Anda di halaman 1dari 68

LAPORAN KASUS

SEORANG PASIEN WANITA


USIA 20 TAHUN DENGAN
DHF
Pembimbing
Penulis

: dr. Supartono, Sp.PD

: Sylvia Djohan (406138157)

IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Nn. N
No. CM . No. Register : 703167
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat
: Garung Kidul 07/01 KaliwunguKudus
Pendidikan Terakhir : D3
Ruangan / Kelas
: Ruang Melati 1 / III
Status
: BPJS Kelas III
Masuk RS tanggal : 7 Februari 2015
Dikasuskan tanggal
:12 Februari 2015

Autoanamnesa dan alloanamnesa pasien dan


keluarga pasien telah dilakukan:
Keluhan utama
: demam
Keluhan tambahan : nyeri perut

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang dengan keluhan demam yang naik


turun sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
Demam dirasakan lebih meningkat pada malam
hari hingga mencapai suhu 39oC dan disertai
menggigil, demam turun ketika minum obat
penurun panas, kemudian naik lagi.
Pasien mengatakan demam sempat hilang
namun hanya 1 hari.

Pasien juga mengeluhkan nyeri perut yang


dirasakan hilang timbul disertai dengan mual
dan juga muntah 4x yang berisi makanan, darah
(-).
Pasien juga mengeluh seluruh badan terasa nyeri,
terutama dirasakan pada sendi-sendi tangan dan
kaki.
Pasien juga merasa lemas dan tidak nafsu
makan. Riwayat mimisan dialami 1x, berwarna
merah segar, gumpalan (-) dengan jumlah 1
sendok teh.
Riwayat gusi berdarah di sangkal.

Riwayat timbulnya bintik-bintik merah di tubuh


di sangkal.
Pasien mengatakan belum BAB selama 3 hari,
riwayat BAB hitam disangkal, cair (-), darah (-)
BAK dalam batas normal.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat keluhan serupa disangkal
Riwayat pengobatan paru-paru tidak ada.
Riwayat hepatitis tidak ada
Rieayat malaria tidak ada
Riwayat asma tidak ada.
Riwayat operasi tidak ada.
Riwayat darah tinggi tidak ada
Riwayat kencing manis tidak ada.
Riwayat alergi makanan dan obat tidak ada

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak ada keluarga yang pernah mengalami


keluhan yang sama.
Tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat
darah tinggi.
Tidak ada keluarga yang mempunyai kencing
manis.

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Pasien bekerja sebagai bidan dan biaya rumah


sakit di tanggung BPJS kelas III

PEMERIKSAAN FISIK (13 FEBRUARI


2015)
Keadaan Umum
: tampak sakit sedang
Kesadaran
: compos mentis, GCS =
E4 M6 V5 = 15
BB / TB
: 163 cm / 55 kg
BMI
: 20,75
Kesan
: normoweight
Tekanan darah
: 110 / 70 mmHg
Nadi
: 90x per menit, reguler,
isi dan tegangan cukup
Respiration rate
: 24x per menit
Suhu
: 37,2oC (aksiler)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kulit : pucat (-), sianosis (-), ikterik (-),


kulit baik

turgor

Kepala : normocephale, rambut hitam


terdistribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata : CA (-/-), sklera ikterik (-/-)Edem palpebral
(-/-),pupil isokor, diameter uppil 3mm, reflex
cahaya langsung dan tidak langsung (+/+)
Telinga : nyeri tekan tragus (-), nyeri tarik
aurikel (-), discharge (-),deformitas (-)

Hidung : napas cuping hidung(-),discharge(-),


septum deviasi (-)

Tenggorok

Mulut : pucat (-),sianosis(-),gusi berdarah (-)

: T1-1, faring hiperemis (-)

Leher : JVP 5+2 cmH2O pada sudut 45o, deviasi


trakea (-), pembesaran
kelenjar limfe leher (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-)
Dada : bentuk normal, simetris, retraksi
interkostal (+) di ICS V ke bawah, retraksi
suprasternal (-), retraksi supraklavikula (-),
spider naevi (-)

Paru-paru depan :
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis
Palpasi
: stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler, ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)

