Ruang
oleh:
Bina Marga
Undang Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan
PP No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
diubah dengan PP No. 44 Tahun 2009
PP No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
2
Cipta Karya
Undang Undang No. 72 Tahun 1957 tentang Penetapan UU Drt No. 19
Tahun 1955 tentang Penjualan RumahRumah-Rumah Negeri kepada Pegawai
Negeri sebagai Undang Undang.
Undang Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
PP No. 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun (masih berlaku karena belum
dibuat yang baru)
PP No. 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara diubah dengan PP No. 31 Tahun
2005
PP No. 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap
Bangun yang Berdiri Sendiri
PP No. 41 Tahun 1996 tentang Kepemilikan Rumah Tempat Tinggal atau Hunian
Orang Asing yang Berkedudukan di Indonesia
PP No. 44 Tahun 1994 tentang Penghunian Rumah Oleh Bukan Pemilik
Perpres No. 11 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan, Penetapan Status,
Pengalihan Status, dan Pengalihan Hak atas Rumah Negara
Penataan Ruang
Undang Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional
PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP No. 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran
Masyarakat dalam Penataan Ruang
Jasa Konstruksi
Undang Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
PP No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa
Konstruksi sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
PP No. 4 Tahun 2010 dan PP No. 92 Tahun 2010
PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
PP No. 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa
Konstruksi
4
Bina Marga
1. Permen PU No. 22A/PRT/M/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan
Prakualifikasi Peserta Lelang Investasi Jalan Tol
2. Permen PU No. 295/PRT/M/2005 tentang Badan Pengatur Jalan
Tol
3. Permen PU No. 392/PRT/M/2005 tentang Standar Pelayanan
Minimal Jalan Tol
4. Permen PU No. 10/PRT/M/2006 tentang Tata Cara Penggunaan
Dana Badan Usaha untuk Pengadaan Jalan Tol
5. Permen PU No. 11/PRT/M/2006 tentang Wewenang dan Tugas
Penyelenggaraan Jalan Tol Pada Ditjen Bina Marga, BPJT, dan
Badan Usaha Jalan Tol
6. Permen PU No. 16/PRT/M/2006 tentang Pengadaan Tanah Tol
Trans Jawa
7. Permen PU No. 01/PRT/M/2007 tentang Petunjuk Teknis
Penelitian, Pengembangan, dan Pemberdayaan Jalan Tol
Bina Marga
8. Permen PU No. 02/PRT/M/2007 tentang Petunjuk Teknis
Pemeliharaan Jalan Tol dan Jalan Penghubung
9. Permen PU No. 04/PRT/M/2007 tentang Petunjuk Tata Cara
Penggunaan Dana Bergulir pada BLU, BPJT untuk Pengadaan
Jalan Tol
10. Permen PU No. 12/PRT/M/2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Dukungan Pemerintah Terhadap Pengadaan Tanah Untuk
Pembangunan Jalan Tol Yang Dibiayai
11. Permen PU No. 01/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Layanan Umum Bidang Pendanaan di Lingkungan
Sekretariat BPJT
12. Permen PU No. 06/PRT/M/2010 tentang Pedoman Evaluasi
Penerusan Pengusahaan Jalan Tol
13. Permen PU No. 11/PRT/M/2010 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Laik Fungsi Jalan
14. Permen PU No. 13/PRT/M/2010 tentang Pedoman Pengusahaan
Jalan Tol
7
Bina Marga
15. Permen PU No. 20/PRT/M/2010 tentang Pemanfaatan dan
Penggunaan Bagian-Bagian Jalan
16. Permen PU No. 02/PRT/M/2011 tentang Perubahan Permen PU
No. 12/PRT/M/2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Dukungan
Pemerintah Terhadap Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan
Jalan Tol Yang Dibiayai
17. Permen PU No. 11/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Jalan Khusus
18. Permen PU No. 13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan
dan Penilikan Jalan
19. Peraturan Menteri PU No. 01/PRT/M/2012 tentang Pedoman
Peran Masyarakat dalam Penyelenggaraan Jalan
20. Peraturan Menteri PU No. 02/PRT/M/2012 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Umum Jaringan Jalan
21. Peraturan Menteri PU No. 03/PRT/M/2012 tentang Pedoman
Penetapan Fungsi Jalan dan Status Jalan
8
Bina Marga
22. Peraturan Menteri PU No. 04/PRT/M/2012 tentang Tata Cara
Pengawasan Jalan
23. Peraturan menteri PU No. 05/PRT/M/2012 tentang Pedoman
Penanaman Pohon Pada Sistem Jaringan Jalan
24. Peraturan Menteri PU No. 07/PRT/M/2012 tentang
Penyelenggaraan, Penelitian, dan Pengembangan di Bidang Jalan
Cipta Karya
1. Permen PU No. 60/PRT/M/1992 tentang Persyaratan teknis
Pembangunan Rumah Susun
2. Permen PU No. 294/PRT/M/2005 tentang Badan Pendukung
Pengembangan SPAM
3. Permen PU No. 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan Nasional Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum
4. Permen PU No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan Strategi
Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan
5. Permen PU No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung
6. Permen PU No. 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas
dan Aksesbilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
7. Permen PU No. 05/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Rusina
Bertingkat Tinggi
8. Permen PU No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
10
Cipta Karya
9. Permen PU No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan
Pengembangan SPAM
10. Permen PU No. 24/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Izin
Mendirikan Bangunan Gedung
11. Permen PU No. 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik
Fungsi
12. Permen PU No. 26/PRT/M/2007 tentang Pedoman Tim Ahli
Bangunan Gedung
13. Permen PU No. 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Gedung Negara
14. Permen PU No. 22/PRT/M/2008 tentang Pedoman Teknis
Pengadaan, Pendaftaran, Penetapan Status, Penghunian,
Pengalihan Status dan Pengalihan Atas Rumah Negara
15. Permen PU No. 12/PRT/M/2010 tentang Pedoman Tata Cara Kerja
Sama Antara PEmerintah dengan Badan Usaha Dalam
Pengembangan SPAM
11
Cipta Karya
16. Permen PU No. 16/PRT/M/2010 tentang Pedoman Teknis
Pemeriksaaan Berkala Bangunan Gedung
17. Permen PU No. 17/PRT/M/2010 tentang Pedoman Teknis
Pendataan Bangunan Gedung
18. Permen PU No. 18/PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi
Kawasan
12
Penataan Ruang
1. Permen PU No. 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Analisis
Aspek Fisik dan Lingkungan ekonomi, serta Sosial Budaya dalam
Penyusunan Rencana Tata Ruang
2. Permen PU No. 21/PRT/M/2007 tentang Pedoman Penataan
Ruang Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi dan Kawasan
Rawan Gempa Bumi
3. Permen PU No. 22/PRT/M/2007 tentang Pedoman Penataan
Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor
4. Permen PU No. 40/PRT/M/2007 tentang Pedoman Perencanaan
Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai
5. Permen PU No. 41/PRT/M/2007 tentang Pedoman Kriteria Teknis
Kawasan Budidaya
6. Permen PU No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan
dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan
7. Permen PU No. 11/PRT/M/2009 tentang Pedoman Persetujuan
Substansi
13
Penataan Ruang
8. Permen PU No. 12/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyediaan Dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Non Hijau Di Wilayah Kota/ Kawasan
Perkotaan
9. Permen PU No. 13/PRT/M/2009 tentang Penyidik Pegawai Negeri
Sipil
10. Permen PU No. 15/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
11. Permen PU No. 16/PRT/M/2009tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
12. Permen PU No. 17/PRT/M/2009, tentang Pedoman Penyusunan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
14
Jasa Konstruksi
1. Permen PU No. 45/PRT/M/2005 tentang Pedoman Pemberdayaan
Penangggung Jawab Teknik Badan Usaha Jasa Konstruksi
Kualifikasi Kecil
2. Permen PU No. 207/PRT/M/2005 tentang Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi Pemerintah Secara Elektronik
3. Permen PU No. 604/PRT/M/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pemeriksaan Pada Pemilihan Penyedia Jasa Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan Dep. PU
4. Permen PU No. 28/PRT/M/2006 tentang Perizinan Perwakilan
Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing
5. Permen PU No. 31/PRT/M/2006 tentang Monitoring Committee
Dalam Rangka Pelaksanaan ASEAN Mutual Recognition
Arrangement on Engineering Services
6. Permen PU No. 33/PRT/M/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Pengendalian Manajemen (SISDALMEN)
Penyelenggaraaan Kontrak Jasa Konsultansi di Lingkungan Dep.
PU
15
Jasa Konstruksi
7. Permen PU No. 34/PRT/M/2006 tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Pengendalian Manajemen Jasa Pelaksanaan Konstruksi
(Pemborongan) di Lingkungan Dep PU
8. Permen PU No. 06/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pengawasan
Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi di
Lingkungan Dep. PU
9. Permen PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum
10. Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Manajemen Mutu
Dep. PU
11. Permen PU No. 23/PRT/M/2009 tentang Pedoman Fasilitasi
Penyelenggaraan Forum Jasa Konstruksi
12. Permen PU No. 10/PRT/M/2010 tentang Tata Cara pemilihan
Pengurus, Masa Bakti, Tugas Pokok dan Fungsi, Serta Mekanisme
Kerja LPJK, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
PU No. 24/PRT/M/2011
16
Jasa Konstruksi
13. Permen PU No. 04/PRT/M/2011 tentang Pedoman Persyaratan
Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional
14. Permen PU No. 05/PRT/M/2011 tentang Pedoman Persyaratan
Pemberian Izin Perwakilan Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing
15. Permen PU No. 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konstruksi
16. Permen PU No. 08/PRT/M/2011 tentang Pembagian Subklasifikasi
dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi
17. Permen PU No. 08/PRT/M/2012 tentang Petunjuk Teknis
Pembentukan Unit Sertifikasi dan Pemberian Lisensi
17
Lain-Lain
1. Permen PU No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
2. Permen PU No. 15/PRT/M/2010 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur
3. Permen PU No. 14/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Dep. PU Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan
Dilaksanakan Sendiri
4. Permen PU No. 15/PRT/M/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Dep. PU Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan
Dilaksanakan Melalui Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
5. Permen PU No. 6/PRT/M/2012 tentang Kode Etik Pegawai Negeri
Sipil Kementerian Pekerjaan Umum
18
19
KET
Permen PU No.
05/PRT/M/2010
Permen PU No.
09/PRT/M/2010
Permen PU No.
11/PRT/M/2010
Permen PU No.
12/PRT/M/2010
Permen PU No.
13/PRT/M/2010
Permen PU No.
14/PRT/M/2010
KET
Permen PU No.
15/PRT/M/2010
Permen PU No.
16/PRT/M/2010
10
Permen PU No.
18/PRT/M/2010
12
Permen PU No.
20/PRT/M/2010
13
Permen PU No.
22/PRT/M/2010
14
Permen PU No.
04/PRT/M/2011
20
KET
15
16
17
18
19
20
21
21
KET
22
23
24
25
26
27
Permen PU No.06/PRT/M/2012
28
Permen PU No.07/PRT/M/2012
Permen PU No.08/PRT/M/2012
29
30
22
Permen PU No.09/PRT/M/2012
SUBTANSI NSPK
YANG PERLU MENDAPATKAN TINDAK
LANJUT SEGERA DARI PEMDA
(antara lain sebagai berikut)
23
PP 37 Tahun 2010
Bendungan
Pasal 10
Izin menggunakan sumber daya air diberikan oleh:
-gubernur untuk penggunaan sumber daya air pada
wilayah sungai lintas kabupaten/kota
- bupati/walikota untuk penggunaan sumber daya air
pada wilayah sungai dalam satu kabupaten/kota
24
PP 37 Tahun 2010
Bendungan
Pasal 14
Permohonan persetujuan prinsip pembangunan
Bendungan diajukan kepada:
-gubernur untuk pembangunan bendungan pada
wilayah sungai lintas kabupaten/kota
-bupati/walikota untuk pembangunan bendungan
pada wilayah sungai dalam satu kabupaten/kota.
25
PP 37 Tahun 2010
Bendungan
Pasal 78
Dalam hal Pemilik bendungan tidak menyerahkan
pengelolaan sampai dengan 6 (enam) bulan
terhitung sejak pengelolaan bendungan dihentikan,
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
dengan kewenangannya mengambil alih
pengelolaan bendungan.
26
PP 37 Tahun 2010
Bendungan
Pasal 78
Dalam hal sampai dengan berakhirnya umur layan
bendungan, Pemilik bendungan tidak menyediakan
biaya pengelolaan, bendungan beserta waduknya
diambil alih oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dan
berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan.
27
PP 37 Tahun 2010
Bendungan
Pasal 95
Pengawasan penggunaan lahan pada daerah
tangkapan air dilakukan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan yang terkait
dengan bidang sumber daya air, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
28
PP 38 Tahun 2011
Sungai
Pasal 16
Garis sempadan sungai oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Pasal 19
Pengelolaan wilayah sungai dilakukan oleh:
-gubernur untuk wilayah sungai lintas kabupaten/kota
-bupati/walikota untuk wilayah sungai dalam satu
kabupaten/kota
29
PP 38 Tahun 2011
Sungai
Pasal 39
Pembangunan prasarana yang berfungsi sebagai
pengendali banjir dilaksanakan oleh Menteri,
gubernur, dan/atau bupati/walikota sesuai
kewenangannya.
Pembangunan prasarana yang berfungsi sebagai
drainase kota dilaksanakan oleh bupati/walikota.
30
PP 38 Tahun 2011
Sungai
Pasal 40
Pembangunan prasarana pengendali aliran
permukaan dilaksanakan oleh bupati/walikota apabila
pengendali aliran permukaan berfungsi sebagai
drainase kota.
Pasal 42
Penetapan batas dataran banjir dilakukan oleh
Menteri, gubernur, dan/atau bupati/walikota sesuai
kewenangannya.
31
PP 38 Tahun 2011
Sungai
Pasal 43
Penetapan zona peruntukan lahan sesuai resiko banjir
dilakukan oleh bupati/walikota.
Pasal 44
Bupati/walikota melakukan pengawasan atas zona
peruntukan lahan sesuai resiko banjir
32
PP 38 Tahun 2011
Sungai
Pasal 58
Izin terhadap kegiatan di ruang sungai wajib
memperoleh izin yang diberikan oleh Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya.
Pasal 80
Dalam waktu paling lama 5 (lima) tahun terhitung
sejak Peraturan Pemerintah ini berlaku, Menteri,
gubernur, bupati/walikota wajib menetapkan garis
sempadan pada semua sungai yang berada dalam
kewenangannya.
33
35
Pasal 7
Wewenang dan/atau penetapan SPM Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang dilakukan oleh Pemerintah memperhatikan kondisi
kemampuan daerah Provinsi dan Kab/Kot yang menjadi urusannya
36
Pasal 8
Gubernur koordinasi penyelenggaraan dasar Bidang PU dan Penataan Ruang
Bupati/Walikota penyelenggaraan pelayanan Bidang PU dan Penataan Ruang
Pasal 9
SPM Bidang PU dan Penataan Ruang menjadi acuan dalam
perencanaan program dan pencapaian oleh Pemda Kab/Kota
37
Pasal 10
Bupati/Walikota
sampaikan
melalui
sampaikan
Menteri
laporan teknis tahunan kinerja
penerapan dan pencapaian SPM
Bidang PU dan Penataan Ruang
(khusus sub bidang Jasa Konstruksi)
38
kepada
Gubernur
kepada
Menteri
tembusan
Gubernur
Pasal 15
Menteri
Gubernur
Bupati/Walikota
pengawasan dalam
penyelenggaraan
pelayanan Bidang PU
sesuai SPM Bidang PU dan
Penataan Ruang di daerah
masing - masing
39
Pasal 16
Pembiayaan atas penyelenggaraan pelayanan Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk
pencapaian target SPM
40
Pasal 4
Pemerintah Daerah harus menyusun RPIJM Bidang
Infrastruktur
pemprov harus menyusun RPIJM khususnya untuk
subbidang jalan dan irigasi
pemkab/kota harus menyusun RPIJM khususnya
untuk subbidang jalan, irigasi, air minum, dan
sanitasi
41
42
43
Pasal 23
Penetapan kuota air untuk pengguna air dalam jumlah
besar oleh pengelola sumber daya air dilakukan oleh
menteri/dinas
pengelola
sumber
daya
air
provinsi/kabupaten/kota
yang
terkait
dengan
penggunaan sumber daya air sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing
44
Pasal 51
Neraca air ditetapkan oleh Pemerintah atau
pemerintah daerah sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing
45
Pasal 57
Instansi terkait dengan penggunaan sumber daya air,
pemerintah daerah, dan pengelola sumber daya air
memberikan insentif dan disinsentif berdasarkan
penilaian kepada pengguna sumber daya air
terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip penggunaan
sumber daya air.
46
Pasal 54
Dalam keadaan memaksa Pemerintah dan/atau
pemerintah daerah berwenang mengatur dan
menetapkan penggunaan sumber daya air untuk
kepentingan konservasi, persiapan pelaksanaan
konstruksi, dan pemenuhan prioritas penggunaan
sumber daya air.
47
Pasal 58
Pemerintah daerah wajib menyusun peraturan daerah
yang dibutuhkan untuk melaksanakan ketentuan
dalam
peraturan
menteri
ini
sesuai
dengan
kewenangan, kondisi, dan kebutuhan daerah masingmasing.
48
Pasal 17
Biaya yang ditimbulkan atas penyelenggaraan jalan khusus baik
yang digunakan sendiri maupun umum menjadi beban
penyelenggara jalan khusus.
Biaya pemeliharaan jalan khusus yang diizinkan digunakan untuk
umum dapat disubsidi oleh pemerintah Kabupaten/Kota.
Biaya yang ditimbulkan atas proses penyerahan atau
pengambilalihan jalan khusus oleh Pemerintah Kabupaten/Kota
menjadi beban pemerintah Kabupaten/Kota.
STATUS PERDA
50
51
52
53
Nama Wilayah
Lingkup
Proses
Proses Revisi Rekomendasi
Gubernur
Sudah
Mendapatkan
Sudah
Pembahasan Persetujuan Perda RTRW Download
BKPRN
Substansi
Menteri PU
Sibolga
Kota
Belum ada
Tanjung Balai
Kota
Belum ada
Pematang Siantar
Kota
Belum ada
Tebing Tinggi
Kota
Belum ada
Binjai
Kota
Padang Sidempuan
Kota
Belum ada
Batu Bara
Kabupaten
Belum ada
Padang Lawas
Kabupaten
Belum ada
Padang Lawas
Utara
Kabupaten
Belum ada
10
Labuhan Batu
Selatan
Kabupaten
Belum ada
11
Kabupaten
Belum ada
12
Nias Barat
Kabupaten
Belum ada
13
Nias Utara
Kabupaten
Belum ada
14
Gunungsitoli
Kota
Belum ada
Perda No.13
Tahun 2011
Status
Proses di DPRD
2 Raperda
6 Kabupaten
33 Kota/Kab
54
Jumlah
No
Kota Metro
Kota Sedang/Kecil
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Binjai
Gunung Sitoli
Padang Sidempuan
Pemantang Siantar
Sibolga
Tanjung Balai
Tebing Tinggi
22
23
24
25
26
27
28
Batu Bara
Labuhan Batu Bara
Mandailing Natal
Tapanuli Selatan
29
30
31
32
33
Kabupaten
Asahan
Dairi
Deli Serdang
Humbang Hasundutan
Karo
Labuhan Batu
Labuhan Batu Selatan
Langkat
Nias
Nias Barat
Nias Selatan
Nias Utara
Padang Lawas
Padang Lawas Utara
Pakpak Barat
Samosir
Serdang Bedagai
Simalungun
Tapanuli Tengah
Tapunuli Utara
Toba Samosir
Medan
Status Perda
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Penyusunan Perda
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Penyusunan Perda
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Proses di DPRD
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Belum Ada
Penyusunan Perda
Penyusunan Perda
Penyusunan Perda
Penyusunan Perda
Proses di DPRD
Keterangan
Status Peraturan
Daerah tentang Ijin
Usaha Jasa
Konstruksi (IUJK)
Provinsi
Sumatera Utara
56
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
Kabupaten/Kota
Kabupaten Asahan
Kabupaten Batubara
Kabupaten Dairi
Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Humbang Hasundutan
Kabupaten Karo
Kabupaten labuhan Batu
Kabupaten Labuhan batu Selatan
Kabupaten Labuhan Batu Utara
Kabupaten Langkat
Kabupaten Mandailing Natal
Kabupaten Nias
Kabupaten Nias Barat
Kabupaten Nias Selatan
Kabupaten Nias Utara
Kabupaten Padang Lawas
Kabupaten Padang Lawas Utara
Kabupaten Pakpak Barat
Kabupaten Samosir
Kabupaten Serdang Bedagai
Kabupaten Simalungun
Kabupaten Tapanuli Selatan
Kabupaten Tapanuli Tengah
Kabupaten Tapanuli Utara
Kabupaten Toba Samosir
Kota Binjai
Kota Gunungsitoli
Kota Medan
Kota Padangsidempuan
Kota Pematangsiantar
Kota Sibolga
Kota Tanjung Balai
Kota Tebing Tinggi
Status Perda
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Dalam penyusunan
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada