Anda di halaman 1dari 88

Hubungan Status Gizi Ibu Hamil Berdasarkan

LILA dengan Berat Badan Lahir di Rumah


Bersalin Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan Periode 1 Januari sampai dengan
31 Mei 2015
Ellisa
11-2013-111
Petricia
11-2013-134
Julian Welly
11-2013-223
Indra Febryan Gosal
11-2013-084

Pembimbing : Dr. dr. A. Aris Susanto


MS. Sp.Ok

Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang
Di negara berkembang termasuk Indonesia, masalah gizi
masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
utama dan merupakan penyebab kematian ibu dan anak.
Angka kematian bayi dan ibu serta bayi dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) yang tinggi juga ditentukan
oleh status gizi ibu hamil.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui
status gizi ibu hamil antara lain:
memantau pertambahan berat badan selama hamil,
mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA),
mengukur kadar hemoglobin (Hb).

Bab I
Pendahuluan
Berdasarkan data

Bab I
Pendahuluan
Penelitian
dilakukan
di
Rumah
Bersalin
Puskesmas
Kecamatan
Grogol Petamburan Periode 1 Januari
sampai dengan 31 Mei 2015 karena
di wilayah tersebut belum pernah
dilakukan
penelitian
tentang
hubungan status gizi ibu hamil
berdasarkan LILA dengan berat
badan lahir sebelumnya.

Bab I
Pendahuluan
Rumusan Masalah
1. Tingginya angka bayi dengan berat badan lahir
rendah di negara berkembang.
2. Bayi dengan berat badan lahir rendah masih
menjadi penyebab utama kematian neonatal.
3. Apakah ada hubungan antara status gizi ibu
hamil berdasarkan pengukuran LILA dengan berat
badan lahir di Rumah Bersalin Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan periode 1 Januari
sampai dengan 31 Mei 2015.

Bab I
Pendahuluan
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara status
gizi ibu hamil berdasarkan pengukuran LILA dengan berat
badan lahir di Rumah Bersalin Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Mei
2015.
Tujuan Khusus
1. Diketahuinya hubungan status gizi ibu hamil berdasarkan
LILA dengan berat badan lahir di Rumah Bersalin Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan periode 1 Januari sampai
dengan 31 Mei 2015
2. Diketahuinya faktor-faktor selain LILA yang berhubungan
dengan status gizi ibu hamil yang dapat mempengaruhi
berat badan lahir meliputi usia ibu, jarak kelahiran, paritas,
pendidikan,
pekerjaan,
pendapatan
keluarga,
dan
pengetahuan gizi ibu hamil di Rumah Bersalin Puskesmas

Bab I
Pendahuluan
Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara LILA,
usia ibu, jarak kelahiran, paritas,
pendidikan
ibu,
pekerjaan
ibu,
pendapatan
keluarga,
dan
pengetahuan gizi ibu hamil dengan
berat badan lahir.

Bab I
Pendahuluan
Manfaat

Bab I
Pendahuluan
Manfaat

Bab I
Pendahuluan
Sasaran Penelitian
1. Bayi baru lahir di Rumah Bersalin
Puskesmas
Kecamatan
Grogol
Petamburan periode 1 Januari sampai
dengan 31 Mei 2015
2. Ibu yang mempunyai bayi baru lahir di
Rumah Bersalin Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan Periode 1 Januari
sampai dengan 31 Mei 2015

Bab II
Tinjauan Pustaka
Pengertian Status Gizi Ibu Hamil
Status Gizi Ibu Hamil adalah keadaan sebagai akibat
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi sewaktu
hamil.
Ukuran antropometri sangat cocok untuk mengetahui
apakah status gizi ibu hamil buruk, normal atau lebih.
Indikator antropometri ini antara lain ukuran LILA (lingkar
lengan atas) dan pertambahan berat badan selama
kehamilan.
Pertambahan berat badan ibu saat kehamilan normal
berkisar antara 10-12 Kg, dan sebaiknya sebelum mulai
hamil seseorang ibu beratnya tidak kurang dari 40 Kg.
Faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi penilaian
status gizi ibu hamil antara lain adalah pendapatan
keluarga, pola makan selama kehamilan, pendidikan ibu,

Bab II
Tinjauan Pustaka
LILA (Lingkar Lengan Atas)
Tujuan pengukuran LILA adalah :
1) Mengetahui risiko KEK pada Wanita Usia Subur (WUS) dan ibu
hamil,
2) Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat untuk
deteksi dini kejadian KEK,
3) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak,
4) Pengelolaan upaya perbaikan gizi keluarga yang menderita KEK
Alasan dilakukannya pengukuran LILA, dikarenakan pada wanita
hamil dengan malnutrisi (gizi kurang atau lebih) kadang-kadang
menunjukkan oedem tetapi ini jarang mengenai lengan atas.
LILA dapat dipakai sebagai indikator ibu hamil mengalami KEK
(kekurangan energy kronik) atau tidak, dimana batasan acuan LILA
ibu hamil adalah 23,5 cm, dan bila ukuran kurang dari 23,5 cm
dikatakan KEK.

Bab II
Tinjauan Pustaka
Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan
Pertambahan berat badan ibu selama hamil merupakan
pencerminan dari status gizi ibu hamil.
Status gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan ukuran
plasenta lebih kecil sehingga suplai oksigen dan makanan ke
janin berkurang; Akibat suplai dan kebutuhan tidak imbang maka
dampaknya pertumbuhan janin terhambat, hingga terjadi BBLR.
Pada trimester I pertambahan berat badan kurang dari satu
kilogram; Pada trimester kedua sekitar tiga kilogram, sedangkan
pada trimester ketiga sekitar enam kilogram, sebagian besar
terjadi karena pertumbuhan janin, plasenta dan bertambahnya
jumlah cairan amnion.
Jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10 12 kg selama kehamilan.

Bab II
Tinjauan Pustaka
Kadar Hemoglobin (Hb)
Kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil sangat mempengaruhi
berat bayi yang
dilahirkan.
Menurut Sitorus, seorang ibu hamil dikatakan menderita
anemia bila kadar hemoglobinnya dibawah 11 gr/dl.
Anemia pada ibu hamil akan menambah risiko mendapatkan
bayi berat lahir rendah (BBLR), disebabkan karena kurangnya
suplai darah nutrisi akan oksigen pada placenta yang akan
berpengaruh pada fungsi plesenta terhadap janin.
Di Indonesia anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan
zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah anemia gizi
besi.

Bab II
Tinjauan Pustaka
Pola Makan
Energi
Kebutuhan tambahan energi yang dibutuhkan selama kehamilan
adalah sebesar 300 kkal per hari menurut DEPKES RI (1996)

Protein
Dalam lokakarya Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun 1998,
beberapa pakar gizi menganjurkan penambahan protein sebesar
12 gram per hari selama kehamilan.

Bab II
Tinjauan Pustaka
Vitamin dan Mineral
Vitamin A
Kebutuhan normal ibu hamil pada vitamin A
adalah sebanyak 800 2.100 IU (International
Unit) per hari.

Vitamin B
B6: Asupan janin yang cepat terhadap vitamin
B6 dan meningkatnya asupan protein dalam
kehamilan mengharuskan peningkatan asupan
vitamin B6 dalam kehamilan (2,5 mg per hari)

Bab II
Tinjauan Pustaka
B1, B2, B3: Angka Kecukupan Gizi (AKG)
untuk masing-masing vitamin tersebut
adalah sebesar 1,4 mg/hari, 1,4
mg/hari, dan 1,8 mg/hari
B12: Kebutuhan vitamin B12 pada masa
kehamilan adalah sebesar 2,6 g/hari.

Vitamin C
menurut DEPKES RI menganjurkan
kebutuhan gizi ibu hamil pada vitamin C
adalah sebesar 70 mg per hari

Bab II
Tinjauan Pustaka
Vitamin D
Pada wanita hamil diberikan 10 g
(400 iu) per hari selama
kehamilan
Vitamin E
AKG untuk ibu hamil menurut
DEPKES RI adalah sebesar 14 IU
per hari.

Bab II
Tinjauan Pustaka
Vitamin K:
kebutuhan vitamin K pada wanita dewasa yaitu
sebesar 65 g/hari.
Zat Besi
Rekomendasi Institute Of Medicine (IOM)
terbaru untuk ibu hamil yang tidak anemik
adalah 30 mg zat besi fero yang dimulai pada
kehamilan minggu ke 12; Sedangkan ibu hamil
dengan anemia defisiensi zat besi harus
menambah asupan zat besi sebesar 60 120
mg/hari

Kalsium
Asupan yang dianjurkan kira-kira
1200 mg/hari bagi wanita hamil
yang berusia 25 tahun dan cukup
800 mg untuk mereka yang berusia
lebih muda
Asam Folat
kebutuhan gizi ibu hamil akan asam
folat adala h sebesar 400 mcg per
hari

Bab II
Tinjauan Pustaka
Yodium
Anjuran dari DEPKES RI untuk asupan
yodium per hari pada wanita hamil
dan menyusui adalah sebesar 175 g

Pendapatan Keluarga
daya untuk membeli makanan
tergantung kepada penghasilan kita,
dan perilaku konsumsi makan
merupakan refleksi dari interaksi
antara faktor ekonomi dengan faktor
sosial budaya

Kerangka Konsep
Pada tingkat pendidikan yang relatif
tinggi, pekerja perempuan lebih
mampu memiliki akses terhadap
pekerjaan dan pendapatan yang
lebih baik karena proses seleksi yang
relatif lebih terbuka; Pada umumnya,
jika tingkat pendapatan naik, jumlah
dan jenis makanan akan membaik
pula

Bab III
Metodologi Penelitian
Rendahnya pendapatan mungkin disebabkan
tidak adanya pekerjaan dalam hal ini disebut
pengangguran, dikarenakan sulitnya
memperoleh lapangan pekerjaan yang tetap,
sesuai dengan yang diinginkan.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta Nomor 20 Tahun 2015 tentang Upah
Minimum Sektoral Provinsi Tahun 2015, telah
ditetapkan bahwa Upah Minimum Sektoral
Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 sebesar
Rp 2.700.000,-.

Bab II
Tinjauan Pustaka
Pengetahuan ibu
Menurut Sediaoetama tingkat
pengetahuan akan mempengaruhi
seseorang dalam memilih makanan;
Untuk masyarakat yang berpendidikan
dan cukup pengetahuan tentang gizi,
pertimbangan fisiologis lebih menonjol
dibandingkan dengan kebutuhan
kepuasan psikis

Bab II
Tinjauan Pustaka
Tetapi umumnya akan terjadi
kompromi antara keduanya,
sehingga akan menyediakan
makanan yang lezat dan bergizi
seimbang; Sementara tinggi
rendahnya pengetahuan ibu
merupakan faktor penting, karena
mempengaruhi kemampuan ibu
dalam menggelola sumber daya
yang ada untuk mendapatkan bahan

Bab II
Tinjauan Pustaka
Secara umum berat bayi lahir yang
normal antara 2500 gr - 4000 gr, dan
bila di bawah atau kurang dari 2500
gr dikatakan berat badan lahir
rendah (BBLR); Dahulu bayi ini
dikatakan premature, kemudian
disepakati disebut low birth weight
infant atau berat badan lahir rendah
(BBLR)

Bab II
Tinjauan Pustaka
Berat Badan Lahir
Dahulu bayi ini dikatakan premature,
kemudian disepakati disebut low
birth weight infant atau berat badan
lahir rendah (BBLR); Karena bayi
tersebut tidak selamanya premature
atau kurang bulan tetapi dapat cukup
bulan maupun lebih bulan.

Bab II
Tinjauan Pustaka
Berat Badan Lahir Rendah
Berat badan lahir rendah (BBLR)
ialah suatu keadaan dimana bayi
baru lahir yang berat badan lahirnya
pada saat kelahiran kurang dari
2.500 gram (sampai dengan 2.499
gram)

Bab II
Tinjauan Pustaka

Menurut Manuaba, faktor risiko


BBLR antara lain;
1) Faktor ibu, meliputi usia ibu,
jarak kelahiran, paritas,
penyakit penyerta, gaya hidup,
pendidikan, dan kunjungan
antenatal;
2) Faktor janin
3) Faktor plasenta

Bab II
Tinjauan Pustaka
Usia Ibu
Umur muda perlu tambahan gizi yang banyak
karena selain digunakan untuk pertumbuhan
dan perkembangan dirinya sendiri juga harus
berbagi dengan janin yang sedang dikandung;
Sedangkan untuk umur yang tua perlu energi
yang besar juga karena fungsi organ yang
makin melemah dan diharuskan untuk bekerja
maksimal maka memerlukan tambahan energi
yang cukup guna mendukung kehamilan yang
sedang berlangsung

Bab II
Tinjauan Pustaka

Mengingat bahwa faktor umur


memegang peranan penting
terhadap derajat kesehatan
dan kesejahteraan ibu hamil
serta bayi, maka sebaiknya
merencanakan kehamilan pada
usia antara 20 30 tahun

Bab II
Tinjauan Pustaka
Jarak Kelahiran
Menurut Depkes RI, kehamilan yang
perlu diwaspadai adalah jarak
persalinan terakhir dengan awal
kehamilan sekarang kurang dari 2
tahun, bila jarak terlalu dekat, maka
rahim dan kesehatan ibu belum pulih
dengan baik

Bab II
Tinjauan Pustaka
Paritas
Paritas ibu merupakan frekuensi ibu pernah
melahirkan anak hidup atau mati, tetapi bukan
aborsi
Menurut Hartanto, kehamilan lebih dari 4 anak
dengan jarak kurang dari 2 tahun dapat
mengakibatkan antara lain berat badan lahir
rendah, nutrisi kurang, waktu/lama menyusui
berkurang, kompetesi dalam sumber-sumber
keluarga, lebih sering terkena penyakit, tumbuh
kembang lebih lambat, dan pendidikan/intelegensia
dan pendidikan akademis lebih rendah.

Bab III
Metodologi Penelitian
Penyakit Penyerta
Hipertensi merupakan peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
dengan selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat/tenang

Bab II
Tinjauan Pustaka
Gaya Hidup
Faktor gaya hidup yang dinilai berpengaruh
terhadap
berat badan lahir, adalah rokok nikotin yang
telah diketahui mempunyai efek vasoaktif
sehingga menghambat sirkulasi uteroplasenta
konsumsi alkohol semasa kehamilan
mempunyai hubungan erat dengan gangguan
pertumbuhan dan cacat janin, demikian juga
dengan kejadian persalinan bayi
prematur/BBLR

Bab III
Metodologi Penelitian
Pendidikan
Pendidikan formal dari ibu rumah
tangga sering kali mempunyai
asosiasi yang positif dengan
pengembangan pola-pola konsumsi
makanan dalam keluarga; Beberapa
studi menunjukkan bahwa jika
tingkat pendidikan dari ibu
meningkat maka pengetahuan nutrisi
dan praktik nutrisi bertambah baik

Bab III
Metodologi Penelitian
Pekerjaan
Pada tingkat pendidikan yang relatif
tinggi, pekerja perempuan memiliki
akses terhadap pekerjaan dan
pendapatan yang lebih baik karena
proses seleksi yang relatif lebih terbuka
Pekerjaan dapat mengukur status sosial
ekonomi serta masalah kesehatan, dan
kondisi tempat seseorang bekerja

Bab III
Metodologi Penelitian
Wanita yang berperan sebagai ibu rumah
tangga dalam hidupnya, memiliki tingkat
kesehatan yang lebih rendah daripada
wanita yang memiliki pekerjaan
Ibu yang bekerja cenderung memiliki
sedikit waktu istirahat sehingga berisiko
terjadinya komplikasi kehamilan, seperti
terlepasnya plasenta yang secara
langsung berhubungan dengan BBLR

Bab III
Metodologi Penelitian
Kunjungan Antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan
terhadap individu yang bersifat preventif care
untuk mencegah masalah yang kurang baik
bagi ibu maupun janin agar melalui persalinan
dengan sehat dan aman, diperlukan kesiapan
fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam
keadaan status kesehatan optimal, karena
kesehatan ibu berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janinnya

Bab III
Metodologi Penelitian
Faktor Plasenta
Plasenta berperan dalam menentukan berat
lahir bayi melalui kontribusinya yang sangat
penting bagi pertumbuhan janin intrauterine;
Dalam kehamilan, fungsi utama plasenta
adalah sebagai organ penyalur bahan-bahan
makanan dan oksigen yang diperlukan oleh
janin dari darah ibu ke dalam darah janin dan
juga mengadakan mekanisme pengeluaran
produk-produk ekskretoris dari janin kembali
ke ibu