Jantung :
Inspeksi : iktus kordis tak tampak
Palpasi
: iktus kordis teraba di ICS V linea
midklavikularis sinistra, tidak kuat angkat,
tidak melebar.
Perkusi :
Batas

atas jantung : ICS II linea parasternalis


sinistra
Batas kanan jantung: ICS IV linea parasternalis
dekstra
Batas kiri jantung
: ICS V linea midklavikularis
sinistra,

Auskultasi : Bunyi jantung I-II normal,


murmur (-), gallop (-)

Abdomen :
Inspeksi : Tampak simetris dan datar,pulsasi
epigastrium(-),striae(-),distensi vena (-)
Auskultasi
: Peristaltik usus14x/menit, bruit
aorta (-), bruit arteri renalis (-)
Perkusi : timpani, batas paru-hepar di ICS V
linea midklavikularis dekstra, daerah pekak hepar
8 cm,Shifting Dullnes (-), nyeri ketok CVA (-).
Palpasi
: supel, nyeri tekan ulu hati (+),
hepar teraba 2 jari di bawah arcus costae,
konsistensi lunak, permukaannya rata, tepi
tajam, nodul (-) dan lien tidak teraba

Genitalia dan anus : tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas:
Edema
Sianosis
Akral dingin
Petekie
Purpura
Ekimosis
Kekuatan

Superior
Inferior
-/-/-/-/-/-/-/+
-/-/-/-/-/5/5
5/5

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (7 FEB


2015)
Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

L 13.5

14.0 18.0 g/dL

Eritrosit

4,83

4.5 5.9 jt/ul

Hematokrit

42,5

40 52 %

L 122

150 400 10^3/ul

Lekosit

4,0

4.0 12.0 10^3/ul

Netrofil

H 74,2

50 70%

Limfosit

L 13,6

25 40%

Monosit

H 8,6

2 8%

Eosinofil

L 0,0

2 4%

0.3

0 1%

Hemoglobin

Trombosit

Basofil

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (7 FEB


2015)

Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

28.0

27.0 31.0 pg

L 31,8

33.0 37.0 g/dL

MCV

88.0

79.0 99.0

RDW

14

10.0 15.0 %

MPV

10.3

6.5 11.0 fL

PDW

11.8

10.0 18.0 fL

MCH
MCHC

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (7 FEB


2015)

Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

Ureum

40.8

19 44 mg/dL

Creatinin

1.1

0.6 1.3 mg/dL

SGOT

H 142

0 50 U/L

SGPT

H 139

0 50 U/L

Ureum

40.8

19 44 mg/dL

Creatinin

1.1

0.6 1.3 mg/dL

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (7 FEB


2015)

Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

S. typhi O

(+) 1/80

Negatif

S. typhi H

(+) 1/80

Negatif

S. paratyphi AH

Negatif

Negatif

S. paratyphi BH

Negatif

Negatif

S. typhi O

(+) 1/80

Negatif

S. typhi H

(+) 1/80

Negatif

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (9 FEB


2015)
Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

Hemoglobin

H 15.1

12.0 15.0 g/dL

Eritrosit

H 5.53

4.0 5.1 jt/ul

Hematokrit

H 47.2

36 47 %

Trombosit

L 55

150 400 10^3/ul

Lekosit

L 2.8

4.0 12.0 10^3/ul

Netrofil

62.9

50 70 %

Limfosit

28.8

25 40 %

Monosit

5.4

28%

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (9 FEB


2015)

Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

27.4

27.0 31.0 pg

L 32.1

33.0 37.0 g/dL

MCV

85

79.0 99.0 fL

RDW

13.9

10.0 15.0 %

MPV

7.8

6.5 11.0 fL

PDW

L 9.6

10.0 18.0 fL

MCH
MCHC

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (9 FEB


2015)

Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

HBsAg

Negatif

Negatif

Cut Off

0.084

Absorbans

0.037

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (11 FEB


2015)

Pemeriksaan

Trombosit
(Duplo Test)

