Anda di halaman 1dari 6

Limbah cair rumah tangga (black water dan grey water) merupakan salah satu sumber pencemar

terbesar lingkungan perairan di Indonesia. Air limbah domestik rumah tangga secara jenisnya ada 4,
yaitu:
- Grey water (air dari kegiatan mencuci, mandi dan dapur)
- Black water (air dari kegiatan kakus)
- Yellow water (Urin)
- Brown water (Feces dan air siraman toilet)
Namun secara garis besar hanya dikelompokkan menjadi dua, yaitu Grey water dan Black water). Grey
water merupakan bagian dari limbah cair domestik yang proses pengalirannya tidak melalui toilet,
misalnya seperti air bekas mandi, air bekas mencuci pakaian, dan air bekas cucian dapur. Sebagian besar
kandungan yang terdapat pada grey water adalah bahan organik yang mudah terdegradasi.
Diperkirakan sekitar 60-85% dari total volume kebutuhan air bersih akan menjadi limbah cair domestik.
Dari angka tersebut limbah cair yang masuk pada golongan grey water ada sekitar 75%. Jika kita dapat
memanfaatkan limbah cair grey water untuk keperluan sehari-hari (penyiraman ruang terbuka hijau)
maka diperkirakan kita dapat menghemat kebutuhan air hingga 40%.
Ecotech Garden sebagai Inovasi Mengolah Limbah domestic Grey water
Ecotech garden adalah suatu inovasi dalam mengolah limbah domestik grey water maupun effluen
tangki septik dengan menggunakan tanaman hias yang diprakarsai oleh Ir. Ratna Hidayat. Pengolahan air
limbah menggunakan Ecotech garden merupakan salah satu pilihan pengolahan yang tepat mengingat
karakteristik air limbah grey water dengan beban organik relatif kecil serta unsur nitrogen dan fosfat
yang cukup tinggi. Unsur N serta P pada air limbah ini merupakan pupuk alami bagi tumbuhan sehingga
sistem pengolahan dapat dilaksanakan dengan teknologi yang sederhana, praktis, mudah dan murah
dalam pemeliharaannya. Pengolahan grey water menggunakan Ecotech garden dengan konsep
fitoremediasi ini memanfaatkan simbiosis mikroorganisme dalam tanah dengan akar tumbuhan yang
mengeluarkan oksigen. Bahan organik yang terdapat dalam air limbah akan dirombak oleh
mikroorganisme menjadi senyawa lebih sederhana dan akan dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai
nutrient, sedangkan sistem perakaran tumbuhan air akan menghasilkan oksigen yang dapat digunakan
sebagai sumber energi/katalis untuk rangkaian proses metabolisme bagi kehidupan mikroorganisme.

Pada Ecotech Garden akan terjadi proses dekomposisi zat organik (reaksi biokimia) yang
memerlukan Oksigen Terlarut, sehingga dapat menurunkan kandungan Oksigen Terlarut dalam
air limbah, ditandai dengan warna air limbah kehitaman,berbusa dan berbau busuk, reaksi yang
terjadi yaitu :
CxHyO2N2S2 + H2O
NH4 + CO2 + CH4 + H2S + 368 kal/gr/protein

Protein
Bau ammonia
Bau telur busuk
Mekanisme Penyerapan Zat Pencemar Pada Ecotech Garden
Mekanisme penyerapan zat pencemar pada Ecotech Garden, oleh zone akar adalah :

Terjadi peningkatan lebih banyak pada rhizosphere (perakaran tanaman). Terjadi peningkatan
mikro organisme 10 - 100 kali lebih banyak, karena ada penyaluran oksigen dari daun, ini
membantu penyerapan bahan pencemar dari air limbah yang diolah.
BOD air limbah diturunkan melalui proses oksidasi dan reduksi (fermentasi aerobic).Amonium
(NH4 N), dioksidasi oleh bakteri autotrop pada.
Ecotech Garden di Komplek Perumahan Bumi Asri Padasuka
Dibuat tahun 2005, dengan memanfaatkan air selokan terbuka (grey water) yang dialirkan ke
halaman rumah, dibentuk model U (luas permukaan 2,06 m2, debit 0,07 L/det). Tujuan
pembuatan Ecotech Garden adalah mengolah air selokan (grey water) sekaligus membuat kesan
dekoratif dalam bentuk taman hias air di halaman rumah.

Aneka Tanaman Hias Yang Digunakan pada Ecotech Garden

Jenis tumbuhan dapat disesuaikan dengan jenis sistem Ecotech garden yang digunakan. Pada
sistem Ecotech garden ini, air tidak menggenang di atas media tanam tetapi air mengalir di bawah media
sehingga memiliki berbagai keuntungan. Salah satu keuntungannya adalah tumbuhan yang dapat
beradaptasi lebih bervariasi sehingga dapat digunakan sebagai taman dengan estetika yang baik.
sistem ini menggunakan selokan terbuka yang ditanami tanaman hias seperti, Melati air, Kana (bunga
Tasbeh), Arrowhead Sagita Japanica,dan lain - lain yang dapat menurunkan kandungan BOD, COD
bahkan Phospat.
Pemanfaatan Hasil Olahan Ecotech Water Sebagai Sumber Utama Penyiraman Ruang
Terbuka Hijau

Air sabun (Grey water) yang umumnya berasal dari limbah rumah tangga, hasil dari cuci baju,
piring atau pel lantai sebenarnya dapat dimanfaatkan kembali untuk menyirami tanaman karena
pada kadar tertentu alam masih memiliki kemampuan untuk mengurai sabun yang pada dasarnya
merupakan rantai karbon yang umum terdapat di alam. Hanya saja perlu diperhatikan jika
sabunnya mengandung bahan berat pembunuh kuman seperti karbol atau mengandung minyak
yang sulit terurai seperti air hasil cuci mobil yang umumnya tercemar oli.
Sistem pengolahan yang baik akan memurnikan greywater sehingga dapat digunakan untuk berbagai hal.
Beberapa daerah tertentu di dunia memungkinkan orang untuk menggunakan greywater daur ulang.
Greywater yang berasal dari mandi atau mencuci digunakan untuk mengairi tanaman dan kebun melalui
system pengairan yang tersebar di bawah tanah. Pengairan dengan system bawah tanah sengaja dipilih
untuk meminimalisir pencemaran tanah. System ini telah diterapkan di sebagian besar Australia dan
Eropa.
Sumber gambar: http://www.otakku.com/2010/06/16/greywater-systems-menggunakan-kembali-air-bekas-cucianatau-mandi/
Di Indonesia sendiri, grey water sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk system pengairan ruang terbuka hijau, taman
kota, atau perkebunan. Penggunaan grey water dalam sistem pengairan ruang terbuka hijau dapat menghemat
penggunaan air bersih, mengingat selama ini penyiraman ruang terbuka hijau dan perkebunan di Indonesia masih
memanfaatkan air bersih (air layak minum). Aplikasi pengunaan grey water sebagai pengairan ruang terbuka hijau
dan perkebunan dapat dilakukan dengan menampung limbah cair rumah tangga yang telah mendapat
perlakuan ecotech garden kemudian air tersebut dialirkan ke ruang terbuka hijau. Sistem pengairan dan penyiraman
pada ruang terbuka hijau dan perkebunan dapat dilakukan dari dalam tanah. Dengan dapat memanfaatkan air secara
bijak, diharapkankan krisis air bersih di Indonesia dapat dimimalisir.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013. Pengetahuan Tentang Penanganan Limbah Cair, (http://wastewater.blogdetik.com/diakses 12
November2013)

Puslitbang PU.2011. Grey Water, (http://123.231.252.9/index.php/hasil-litbang/366-greywater diakses 12 November 2013)


Ratna Widya Danista. 2010. Penggunaan Bambu Air (Equisetum Hyemale) Dan Bambu Rejeki
(Dracaena Sanderiana) Untuk Penyisihan Nitrogen Dan Fosfor Pada Grey Water Dengan Sistem
Constructed
Wetland. Paper,
(online),
(http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-196103307100067-Paper.pdf diakses 12 November 2013)

ECOTECH GARDEN, TAMAN CANTIK MULTIFUNGSI


9:30 AM |

Ketersediaan air yang melimpah ruah terkadang membuat kita


lupa masih banyaknya saudara jauh kita yang kondisinya
bertolak belakang dengan kondisi 'makmur' yang kita alami.
Ketersediaan air tak jarang membuat kita lupa memikirkan
kondisi air yang kita buang ke lingkungan sekitar kita. Air yang
penuh dengan kandungan detergen, pewangi, sabun, sampo
dan juga kandungan-kandungan kimia lainnya, sedikit banyak
dapat berkontribusi negatif pada kelestarian lingkungan kita.
Air pembuangan non-kakus tersebut disebut dengan grey
water. Berbeda dengan black water (buangan dari kakus)
yang
biasanya
langsung
diolah
diseptic
tank, grey
water biasanya dibuang begitu saja ke sungai dan selokan
terdekat oleh warga.
Grey water memang akan membahayakan masyarakat jika
terus menerus dialirkan begitu saja ke sungai, danau, dan
selokan karena zat-zat yang dibawanya bisa menjadi polutan
yang merusak lingkungan. Tapi tidak untuk beberapa jenis
tanaman. Grey water bisa dimanfaatkan sebagai pupuk
berharga yang kemudian saat air 'dilepaskan' ke selokan atau
aliran sungai dan danau, kandungan berbahaya yang ada di
dalamnya bisa tereduksi.
Ecotech Garden: Filter Grey Water
Seperti yang dirilis oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber
Daya
Air
Dinas
Pekerjaan
Umum
Republik
Indonesia, grey water menjadi bau karena terjadinya proses
dekomposisi zat organik yang memerlukan oksigen terlarut
dalam air limbah. Proses ini bisa dilihat dari warna air limbah
yang kehitaman, berbusa dan berbau busuk. Filterisasi air
limbah/ grey water inilah yang harus menjadi fokus kita
sekarang. Salah satu solusi yang ditawarkan oleh lembaga
pemerintahan ini berupaecotech garden, yaitu teknologi

alternatif pengolahan air selokan dengan menjadikan tanaman


hias sebagai filter grey water. Cara ini efektif untuk membuat
bakteri-bakteri dan berbagai zat yang terkandung dalam grey
water tereduksi.Ecotech garden juga dapat menghilangkan bau
dan menjernihkan air. Sebagaimana sebuah taman, ecotech
garden juga meningkatkan estetika lingkungan. Kapan lagi kita
bisa melihat sebuah filter air limbah dengan tampilan cantik
berupa
taman?
Mengaplikasikan ecotech
garden adalah
jawabannya.
Pembuatan Ecotech Garden
Jangan berpikir bahwa membuat taman filter ini sulit, karena
itu tidaklah benar adanya. Perumahan Bumi Asri Padasuka
sudah menerapkan sistem ramah lingkungan ini di setiap
rumah mereka sejak tahun 2005 lalu. Mereka memanfaatkan
pembuatan air selokan terbuka yang dialirkan ke halaman
rumah. Selokan terbuka itu dibentuk model U dengan luas
permukaan 2,06 m2 dan debit 0,07 L/det. Biaya pembuatan
yang dibutuhkan untuk membuat ecotech garden adalah Rp.
300.000,- untuk 0,07 L/det limbah yang diolah. Biaya ini terdiri
dari 40% biaya tanaman hias, dan 60% ongkos galian dan
bahan. Biaya ini cenderung murah bila dibandingkan dengan di
Pulau Miyako, Okinawa yang mencapai 797.538 US$ per L/det.
Tanaman

Ecotech

Garden

Ecotech garden dapat dihiasi dengan berbagai jenis tanaman


air seperti melati air,arrowhead sagita japanica, cyperus
papyrus, pisang brazil dan masih banyak lagi. Tanamantanaman tersebut dapat berdaya guna lebih optimal jika
digunakan sebagai filter zat beracun dari grey water yang bisa
merusak
lingkungan
Peran Masyarakat
Kelestarian

dan

Pemerintah

dalam Menjaga
Lingkungan

Pengelolaan air limbah rumah tangga atau grey water adalah


salah satu bukti kepedulian kita terhadap lingkungan. Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sudah diinformasikan oleh
banyak pihak terutama pemerintah ini seyogyanya bisa
dimanfaatkan dengan baik oleh semua kalangan. Adapun
sosialisasi yang dilakukan pemerintah tidak bisa hanya
dilakukan dengan media elektronik saja, perlu ada pelatihan
yang bisa menyinergikan ide cemerlang pemerintah dengan
tindakan
yang
tepat
guna
oleh
masyarakat.
Dengan membuat ecotech garden, kita sudah melakukan
pembuktian bahwa kita mencintai negeri ini. Keseimbangan
alam yang kini sudah mulai tergoncang tak bisa hanya disikapi
dengan diam dan berpangku tangan. Mari memulai tindakan
cinta lingkungan dimulai dari lingkungan terdekat yaitu rumah
kita.
Masih berpikir dua kali untuk membuat ecotech garden di
rumah anda? Ayo bergerak!

Anda mungkin juga menyukai