PEMBENTUKAN WILAYAH
PENGELOLAAN HUTAN
Disusun oleh :
Tim Pengajar Manajemen Hutan
2011
Pengertian
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia
dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan
hidupnya.
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
fungsi budi daya.
Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,
keterpaduan;
keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;
keberlanjutan;
keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
keterbukaan;
kebersamaan dan kemitraan;
pelindungan kepentingan umum;
kepastian hukum dan keadilan; dan
akuntabilitas.
Hutan
Konservasi
RUANG
KAWASAN
LINDUNG
Hutan
Lindung
Hutan
Produksi
(HPT/
HP/HPK)
Kawasan Produksi
KAWASAN
BUDIDAYA
(Kehutanan/
Pertambanga
n)
RTR Pulau/Kepulauan,
Review RTRW
Jangka waktu rencana tata ruang wilayah (RTRN,
10
PP No. 10/2010
Pasal 2 : Perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan
PP No. 10/2010
Pasal 6 : Perubahan peruntukan kawasan hutan dapat dilakukan (a) secara
dapat dilakukan pada: (a) hutan konservasi; (b) hutan lindung; atau (c) hutan
produksi.
dilakukan pada kawasan hutan dengan fungsi pokok : (a) hutan konservasi;
(b) hutan lindung; dan (c) hutan produksi.
Pasal 31 ayat (5) : Dalam hal hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada
PP No. 10/2010
Terkait dengan Pasal 19 ayat 1 UU 41/1999 :
Pasal 48 ayat (1) : Perubahan peruntukan kawasan hutan yang berdampak
biofisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan perubahan yang
mengakibatkan penurunan atau peningkatan kualitas iklim atau ekosistem
dan/atau tata air.
UU 32/2009
UU 32/2009 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup
PP No. 10/2009 mengadopsi ketentuan dalam UU No. 32/2009
Gubernur
Ranperd
a RTRW
Persetuju
an
Substansi
Kehutana
n
Tidak ada
Perubahan
Kawasan
Ada Perubahan
Kawasan
Tim Terpadu
Menteri
Kehutanan
Persetuju
an
DPR RI
Menteri
Kehutanan
Hasil
Penelitian
Terpadu
UU
41/1999
Perubahan
Fungsi
Analisis
Tim Terpadu
Perubahan
Peruntukan
Berdampak penting,
bernilai strategis,
dan cakupan luas
YES
Persetujuan DPR
RI
Keputusan
Menteri
Kehutanan
NO
PEMBENTUKAN WILAYAH
PENGELOLAAN AN HUTAN
19
LANDASAN HUKUM
PENGELOLAAN HUTAN
1. Tata hutan dan
penyusunan rencana
pengelolaan hutan
2. Pemanfaatan hutan
3. Penggunaan kawasan
hutan
4. Rehabilitasi dan
reklamasi hutan
5. Perlindungan hutan dan
konservasi alam
21
PEMBENTUKAN
WILAYAH PENGELOLAAN HUTAN
Wilayah Pengelolaan Hutan :
Tingkat Provinsi
Tingkat Kabupaten/Kota
23
KPH ?
Unit / Sistem
Pengelolaan
5 Kegiatan
Terkecil
Efisien
Lestari
24
Konservasi
sa
e
D
.
H
H. D
esa
CA
IUPHHK HA
Tambang
Penggunaan
HL
IUPK
IUPHHK HTI
HKm
HTR
HTR
Gerhan
HKm
HKm
Pemberdayaan:
- Hutan Desa
- HKm
- Kemitraan
Kemitraan
Wil Ttt
HTR
HL
Pemanfaatan
- IUPK
- IUPJL
- IUPHHK
- IUPHHBK
- IPHHK
- IPHHBK
Kemitraan
HTR
Rehabilitasi
25
26
2.
3.
Unit
Pengelolaan
Pengelolaan
1. Perencanaan
Kehutanan
2. Pengelolaan
3. Litbang, Diklat
Luh
4. Pengawasan
1.
2.
3.
4.
5.
POAC
Institusi
pengelola
IUPHHK &
Ijin Lain
28
Seluruh kawasan hutan terbagi dalam KPH, yang menjadi bagian dari
kewenangan Publik.
29
pengelolaan hutan.
30
kawasan hutan;
Pemberian izin pemanfaatan hutan kepada pihak ketiga atas
pengelolaan hutan yang ada di wilayah kerjanya;
Kegiatan yang berkaitan dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Kehutanan.
31