tahun
Waktu
Diagnosa Ketarangan
Rekam Jangka Penyimpanan
medis
1
2
3
4
5
Dst
Sumber: Daftar Pertelaan Arsip Rekam Medis Rumah Sakit Baptis kediri
4) Pemusnahan
dokumen
rekam medis yang siap
dimusnahkan dan dokumen
yang rusak atau tidak
terbaca dilaksanakan pada
tanggal 13 Desember 2010
dengan cara dicacah yang
dilakukan oleh pihak ketiga
yang disaksikan oleh Tim
Pemusnah Dokumen Rekam
Medis.
5) Membuat Berita Acara
Pemusnahan,
namun
Beraita Acara Pemusnahan
tersebut,
belum
di
tandatangani oleh direktur
rumah sakit dan panitia
pemusnahan.
2. Lembar-Lembar Rekam Medis
yang Tidak di Musnahkan di
Rumah Sakit Baptis Kediri tahun
2010
a. Resume medis
b. Lembar operasi
c. Lembar identitas bayi baru
lahir
d. Lembar kematian
e. Informed conssent
3. Penyimpanan Lembar Rekam
Medis yang Tidak Dimusnahkan
di Rumah Sakit Baptis Kediri
tahun 2010
Gambar 4.1: Gambar penyimpanan
lembar rekam medis yang tidak
dimusnahkan
Sumber: Gudang
Baptis Kediri
Rumah
Sakit
medis
milik
rumah
sakit,
sedangkan isinya milik pasien.
Saran
1. memberlakukan arsip aktif dan
inaktif.
2. memperhatikan tempat
penyimpanan lembar rekam medis
yang tidak dimusnahkan..
3. Disarankan
kepada
Tim
Pemusnahan Dokumen Rekam
Medis dalam penandatanganan
Berita Acara Pemusnahan,
4. Meningkatkan
perlindungan
hukum terhadap kepemilikan
dokumen rekam.
5. Seluruh petugas rekam medis
bertanggungjawab atas rekam
medis, baik aktif, inaktif
maupun
yang
tidak
dimusnahkan.
Daftar Pustaka
Amir, Amri. 1992. Bunga Rampai
Hukum Kesehatan. Widya
Medika. Jakarta.
Budi, Safitri Citra. 2011. Manajemen
Unit Kerja Rekam Medis.
Yogyakarta: Quantum Sinergis
Media.
Hatta, Gemala R. 2008. Pedoman
Manajemen
Informasi
Kesehatan
di
Sarana
Pelayanan Kesehatan. Jakrta:
UI Prees
Billy N. (2008). Aspek Hukum
Rekam Medik Di Indonesia
http://konsulsehat.wordpress.c
om/2008/03/06/aspek-hukumrekam-medik-di-indonesia/.
Diakses tanggal 26 April 2012
Pukul 22.36 Wib.
Ikatan Dokter Indonesia Tentang
Rekam Medis
RI.
Undang-Undang RI Nomor 29
Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran
Wetboek, Burgelijk. 2008. Kitab
Undang-Undang
Hukum
Perdata: Permata Press