Vasco de Gama
Vasco de Gama
Arti penting utama perjalanan Vasco da Gama adalah karena dia membuka jalur
laut langsung antara Eropa dan India serta Timur Jauh, yang faedahnya bisa turut
dikecap oleh banyak negara.
Dalam jangka pendek, faedah terbesar karuan saja jatuh pada Portugis. Melalui
jalur perdagangan baru ke Timur, negeri yang tadinya melarat ini di pinggiran
Eropa yang berbudaya mendadak sontak jadi negeri terkaya di Eropa. Portugis
dengan cepat mendirikan koloni-koloni jajahan di seputar Samudera Indonesia.
Mereka punya benteng-benteng dan pos-pos serdadu di India, Indonesia,
Madagaskar, di pantai timur Afrika dan di banyak tempat lagi. Ini sudah barang
tentu merupakan tambahan belaka dari daerah yang mereka sudah kuasai seperti
Brasil dan daerah-daerah jajahan lainnya di belahan barat Afrika yang sudah
mereka bangun bahkan sebelum perjalanan Vasco Da Gama. Orang-orang Portugis
berhasil mempertahankan daerah-daerah jajahan ini hingga pertengahan abad ke20.
Pembukaan jalur perdagangan baru ke India oleh Vasco da Gama membawa akibat
kemunduran luar biasa buat pedagang-pedagang Muslim yang tadinya menguasai
jalur perdagangan di Samudera Indonesia. Pedagang-pedagang Muslim ini segera
sepenuhnya dikalahkan dan tempatnya digantikan oleh Portugis. Lebih jauh dari
itu, jalur perdagangan lewat darat antara India ke Eropa menjadi tidak berguna
karena jalur laut lewat Afrika yang dirintis oleh Portugis jauh lebih murah. Ini
merupakan pukulan pahit baik buat orang-orang Turki Ottoman maupun kota-kota
perdagangan Itali (seperti Venesia) yang tadinya menguasai perdagangan ke Timur.
Tetapi, bagi Eropa lainnya ini berarti barang-barang dari Timur Jauh berharga lebih
murah daripada semula.
Akhirnya, pengaruh terbesar dari perjalanan Vasco da Gama tidaklah terhadap
Eropa atau Timur Tengah, tetapi lebih banyak terhadap India dan Asia Tenggara.
Sebelum tahun 1498 India terpencil dari Eropa. Memang, sepanjang sejarah India
merupakan satu negeri berdiri sendiri, kecuali ada pengaruh luar yang datang dari
arah barat laut. Perjalanan Vasco da Gama mendobrak keterasingan ini dan
menyuguhkan hubungan langsung dengan kebudayaan Eropa lewat jalur laut.
Pengaruh serta kekuatan Eropa tumbuh lebih mantap dan lebih kuat di India,
hingga pada pertengahan abad ke-19 seluruh anak benua itu jatuh ke bawah
kekuasaan mahkota kerajaan Inggris. (Perlu dicatat, inilah satu-satunya saat dalam
sejarah bahwa India dipersatukan di bawah satu penguasa). Sedangkan untuk
Indonesia, mulanya sekedar peroleh pengaruh Eropa, kemudian seluruhnya jatuh di
bawah kekuasaan Eropa. Hanya sesudah pertengahan abad ke-20 daerah-daerah ini
memperoleh otonominya.
Tokoh yang jelas bisa disejajarkan dengan Vasco da Gama adalah Christopher
Colombus. Dalam beberapa hal, perbandingan ini memberi kelebihan kepada
Vasco da Gama. Perjalanannya, misalnya, jauh lebih membawa hasil yang
mengesankan. Dan jauh lebih lama dari perjalanan Colombus baik diukur dari
jarak maupun lamanya. Lebih dari tiga kali lipat! Dan memerlukan kelihaian
navigasi lebih banyak. (Colombus, tak peduli berapa dia kehilangan arah, palingpaling dia tidak menemukan Dunia Baru, sedangkan Vasco da Gama akan
kehilangan Tanjung Harapan dan lenyap entah ke mana di Samudera Indonesia).
Lebih jauh dari itu, tidak seperti Colombus, Vasco da Gama berhasil sampai ke
tujuan yang direncanakannya.
Tentu bisa diperdebatkan, Vasco da Gama tidak menemukan Dunia Baru, tetapi
sekedar membuat hubungan antara orang-orang Eropa dengan negeri-negeri yang
memang sudah berpenduduk. Jika demikian halnya, apa bedanya dengan
Colombus.
Perjalanan Colombus akhimya punya pengaruh yang luar biasa terhadap
kebudayaan yang belum berkembang di Dunia Baru; perjalanan da Gama akhirnya
menghasilkan perubahan budaya India dan Indonesia. Dalam hal menilai arti
penting antara Colombus dan Vasco da Gama, satu hal perlu diingat, kendati
Amerika Selatan dan Amerika Utara jauh lebih besar ketimbang India, tetapi India
punya penduduk lebih banyak dari semua penduduk Dunia Baru digabung jadi
satu!
Namun bagaimanapun juga, jelas Colombus lebih berpengaruh luas ketimbang
Vasco da Gama. Pertama, pelayaran mengelilingi Afrika menuju India bukanlah
berasal dari keinginan Vasco da Gama sendiri. Raja Portugislah yang memutuskan
mengirim ekspedisi itu jauh sebelum dia memilih Vasco da Gama untuk
memimpinnya. Sedangkan ekspedisi Colombus muncul dari dorongan Colombus
sendiri, dan berkat pendekatan dan cara merebut hatilah sehingga Ratu Isabella
bersedia menunjangnya dengan keuangan. Kalau saja tidak karena Colombus,
Dunia Baru (walaupun cepat atau lambat akan ditemukan orang juga) baru akan
diinjak orang entah berapa tahun kemudian, dan mungkin oleh warga Eropa lain.
Selain itu, andaikata Vasco da Gama tidak diberanakkan oleh bundanya ke dunia
ini, raja Portugis tinggal pilih orang lain memimpin ekspedisi itu. Bahkan
andaikata Vasco da Gama tidak becus dan gagal, orang Portugis tidak akan
menyetop niatnya cari jalur langsung ke India jika tampak olehnya kemungkinan
itu tidak jauh. Dan, kalau saja Portugis tidak mendirikan pangkalan-pangkalan di
sepanjang pantai barat Afrika, sedikit sekali kemungkinan bangsa-bangsa Eropa
lain mampu menjejakkan kakinya pertama kali di India.
Kedua, pengaruh Eropa atas India dan Timur Jauh tidaklah sebanding dengan
pengaruh Eropa atas Dunia Baru. Kebudayaan India cepat berubah sesudah ada
kontak dengan Barat. Tetapi, dalam tempo beberapa dekade sesudah pelayaran
Colombus, kebudayaan Dunia Baru malahan boleh dibilang hancur luluh. Juga tak
ada persamaan antara India dengan berdirinya Amerika Serikat di Dunia Baru itu.
Seperti halnya orang tidak bisa memberi pujian (atau kutukan) kepada Christopher
Colombus atas semua peristiwa yang terjadi di Dunia Baru, begitu pula orang tidak
bisa menghargai Vasco da Gama dengan semua hasil-hasil dari adanya kontak
antara Eropa dan Timur. Vasco da Gama hanyalah membuat salah satu mata rantai
saja karena banyak lagi orang yang dapat dicatat sebagai perintis: Henry Sang
Navigator, sejumlah pelaut Portugis yang menjelajahi pantai barat Afrika;
Bartolomeus Dias; Vasco da Gama sendiri; para pengganti sesudahnya (seperti
Fransisco de Almeida dan Alfonso d'Albuquerque); dan masih banyak lagi. Saya
pikir, Vasco da Gama hanyalah merupakan mata rantai terpenting belaka. Tetapi,
dia bukanlah orang yang begitu punya peranan penting seperti dilakukan
Christopher Colombus dalam hal Eropanisasi Dunia Baru. Atas dasar prinsip
penting itulah Vasco da Gama dicantumkan dalam daftar buku ini jauh di bawah
Colombus.