Bab III
Metodologi Penelitian
Pertumbuhan dan perkembangan
janin selama kehamilan sangat
bergantung kepada keutuhan dan
kelancaran suplai vaskular
uteroplasenta; Suplai uteroplasenta
yang terganggu akan menyebabkan
gangguan fungsi plasenta dalam
menyalurkan bahan makanan dan
nutrisi yang diperlukan bagi janin

Bab III
Metodologi Penelitian
Faktor Janin
Kehamilan ganda cenderung
mengakibatkan berat badan lahir
rendah daripada kehamilan tunggal
sebagai akibat gangguan
pertumbuhan fetus dan kelahiran
prematur

Bab III
Metodologi Penelitian
Analisis Univariat Usia Ibu,
Pendidikan Ibu, Pekerjaan Ibu,
Pendapatan Keluarga, Pengetahuan
Ibu, dan Status Gizi di Wilayah Kerja
Puskesmas Grogol II, Jakarta Barat,
Periode Juni 2015
Secara umum, tingkat gangguan
pertumbuhan meningkat dengan
jumlah janin

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Bab III
Metodologi Penelitian

Desain Penelitian
deskriptif
Pendekatan cross sectional

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Rumah
Bersalin Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan, Jakarta Barat pada Juli 2015.

Bab III
Metodologi Penelitian
Sumber Data
Data primer diperoleh dari
menggunakan kuesioner, kepada ibu
responden kuesioner
Data sekunder diperoleh dari
pencatatan rekam medis yang
terdapat di Rumah Bersalin Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan

Bab III
Metodologi Penelitian
Ibu yang melakukan Antenatal Care
(ANC) selama kehamilan, dan telah
melahirkan di Rumah Bersalin
Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan periode 1 Januari sampai
dengan 31 Mei 2015

Bab III
Metodologi Penelitian
Populasi
Target
Semua bayi baru lahir di Rumah Bersalin
Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan

Terjangkau
Semua bayi baru lahir di Rumah Bersalin
Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan selama
periode 1 Januari sampai dengan 31 Mei 2015.
Subyek penelitian adalah semua bayi baru lahir,
di Rumah Bersalin Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan selama periode 1 Januari sampai
dengan 31 Mei 2015.

Bab III
Metodologi Penelitian
Kriteria inklusi
1. Bayi baru lahir secara normal yang telah ditimbang berat badannya
di Rumah Bersalin Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan periode
1 Januari sampai dengan 31 Mei 2015.
2. Ibu yang melakukan ANC selama kehamilan dan melahirkan di
Rumah Bersalin Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan selama
periode 1 Januari sampai 31 Mei 2015 yang memiliki data lengkap
LILA.
3. Multipara
4. Kehamilan tunggal
5. Aterm
6. Bayi hidup
7. Tidak ada komplikasi kehamilan (Hipertensi, preeklampsia,
eklampsia, hiperemesis gravidarum, plasenta previa, diabetes
mellitus)

Bab III
Metodologi Penelitian
Eksklusi
Ibu yang melakukan ANC dan telah
melahirkan di Rumah Bersalin
Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan, akan tetapi tidak
bersedia untuk diambil datanya

Bab III
Metodologi Penelitian
Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi
yang ingin diteliti. Penelitian
dilakukan terhadap semua bayi baru
lahir yang lahir secara normal yang
telah ditimbang berat badannya di
Rumah Bersalin Puskesmas
Kecmatan Grogol Petamburan
periode 1 Januari sampai dengan 31
Mei 2015

Bab III
Metodologi Penelitian
Besar Sampel

Bab III
Metodologi Penelitian
Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan
teknik probability sampling

Bab III
Metodologi Penelitian
Identifikasi Variabel
Dalam penelitian ini digunakan variabel
terikat (dependent) dan variabel bebas
(independent).
Variabel terikat adalah berat badan lahir.
Variabel bebas berupa LILA, usia ibu,
jarak kelahiran, paritas, pendidikan ibu,
pekerjaan ibu, pendapatan keluarga,
dan pengetahuan gizi ibu hamil.

Bab III
Metodologi Penelitian
Cara Kerja

1. Menghubungi Kepala Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan,


Jakarta Barat untuk mendapatkan informasi mengenai wilayah
kerja Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan yang menjadi
tempat penelitian. Kemudian melaporkan tujuan, dan meminta ijin
untuk mengadakan penelitian.
2. Menghubungi bagian kebidanan, dan bagian administrasi
Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan agar bersedia dalam
membantu kegiatan penelitian dalam hal pengumpulan data.
3. Melakukan pengumpulan data sekunder setelah mendapatkan izin
dari bagian kebidanan, dan bagian administrasi Puskesmas
Kecamatan Grogol Petamburan. Dimana data sekunder diambil
melalui pencatatan yang berasal dari rekam medis.
4. Berdasarkan data sekunder yang telah diperoleh, diketahui
populasi bayi baru lahir di Rumah Bersalin Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan periode 1 Januari sampai dengan 31 Mei 2015
sebanyak 244 orang. Dan dari 244 orang tersebut, yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 101 orang.

Bab III
Metodologi Penelitian
5.

Menentukan sampel dengan teknik probability


sampling, yaitu simple random sampling. Didapatkan
60 orang yang terpilih sebagai sampel penelitian.
6. Kemudian mendatangi 60 rumah orang yang terpilih
sebagai sampel, dimana sebelumnya telah
menghubungi ketua RW dan kader Posyandu RW
setempat untuk meminta ijin, dan melakukan
pengumpulan data dengan menggunakan instrumen
penelitian berupa kuesioner. Sebelumnya telah
dilakukan uji kuesioner ke pengunjung Puskesmas
Grogol II.
7. Penulisan laporan penelitian.
8. Pelaporan penelitian.

Bab III
Metodologi Penelitian
Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan antara LILA,
usia ibu, jarak kelahiran, paritas,
pendidikan
ibu,
pekerjaan
ibu,
pendapatan
keluarga,
dan
pengetahuan gizi ibu hamil dengan
berat badan lahir.

Bab III
Metodologi Penelitian

Manajemen data
Pengumpulan Data

Bab III
Metodologi Penelitian

Manajemen data
Interpretasi
Pengumpulan
Data
Data

Bab III
Metodologi Penelitian

Definisi Operasional
Subyek penelitian :
Responden adalah semua ibu yang
melakukan ANC selama kehamilan,
dan telah melahirkan di Rumah
Bersalin Kecamatan Grogol
Petamburan periode 1 Januari sampai
dengan 31 Mei 2015.

Bab III
Metodologi Penelitian
2 Variabel : LILA
Definisi : Suatu cara untukmengetahui resiko
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil
dengan melingkarkan pita pengukur di antara
bahu dan siku pada lengan atas kanan maupun
kiri tanpa menekan bagian yang diukur terlalu
kencang ataupun longgar kemudian di baca
hasil ukurannya dalam satuan sentimeter, dan
ketelitian 1 angka dibelakang koma.
Alat pengukuran : Pita ukur

Bab III
Metodologi Penelitian
Cara pengukuran : Menggunakan
data sekunder yang diperoleh dari
rekam medik. Yang dipilih adalah
hasil pengukuran lingkar lengan atas
pada saat pemeriksaan kehamilan
pada trimester ketiga.
Lingkar
Skala pengukuran Ukuran
: Skala
Nominal
Kode

Lengan Atas
< 23,5 cm

23,5 cm

Bab III
Metodologi Penelitian
Variabel : Usia Ibu
Definisi : Usia adalah lamanya hidup seseorang
sejak dilahirkan sampai saat penelitian
dilakukan. Usia dihitung dari tanggal, bulan, dan
tahun pada saat ibu telah melahirkan (1 Januari
sampai dengan 31 Mei 2015), kemudian
dikurangi tanggal, bulan dan tahun lahir yang
tertera di KTP yang masih berlaku. Bila terdapat
kelebihan usia lebih dari enam bulan, maka usia
dibulatkan ke atas. Jika usia kurang dari enam
bulan, maka dibulatkan ke bawah

Bab III
Metodologi Penelitian
Alat pengukuran : Kartu Tanda
Penduduk
Cara pengukuran : Menggunakan
data sekunder dengan melihat usia
pasien pada rekam medik, dimana
usia yang dicatat adalah usia pada
saat ibu hamil telah melahirkan pada
periode 1 Januari sampai dengan 31
Mei 2015.

Bab III
Metodologi Penelitian
Skala pengukuran : Skala Nominal
Kategori

Usia

usia subur (Tahun)


Wanita
< 20 / > 30 1
usia subur
Wanita
usia tidak
subur

20 - 30

Kode

Bab III
Metodologi Penelitian
Variabel : Jarak Kelahiran
Definisi : Merupakan rentang waktu
antara anak yang dilahirkan
sebelumnya, dengan kelahiran anak
yang terakhir pada periode 1 Januari
sampai dengan 31 Mei 2015, yang
dinyatakan dalam bentuk tahun.
Alat pengukuran : Rekam medik

Bab III
Metodologi Penelitian
Cara pengukuran : Menggunakan data sekunder
dengan melihat data pada rekam medik. Dimana
jarak kelahiran diperoleh dari selisih waktu dalam
bentuk tanggal, bulan, dan tahun pada persalinan
terakhir (periode 1 Januari sampai dengan 2015),
dengan waktu persalinan sebelumnya yang
dinyatakan dalam bentuk tanggal, bulan, dan
tahun. Bila terdapat waktu kelahiran lebih dari
enam bulan, maka jarak kelahiran dibulatkan ke
atas. Jika waktu kelahiran kurang dari enam bulan,
maka dibulatkan ke bawah.

Bab III
Metodologi Penelitian
Hasil pengukuran :
Skala pengukuran : Skala Nominal
Jarak

Kode

Kelahiran
< 2 tahun

2 tahun

Bab III
Metodologi Penelitian
Variabel : Paritas
Definisi : Jumlah anak yang
pernahdilahirkan oleh seorang ibu setelah
usia gestasi 24 minggu, tetapi bukan aborsi,
tanpa memperhatikan bayi hidup atau mati.
Alat pengukuran : Rekam medik
Cara pengukuran : Menggunakan data
sekunder dengan melihat jumlah anak yang
pernah dilahirkan setelah usia gestasi 24
minggu, baik bayi hidup maupun mati.

Bab III
Metodologi Penelitian
Hasil pengukuran :
Skala pengukuran : Skala Nominal
Paritas

Kode

<4

Bab III
Metodologi Penelitian
Variabel : Pendidikan Ibu
Definisi: Pendidikan formal terakhir dengan
sertifikat yang diselesaikan oleh responden
penelitian.
Alat pengukuran : Kuesioner
Cara pengukuran: Ditanyakan menggunakan
kuesioner. Pendidikan formal yaitu pendidikan
yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan rendah, menengah dan
pendidikan tinggi menurut Depdiknas.

Bab III
Metodologi Penelitian
Hasil pengukuran :
Skala pengukuran : Skala Ordinal
Tingkat

Keterangan

Kode

Pendidikan
Rendah

Tidak Bersekolah, Tidak Tamat SD, SD 1


(Sekolah Dasar)/MI (Madrasah Ibtidaiyyah)
atau sederajat, dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP)/MTs

(Madrasah

Tsanawiyah)

atau

sederajat.
Menengah

Sekolah

Menengah

Atas

(SMA)/MA 2

(Madrasah Aliyyah) atau sederajat.


Tinggi

Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis yang 3


diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Bab III
Metodologi Penelitian
Variabel : Pekerjaan Ibu
Definisi: Pekerjaan ibu adalah kegiatan
yang dilakukan ibu secara teratur dalam
upaya mendapatkan penghasilan untuk
pemenuhan kebutuhan hidup keluarga.
Ibu yang bekerja adalah ibu yang
melakukan kegiatan baik di dalam
maupun diluar rumah untuk
mendapatkan penghasilan.
Alat pengukuran : Kuesioner

Bab III
Metodologi Penelitian
Cara pengukuran : Dengan
melakukan pengelompokkan menjadi
:
Bekerja
Tidak bekerja / Ibu rumah tangga

Bab III
Metodologi Penelitian
Hasil pengukuran :
Skala Pengukuran: Skala Nominal
Paritas
Bekerja