Hasil

Nilai normal

L 45

150-400

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (12 FEB


2015)
Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

Hemoglobin

13.7

12.0 15.0 g/dL

Eritrosit

5.02

4.0 5.1 jt/ul

Hematokrit

42.1

36 47 %

Trombosit

L 47

150 400 10^3/ul

Lekosit

L 2.5

4.0 12.0 10^3/ul

Netrofil

43.4

50 70 %

Limfosit

H 42.2

25 40 %

Monosit

H 14.4

28%

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (12 FEB


2015)

Pemeriksaan

MCH
MCHC
MCV

Hasil

Nilai normal

27.2

27.0 31.0 pg

L 32.5

33.0 37.0 g/dL

84

79.0 99.0 fL

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (12 FEB


2015)
Pemeriksaan

Hasil

Anti Dengue
Anti Dengue IgG

Nilai normal

Negatif
Positif

IgG positif: post


Dengue Infection

Anti Dengue IgM

Positif

IgM positif : dengue


primer
IgG & IgM positif :
Dengue Sekunder

DAFTAR MASALAH
Demam

naik turun, meningkat pada malam hari


Nyeri perut
Mual dan muntah
Myalgia
Konstipasi
Trombositopenia (47.000 g/dL)
Peningkatan hematokrit (47,2%)
Leukopenia (2500/ul)
Eusinofil (0,0)
Peningkatan enzim hati (SGOT= 142 ; SGPT=
139)
Anti dengue IgG dan IgM positif

ANALISIS DAN SINTESIS 12 FEBRUARI


2015

Demam berdarah dengue grade II

PROBLEM 1: DEMAM BERDARAH


DENGUE
Assessment : Mencari komplikasi
Dengue shock syndrome
Rencana awal :
Dx : Tx : Infus RL 20 tetes/menit

Domperidon 3x10mg

Livercare 1x1

Pamol 3x1

Ranitidine 3x1

Ceftriaxon 2x1g

Dexametason 3x1
Mx: Keadaan umum, tanda- tanda vital, pemeriksaan trombosit, tandatanda perdarahan
Ex : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakit pasien
dan pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan.

CATATAN KEMAJUAN
13 FEBRUARI 2015
Problem : Demam berdarah dengue
Subyektif: lemas
Obyektif :
Kesadaran : compos mentis
TD: 110/70 mmHg
Nadi : 84x/menit
RR: 24x/menit
Suhu : 37oC
Palpasi
: supel, nyeri tekan ulu hati (+), hepar
teraba 2 jari di bawah arcus costae, konsistensi
lunak, permukaannya rata, tepi tajam, nodul (-)
dan lien tidak teraba

Dx : Tx : Infus RL 20 tetes/menit
Domperidon 3x10mg
Livercare 1x1
Pamol 3x1
Ranitidine 3x1
Ceftriaxon 2x1g
Dexametason 3x1
Mx: Keadaan umum, tanda- tanda vital, tandatanda perdarahan, pemeriksaan trombosit
Ex : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga
tentang penyakit pasien dan pemeriksaan
penunjang yang akan dilakukan.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (13 FEB


2015)
Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

Hemoglobin

L 13.4

14.0 18.0 g/dL

Eritrosit

L 4.25

4.5 5.9 jt/ul

Hematokrit

L 35

40 52 %

Trombosit

L 55

150 400 10^3/ul

Lekosit

6.7

4.0 12.0 10^3/ul

Netrofil

H 76.3

50 70 %

Limfosit

L 20.7

25 40 %

Monosit

5.8

28%

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (13 FEB


2015)

Pemeriksaan

Hasil

Nilai normal

MCH

H 31.6

27.0 31.0 pg

MCHC

H 38.3

33.0 37.0 g/dL

MCV

82

79.0 99.0 fL

RDW

13.0

10.0 15.0 %

MPV

10.6

6.5 11.0 fL

PDW

13.5

10.0 18.0 fL

CATATAN KEMAJUAN
14 FEBRUARI 2015
Subyektif: keluhan tidak ada
Obyektif :
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tek. Darah : 120/80 mmHg
Respiration rate: 22x / menit
Nadi : 88x / menit
Suhu : 36,6oC (aksiler)
Palpasi
: supel, nyeri tekan ulu hati (+), hepar
teraba 2 jari di bawah arcus costae,
konsistensi lunak, permukaannya rata, tepi
tajam, nodul (-) dan lien tidak teraba

