Rendahnya angka penjaringan suspek TB ini bias dikarenakan banyak hal seperti kurang upaya
puskesmas dalam menjaring suspek TB, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB, kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang TB, kkurangnya sumber daya untuk melakukan penyuluhan dan
penjaringan masyarakat. Puskesmas sebagai sentra layanan kesehatan primer seharusnya menjadi lini
pertama kasus suspek TB. Diharapkan kasus-kasus suspek yang ada dijaring oleh puskesmas
sehingga dapat diperiksa dengan pemeriksaan BTA sehingga dapat diobati. Selain memberikan
pelayanan TB berupa pemeriksaan dan pengobatan, puskesmas juga diharapkan mampu melakukan
pencegahan TB, salah satunya dengan mengadakan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan,
sikap, dan perilaku masyarakat. Kurangnya angka kunjungan penderita TB ke puskesmas, dapat
diartikan masih banyak kasus diare yang tidak teridentifikasi sehingga tindak lanjut berupa
penyuluhan pencegahan TB tidak sampai pada penderita dan keluarga. Kurangnya pengetahuan
penderita dan keluarga mengenai pencegahan TB dapat meningkatkan risiko penularan ke keluarga
dan bahkan ke masyarakat sekitar, terlebih lagi jika kegiatan penyuluhan ke masyarakat tidak
berjalan. Atas alasan-alasan diatas, karena itulah masalah tersebut diberikan nilai severity menengah.
Proporsi pasien TB BTA positif diantara semua pasien TB paru yang ditemukan atau diobati
menggambarkan mutu dari proses penemuan sampai diagnosis pasien, serta kepekaan menetapkan
kriteria suspek. Angka dari proporsi pasien TB BTA positif sedikit dibawah standar yang ditetapkan
jadi oleh karena itu severitynya dimasukkan kedalam derajat rendah.
Kenaikan besar masalah (Rate of Increase) untuk angka penemuan kasus pada tahun 2012
adalah 20% dari nilai idealnya sebesar 70% berarti ada kesenjangan sebesar 50%. Akan tetapi dari
evaluasi pada tahun 2011, angka pencapaian hanya 14% dengan tolak ukur yang sama sebesar 70%.
Jika dikaitkan dengan evaluasi pada tahun 2011, menunjukkan adanya perbaikan dalam program
penemuan kasus baru dan meningkat sebesar 6% sehingga Rate of Increase cakupan pelayanan
diberikan nilai yang lebih rendah dari masalah yang lain. Masalah rendahnya penjaringan suspek TB
memiliki nilai pada tahun 2011 sebesar 713/100.000 penduduk menurun menjadi 696/100.000
penduduk, ini dipikirkan akibat kecenderungan tidak ada perbaikan masalah dari tahun ke tahun.
Sedangkan untuk proporsi pasien TB BTA positif diantara semua pasien TB paru yang ditemukan
atau diobati terjadi peningkatan yang signifikan dari tahun 2011 dan 2012 yaitu sebesar 25% menjadi
64%.
Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi (Degree of unmeet need) untuk masalah
rendahnya angka penemuan kasus baru, penjaringan suspek TB, dan proporsi pasien TB BTA positif
diantara semua pasien TB paru yang ditemukan atau diobati. Kesembuhan merupakan harapan utama
dari seorang penderita, oleh karena itu dibutuhkan tindakan penjaringan suspek TB. Masyarakat juga
menginginkan penularan TB dapat diminimalisasi. Untuk mewujudkannya, tidak cukup dengan
pelayanan TB dalam puskesmas saja, tetapi juga dibutuhkan peran serta masyarakat baik dalam
berbagai aspek (pelayanan, penyuluhan, dan pencegahan), dengan salah satu bentuk nyata seperti
pelayanan oleh kader.
Keuntungan sosial (social benefit) yang diperoleh jika masalah rendahnya angka penemuan
kasus baru dan penjaringan suspek TB dapat diselesaikan sampai mendapat nilai terbesar. Adanya
penyelesaian terhadap kedua masalah tersebut diharapkan dapat memutus rantai penularan TB karena
kasus-kasus TB yang ada dapat teridentifikasi dan mendapat penanganan yang tepat dan tindak lanjut
berupa penyuluhan tentang pencegahan penularan TB.
2.
Dana :
- Alokasi dana yang
kurang untuk
program
pencegahan dan
penanggulangan
TB
Proses
Monitoring
- Pencatatan dan
manajemen data
yang kurang
Prioritas
Menambah tenaga
pelaksana program
Penambahan alokasi
dana untuk program
pencegahan dan
penanggulangan TB
Melakukan pencatatan
dan pelaporan yang
lengkap
3.
4.
lengkap
Lingkungan
- Tingkat pendidikan
dan pengetahuan
masyarakat yang
masih rendah.
- Tingkat
sosioekonomi
masyarakat yang
rendah
Umpan Balik
- Pencatatan dan
pelaporan data
yang kurang
lengkap.
- Indikator angka
kesalahan
laboratorium yang
belum bersedia
Melakukan evaluasi
program pencegahan
dan penanggulangan
TB secara berkala
C
P=(MxIxV)/C
33,6
12
16
12