Kode
1

Tidak bekerja / ibu rumah 2


tangga

Bab III
Metodologi Penelitian
Variabel : Pendapatan Keluarga
Definisi: Penghasilan yang dihitung dari jumlah
rata-rata pendapatan yang diterima keluarga baik
tetap maupun tidak tetap setiap bulan dibagi
dengan jumlah orang yang menjadi tanggungan
dalam suatu keluarga yang dinyatakan dalam
rupiah. Batasan pendapatan yang digunakan
berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta Nomor 20 Tahun 2015 tentang Upah
Minimum Sektoral Provinsi Tahun 2015, sebesar
Rp 2.700.000,-.
Alat pengukuran : Kuesioner

Bab III
Metodologi Penelitian
Cara pengukuran : Ditanyakan
menggunakan kuesioner. Jumlah
pendapatan perkapita perbulan
tersebut di kelompokkan kepada
miskin dan tidak miskin berdasarkan
Garis kemiskinan Badan Pusat
Statistik DKI Jakarta September
2014.

Bab III
Metodologi Penelitian
Hasil pengukuran :
Skala Pengukuran : Skala Nominal
Upah Minimum
Tingkat

Sektoral

Pendapatan

Provinsi DKI

Kode

Rendah

Jakarta 2015
< Rp 2.700.000 1

Cukup

Rp 2.700.000

Bab III
Metodologi Penelitian
Variabel : Pengetahuan
Definisi : Kemampuan responden dalam menjawab
pertanyaan tentang pengetahuan terkait dengan
status gizi ibu hamil.
Alat pengukuran : Kuesioner
Cara pengukuran : Dengan mengajukan 9
pertanyaan dalam bentuk pernyataan yang
kemudian dijawab oleh responden dengan memilih
jawaban yang paling tepat, sesuai dengan
kemampuan responden. Skala yang digunakan
untuk menilai pengetahuan dari responden, adalah
skala Likert.

Bab III
Metodologi Penelitian
Hasil pengukuran :
Skala ukur : Skala Ordinal
Tingkat

Total Skor

Pengetahuan Kuesioner
Rendah
9 - 30
1
Cukup

31 -37

Tinggi

38 - 45

Kode

BAB IV
Hasil Penelitian

BAB V
Pembahasan
Hubungan Antara LILA, Usia Ibu,
Jarak Kelahiran, Paritas, Pendidikan
Ibu, Pekerjaan, Pendapatan Keluarga,
dan Pengetahuan dengan Berat
Badan Lahir di Rumah Bersalin
Puskesmas Grogol Petamburan,
Jakarta Barat, Periode 1 Januari
sampai dengan 31 Mei 2015

BBL
Total

Uji

Nilai p

H0

Fisher

1.000

Diterima

53

57

Usia Ibu

25

28

Fisher

0.331

Diterima

Wanita usia tidak subur

31

32

< 2 tahun

Fisher

1.000

Diterima

2 tahun

51

55

10

11

Fisher

0.566

Diterima

<4

46

49

Rendah

30

31

X2

0.494

Diterima

Menengah

20

22

Tinggi
Pekerjaan

Bekerja

Fisher

1.000

Diterima

Tidak Bekerja

50

54

Rendah

25

28

Fisher

0.331

Diterima

Cukup

31

32

Rendah

10

11

X2

0.694

Diterima

Cukup

20

22

Tinggi

26

27

Variabel

Rendah

Normal

< 23.5 cm

23.5 cm

LILA

Wanita usia subur


Jarak Kelahiran

Paritas

Pendidikan Ibu

Pendapatan Keluarga

Pengetahuan Gizi Ibu Hamil

BAB VI
Kesimpulan
Tidak terdapat hubungan bermakna
antara LILA, usia ibu, jarak kelahiran,
paritas, pendidikan ibu, pekerjaan
ibu, pendapatan keluarga,
pengetahuan gizi ibu hamil dengan
berat badan lahir di Rumah Bersalin
Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan periode 1 Januari sampai
dengan 31 Mei 2015

BAB V
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas apa
yang dicapai oleh Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan dikatakan baik.
Peneliti menyarankan lebih meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, dan
kesehatan janin dengan harapan angka kejadian berat
badan lahir rendah dapat semakin ditekan. Kemudian
perlu juga digalakan penyuluhan-penyuluhan mengenai
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya berat badan
lahir rendah, termasuk faktor janin, dan plasenta. Perlu
juga dilakukan pelatihan kepada bidan dan kader daerah
setempat, agar membantu mengurangi faktor risiko
berat badan lahir rendah secara dini.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai