Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA SISWA

Nama
: Muhammad Anwar Haskah
NIS
:
Kelompok
Kls/Ruang : X/7
Hari/Tgl. dimulai
Smtr/Tapel : 1/2013/2014
Hari/Tgl. disetor
No
Aspek yang Dinilai
Nilai
.
KKM
Uta
R1
ma
1. Pemahaman Konsep 75
(K)
2. Penerapan Nilai (P)
75
Paraf Guru PAI/Tanggal
Paraf Orang Tua/Tanggal

No. Urut Absen : 1


:1
: Jumat, 12/09/2014
: Sabtu, 13/09/2014
Keteranga
n
R2 R3
R
=
Remedial

JUDUL : SEMANGAT MENUNTUT ILMU DAN MENYAMPAIKANNYA KEPADA SESAMA

Kompetensi Inti

(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya;


(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar :

2.5. Menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya


kepada sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. At-Taubah
(9): 122 dan hadits terkait
3.7. Memahami Q.S. At-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait tentang semangat
menuntut ilmu, menerapkan dan menyampaikannya kepada sesama
4.5. Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu
Indikator
Mampu
Mampu
Mampu
Mampu
ilmu
Mampu

:
menjelaskan pengertian Ilmu
menjelaskan kiat-kiat untuk mendapatkan ilmu
mengidentifikasi hikmah dan manfaat menuntut ilmu
menunjukkan perilaku yang menunjukkan orang yang memiliki
menceritakan beberapa tokoh teladan dalam nenuntut ilmu

Alokasi Waktu

: 6 x 45 menit (2 kali pertemuan)

I. BAHAN AJAR
SEMANGAT MENUNTUT ILMU DAN MENYAMPAIKANNYA KEPADA SESAMA





Artinya : Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.

A. Pengertian Ilmu
Kata ilmu dalam bahasa Indonesia berasal dari kata al-ilmu dalam
bahasa Arab. Secara bahasa (etimologi) kata al-ilmu adalah bentuk
masdar atau kata sifat dari kata `alima ya`lamu- `ilman. Dijelaskan
bahwa lawan kata dari al-ilmu adalah al-jahl (bodoh/tidak tahu).
Sehingga jika dikatakan alimtu asy-syaia berarti saya mengetahui
sesuatu.
Sementara secara istilah (terminologi) ilmu berarti pemahaman tentang
hakikat sesuatu Ia juga merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang
diketahui dari dzat (esensi), sifat dan makna sebagaimana adanya
B. Hukum Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam.


Banyak sekali ayat al-Qurn atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan
tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada lakilakii maupun perempuan. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw.
adalah perintah untuk membaca atau belajar. Bacalah dengan
(menyebut) nama Tu-hanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia.
Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa
yang tidak diketahuinya. (Q.S. al-Alaq/96:1-5)
Kewajiban menuntut ilmu bagi laki-laki dan perempuan menandakan
bahwa agama Islam tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban manusia
karena jenis kelaminnya. Walau memang ada beberapa kewajiban yang
diperintahkan Allah dan Rasul-Nya yang membedakan lak-laki dengan
perempuan. Akan tetapi, dalam menuntut ilmu semua memiliki kewajiban
dan hak yang sama antara laki-laki dengan perempuan.
Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui manusia,

baik yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Untuk ilmu yang
tidak bermanfaat, haram dan berdosa bagi orang yang mempelajarinya,
baik sukses maupun gagal. Adapun ilmu yang bermanfaat, maka wajib
dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-ilmu wajib itu terbagi atas
dua bagian, yaitu faru kifayah dan faru ain.
a. Faru Kifayah
Hukum menuntut ilmu faru kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus
ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai
golongan kafir, seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu
eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya.
b. Fardu Ain
Hukum mencari ilmu menjadi faru ain jika ilmu itu tidak boleh
ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala situasi dan
kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu
tentang tatacara beribadah, dan sebagainya.
C. Kiat-Kiat Untuk Mendapatkan Ilmu
Seorang yang menuntut ilmu harus mengikhlaskan niat karena
Allah
Ilmu adalah landasan yang sangat penting. Hukum syariat dibangun di
atas ilmu. Ilmu tidak diberkahi Allah jika dalam menuntut ilmu tersebut
tidak diniatkan untuk meraih ridha Allah. Barangsiapa yang menuntut
ilmu tanpa mengharap wajah Allah maka dia terncam tidak akan masuk
surga. Barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin derajatanya tinggi
di hadapan manusia tanpa mengharap wajah Allah, maka terancam
dicampakkan ke dalam neraka. Wal iyadzu billah
Hendaknya kita senantiasa bermujahadah (bersungguh-sungguh) dalam
menuntut ilmu dengan meluruskan niat, mengikhlaskan karena Allah.
Apa batasan orang bisa dikatakan ikhlas dalam menuntut ilmu? Imam

Ahmad menjelaskan bahwa batasan seseorang bisa dikatakan ikhlas


dalam menuntut ilmu yaitu niat dalam dirinya untuk menghilangkan
kejahilan yang ada pada dirinya. Setelah kejahilan/kebodohan hilang
dari dirinya, dia berusaha menghilangkan kejahilan orang lain.
Seorang harus menjauhi kemaksiatan.
Ilmu adalah cahaya dan cahaya tidak diberikan kepada orang yang
bermaksiat. Karena maksiat adalah kegelapan, orang yang bermaksiat
berarti memadamkan cahaya ilmu dalam dirinya. Kita bisa mengamil
pelajaran dari kisah Imam Syafii yang sudah hafal al quran sebelum
baligh, hafal ribuan hadits, ketika dia melihat anak laki-laki yang tampan
dengan pandangan tidak biasa hafalannya ada yang hilang karenanya.
Barangasiapa yang ilmunya ingin diberkahi Allah maka jauhilah maksiat.
Karena maksiat merupakan penghalang antara kita dengan Allah.
Maksiat adalah penghalang antara kita dengan ilmu.
Imam As-Syafii menyampaikan nasihat kepada muridnya. Akhi, kalian
tidak akan pernah mendapatkan ilmu kecuali dengan 6 perkara ini, akan
aku kabarkan kepadamu secara terperinci yaitu dzakaa-un (kecerdasan),
hirsun (semangat), ijtihaadun (cita-cita yang tinggi), bulghatun (bekal),
mulazamatul ustadzi (duduk dalam majelis bersama ustadz),
tuuluzzamani (waktu yang panjang).
Patuh kepada orang tua dan guru agar mendapatkan ilmu yang
manfaat dan barakah
Orang yang paling dekat dan berjasa kepada kita adalah kedua orang
tua. Merekalah yang membawa kita ke dunia ini dengan izin Allah.
Betapa besar jasa mereka sehingga kita tidak akan mampu menghitung
dan membalasnya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita harus
berbakti kepada kedua orang tua. Allah menempatkan kewajiban
berbakti kepada orang tua pada peringkat kedua setelah kewajiban
menyembah Allah swt. Firman Allah swt dalam Al Quran surat Al Isra
ayat 23 :





Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya
atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (QS. Al Isra : 23)
Guru yang menjadikan kita orang beriman, mengerti hal yang baik dan
buruk, gura juga menjadikan kita orang yang pandai dan memahami

ilmu pengetahuan, sehingga kita akan memperoleh kedudukan yang


tinggi di hadapan Allah dan manusia sebagaimana firman Allah swt:
Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara
kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat.
(Q.S. Al-Mujahadah:11)
Di samping itu, para penuntut ilmu dijanjikan oleh Rasulullah saw. akan
diberikan kemudahan jalan ke surga. Perhatikan hadits di bawah ini:




















Artinya: Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu
maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. (HR.
Muslim).
D. Hikmah dan Manfaat Menuntut Ilmu
Hikmah :
1. Berada di jalan Allah
Barang siapa yang keluar rumah untuk menuntut ilmu, berarti dia
berada di jalan Allah hingga pulang (HR Turmudzi)
2. Mendapatkan pahala yang mengalir terus menerus
Jika anak adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecualai 3
hal, yaitu shadaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, anak shaleh yang
selalu mendoakan orang tuanya.(HR Muslim)
3. Agar tidak terlaknat
Dunia dan seisinya terlaknat, kecuali yang memanfaatkannya demi
kepentingan dzikrullah dan yang serupa dengan itu, para ulama dan
orang-orang yang menuntut ilmu (HR Turmudzi)
4. Ditinggikan derajatnya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
5. Dimudahkan jalan menuju surga
Barang siapa menempuh jalan untuk menentut ilmu agama, pasti Allah
membuat mudah baginya jalan menuju surga (HR Muslim)
Manfaat :
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang memancarkan cahaya di dalam
dada, dan dapat menyingkap tutupnya hati. Ilmu yang demikian
(bermanfaat) dapat mengantarkan seseorang untuk mengenal Allah dengan
baik, berkomunikasi dengan Dzat Yang Maha Pencipta dengan segala sifatsifat kesempurnaan-Nya. Mengamalkan ibadah-ibadah wajib dan sunnat
sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad saw.
Ilmu yang bermanfaat dapat mengantar manusi untuk mengenal Allah
dengan baik, berkomunikasi dengan Maha Pencipta dengan segal sifat-sifat
kesempurnaan-Nya. Mengamalkan ibadah-ibadah wajib dan sunnat sesuai
dengan tuntunan Nabi Muhammad saw.
Ilmu yang bermanfaat itu akan menjadi amal yang tidak habis-habisnya di
sisi Allah swt. Ia akan menjadi benteng bagi diri pemilik ilmu dari serangan
orang-orang yang ingkar, dan menjadi lumbung pahala ketika menghadapi

Allah swt. Nabi Muhammad saw, bersabda : Apabila anak Adam itu
meninggal, putuslah semua amalnya, kecuali ada tiga perkara, yaitu,
sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang senantiasa
mendoakan kedua orang tuanya.
E. Perilaku Yang Menunjukkan Orang Yang Memiliki Ilmu
1. Jadilah orang yang berilmu (pandai), sehingga dengan ilmu yang
dimiliki seorang muslim bisa mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada
orangorang yang ada disekitarnya. Dan dengan demikian kebodohan
yang ada dilingkungannya bisa terkikis habis dan berubah menjadi
masyarakat yang beradab dan memiliki wawasan yang luas.
2. ika tidak bisa menjadi orang pandai yang mengajarkan ilmunya kepada
umat manusia, jadilah sebagai orang yang mau belajar dari lingkungan
sekitar dan dari orang-orang pandai.
3. Jika tidak bisa menjadi orang yang belajar, jadilah sebagai orang yang
mau mendengarkan ilmu pengetahuan. Setidaknya jika kita mau
mendengarkan ilmu pengetahun kita bisa mengambil hikmah dari apa
yang kita dengar.
4. Jika menjadi pendengar juga masih tidak bisa, maka jadilah sebagai
orang yang menyukai ilmu pengetahun, diantaranya dengan cara
membantu dan memuliakan orang-orang yang berilmu, memfasilitasi
aktivitas keilmuan seperti menyediakan tempat untuk pelaksanaan
pengajian dan lain-lain.
5. Janganlah menjadi orang yang kelima, yaitu yang tidak berilmu, tidak
belajar, tidak mau mendengar, dan tidak menyukai ilmu. Jika diantara
kita memilih yang kelima ini akan menjadi orang yang celaka.
F. Tokoh Teladan Dalam Menuntut Ilmu
Kesabaran dan Kesungguhan Menuntut Ilmu
Ibnu Thahir al-Maqdisy berkata : Aku dua kali kencing darah dalam
menuntut ilmu hadits, sekali di Baghdad dan sekali di Mekkah. Aku
berjalan bertelanjang kaki di panas terik matahari dan tidak
berkendaraan dalam menuntut ilmu hadits sambil memanggul kitabkitab di punggungku.
Belajar Setiap Hari
Al-Imam an Nawawy setiap hari membaca 12 jenis ilmu yang berbeda
(Fiqh, Hadits, Tafsir, dsb..)
Membaca Kitab Sebagai Pengusir Kantuk
Ibnul Jahm membaca kitab jika beliau mengantuk, pada saat yang bukan
semestinya. sehingga beliau bisa segar kembali
Kemampuan Membaca Yang Luar Biasa
Ibnul Jauzy sepanjang hidupnya telah membaca lebih dari 20.000 jilid
kitab.
Al-Khothib al-Baghdady membaca Shahih al-Bukhari dalam 3 majelis ( 3
malam), setiap malam mulai bada Maghrib hingga Subuh (jeda sholat)

Catatan : Shahih alBukhari terdiri dari 7008 hadits, sehingga rata-rata


dalam satu kali majelis (satu malam) dibaca 2336 hadits.
Abdullah bin Said bin Lubbaj al-Umawy dibacakan kepada beliau Shahih
Muslim selama seminggu dalam sehari 2 kali pertemuan (pagi dan sore)
di masjid Qurtubah Andalus setelah beliau pulang dari Makkah.
Kesungguhan Menulis
Ismail bin Zaid dalam semalam menulis 90 kertas dengan tulisan yang
rapi.
Ahmad bin Abdid Da-im al-Maqdisiy telah menulis/menyalin lebih dari
2000 jilid kitab-kitab. Jika senggang, dalam sehari bisa menyelesaikan
salinan 9 buku. Jika sibuk dalam sehari menyalin 2 buku.
Ibnu Thahir berkata: saya menyalin Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim,
dan Sunan Abi Dawud 7 kali dengan upah, dan Sunan Ibn Majah 10 kali.
Ibnul Jauzy dalam setahun rata-rata menyalin 50-60 jilid buku
Sangat Bersemangat Dalam Mencatat Faidah
Al-Imam an-Nawawy berkata: Janganlah sekali-kali seseorang
meremehkan suatu faidah (ilmu) yang ia lihat atau dengar. Segeralah ia
tulis dan sering-sering mengulang kembali.
Al-Imam al-Bukhary dalam semalam seringkali terbangun, menyalakan
lampu, menulis apa yang teringat dalam benaknya, kemudian beranjak
akan tidur, terbangun lagi , dan seterusnya hingga 18 kali.

II. TUGAS
1. Evaluasi Psikomotor
Individu:
-

Hafalkan Q.S. At-Taubah (9) : 122

Format penilaian demonstrasi hafalan

Nama
Sisw
a

N
o

Aspek Penilaian
Lanca
r

Fashi
h

Tajwi
d

Waqa
f

Jml
Lag
u

01
02
03
04
05
Catatan :
a. Kriteria Penilaian.
Kelancaran :
4 = Sangat lancar
3 = Lancar
2 = Kurang lancar
1 = Tidak lancar

Tajwid:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Kurang baik
1 = Tidak baik

Kefashihan
4 = Sangat fashih
3 = Fashih
2 = Kurang fashih
1 = Tidak fashih

Lagu :
4 = Sangat bagus
3 = Bagus
2 = Kurang bagus
1 = Tidak bagus

b. Skor maksimum : 20

Skor perolehan
Nilai =

X 100
Skor Maksimal

20
Nilai siswa = ---------20
= 100
c.

Keterangan nilai

x 100

Sko
r

Nila
i

Catata
n

< 75 = kurang, 75 80 = cukup, 81 90 = baik, 91 100 = baik sekali

Tuliskan Q.S. At Taubah:122 lengkap dengan terjemahnya

Kelompok:
Presentasikan hasil diskusi kelompok kalian di depan kelas!
Rubrik Penilaian Presentasi

02

03

04

05
a. Catatan :

Kriteria penilaian:
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1 = Kurang

Antusias

Kebera nian

penampilanGesture dan

01

Wawasan

Nama
Siswa

Sistematika
Paian
penyam

No

Komunikasi

Aspek Penilaian
Jml
Skor

Nilai

Ket

Skor perolehan
b. Nilai =

X 100
Skor Maksimal (20)

20
Nilai siswa = ---------20
= 100
c.

x 100

Keterangan nilai

< 75 = kurang, 75 80 = cukup, 81 90 = baik, 91 100 = baik sekali


2. Evaluasi Afektif
Rubrik kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):

Keaktifan

teman Menghargai
pendapat

01
02
03
04
05

Toleransi

Nama Siswa

komunika Meng-

No
.

Kerjasama

Aspek Pengamatan
Jml
Skor

Nilai

Ket.

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4= Baik Sekali
3= Baik
2= Cukup
1 = Kurang
Skor perolehan
Nilai =

=X 100
Skor Maksimal (20)

20
Nilai siswa = ---------20
= 100
c.

x 100

Keterangan nilai

< 75 = kurang, 75 80 = cukup, 81 90 = baik, 91 100 = baik sekali

1.

3. Evaluasi Kognitif
Pilihlah Jawaban yang paling benar soal-soal berikut ini
No
1

Soal-Soal
Hukum menuntut ilmu bagi seorang muslim adalah .
a. Wajib
c. sunnah
e. makruh
b. Mubah
d. Haram
Dalam kehidupan sehari-hari setiap menusia mutlak membutuhkan ilmu
dalam mengarungi hidup menuju kebaikan, bahkan ketidakbaikan. Hal ini
menunjukkan bahwa fungsi ilmu dalam hidup adalah .
a. Pembuka jalan
c. Petunjuk jalan
e. Peneduh jalan
b. Perintang jalan
d. Peretas jalan
Ilmu menjadikan manusia memperoleh tempat yang mulia, sesuai kehendak
Allah dalam penciptaan bahwa ilmu merupakan .
a.
pembeda manusia dengan manusia lain
b.
pembeda manusia dengan Allah
c.
pembeda manusia dengan makhluk lain
d.
pembeda orang baik dan orang jahat
e.
pembeda orang kaya dan orang miskin
Dalam Islam di tekankan bahwa tujuan atau niat seseorang mencari ilmu
harus benar. Berikut yang bukan tujuan atau niat mencari ilmu adalah .
a.
Mencari ridla Allah
b.
Menghilangkan kebodohan
c.
Mampu berargumen di hadapan guru
d.
Memperoleh kehidupan layak sesuai keinginan
e.
Menghidupkan agama Islam
Tuntunan ulama dalam memilih ilmu adalah mendahulukan ilmu yang paling
baik dan yang setiap waktu diperlukan, yaitu ilmu .
a.
Fiqih atau hokum
c. Akhlak atau etika
e. Al
Quran
b.
Tarikh atau sejarah
d. Aqidah atau tauhid
Dalam menuntut ilmu keberadaan guru mutlak dibutuhkan, sikap murid
kepada guru harus menghormati. Maksud menghormati adalah .
a.
Setiap bertemu guru harus hormat
seperti hormat bendera
b.
Tidak menyinggung atau menyakiti
hati guru
c.
Berjalan membungkuk dan
bersimpuh di hadapan guru
d.
Tidak membicarakan sama sekali
tentang guru
e.
Memenuhi dan melakukan setiap
permintaan guru
Kunci utama seseorang dalam mencari ilmu adalah .
a. Orang tua
c. biayasarana
e. prasarana
b. Kesungguhan
d.kekuatan
Berkaitan dengan ilmu, dalam Al Quran Allah memberi penghargaan besar
kepada orang yang beriman dan berilmu. Bentuk penghargaan tersebut
adalah
a.
Mempermudah usahanya
d. Mengangkat derajatnya

b.
c.

Memperpanjang umurnya
Melapangkan jalannya

e. Meluaskan rizkinya

Rasulullah saw bersabda dalam hadits bahwa beliau di utus Allah untuk
memperbaiki budaya masyarakat jahiliyah arab saat itu. Perbaikan budaya
tersebut berkaitan dengan ilmu .
a.
Aqidah
c. Akhlak
e. Fiqih
b.
Tarikh
d. Adat
10 Orang yang sedang menuntut ilmu mendapat tempat luar bisa dan di
muliakan Allah swt. Salah satu kemulyaan tersebut adalah .
a.
Orang yang sedang menuntu ilmu haram di goda setan
b.
Orang yang sedang menuntu ilmu tidak harus wudhu
c.
Orang yang sedang menuntu ilmu jika sakit Allah
langsung menyembuhkan
d.
Orang yang sedang menuntu ilmu jika berkata bohong
tidak dosa
e.
Orang yang sedang menuntu ilmu jika mati dihukumi
mati syahid
9

Catatan :
b. Skor maksimum = 20

Skor perolehan
Nilai =

X 100
Skor Maksimal

b.

20
Nilai siswa = ---------20
= 100
Keterangan nilai

x 100

< 75 = kurang, 75 80 = cukup, 81 90 = baik, 91 100 = baik sekali

b. Soal Uraian :
1. Jelaskan pengertian Ilmu ?
2. Tuliskan kiat-kiat untuk mendapatkan ilmu?
3. Tuliskan hikmah dan manfaat menuntut ilmu ?
4. Jelaskan perilaku yang menunjukkan orang yang memiliki ilmu ?
5. Tuliskan 3 tokoh teladan dalam nenuntut ilmu ?

Tugas-tugas tersebut di atas telah diselesaikan pada:


Hari/tanggal
:Sabtu, 13/09/2014
Pukul
: 10.00 Wta

Guru Mata Pelajaran;

Mengetahui:
Orang Tua/Wali;

Siswa ybs;

Muhammad Anwar Haskah


Martono
NIP.

Becce Binti Baco

Sutono
NIS.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama Republik Indonesia. 2006. Al Quran dan Terjemahannya.
Jakarta : CV Naldana
Dirjen Dikdasmen. 2001. Pedoman Penciptaan Suasana Sekolah yang Kondusif
Dalam Rangka Pembudayaan Budi Pekerti Luhur Bagi Warga Sekolah.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai