Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gangguan buatan secara umum, merupakan suatu gangguan yang tanda atau
gejala penyakitnya secara sengaja dibuat atau dipalsukan oleh individu yang
mengalaminya. Pasien dengan gangguan buatan dapat menunjukkan tanda dan gejala
seperti suatu penyakit. Tanda ataupun gejala tersebut dapat merupakan manifestasi
dari kondisi fisik maupun psikologis yang bertujuan untuk mendapatkan perawatan
medis, bedah, ataupun psikiatrik. Pasien dengan gangguan buatan menstimulasi,
menginduksi, atau membesar-besarkan suatu kondisi penyakit, tidak jarang mereka
melakukan tindakan yang menyebabkan nyeri, perubahan bentuk, bahkan luka yang
mengancam nyawa yang dilakukan pada diri mereka sendiri atau orang-orang yang
berada dalam pengasuhan mereka (anak-anak ataupun orang tua).1
Tujuan utama pasien gangguan buatan adalah untuk mendapatkan perhatian dan
dukungan emosional dengan memainkan peran sebagai orang sakit. Gangguan buatan
mulai mendapatkan perhatian ketika Richard Asher menamakan kondisi tersebut
sebagai Sindrom Munchausen, dalam publikasinya pada tahun 1951.1
Sindrom Munchausen ini dikenal juga sebagai gangguan buatan kronik dengan
predominan gejala fisik. Pasien dengan kondisi ini secara konstan mencari perawatan
medis dan rumah sakit, mengaku berasal dari kalangan kerajaan, keluarga selebriti
atau orang penting lainnya. Mereka berpindah dari suatu rumah sakit ke rumah sakit
lainnya untuk mendapatkan perawatan medis, dan apabila mereka sudah mulai
dikenali, mereka akan pindah ke kota lain dan memulai kembali perilaku tersebut.
Sindrom Munchausen ini umumnya, ditandai oleh dua fitur yang berbeda, yaitu
pseudologia fantastika, menceritakan kebohongan besar dan dongeng yang menarik
namun tidak terbukti kebenarannya, dan berpindah-pindah tempat. Kondisi ini
merupakan tipe terberat dari gangguan buatan dengan angka kejadian sekitar 10%.1

Berdasarkan sebuah penelitian oleh Krahn, Lois E mengatakan gangguan


buatan lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan wanita. Demografi
gangguan buatan bervariasi di seluruh subtipe yang berbeda. Kebanyakan orang
dengan subtipe didominasi gangguan buatan psikologis adalah laki-laki dengan
riwayat rawat inap dimulai pada akhir masa remaja sampai usia lebih dari 45
tahun keatas. Untuk gangguan buatan non kronis dengan gejala fisik yang lebih
dominan, wanita lebih banyak daripada laki-laki dengan rasio 3:1. Sebagian
besar wanita yang mengalami gangguan buatan rentang usia antara umur 20-40
tahun. 2
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Peter Rich dan Lili A. Gottfried,
menemukan 60% pasien dengan gejala gangguan buatan memiliki profesi di
bidang kesehatan. Motif yang mendasarinya adalah preokupasi terhadap
kesehatan dan mereka melihat pemberi layanan kesehatan sebagai sekutu, dan
bukan sebagai pihak yang perlu ditakuti atau sebagai ancaman.1
Pasien dengan gangguan buatan sengaja membuat atau melebih-lebihkan
gejala dari penyakit dengan berbagai cara. Mereka bisa membuat suatu gejala,
dengan melukai diri mereka sendiri atau mengubah hasil tes seperti
mengkontaminasikan sampel urine sehingga membuat supaya mereka terlihat
sakit dan orang lain peduli terhadap mereka.3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah penulis uraikan di latar belakang, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan buatan?
2. Bagaimana epidemiologi dari gangguan buatan?
3. Bagaimana etiologi dari gangguan buatan?
4. Bagaimana kriteria diagnosis?
5. Apa saja penatalaksanan untuk pasien dengan gangguan buatan?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui tentang
gangguan buatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Sebagai persyaratan mengikuti ujian akhir Stase Kejiwaan di Rumah Sakit
Jiwa Daerah Jambi.
2. Menjelaskan pengertian, epidemiologi, etiologi, diagnosis, gejala dan
tatalaksana dari gangguan buatan..
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan referat ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan
kepada setiap dokter muda yang sedang menjalani stase kedokteran jiwa mengenai
gangguan buatan, yang meliputi pengertian, epidemiologi, etiologi, diagnosis, gejala
dan terapi dari gangguan buatan.

Anda mungkin juga menyukai