Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Model adalah gambaran yang mendekati kenyataan dari konsep. (Riehl and
Roy, 1980). Model konseptual adalah sintesis seperangkat konsep dan pernyataan
yang mengintegrasikan konsep konsep tersebut menjadi suatu kesatuan. Model
keperawatan dapat didefinisikan sebagai kerangka piker, sebagai satu cara melihat
keperawatan, atau satu gambaran tentang lingkup keperawatan.
Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian
komunitas; analisa dan diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas yang
terdiri dari tiga tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan tersier, dan program
evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999). Fokus pada model ini komunitas
sebagai partner dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan. Neuman
memandang klien sebagai sistem terbuka dimana klien dan lingkungannya berada
dalam interaksi yang dinamis. Menurut Neuman, untuk melindungi klien dari
berbagai stressor yang dapat mengganggu keseimbangan, klien memiliki tiga garis
pertahanan, yaitu fleksible line of defense, normal line of defense, dan resistance
defense (lihat gambar 1).
Agregat klien dalam model community as partner ini meliputi intrasistem
dan ekstrasistim. Intrasistem terkait adalah sekelompok orang-orang yang memiliki
satu atau lebih karakteristik (Stanhope & Lancaster, 2004). Agregat ekstrasistem
meliputi delapan subsistem yaitu komunikasi, transportasi dan keselamatan,
ekonomi, pendidikan, politik dan pemerintahan, layanan kesehatan dan sosial,
lingkungan fisik dan rekreasi (Helvie, 1998; Anderson & McFarlane, 2000; Ervin,
2002; Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999; Stanhope & Lancaster, 2004; Allender &
Spradley, 2005).
Delapan subsistem dipisahkan dengan garis putus-putus artinya sistem satu
dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Di dalam komunitas ada lines of
resistance, merupakan mekanisme internal untuk bertahan dari stressor. Rasa
kebersamaan dalam komunitas untuk bertanggung jawab terhadap kesehatan
contoh dari line of resistanceAnderson dan McFarlane (2000) mengatakan bahwa
dengan menggunakan modelcommunity as partner terdapat dua komponen utama
yaitu roda pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian
komunitas terdiri dari dua bagian utama yaitu inti dan delapan subsistem yang
mengelilingi inti yang merupakan bagian dari pengkajian keperawatan, sedangkan
proses keperawatan terdiri dari beberapa tahap mulai dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
1.
Pengkajian
permasalahan pada fisiologis, psikologis dan sosial ekonomi maupun spiritual dapat
ditentukan.
Pengkajian keperawatan komunitas merupakan suatu proses tindakan untuk
mengenal komunitas. Mengidentifikasi faktor positif dan negatif yang berbenturan
dengan masalah kesehatan dari masyarakat hingga sumber daya yang dimiliki
komunitas dengan tujuan merancang strategi promosi kesehatan. Dalam tahap
pengkajian ini terdapat lima kegiatan, yaitu : pengumpulan data, pengolahan data,
analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan
prioritas masalah.
a.
Pengumpulan Data
Tujuan :
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukam tindakan yang
harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik,
psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta factor lingkungan yang
mempengaruhinya.
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
1.
a.
Data inti
Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
b. Data demografi
c.
Vital statistic
b.
Sanitasi
c.
Fasilitas
d.
Batas-batas wilayah
e.
3.
a.
Kondisi geografis
b.
4.
Ekonomi
a.
Jenis pekerjaan
b.
c.
d.
Jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga, dan lanjut usia
5.
a.
Keamanan
b.
Transportasi
6.
a.
System pengorganisasian
b.
Struktur organisasi
c.
d.
7.
System komunikasi
a.
b.
c.
8.
Pendidikan
a.
b.
c.
9.
Rekreasi
a.
b.
Kebiasaan rekreasi
Fasilitas tempat rekreasi
Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari
1.
Data Subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu,
keluarga, kelompok dan komunitas, yang diungkapkan secara langsung melalui
lisan.
2.
Data Objektif
Sumber Data
1.
Data primer
Data yang dikumpulakn oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat
kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas
berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
2.
Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesejatan pasien atai medical record. (Wahit, 2005)
2.
Pengamatan
3.
b.
Pemeriksaan Fisik
Pengolahan Data
1.
2.
3.
Tabulasi data
4.
Interpretasi data
c.
Analisis Data
Tujuan analisis data :
1.
2.
Menetapkan kekuatan
3.
4.
d.
e.
Prioritas masalah
Perhatian masyarakat
2.
Prevalensi kejadian
3.
4.
5.
6.
Aspek politis.
2.
3.
3.
Diagnosa keperawatan
a.
b.
c.
Lingkungan yang buruk di manefestasikan oleh : banyaknya sampah yang
berserakan, penggunaan sungai sebagai tempat mencuci, mandi dan pembuangan
kotoran.
2.
a.
b.
Kurangnya fluor pada air minum di manefestasikan: 62% caries dengan
inspeksi pada murid-murid SMP 29.
3.
a.
b.
c.
d.
4.
Resiko terjadinya penyakit dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di desa
Karang Awen.
5.
Terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat (Diare, ISPA, DBD) di
desa Karang Awen sehubungan dengan :
4.
Perencanaan
a.
b.
c.
d.
Tahap diklat
e.
Tahap kepemimpinan
f.
Koordinasi intersektoral
g.
5.
Pelaksanaan/Implementasi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Advokat komunitas.
6.
Fokus:
a.
b.
Perkembangan/ kemajuan proses, kesesuaian dg perencanaan, peran
pelaksana, fasilitas dan jumlah peserta
c.
d.
e.
Proses Evaluasi
a.
b.
3.
A.
Akupuntur
Terapi hiperbarik,
tekanan udara atmosfer normal (1 atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni
(100%). Selama terapi, pasien boleh membaca, minum, atau makan untuk
menghindari trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara
3.
Terapi herbal medic yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan alam,
baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian maupun berupa
fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah melalui uji preklinik pada cell
line atau hewan coba, baik terhadap keamanan maupun efektivitasnya. Terapi
dengan menggunakan herbal ini akan diatur lebih lanjut oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Dari 3 jenis teknik pengobatan komplementer yang ada, daya efektivitasnya
untuk mengatasi berbagai jenis gangguan penyakit tidak bisa dibandingkan satu
dengan lainnya karena masing masing mempunyai teknik serta fungsinya sendiri
sendiri. Terapi hiperbarik misalnya, umumnya digunakan untuk pasien pasien
dengan gangren supaya tidak perlu dilakukan pengamputasian bagian tubuh.
Terapi herbal, berfungsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara, terapi
akupunktur berfungsi memperbaiki keadaan umum, meningkatkan sistem imun
tubuh, mengatasi konstipasi atau diare, meningkatkan nafsu makan serta
menghilangkan atau mengurangi efek samping yang timbul akibat dari pengobatan
kanker itu sendiri, seperti mual dan muntah, fatigue (kelelahan) dan neuropati.
F.
1. Sumber daya manusia harus tenaga dokter dan atau dokter gigi yang sudah
memiliki kompetensi.
2. Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam bentuk sediaan
farmasi.
3. Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus telah mendapat
izin dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan akan dilakukan
pemantauan terus menerus
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T., and McFarlane, J.(2000). Community as partner: Theory and practice
in nursing, 3rd.ed, Philadelpia: Lippincott
Allender, J.A., and Spradley, B.W.(2001). Community health nursing : Concepts and
practice, 4th.ed, Philadelpia: Lippincott
Clark, M.J.(1999). Nursing in the community: Dimensions of community health
nursing, Standford, Connecticut: Appleton & Lange
George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice , 3rd
ed.
Norwalk, Appleton and Lange.
Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba
Medika :
Jakarta.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1.
Cv
Sagung Seto : Jakarta.