Anda di halaman 1dari 17

Oleh

WIWIK PURWATI WIDYANINGSIH, ST, M.ENG

IV. DISTRIBUSI
4.1. Penyaluran Jaringan Distribusi
Berdasarkan Tenaga yang Disalurkan :
Saluran Distribusi Primer (JTM) : 6 kV, 20 kV
Saluran Distribusi Sekunder (JTR) : 127/220 V, 220/380 V
Peralatan peralatan Jaringan Distribusi
Konduktor
Tiang Listrik
Isolator
Trafo Distribusi
Arrester
Disconecting Switch

Penyaluran Jaringan Distribusi


Jaringan Distribusi Udara (Overhead Line).
Jaringan Distribusi Dalam Tanah (Underground Line).
Sistem Jaringan Distribusi Dikatakan Berhasil Jika :
Kontinyuitas pelayanan (Reability/keandalan) baik.
Fleksibel terhadap pertumbuhan beban.
Tingkat Kontinyuitas Pelayanan Didasarkan pada Pemadaman :
a.Tingkat I : Padam berjam-jam, waktu yang cukup untuk mencari
dan memperbaiki bagian yang terganggu.
b.Tingkat II : Padam beberapa jam, waktu untuk mengirim
petugas guna melokalisir gangguan.
c.Tingkat III : Padam beberapa menit, waktu yang diperlukan oleh
petugas untuk memanipulasi dari jarak jauh.

Perhitungan Pemutusan Pelayanan Setiap Tahun :


a.Jam Pemutusan untuk Perumahan :

b.Jam Pemutusan untuk Industri :

Keterangan :
h
: Jumlah jam pemakaian setiap tahun.
a
: Konsumen pemadaman.
b
: kwh konsumen yang terputus.
m : kwh konsumen yang terpasang.
n
: Jumlah konsumen.

Reliability yang tinggi tergantung dari :


a.Memilih jaringan yang mempunyai tingkat kontinyuitas tinggi.
b.Frekuensi pemadaman yang rendah.
Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem
distribusi untuk memperkecil terjadinya pemadaman :
Perbedaan kerapatan beban.
Keadaan penempatan beban.
Keadaan setempat.

4.2. Sistem Jaringan Distribusi


1.Sistem Jaringan Distribusi Radial (terbuka).
2.Sistem Jaringan Distribusi Loop/Ring/Cincin (tertutup).
3.Sistem Jaringan Distribusi Interkoneksi
4.2.1. Sistem Jaringan Distribusi Radial

Transmisi

JTM

JTR

Pembangkit

GI

Beban

Sistem Jaringan Distribusi Radial

Keuntungan :
Sangat sederhana dan mudah menyalurkan tenaga listrik
Biaya murah
Kerugian :
Kontinyuitas pelayanan kurang baik.
Realibility kurang baik.
Harganya mahal jika digunakan pada daerah yang luas
(padat).
Sistem Jaringan Distribusi Radial ada 2 :
a.Tipe Pohon : Jika mengalami gangguan maka sistem akan
padam total
b.Tipe Pusat Beban : Tegangan yang didistribusikan ke
pusat-pusat beban merata.

Reability Sistem Jaringan Distribusi Radial dibedakan :


Sistem Jaringan Distribusi Radial Tanpa Reclosing dan
Sectionalizing Otomatis : Kontinyuitas pelayanan kurang baik,
artinya jika terjadi gangguan baik sementara maupun permanen
pada salah satu titik atau sepanjang feeder, maka
padam total
Sistem Jaringan Distribusi Radial Dengan Reclosing dan
Sectionalizing Otomatis : Jika terjadi gangguan maka tidak akan
padam total, hanya bagian yang terganggu saja yang mengalami
padam.
Penempatan Sectionalizer pada sistem jaringan distribusi :
untuk memperkecil pemadaman saluran.

Saluran mengalami gangguan pada seksi ke n, maka yang


mengalami pemadaman n+1 (adanya koordinasi recloser dan
sectionalizer.
Saluran yang mempunyai unit sectionalizer, kemungkinan
terjadinya gangguan di setiap seksi dari saluran
hal ini disebut Probability of Fault Accurance (PFA).
Perbandingan antara jumlah feeder yang mengalami
pemadaman dengan jumlah seksi setiap feeder disebut
Coeffisien of Load Distribution (CLD).

Seksi 1 terganggu

pemadaman n+1 saluran.

Seksi 2 terganggu

pemadaman n+1 saluran.

Jika jumlah gangguan per tahun adalah m


jumlah
bagian yang mengalami pemadaman per tahun (M) sebesar :

Faktor Reduksi (P) :

Faktor Reduksi : feeder yang tidak mendapat suply karena


adanya gangguan

4.2.2. Sistem Jaringan Distribusi Loop


Konsumen
GI

GI
G
G

Transmisi
Konsumen

PPTL

GI
Konsumen

Keuntungan :
Kontinyuitas pelayanan cukup baik.
Untuk mensuplai beban dengan kerapatan beban yang cukup
besar.
Sistem tidak terlalu mahal.
Reliability cukup tinggi.
Kerugian
:
Pengaturan sulit dilakukan, khususnya GI yang jauh letaknya.
Perhitungan sistem pengaman lebih sukar.

Sistem Distribusi Loop ada 2 tipe :


a.One circuit open loop tipe I
b.One circuit open loop tipe II
One Circuit Open Loop Tipe I
Merupakan satu feeder yang keluar dari GI, feeder tersebut
dipecah menjadi 2 dengan beberapa sectionalizer yang
dikoordinasi. Ujung masing-masing dihubungkan dengan
sectionalizer NO sehingga membentuk loop.

NO

NC

Seksi 1
Seksi 2

NC

BB

NO
PMT

Seksi n-1

NC
NO

NC

n-1

n-2
Seksi n-2

Gb. One Circuit Open Loop I

Sistem Jaringan Distribusi mempunyai n sectionalizer, maka


jumlah seksinya n-1

4.2.3. Sistem Jaringan Distribusi Interkoneksi

Keuntungan :
Kontinyuitas penyaluran tenaga listrik sangat baik.
Sentral listrik tidak perlu bekerja secara nominal/ puncak
karena dapat di bantu dari sentral yang lain.
Kerugian :
Sistem sangat mahal.

Anda mungkin juga menyukai