Dx : Tx : Infus RL 20 tetes/menit
Domperidon 3x10mg
Livercare 1x1
Pamol 3x1
Ranitidine 3x1
Ceftriaxon 2x1g
Dexametason 3x1
Mx: Keadaan umum, tanda- tanda vital, tandatanda perdarahan, pemeriksaan trombosit
Ex : Menjelaskan kepada pasien dan keluarga
tentang penyakit pasien dan pemeriksaan
penunjang yang akan dilakukan.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM (14 FEB


2015)

Pemeriksaan
Trombosit

Hasil

Nilai normal

L 123

150-400

ALUR PIKIR
Seorang perempuan 20 tahun dengan demam tinggi naik turun, nyeri
perut, mual, muntah, nyeri sendi, mimisan
Trombositope
nia

Hematokrit

Leukositosis

Anti dengue IgG


dan IgM (+)

Demam berdarah Dengue grade II

SGOT &
SGPT

DEMAM BERDARAH DENGUE

Demam dengue/ DF dan demam berdarah


dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot, dan atau
nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia dan diathesis
hemoragik.
Pada DBD terjadi perembesan plasma yang
ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan
hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga
tubuh.

EPIDEMIOLOGI

Sepanjang tahun 2008 di Indonesia dilaporkan


sebanyak 136.339 kasus dengan jumlah
kematian 1.170 orang.
Angka insiden tertinggi terdapat di Provinsi DKI
Jakarta (317,09 per 100.000 penduduk) dan
terendah di Provinsi Maluku (0,00 per 100.000
penduduk), sedangkan angka kematian tertinggi
terdapat di Provinsi Jambi (3.67%)

ETIOLOGI

Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus


dengue yang termasuk dalam genus Flavivirus,
keluarga Flaviviridae.
Terdapat 4 serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3,
dan DEN-4. Semua serotype virus Dengue ini
ditemukan bersirkulasi di Indonesia.
Vector penyebar virus Dengue yaitu Aedes
Aegypti dan Aedes albopictus ke tubuh manusia
dengan masa inkubasi 4-10 hari.

PATOGENESIS

KLASIFIKASI
Klasifikasi Derajat Penyakit infeksi Virus Dengue
DD/DBD Derajat
DD

Gejala

Laboratorium

Demam disertai 2 atau lebih

Leukopenia,

Serologi

tanda; sakit kepala, nyeri retro-

Trombositop positif

orbita, myalgia,artralgia

enia,

tidak

ditemukan
bukti
kebocoran
DBD

plasma
Gejala di atas ditambah uji Trombositopenia
bending positif

(<100.000/uL),
bukti
kebocoran
plasma

ada

dengue

DBD

II

Gejala di atas di tambah Trombositope


perdarahan spontan

nia
(<100.000/uL),
bukti

ada

kebocoran
plasma
DBD

III

Gejala

di

kegagalan
dingin

dan

atas

ditambah Trombositopenia

sirkulasi
lembab

gelisah)

(kulit (<100.000/uL),
serta bukti

ada

kebocoran
plasma

DBD

IV

Syok

berat

disertai

dengan Trombositopenia

tekanan darah dan nadi tidak (<100.000/uL),


terukur

bukti
kebocoran
plasma

ada

TANDA DAN GEJALA

Demam bifasik yang muncul tiba-tiba


Mual muntah
Ruam kulit
Nyeri kepala serta nyeri otot dan tulang. Nyeri kepala
dapat menyeluruh atau terputus pada supraorbital
dan retrorbita. nyeri otot terutama pada tendon dan
otot perut apabila ditekan
Gangguan pada mata : pembengkakan, injeksi
konjungktiva, lakrimasi dan fotofobia
Tanda bahaya : nyeri perut, muntah persisten,
akumulasi cairan yang dapat terlihat pada
pemeriksaan fisik, perdarahan mukosa, letargi,
pembesaran hepar >2cm dan peningkatan hematokrit
bersamaan dengan penurunan jumlah trombosit.

GAMBARAN KLINIS TERDIRI DARI 3


FASE

Fase febris
Biasanya

demam mendadak tinggi 2-7 hari,


disertai muka kemerahan, eritema kulit, nyeri
seluruh tubuh, myalgia, artlagia,dan sakit kepala.
Pada beberapa kasus ditemukan nyeri tenggorok,
injeksi faring dan konjungtiva, anoreksia, mual dan
muntah.
Pada fase ini dapat pula ditemukan tanda
perdarahan seperti petekie,perdarahan mukosa,
walaupun jarang dapat pula terjadi perdarahan
pervaginam dan perdarahan gastrointestinal.

Fase kritis
terjadi

pada hari 3-7 sakit


ditandai dengan penurunan suhu tubuh disertai
kenaikan permeabilitas kapiler
timbulnya kebocoran plasma yang biasanya
berlangsung selama 24-48 jam.
Kebocoran plasma sering didahului oleh leukopenia
progresif disertai penurunan hitung trombosit.
Pada fase ini dapat terjadi syok.

Fase pemulihan
bila

fase kritis terlewati maka terjadi pengembalian


cairan dari ekstravaskuler ke intravaskuler secara
perlahan pada 48-72 jam setelahnya.
Keadaan umum penderita membaik, nafsu makan
pulih kembali, hemodinamik stabil dan diuresis
membaik.

WHO TAHUN 2009, DEMAM DENGUE TERBAGI


MENJADI TIGA BAGIAN YAITU:
Dengue tanpa tanda-tanda bahaya
Kemungkinan Dengue
Tinggal atau berpergian ke area endemis dengue dengan
demam, ditambah dengan dua tanda gejala berikut:

Nyeri

kepala
Malaise
Myalgia
Atralgia
Nyeri retro-orbital
Anoreksia
Nausea
Muntah
Diare
Flushed skin
Ruam (petekie, Herman`s sign)

DAN
Pemeriksaan laboratorium, paling tidak darah
perifer lengkap (leukopenia dengan atau tanpa
trombositopenia) dan/atau tes antigen dengue
NS1 atau tes antibodi dengan IgM (opsional)
Diagnosis pasti dengue :
Isolasi kultur virus
Polymerase chain reaction (PCR)

Dengue dengan tanda-tanda bahaya


Tinggal atau berpergian ke area endemis dengue
dengan demam antara 2 hingga 7 hari, di tambah
salah satu dari tanda gejala berikut ini :

Nyeri

atau nyeri tekan abdomen


Muntah persisten
Tanda klinis akumulasi cairan
Perdarahan mukosa
Letargi, lemah
Pembesaran hati
Laboratorium : peningkatan hematokrit dan/ atau
penurunan trombosit

Dengue berat

Tinggal atau berpergian ke daerah endemis dengue


dengan demam antara 2-7 hari dan dengan
manifestasi klinis dengue di atas dengan atau
tanpa tanda bahaya, ditambah dengan :

Kebocoran plasma berat yang mengakibatkan


Syok
Akumulasi cairan dengan gangguan
pernapasan

Perdarahan berat
Epistaksis tidak terkendali
Hematemesis dan atau melena
Perdarahan otak
Hematuria grosmakroskopik
Hematokezia
Gangguan organ berat
Hati : SGOT atau SGPT 1000
System saraf pusat, misalnya kejang,
gangguan kesadaran
Jantung, misalnya miokarditis
Ginjal, misalnya gagal ginjal

DENGUE BERAT HARUS DICURIGAI BILA PADA


PENDERITA DENGUE DITEMUKAN

Bukti kebocoran plasma


Adanya perdarahan yang signifikan
Gangguan kesadaran
Gangguan gastroinstestinal berat (muntah
berkelanjutan, nyeri abdomen yang hebat atau
bertambah, ikterik)
Gangguan organ berat (gagal hati akut, gagal
ginjal akut, ensefalopati/ensefalitis,
kardiomiopati dan manifestasi tak lazim lainnya)

DIAGNOSIS

PROGNOSIS

Mortalitas demam dengue relatif rendah.


Namun, pada DBD/DSS mortalitas cukup tinggi.
Pada usia dewasa prognosis dan perjalanan
penyakit umumnya lebih ringan dibandingkan
anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai