Anda di halaman 1dari 6

.


.



.











.



















.















:










"
"












:














)(13 :

.

!











.


.
.
.












.




" :








"



.







.










Assalamualakum Wr. Wb.



.

,









.



.




Yang terhormat, Segenap dewan juri!
Serta saudara-saudaraku yang mulia!
Pertama, marilah kita ucapakan syukur kepada Allah SWT yang telah
menganugerahkan nikmatnya yang berlimpah ruah, sehinga kita kali
ini semua dapat berkumpul di tempat yang penuh barokah ini.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi kita
Muhammad SAW, makhluk terbaik dan termulia.
Pada kesempatan yang baik ini, kami akan menyampaikan pidato
ringkas kepada segenap hadirin, dengan topik:
Keanekaragaman Bangsa Ini adalah Rahmat
Allah SWT telah berfirman:

Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Dari ayat ini, Allah SWT telah menjelaskan bahwa penciptaan manusia
dengan bangsa-bangsa dan suku-suku yang beraneka ragam, adalah
bertujuan agar mereka saling mengenal satu sama lain. Perbedaan

tersebut membuat kita dapat merasakan warna-warni dan keajaiban


ciptaan Allah, sebagaimana kita merasakan manisnya hidup ini.
Bayangkan kalau semua manusia diciptakan dengan berkulit hitam!
Bayangkan, andaikan manusia hanya berbicara dengan satu bahasa
saja! Atau bahkan mempunyai profesi yang sama semua! Betapa
kurang berwarnanya kehidupan! Yang terjadi bukan kebaikan
bersama, malah menjadi kebosanan massal.
Para hadirin yang mulia..
Kalau kita mau menilik sejarah, pada saat nabi Muhammad masih
hidup dan menjadi pemimpin, beliau sangat menghormati perbedaan
dan keanekaragaman kaumya. Beliau memimpin dengan bijaksana
tanpa tebang pilih, sehingga seluruh masyarakat merasa nyaman
dengan kepemimpinan beliau. Tentu kita tahu beliau pada saat itu
hidup di tengah masyarakat yang memiliki agama dan kabilah yang
heterogen. Di Madinah al-Munawaaroh tidak hanya hidup orang Islam
saja tetapi juga orang beragama Yahudi dan Nasrani.
Saudara-saudaraku tercinta..
Sekarang, mari kita melihat ke negara kita tercinta, NKRI. Di negara
kita ini hidup di dalamnya masyarakat dengan berbagai macam latar
belakang. Bangsa, suku, agama yang berbeda-beda. Bukankah
begitu? Di sini hidup suku jawa, suku madura, suku sasak dan lain
sebagainya. Disini juga tinggal penganut agama islam, kristen dan
agama-agama yang lain. Serta keanekaragaman lain yang amat
kompleks dalam berbagai aspek.
Tapi apa yang terjadi disini?
Keanekaragaman
tersebut
kenapa
malah
menjadi
simbol
permusuhan. Banyak bermunculan konflik-konflik yang dipicu adanya
perbedaan-perbedaan tersebut, baik soal agama, kesukuan maupun
lainnya.
Para pendengar yang budiman..
Kenapa terjadi konflik-konflik seperti itu?! Hal tersebut terjadi tidak
lain karena kurangnya masyarakat kita memahami tentang spirit
ajaran agamanya. Khususnya kaum muslimin sebagai mayoritas,
kurang mendalami tentang Islamnya. Rosulullah SAW telah bersabda
Perbedaan umatku merupakan suatu rahmat (HR. Baihaqi).
Maka dari itu wajib bagi kita (kaum muslimin) untuk mengkuti apa
yang telah ditauladankan dan disabdakan oleh nabi Muhammad SAW,
sehingga cara pandang kita terhadap perbedaan/keanekaragaman
tersebut menjadi lebih bijak. Perbedaan atau keanekaragaman
tersebut tidak kita jadikan sebagai isu perpecahan atau saling

bermusuhan, tetapi malah kita jadikan sebagai ajang untuk saling


berbagi nikmat dan rahmat.
Demikian yang dapat sampaikan pada kesempatan ini, apabila
terdapat kesalahan kami mohon maaf. Sampai jumpa di lain
kesempatan.
Terima kasih atas perhatiannya, Wallaahul muwaafiq ila aqwamit
tariiq
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai