Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
1) Nama Kepala Keluarga

: Tn. J

2) Alamat

: Bringin Wareng RT 3 RW 2

3) Pekerjaan

: Tani

4) Pendidikan

: SD

5) Daftar Anggota Keluarga

No
1.

Hubungan
dengan
keluarga
Bapak

Jenis
Kelamin

Nama
Tn. J

Laki-laki

Umur
73

Pendidikan Kesehatan
SD

Hipertensi,
bronkhitis

2.

Ny. S

Perempuan

Istri

65

6) Genogram
Tn.A

Ny.Sm

Ny.R

Tn.S

Ny.S

Tn.J
Hipertensi

Sehat

Tn.A

Tn.A

Tn.A

Tn.A

Tn.A

Sehat

Sehat

Sehat

Sehat

Batu ginjal,
hipertensi

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Penderita
: Tinggal satu rumah

Sehat

7) Tipe Keluarga
Tipe keluarga ini yaitu Niddle Age / Aging Couple dimana kedua-duanya
bekerja di rumah dan anak-anaknya sudah meninggalkan rumah karena
menikah.
8) Suku / bangsa : Gorontalo / Indonesia
9) Agama :
Islam, keluarga Tn. J percaya bahwa penyakit yang diderita selama ini
selain karena kebiasaan yang buruk juga karena merupakan cobaan dari
Allah. Oleh karena keluarga Tn. J berusaha agar penyakitnya sembuh.
10) Status sosial dan ekonomi keluarga
Sewaktu belum sakit Tn. J bertani di sawah. Tapi sejak sakit yang diderita
Tn. J sudah tidak bertani lagi. Dan sekarang yang mencari pendapatan
adalah Ny. S. Ny. S bekerja sebagai petani di sawah. Jika ada yang
membutuhkan tenaganya, Ny. S mendapat upah 25.000 30.000 per hari.
Tetapi tidak setiap hari ada yang butuh tenaganya. Dari hasil panen tiap
tahun, biasanya setengah dari hasil panen di jual dan uangnya disimpan
untuk berobat jika sakit. Kemudian setengahnya lagi disimpan di lumbung
untuk makan sehari-hari.
11) Aktifitas rekreasi
Setelah anak-anaknya melepaskan diri dari keluarga ini, Tn. S dan Ny. S
tidak pernah berekreasi. Nonton TV bersama saja tidak penah. Apalagi
sampai melakukan aktivitas Rekreasi di luar rumah.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada saat ini keluarga Bp. J sedang berada pada tahap perkembangan
keluarga yang ke VIII dimana tahap ini adalah tahap keluarga dengan
lansia.
Dari tugas-tugas keluarga menurut Friedman, pada keluarga Bp. J
telah memenuhi tugas perkembangan sebagai berikut :

a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan


Dimana keluarga ini berusaha mempertahankan hidup bersama, tanpa
harus ikut anaknya. Karena keluarga ini merasa masih mampu
memenuhi hidup tanpa harus bergantung pada orang lain.
b. Menyesuaikan dengan pendapatan yang menurun
Perubahan situasi dimana sebelum sakit Bp. J bekerja untuk mencari
nafkah, sekarang berhenti bekerja karena kesehatan yang memburuk.
Sehingga Ny. S bekerja bertani untuk membiayai hidup dan
mempertahankan hidup. Oleh karena itu keluarga ini berusaha
memenuhi kebutuhan hidup dengan menyesuaikan pendapatan. Salah
satunya adalah dengan makan seadanya. Dan keluarga ini berusaha
menyisakan pendapatan untuk kebutuhan mendadak misalnya sakit.
c. Mempertahankan hubungan perkawinan
Keluarga mengatakan bahwa setelah bapak J sakit, tidak pernah
melakukan hubungan seksual. Tetapi antara satu dengan yang lain
tetap saling memberikan perhatian. Dan jika ada masalah apapun
selalu berusaha untuk menyelesaikan masalah bersama-sama. Supaya
tidak terjadi kesalahpahaman.
d. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi
Keluarga ini tetap menjalin hubungan yang baik dengan anak cucu
bahkan saudara-saudara.
e. Meneruskan untuk memahami eksistensi
Keluarga ini adalah keluarga tertua, sehingga apabila saudarasaudaranya atau anak-anaknya ada masalah tetap meminta
pertimbangan Bp. J.
2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

3. Riwayat keluarga saat ini


Saat ini Bp. J menderita hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan bronchitis
sejak 3 tahun yang lalu.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Dari hasil pengkajian didapatkan data bahwa Ayah dari Bp. J telah
menderita hipertensi sampai akhirnya meninggal. Dan ibu dari Bp. J dan
orang tua Ny. S meninggal karena sudah tua. Dari istilah 3 generasi hanya
Bp. J yang menderita penyakit hipertensi.
III. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Luas rumah kira-kira 12 x 20 meter persegi. Tipe rumah dengan dinding
dari sebagian kayu jati dan sebagian dari anyaman bambu. Jumlah ruang
tidur 4 buah, kamar tamu satu buah, 1 ruang makan, 1 dapur, 1 kamar
mandi, 1 kandang kambing, 1 ruang untuk hasil panen, dan 1 ruangan
untuk menyimpan benda-benda bekas. Halaman depan rumah cukup luas
dan di kanan rumah terdapat sungai. Di belakang rumah terdapat sumur
dan pekarangan. Pencahayaan di ruang tamu cukup karena terdapat
genting kaca begitu juga tiga kamar yang lainnya. Tetapi ruang tidur yang
satunya pencahayaannya kurang karena tidak terdapat genting kaca.
Lantai masih dari tanah. Dapur tampak berserakan dengan adanya kayu
untuk memasak. WC terletak 11 meter di belakang rumah. Begitu juga
tmepat sampahnya berada 4 meter dari WC. Sumur yang ada hanya
digunakan untuk mandi, karena kadar kapurnya yang tinggi dan rasa asin
dari air sumur tersebut. Kalau musim kemarau sumber air minumnya
biasanya dari desa lain yang diambil anaknya. Dan kalau musim
penghujan biasanya dari air hujan.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas

3. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Bp. J menempati rumah yang ditempatinya saat ini sejak
berumah tangga sampai sekarang. Dan daerah yang ditempati sampai
sekarang tidak padat. Karena masih banyak pekarangan-pekarangan, dan
setiap rumah dipisahkan oleh pekarangan.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. S setiap minggu biasanya mengikuti kegiatan arisan dan yasinan.
Sedangkan Bp. J tidak mengikuti kegiatan apapun.
5. Denah rumah

Lumbung

KM

Gudang
KT II

Dapur

RM
Ruang Tamu

Kandang

KT I

KT III

KT IV

6. Sistem pendukung keluarga


Bp. J dan Ny. S hanya tinggal berdua. Anak-anaknya tinggal dengan istri
dan anak mereka. Tetapi masih tetap dalam satu desa. Sehingga bila Bp. J
sakit langsung menjenguk. Bp. J tidak bisa memenuhi tanggung jawab
yang penuh sebagai suami. Tetapi mereka saling bahu membahu untuk
saling memenuhi kebutuhan keluarga Bp. J. Bila sakit belum pernah
biasanya belum periksa ke dokter tapi biasanya beli obat di warung. Dan
di rumah juga tidak tersedia obat P3K. Rumah sakit jaraknya jauh dari
desa ini tapi ada bidan di tetangga desa.

IV. Struktur Keluarga


1. Pola komunikasi keluarga
Dalam keluarga ini jika adalah masalah biasanya dimusyawarahkan untuk
menyelesaikan masalah. Tapi biasanya yang paling sering mengambil
keputusan adalah Bp. J.
2. Struktur kekuatan keluarga
Di dalam aktivitas sehari-hari keduanya saling perhatian dan merasakan
bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama dalam
keluarga.
3. Struktur peran
Sebelum sakit Bp. J dan Ny. S sama-sama mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Dan karena sakit yang diderita Ny. S yang
mencari nafkah. Selain itu Ny. S juga mengurus segala keperluan Bp. J.
4. Nilai atau norma keluarga
Keluarga ini mempercayakan kesehatannya kepada tenaga kesehatan jika
sakitnya sudah parah. Tetapi jika sakitnya tidak parah, biasanya minum
obat tradisional sesuai dengan anjuran tetangga. Ny. S jarang sakit, dan
jika sakit Cuma minum obat dari toko dan kerik.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Ny. S dan Bp. J menyadari akan keadaan Bp. J sendiri. Sehingga
berusaha mencari cara untuk mengobati penyakit Bp. J.
b. Fungsi sosialisasi
Bp. J mengajarkan pada keluarga untuk menjalin hubungan baik
dengan tetangga. Karena keluarga ini selalu menganggap bahwa jika
terjadi sesuatu, yang membantu pertama kali adalah tetangga karena
jaraknya yang paling dekat dengan rumah keluarga ini walaupun
begitu keluarga ini berusaha untuk hidup mandiri dan tidak
bergantung pada tetangga ataupun anak saudara.

c. Fungsi perawatan kesehatan


Keluarga tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit
hipertensi. Hal ini ditunjukkan dengan keluarga mengatakan bawha
tekanan darah tinggi itu darahnya banyak / tinggi. Dan dampak dari
hipertensi keluarga juga tidak mengerti. Sehingga pengambilan
keputusan juga terbatas dan tidak tepat. Keluarga juga tidak mengerti
bagaimana cara memodifikasi lingkungan. Keluarga hanya tahu
bahwa Bp. J tidak boleh makan yang asin-asin. Begitu juga cara
merawat Bp. J dan Bp. J tidak periksa jika tidak sakit dan tidak
pernah kontrol tensi.
d. Fungsi reproduksi
Bp. J dan Ny. S mempunyai 3 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.
Saat ini Ny S tidak memakai KB jenis apapun.
e. Fungsi ekonomi
Keluarga Bp. J menggunakan penghasilan yang diperoleh Ny. S untuk
memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari. Jika ada
sisa sedikit disisihkan untuk berobat jika sakitnya parah.
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stressor jangka panjang yang dirasakan oleh keluarga Bp. J adalah
penyakit hipertensi yang diderita sejak 10 tahun yang lalu.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor
Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh
Bp. J karena sakit yang dideritanya sudah semenjak lama dan
keluarga selalu berdua agar penyakit yang diderita Ny. S dapat
sembuh.
c. Strategi koping yang digunakan
Dalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya keluarga bapak S
memusyarahkan untuk mengambil keputusan.

7. Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda fisik
Tekanan darah

: 180/95 mmHg

Respiratory Rate

: 28 x/mnt

Suhu

: 36,8 oC

Tinggi badan

: 161 cm

Berat badan

: 60 kg

b. Kepala dan leher


a. Kepala : tidak terdapat benjolan ataupun luka, terasa waktu
pusing, kadang juga leher
b. Leher : tidak nampak adanya peningkatan vena jugularis
c. Mata

: konjungtiva tidak anamis, kelopak mata tidak oedema

d. Hidung : bersih dan tidak ada riwayat epistaksis


e. Mulut : tidak terlihat ada tanda-tanda sianosis dan bibir tidak
kering
c. Dada
Tidak tampak penggunaan obat bantu nafas, bunyi paru resonan,
bunyi jantung S1 dan S2 dan tidak terlihat ictus cordus
d. Abdomen
Tidak terlihat pembesaran hepar, peristaltik baik
e. Ekstremitas
Pada ekstremitas bawah dan atas tidak terdapat kelumpuhan,
ekstremitas bawah tidak terdapat oedema.
8. Harapan keluarga
Bp. J berharap didesanya ada petugas kesehatan, supaya kalau periksa
tidak jauh.

V. Analisa Data
No
Data
1. Bp. J menderita hipertensi 5

Masalah
Hipertensi

Etiologi
1. Ketidakmampuan

tahun yang lalu merasakan

keluarga mengenal

kadang kaku di leher dan

masalah hipertensi

pusing. Tekanan darah

2. Ketidakmampuan

180/95 mmHg, berat badan

keluarga mengambil

60 kg, tinggi badan 151 cm.

keputusan dalam

klien tidak tahu tentang

melakukan tindakan

hipertensi. Keluarga juga

yang tepat agar masalah

tidak tahu akibat lanjut dari

tidak memberat

hipertensi, perawatan,

3. Ketidakmampuan

bagaimana memodifikasi

keluarga merawat

lingkungan dan juga tidak

anggota keluarga yang

pernah kontrol. Klien tidak

menderita hipertensi

periksa jika belum sakit


parah.

4. Ketidakmampuan
keluarga memodifikasi
lingkungan untuk
mengatasi hipertensi
5. Ketidakmampuan
keluarga memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang
ada.

INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan

TUM

TUK

Kriteria

Evaluasi
Standar

Intervensi

1. Hipertensi pada Bp. J


a. Ketidakmampuan

Setelah dilakukan

Klien dan keluarga

keluarga mengenal

tindakan satu kali

dapat menyebutkan verbal

menyebutkan :

keluarga tentang

masalah hipertensi

pertemuan

pengertian, tanda

1. Definisi hipertensi

hipertensi

pengetahuan

gejala dan

Hipertensi adalah

keluarga tentang

penyebab

peningkatan TD lebih

dan diskusikan dengan

hipertensi

hipertensi

dari 140/90 mmHg

keluarga tentang

bertambah dan

Respon

Keluarga mampu

2. Penyebab

1. Kaji pengetahuan

2. Berikan pendekatan

hipertensi

keluarga mengenal

Usia

masalah hipertensi

Keturunan

untuk aktif dalam

Makan-makanan

diskusi

berlemak, kolesterol
-

Stres

Kebiasaan merokok

Penyakit ginjal

3. Motivasi keluarga

4. Reinforcement positif
pada keluarga

3. Tanda dan gejala :


-

Nyeri kepala

Pandangan kabur

Peningkatan TD

Sukar tidur

Setelah dilakukan

Klien dan keluarga

Respon

- Berat ditengkuk
Keluarga mampu

keluarga mengambil

tindakan satu kali

mampu

verbal

menyebutkan komplikasi

keputusan dalam

pertemuan keluarga menyebutkan

yang terjadi jika hipertensi

melakukan tindakan

mampu mengambil

komplikasi yang

memberat (minimal 3):

keluarga tentang akibat

yang tepat agar

keputusan yang

terjadi jika

1. Stroke

memberatnya

masalah tidak

tepat untuk

hipertensi

2. Gagal jantung kongestif

hipertensi

memberat

menentukan

memberat

3. Gagal ginjal

b. Ketidakmampuan

1. Kaji pengetahuan
keluarga
2. Beri penjelasan kepada

3. Memotivasi keluarga

tindakan yang akan

4. Gangguan pengelihatan

untuk menyebutkan

dilakukan dan cara

5. Hipertensi yang

kembali akibat

memberat
Keluarga termotivasi untuk

hipertensi yang

Respon
afektif

mengambil keputusan agar

pencegahannya

masalah tidak memberat

memberat
4. Dorong keluarga untuk
mengambil keputusan
yang tepat
5. Berikan reinforcement

positif pada keluarga


1. Kaji pengetahuan

c. Ketidakmampuan

Setelah dilakukan

Keluarga mampu

Respon

Keluarga mampu

keluarga merawat

tindakan satu kali

menyebabkan

verbal

menyebutkan tentang

keluarga tentang

anggota keluarga

pertemuan keluarga perawatan anggota

perawatan anggota keluarga

perawatan penderita

yang menderita

mampu merawat

keluarga yang

yang menderita hipertensi :

hipertensi

hipertensi

anggota keluarga

menderita

1. Batasi aktivitas dan

yang menderita

hipertensi

istirahat

hipertensi

2. Olah raga secara teratur


3. Hindari stress

2. Ajarkan keluarga
mengetahui perawatan
yang harus dilakukan
3. Motivasi keluarga

4. Atur diit pada penderita

untuk melakukan cara

5. Lakukan pemeriksaan

yang diajarkan

secara teratur

4. Berikan reinforcement

Setelah dilakukan

Keluarga mampu

Respon

Keluarga mampu

positif
1. Kaji pengetahuan

keluarga

tindakan satu kali

menyebutkan cara

verbal

menyebutkan cara

keluarga cara

memodifikasi

pertemuan keluarga memodifikasi

memodifikasi lingkungan

memodifikasi

lingkungan untuk

mampu

lingkungan,

agar hipertensi tidak

lingkungan untuk

mengatasi hipertensi

memodifikasi

termotivasi untuk

memberat :

mengatasi hipertensi

lingkungan

melakukan yang

1. Ciptakan lingkungan

sehingga hipertensi

diajarkan

d. Ketidakmampuan

tidak memberat

yang tenang
2. Redupkan lampu kamar

2. Beri penjelasan dan


ajarkan kepada
keluarga tentang cara
memodifikasi

Respon

Keluarga termotivasi untuk

lingkungan untuk

afektif

memodifikasi lingkungan

menguraikan akibat

agar hipertensi tidak

hipertensi

Respon

memberat
Keluarga mampu

psikomotor memodifikasi lingkungan


yang nyaman bagi penderita
hipertensi yang telah
diajarkan

3. Motivasi keluarga
untuk melaksanakan
cara memodifikasi
lingkungan yang
diajarkan
4. Berikan reinforcement
positif
1. Kaji pengetahuan

e. Ketidakmampuan

Setelah dilakukan

Keluarga mampu

Respon

Keluarga mampu

keluarga untuk

tindakan satu kali

memanfaatkan

verbal

menyebutkan tentang

keluarga tentang

memfokuskan

pertemuan keluarga fasilitas pelayanan

fasilitas pelayanan

manfaat pelayanan

fasilitas kesehatan

mampu

kesehatan bagi

kesehatan pada penderita

kesehatan

yang ada

memanfaatkan

penderita

hipertensi :

fasilitas kesehatan

hipertensi

1. Untuk pemeriksaan diri

untuk keluarga
yang menderita
hipertensi

secara rutin
2. Untuk pengobatan dan
pencegahan terjadinya
komplikasi bagi
penderita

2. Beri penjelasan
tentang manfaat yang
didapat kalau keluarga
dapat menafaatkan
pelayanan kesehatan

3. Motivasi keluarga
untuk memanfaatkan
Respon

Keluarga termotivasi dan

afektif

mau untuk memanfaatkan

Respon

pelayanan kesehatan
Keluarga mampu

psikomotor memanfaatkan pelayanan


kesehatan untuk
pemeriksaan kesehatan

pelayanan keshatan
4. Beri reinforcement
positif

Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadi penurunan COP berhubungan dengan :
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi, terkait dengan
masalah penurunan kardiak output
b. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
yang cepat agar penyakit tidak memberat
c. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita
hipertensi
d. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan untuk mengatasi
masalah kesehatan (penurunan COP)
e. Ketidakmampuan keluarga untuk memfokuskan fasilitas kesehatan yang ada

Anda mungkin juga menyukai